Salahkah jika aku menyukaimu Abang?
Kedekatan Dea dengan Abang tirinya menghadirkan sebuah perasaan yang tak seharusnya ada, sebisa mungkin dia mencoba membuangnya namun tanpa dia sadari ternyata Abangnya juga menyimpan perasaan yang sama untuknya.
Ada yang penasaran? yuk simak cerita mereka 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
“Tapi–,” aku menjeda ucapanku di iringi helaan nafas.
“Tapi apa Ya?”
“Hubungan kita sampe sini aja ya Dav, mungkin lebih baik kita temenan dulu.”
“Hah?” Davi nampak terkejut, “Ya, aku gak mau putus, kamu tahu berapa lama aku menantikan bisa pacaran sama kamu, aku mohon kita jangan putus ya, kamu mau aku lakuin apa? Keliling sekolah bawa sepanduk kalau aku gak selingkuh, kalau kamu mau, aku bakal lakuin asal kita jangan putus oke.” bujuknya.
“Astaga, gak gitu juga kali Dav, mau di taruh dimana muka aku nanti,” keluhku sambil mengernyit geli.
“Terus aku harus gimana biar kita gak putus?” Davi mengacak rambutnya frustasi.
Aku berpikir sejenak mencari kata yang pas untuk mengutarakan maksudku padanya, “sepertinya aku baru sadar Dav, kalau aku belum cocok pacaran di usia aku sekarang, aku pengen fokus belajar lagi, maaf.” lirihku, aku harap Davi bisa mengerti keputusanku.
“Bohong, ini pasti karena Sita kan? Kamu mengalah karena dia, aku gak punya perasaan apa pun ke dia Ya, aku sukanya sama kamu.” ucapnya intonasi suaranya sedikit meningkat, aku terdiam aku tidak ingin menyangkal ucapan Davi, karena memang itu kenyataannya.
“Kamu gak adil sama aku Ya, kamu tega.” suaranya sedikit bergetar, dia mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih.
“Sorry Dav, aku rasa ini yang terbaik bagi kita.” aku beranjak pergi.
“Terbaik buat siapa? Aku, Sita atau kamu sendiri?” aku menghentikan langkahku dan berbalik menatapnya.
“Aku tahu kamu gak pernah punya perasaan apa pun buat aku, awalnya aku yakin perasaan dan cinta yang aku punya cukup untuk bikin kamu jatuh cinta sama aku Ya, tapi nyatanya semua itu hanya mimpi dan harapan kosong yang aku punya.” lirihnya sambil menundukkan kepala.
“Sekali lagi aku minta maaf Dav.” aku pun berjalan cepat meninggalkan Davi seorang diri.
Jam pelajaran sudah di mulai saat aku masuk kedalam kelas, beruntung guru sedang keluar dan aku tidak mendapatkan masalah apa pun.
Aku sedikit terkejut saat mendapati Maya duduk di sampingku tempat Sita semula selalu duduk, aku mengedarkan pandangan, ternyata Sita duduk cukup jauh dariku sekarang.
“Ngapain liatin temen pengkhianat, sekarang hanya ada kita berdua Ya, lupain kita pernah punya temen lain selain Laura.” ucap Maya ketus, dia sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Sita dan yang lain.
Teman-teman yang lain melirik kearah kami sambil berbisik-bisik, aku duduk sambil menghela nafas berat, tak lama setelah aku duduk Davi masuk, dia melayangkan tatapan kekecewaan padaku, aku segera memutus kontak mata dengannya dan memilih untuk mengerjakan soal-soal yang ada di papan tulis.
“Ngapain si kampret itu liatin kamu kaya gitu.” kesal Maya.
“Biarin aja May gak usah di peduliin ntar juga bosen sendiri.” ucapku berusaha acuh.
“Gue gak ngerti sama pemikiran lu Ya, lu bisa-bisanya setenang ini setelah apa yang terjadi.” aku hanya tersenyum lemah pada Maya.
“Buruan belajar atau Bu Hesti bakalan nyiksa elu besok.” kekehku, Maya hanya mendengus sebal mendengar kata-kataku.
***
“Elu yakin mau kerja Ya?” Maya kembali mengkhawatirkanku saat aku akan pergi ke kafe.
“Iya lah emangnya kenapa?”
“Lu lupa si Sita juga kerja disana Ya!? Kalau gitu gue ikut lu deh.” dia sudah akan beranjak untuk ikut bersamaku, namun aku lekas menghentikannya.
“Astaga Maya, gue baik-baik aja oke, lu sekarang balik dan jangan mikir yang aneh-aneh terus, dari tadi pikiran elu jelek mulu.” komentarku.
Maya menghela napas berat, “oke kalau gitu, tapi gue ingetin sekali lagi ama elu Ya, jadi orang jangan terlalu baik elu bakal terus di manfaatin orang bestie, sesekali jadi antagonis boleh lah.” dia menepuk pundakku memberi semangat.
“Iya, udah pulang sono tuh si Bayu udah nunggu.”
“Bayu!? Mana?” aku menunjuk ke sebrang jalan yang kosong sengaja mengerjainya.
“Cie yang lagi kangen!” ejekku.
“Anjir lu nge-frank gue Ya.” jerit Maya, aku tertawa terbahak-bahak melihat dia misuh-misuh.
