NovelToon NovelToon
Gadisku Sayang Dimana Kamu

Gadisku Sayang Dimana Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:842
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Karena beda kasta maka Danudirja menitipkan bayi itu ke panti asuhan, pada Yunita putrinya dia berbohong mengatakan bayinya meninggal. Takdir membawa bayi itu pada ayah kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri Pemberi Semangat Suami

"Maaf, Pak Danu saya juga kehilangan jejak Tiara, dia sempat ditolong Yunita saat kabur dari Sarkim, tapi Tiara tak mau tinggal dengan Yunita..."

Risman tertunduk.

Danudirja tak ingin gegabah menyinggung perasaan Risman, maka dia diam bersabar menunggu.

"Saya tak menyangkah dalam situasi saya didatangi Sarkim dan anak buahnya untuk menekan membayar hutang dan mengusir saya muncul Yunita ..." menunduk Risman memendam rasa terhadap kekasih yang secara tak disangka akan dilihatnya setdlah hampir enam belas tahun tak bertemu.

Danudirja yang tetap terdiam merasa tercekam dengan cerita Risman. Betapa sepasang kekasih yang terpisah itu bertemu dalam suasana yang sungguh tak diharapkan.

Ira yang selalu memberikan support pada suaminya itu sangat mengerti jika lelaki itu tengah tenggelam pada perasaan yang tak menentu. Segera digenggamnya tangan Risman.

Risman mengangkat mukanya menoleh pada Ira. Perempuan super duper pengertian itu tersenyum dan mengangguk.

Semangat dari istri yang telah memberikan pengabdian segenap jiwa dan raganya itu membuat Risman melanjutkan kembali ceritanya.

"Yunita tahu alamat kami dari Tiara yang sempat ditolongnya dari kejaran dua orang anak buah Sarkim. Tapi Tiara memilih pergi daripada tinggal di rumah Yuni ..."

"Jadi benar Tiara sempat bertemu Yunita," batin Danudirjo bahagia di dalam hatinya, walau sesaat ternyata Yunita dan anak kandungnya sempat bertemu.

Risman sempat merasa heran mendengar pada sikap Danudirja yang begitu menggebu menemukan Tiara, dan dia melihat ada sinar bahagia saat tahu jika Tiara dan Yunita sempat bertemu.

Ah mungkin karena cucunya anak Yunita meninggal jadi mantan calon mertuanya begitu ingin menemukan cucu dari saudara kandungnya.

Danudirja menoleh pada Arya Perdana, lelaki lima puluh tahun yang sejak tadi memperhatikan dari tempatnya duduk, mendekat.

"Saya minta foto Tiara, Pak Risman, saya harap Anda pun turut membantu pencarian ini, karena di tangan Anda seharusnya dia merasa aman," ujar Arya Perdana langsung menekankan pada Risman tentang tanggung jawab keberadaan Tiara yang seharusnya mendapat perlindungan, namun justru berada dalam keadaan terancam oleh perseteruan antara Risman dan Sarkim yang sudah berada dalam tahanan polisi.

"Ini, Pak," segera Risman mengirimkan tiga foto Tiara dengan tiga gaya dari ponselnya. 

Arya Perdana langsung mengirim tiga foto remaja cantik itu pada Danudirja.

Danudirja sangat terharu memandang lekat foto Tiara. Tiga foto itu dalam tiga pose tak lepas dari tatapan penuh rasa bersalah, serta kerinduan yang tiba tiba mengalir di dasar hatinya.

Melihat ketiga foto Tiara Damudirja tersenyum ingat akan sosok Yunita saat seusia cucunya itu.

"Sudah remaja cucuku. Cantik mirip ibunya. Maafkan Eyang, sayang, dimana kini dirimu berada?" Sepasang mata kakek yang menyesali perbuatannya yang menuruti kata hati yang sedang emosi waktu itu, tak dapat lagi disembunyikan, betapa riak dalam mata itu penuh dengan rasa sesal yang terkira.

Diam diam Risman memperhatikan Danudirja yang terpekur menatap lekat foto Tiara. 

"Kok Pak Danu begitu perhatian, ya pada anak keponakannya?"

"Pak Risman tak boleh lepas tangan begitu saja atas hilangnya Tiara," ujar Arya Perdana menatap Risman.

"Ya saya sangat berterima kasih dilibatkan dalam pencarian ini, karena bagaimana pun memang tugas saya untuk memberikan perlindungan pada anak kami, terus terang saya dan istri sudah menganggap Tiara putri kandung sendiri," lega hati Risman karena dirinya tidak dimasukkan katagori sindikat jual beli bayi, tapi, sebagai pengadopsi anak.

