NovelToon NovelToon
TRAUMA

TRAUMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam / Idola sekolah
Popularitas:650
Nilai: 5
Nama Author: Fidha Miraza Sya'im

Keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan.
Orang berani bukan berarti mereka tidak pernah merasa takut, akan tetapi mereka berhasil menaklukkan rasa takut itu.

Hanya karena kau pernah gagal lalu terluka di masa lalu, bukan berarti semua yang kau hadapi sekarang itu sama dan menganggap tidak ada yang lebih dari itu.

Kau salah . . . . . !!!

Briana Caroline MC.
Yang arti nya KEBERANIAN, TANGGUH, KUAT DAN PENAKLUK DUNIA.

Tidak seperti arti dari namanya yang diberikan orang tuanya. Justru malah sebalik nya.

Bayang-bayang dari masa lalunya membuat dia TRAUMA. Itulah yang membuatnya selalu menghindari apapun yang akan masuk ke dalam hidupnya.
Dia lebih memilih untuk lari ketimbang menghadapinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fidha Miraza Sya'im, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Ryo berdiam diri di dalam kamarnya setelah ia kembali dari rumah Briana sembari ia menatap jaket Briana yang tertinggal di atas meja belajarnya.

Ia masih mengingat apa yang terjadi di rumah Briana. Akhirnya Ryo melihat sosok Briana yang asli. Briana yang rapuh, lemah dan kesepian. Meski ia belum tahu dengan jelas kehidupan Briana namun dia yakin bahwa Briana sangat membutuhkan seseorang di sisinya.

Ryo mengambil jaket itu dan melihatnya dengan seksama. Tanpa sengaja ia merasakan ada sesuatu pada kantong jaket itu. Ryo pun mengeluarkan benda itu. Ia melihat sebotol obat yang isinya tinggal setengah dari botol berukuran lebih kurang dari 3 cm.

Ryo membolak-balikkan botol tersebut sebab ingin mencari tahu obat apa itu.

"Obat apa ini? Apa dia lagi sakit?".

Ryo langsung menyambar kunci mobilnya dengan membawa obat itu. Tanpa berpamitan pada bunda nya, ia langsung bergegas keluar.

Ryo memarkirkan mobilnya di depan apotek yang tak jauh dari rumahnya.

" Mbak, saya mau nanya apa di sini jual obat ini?". Ryo menyodorkan sebutir obat itu dan menyembunyikan yang lain.

Apoteker itu pun mengambilnya.

"Bentar ya mas". Lalu ia membawa obat itu ke dalam.

" Ya mbak". Ryo tak sabar ingin mengetahui obat apa itu sebenarnya dan membuat sedikit kebohongan.

Apoteker itu pun kembali menghampiri Ryo.

"Maaf mas, kami tidak menjual obat ini. Karena obat ini resep dari dokter dan tidak di edar di apotek mana pun".

" Ouh... Tapi kenapa gitu mbak? ". Ryo semakin penasaran.

"Iya mas. Karena obat ini khusus di buat sama dokter psikiater dan enggak sembarangan untuk diperjual-belikan. Karena sangat berbahaya kalau di konsumsi tanpa diagnosa dan anjuran dokter. Lagiankan enggak mungkin orang menderita depresi mau beli obat di apotek, karena sudah pasti mereka akan merasa malu untuk membelinya secara langsung he he he". Jelasnya.

"Ouh gitu, terimakasih banyak ya mbak". Ryo mengambil kembali obat itu lalu keluar dari apotek itu sebelum apoteker itu mencurigainya.

Setiba di rumah, Ryo kembali berdiam di dalam kamarnya sembari memegangi botol yang berisi obat milik Briana. Ryo mengingat penjelasan dari apoteker tentang obat itu lalu mengingat bahwa ia sering melihat Briana selalu membawa obat itu dan berusaha menyembunyikannya.

Flash back...

"Nya, Sha tugas loe berdua mana? Kok enggak ada ini?". Ryo meneriaki Anya dan Raysha yang duduk di bangku mereka. Ryo menghampiri mereka untuk mengambil tugas Anya dan Raysha.

" Bentar lah... Gue lupa meletakan buku gue dimana". Anya sibuk mencari bukunya sambil membongkar tasnya. "Ray buku gue ada enggak sama loe?".

" Enggak ada". Jawab Raysha singkat.

"Bri tempat loe ada enggak?". Anya langsung menyambar tas Briana sebelum Briana menjawabnya. Spontan Briana merampas kembali tasnya dan menjatuhkan sesuatu dari dalam tasnya. Secepat kilat Briana mengambilnya lalu menyembunyikannya ke dalam saku roknya. Ryo sempat melihatnya.

Karena penasaran Ryo menjadi dua kali lipat memperhatikannya. Sempat ia melihat Briana sedang minum obat tersebut dengan sembunyi-sembunyi.

.

.

"Apa elu bilang? Cowok - cowok bren**ek?". Sontak Anya berdiri.

Ryo memperhatikan Briana sedang mengendalikan diri dan emosinya ketika ia diserang oleh Anya. Sempat ia melihat Briana mengepalkan kedua tangannya begitu erat.

Setelah Briana berhasil membuat Anya kikuk, tanpa basa-basi ia pergi meninggalkan kelas. Ryo bergegas lari mengikutinya dari belakang hingga mereka tiba di daerah yang nampak sunyi dan sedikit kumuh dimana ada terdapat gedung tua nan menyeramkan.

"Tempat apa ini? Kenapa dia ke sini?". Ryo masih bingung.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrgggght". Tiba - tiba Ryo mendengar Briana menjerit sekencang mungkin.

Dengan gerak cepat Ryo berlari mendekati Briana lalu menyergap tubuh nya dari belakang sembari menjauh dari pinggir genteng.

Briana terkejut lalu meronta-ronta seperti orang yang ketakutan.

"Bri . . . Briana . . . Tunggu . . . . ". Ryo berlari mengejar Briana setelah ia mempermainkan Briana hingga mendapatkan bogem mentah dari Briana pada pipinya.

"Bri . . . Kamu mau kemana? Sorry! Aku cuma bercanda tadi, Bri . . .". Ryo menarik tangan Briana, spontan tangan Briana menepisnya.

"Don't toch me". Briana membentaknya. Ryo pun tak sengaja melihat tangan Briana bergetar hebat ketika ia berusaha menyembunyikan kedua tangannya di balik badannya.

...

Ryo sering memperhatikan tingkah Briana setiap kali ia di sentuh olehnya. Briana seperti memiliki trauma bila di sentuh oleh laki-laki, dan Ryo juga memperhatikannya di saat malam acara akhir tahun sekolah ketika Briana merasa tidak nyaman menyaksikan festival drama, wajahnya begitu pucat dan menahan rasa takut yang tidak di ketahui oleh Ryo.

Dan yang paling jelas di saat berada di rumah Briana. Ryo benar-benar terkejut melihat sosok Briana yang bagaikan bak bidadari sempurna ternyata aslinya tak sesempurna itu. Ia memiliki banyak kekurangan dan sangat menyedihkan.

Flash On...

Ryo mengusap wajahnya.

"Aku harus cari tahu, apa yang menyebabkan Briana seperti ini". Ujarnya dengan tekad yang kuat.

1
Fidha Miraza Sya'im
Biarkan Bintang Yang Menjawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!