Aku berjalan menuju kafe tempat aku kerja part time, aku tidak bertemu Sita saat keluar dari sekolah tadi tampaknya dia sudah pergi lebih dulu. Di ujung jalan, aku melihat sosok yang paling tak ingin aku temui selama ini, Ayahku. Seketika langkahku memberat, kakiku seolah sinkron dengan otak dan hatiku. Ayah menatap kearahku, sudah pasti dia menungguku disini entah apa yang dia inginkan kali ini? Dengan perlahan aku melangkahkan kakiku kembali, menuju kearahnya.
Aku mengambil tangan kanannya dan menyalaminya, meski aku tidak suka pada Ayahku tapi dia tetap orang yang membuat aku terlahir ke dunia ini.
“Ada apa Ayah kesini?” tanyaku setelah mencium tangannya.
“Kamu gak nanya kabar Ayah?” ucapnya.
“Kalau Ayah bisa datang kesini itu berarti Ayah baik-baik aja, Dea gak perlu nanya lagi,” sahutku dingin. Ayah mendengus kesal, dia berkecak pinggang sambil membuang muka kearah lain.
“Ibu kamu udah nikah lagi?” nada suaranya terdengar berubah.
“Iya,” sahutku pendek.
“Gimana orangnya?”
“Pak Bagas baik, dia sayang sama Ibu sama Dea juga.” ujarku jujur, memang begitulah Pak Bagas di mataku.
“Dia orang kaya kan? Tapi kenapa Ibu kamu minta uang sama Ayah buat biaya sekolah kamu?!” Deg ... Jantungku seakan berhenti berdetak kala itu juga, mendengar kata-katanya.
“Duit, duit, duit mulu yang dia omongin, kalian pikir nyari duit itu gampang apa? Terus apa gunanya Ibu kamu kawin lagi kalau gak bisa biayain hidup kalian?” aku mengepalkan tanganku erat-erat menekan amarah yang rasanya hampir meledak dalam batinku, bukankah itu sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membiayai sekolahku?
“Nih, Ayah cuma bisa ngasih kamu segini,” dia melemparkan amplop coklat itu padaku yang aku tangkap dengan gelagapan, “Ayah juga punya tanggung jawab lain sekarang, jadi jangan terus minta duit sama Ayah, kamu itu udah gede kalau sekiranya gak mampu bayar uang sekolah lebih baik berhenti dan cari kerja biar dapet duit.” lidahnya benar-benar tajam dan itu cukup melukai perasaanku.
Rahangku mulai mengeras, mulutku ingin mengeluarkan kata-kata kasar, tapi sebisa mungkin aku menahannya, aku tidak ingin jadi anak durhaka, ‘Ya Allah kuatkan hatiku.’
“Ayah gak perlu ngasih Dea duit lagi mulai sekarang, Dea udah bisa kerja plus sekolah juga, nanti Dea bakal ngomong ke Ibu jangan minta uang lagi ke Ayah.” aku menyeka ujung mataku yang menganak sungai.
Aku menyerahkan kembali amplop coklat itu padanya, “Ayah bisa gunain uang ini buat anak-anak Ayah yang lain, Dea juga gak butuh uang Ayah.”
“Sombong banget kamu ya!” Ayah menatap tajam kearahku.
“Dea bukannya sombong Yah, Dea cuma gak mau bikin Ayah jadi terbebani sama uang sekolah Dea. Kalau gitu Dea permisi dulu.” Aku langsung pergi dengan langkah cepat, napasku kian memburu jika aku tetap disana entah apa yang mulutku ini akan katakan.
Brak... Aku menyandarkan punggung di balik pintu ruang ganti, sakit tak terhingga rasanya mendapatkan serangan hati dua kali dalam sehari, pertama dari Sita dan sekarang dari Ayahku sendiri, orang yang sudah lebih dari dua tahun tak aku temui itu, terakhir kali aku menemuinya saat aku akan lulus SMP untuk meminta biaya untuk kelulusanku, dan jawabannya hampir sama seperti sekarang, sejak saat itulah aku memutuskan untuk mencari uang sendiri untuk biaya sekolahku aku tak ingin membebani Ibu atau pun Ayah.
maknya menjauh...
❤❤❤❤😀😀😀😀
❤❤❤❤❤
rapi teenyata Dea masih malu2...
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
awal bertemu di rumah Ran ..
dia kan musuhin Dea..
apa.karena gak yeeima papanya nikah lagi...
😀😀❤❤😘😍😍😙
tapi Dea gak tau...
pantesan Ean betah jomblo..
laahhh...
wmang nungguin Dea...
❤❤❤❤❤
apa masalah flo dimas dan Ran..
❤❤❤❤❤
pasti Ran jujur jga klao suka ma Dea..
😀😀😀❤❤❤😍😙😗
ko bisa flashback Thor
❤❤❤❤
😀😀❤❤❤
akankah dea cemburu kalo tau flora sekampus ama Ran?
❤❤❤❤
bolrh banget malahhh..
halal kok..
😀😀😀❤❤❤❤
biar gak terlambat...
😀😀😀❤❤❤
bingung mau ngaku syka ama Dea...
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤❤😍😙😙😙
yg ketahuan jadian....
❤❤❤❤❤
mkasi udah up banayakkkk...
❤❤❤❤❤