"Ya sekarang kita bersatu untuk mencari jejak Tiara " ujar Arya Perdana.

"Ya," angguk Risman yang masih merasa heran melihat cara Danudirja memperhatikan foto Tiara di ponselnya. Bahkan kedua bola mata lelaki itu redup dan seperti menanggung beban yang berat. 

Mereka berpisah .

Pertemuan dengan Danudirja telah menguras emosi Risman. Berhadapan dengan lelaki yang seperti tak pernah menyakiti hati dan fisiknya adalah pukulan berat sebenarnya.

Ira sangat mengerti apa yang dirasakan oleh suaminya. Tak perduli apakah saat ini lelaki itu kembali terbelenggu cinta masa lalunya dengan Yunita, yang jelas tugasnya adalah memberikan ketenangan jiwa pada Risman.

Makanya dia takau mengganggu pikiran Risman. Dia membiarkan suaminya sendirian di kamarnya. Biarlah istirahat tanpa harus terganggu oleh sosoknya.

"Mas cukup lelah hari ini, baik fisik mau pun pikiran. Istirahatlah ..." Tapi saat akan meninggalkan Risman sendirian tangannya ditahan.

"Temani aku," pandang mata Risman meminta istrinya tetap di sisinya.

Ira duduk di tepi kasur dan tangan Risman menariknya lebih merapat, "Kamu adalah kekuatanku " gumamnya lalu memeluk perempuan yang sepanjang pernikahannya selalu penuh perjuangan dengan dirinya.

\*

Danudirja meminta pada Arya Perdana supaya segera menemukan Tiara. Cucunya itu harus segera ditemukan, jangan kelamaan di dunia luar yang penuh dengan kejadian liar dan kekejaman yang merajalela.

"Saya akan meningkatkan pencarian lewat dan akan saya sebar anak buah saya, Pak," ujar Arya Perdana.

"Silahkan tapi jangan sampai cucu saya celaka, Pak," ujar Danudirja sangat cemas akan keselamatan cucunya.

Kini penyesalannya atas tindakannya menyerahkan bayi putrinya ke yayasan yatim piatu sangat membuat jiwanya tertekan. Tiga foto Tiara di layar ponselnya dia buat sebagai pelepas rindu pada cucu yang teramat ingin ditemukannya itu.

Hal itu membuat kesehatan Danudirja jadi menurun dan jatuh sakit.

Mendengar ayahnya sakit segera Yunita datang menengok. Kebetulan Danudirja sedang tidur setelah minum obat yang diberikan oleh dokter pribadinya.

Yunita sudah akan keluar kamar saat melihat tangan papanya menggenggam ponsel. Segera diraihnya ponsel itu.

Yunita tak mau mengganggu ayahnya. Lalu mengambil ponsel di dada Danudirja. Sayang ponsel dalam keadaan sudah tertutup layar galerinya, dimana pada saat itu di galeri terdapat foto Tiara yang selalu ditatap Danudirja. Otomatis Yunita tak bisa melihat foto gadis itu di layar ponsel papanya.

Sampai di luar kamar Erwin menyambutnya," Bagaimana Pak Danu?"

"Papa masih tidur, kata bik Sarmi dia habis minum obat," 

"Oh tapi nggak parah, kan?"

"Nggak hanya kelelahan saja dan perlu istirahat," 

"Oh ya sudah, kita jadi lihat baju pengantin ke butik, kan?" Erwin menatap mesra Yunita.

"Ya kita ke sana sekarang, nanti dari butik kita langsung lihat papa lagi," angguk Yunita yang hari pernikahannya dengan Erwin hanya tinggal dalam hitungan hari saja pelaksanaannya. Namun mereka sepakat hanya acara ijab kabul, dan makan bersama di sebuah restaurant untuk undangan spesial orang kantor serta sahabat dekat saja.

Erwin menyetir mobil mengantarkan Yunita ke butik untuk mengecek baju pengantin untuk calon istrinya itu.

Ponselnya berdering. Erwin hanya melirik pada layar siapa yang memanggil. Ternyata dari Yadi ayah angkat yang selalu mengingatkan supaya jangan main hati jika mau menikahi anak Danudirja.

Tapi Erwin juga terkadang merasa tak sanggup jika harus mengalihkan kekayaan Danudirja pada Yadi begitu dia menjadi duami Yunita. Karena selain ambisi untuk menjadi pimpinan perusahaan, namun di hatinya memang menyukai Yunita, maka itu saat tahu gadis hanya mencintai Risman, dia gelap mata membayar orang untuk menghabisi Risman.

Bersambung

                                                     

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!