NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA PULUH

"Sabar ya sayang! Kamu pasti kuat!" Raffi terus memberi ketenangan pada sang istri, sejujurnya dia sama takutnya bahkan mungkin lebih takut namun pria itu berusaha agar terlihat lebih kuat demi sang istri

"Ayo buk! Terus dorong!" Suara sang dokter yang tengah membantu persalinan

Mutiara terus mengejan, kuku-kukunya menancap di pergelangan tangan suaminya hingga meninggalkan bekas, sesekali Raffi menyeka keringat yang ada di keningnya dengan tisu sambil terus memberi semangat

Dunia bagi Raffi seolah berhenti sejenak, suara tangisan bayi mengisi rongga telinganya, ia hujani wajah sang istri dengan kecupan "Terima kasih sayang!" Ucapnya penuh haru, kristal bening mengalir membasahi wajahnya rasa takut kini berubah penuh kebahagiaan

"Selamat pak anaknya laki-laki!" Ucap sang dokter lalu menyerahkan bayi mungil yang kulitnya masih memerah itu pada Raffi

Raffi menggendong putranya dengan tangan yang gemetar bayi yang sudah dibersihkan dan terbungkus dengan rapi itu tampak begitu tampan

"Silahkan di adzan dulu pak!" Raffi membeku memandang wajahnya dengan Fersi lebih kecil itu, ia angkat sang bayi lalu mengumandangkan adzan di telinganya, setelah selesai bayinya lalu diambil alih oleh sang perawat untuk dibawa keruang Neonatal Intensive Care Unit mengingat kondisi sang bayi yang sedikit lemah, mungkin karena Mutiara kelelahan selama beberapa bulan ini guna menyiapkan acara pernikahan Aruna

Setelah bayinya dibawa oleh perawat wanita itu, Raffi kembali kearah ranjang sang istri lalu ia kecup lagi keningnya "Anak kita laki-laki" bisiknya pada wanita yang masih terlihat lelah itu

Mutiara mengangguk wanita itu tersenyum manis kearah suaminya, pria itu lalu memeluk tubuh sang istri erat

"Mas" suara lembut Mutiara membuat Raffi mengangkat wajahnya dari ceruk leher sang istri

"Iya! Kamu butuh sesuatu?" Tanya Raffi lembut

"Aku laper"

"Mau makan?" Mutiara menjawab dengan anggukan

"Mau makan apa?" Tanya Raffi lagi

"Apa aja"

"Ya udah kamu tunggu disini sebentar! Biar mas beli makanannya dulu!"

"Makasih yaa mas" Raffi meninggalkan Mutiara disana untuk membeli makanan, dia menyempatkan diri untuk memberi satu kecupan singkat di kening sang istri sebelum benar-benar keluar

Setelah keluar dari ruang bersalin, Raffi terkejut saat melihat Adrian dan Hanggini yang masih setia berada disana, pria itu lalu melangkah mendekat kearah dimana keduanya duduk

"Terima kasih ya mas! Saya nggak tau apa terjadi pada istri dan anak saya kalau nggak ada mas" ucap Raffi tulus

"Jangan bilang begitu mas, memang kebetulan saya sedang ada disana, saya yakin siapapun yang ada disana pasti akan menolong" Adrian lalu menyambut uluran tangan dari Raffi sementara Hanggini hanya diam saja

"Kenalkan saya Raffi, saya kakaknya Aruna!" Ucap Raffi mengenalkan diri

"Saya Adrian! Ini istri saya Anggi dia kakaknya Biru"

"Ohh, salam kenal mbak!" Raffi beralih menyalami Hanggini, wajahnya memang kurang bersahabat tapi Raffi tak begitu peduli

"Kalau begitu saya permisi dulu, mau beli makanan" pamit Raffi

"Iya mas"

Setelah Raffi pergi, Hanggini menghujam Adrian dengan tatapan penuh tanya "udah kan?" Tanyanya ketus

"Maksud kamu?"

"Udah kan jadi pahlawannya kita boleh pulang sekarang!" Ucapnya masih terdengar ketus

"Aku hanya menolong Nggi, apa yang salah dengan itu" ucap Adrian tak habis pikir dengan sang istri

"Ya udah ayo!" Keduanya lalu pergi meninggalkan area rumah sakit, Adrian tak banyak protes ia tak ingin membuat Hanggini semakin marah

"Bisa jelaskan dia siapa?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Hanggini saat mobil yang dikendarai sang suami meninggalkan area parkir rumah sakit

"Maksud kamu apa? Aku benar-benar hanya sekedar menolong" bohong Adrian

"Jangan bohong mas! Kecemasan kamu menunjukkan hal yang berbeda!" Cecar Hanggini

"Tadi aku cuma nggak sengaja liat dia saat aku mau kekamar, aku capek makanya aku milih buat ke kamar dan dia ada disana sedang kesakitan nggak mungkin aku tinggalin kan!" Terang Adrian namun tak membuat sang istri percaya begitu saja

"Kamu jangan pernah bohongin aku mas!" Ucapnya penuh ancaman

"Terserah kamu mau percaya atau tidak" lelah, Adrian memutuskan untuk tidak lagi menjelaskan lagi pula pikirannya masih berada pada wanita cantik dari masa lalunya

***

"Kalian ngapain kesini? Inikan malam pertama kalian?" Tanya Raffi pada Biru, keduanya tengah duduk di sofa panjang diruang perawatan Mutiara

"Tadi Aruna panik saat tau mbak Muti dibawah kerumah sakit makanya langsung kesini!" Terang Biru, tadi memang saat tau dari Adrian dan Hanggini bahwa Mutiara dilarikan ke rumah sakit semua orang yang tengah berada disana dibuat panik begitupun dengan Aruna

"Maafin mas ya"

"Nggak perlu minta maaf mas, kan masih ada malam lain" keduanya terkekeh sementara seluruh keluarga tengah mengelilingi brankar Mutiara

"Mbak nggak pa-pa kan?" Tanya Aruna cemas

"Nggak pa-pa kok Run" ucap Mutiara

"Selamat ya sayang!" Faradina ikut menimpali

"Iya. Makasih tante!"

"Ya udah kita pulang! Biar Mutiara bisa istirahat" ujar Sandi yang juga berada disana

Mereka semua akhirnya memutuskan untuk pulang termasuk Biru dan Aruna, sepanjang perjalanan mereka terus mengobrol hingga mobil yang dikendarai Biru tiba di area parkir sebuah hotel

"Yaah tidur, pantesan diem aja!" Ucap Biru yang melihat kearah wanita yang duduk disisinya kini terlelap mungkin karena terlalu lelah pikir Biru

Pria itu tersenyum sejenak ia pandangi wajah polos Aruna yang tertidur "Cantik banget sih"

Biru keluar dari mobilnya memutar lalu membuka pintu dimana Aruna berada, dengan pelan Biru menyusupkan tangannya di punggung dan tangan satunya berada di bawah lutut

Biru tak memiliki kesulitan untuk membopong tubuh mungil itu, pria itu lalu membaringkan tubuh Aruna dengan pelan diatas ranjang

"Selamat tidur sayang!" Lalu ia kecup sekilas bibir ranum sang istri dan setelahnya ikut berbaring di sisinya dan ikut terlelap

***

Biru terbangun di pagi hari, Dangan sisa kantuk pria itu menyusuri sudut kamar hotel namun tak ada sang istri disana

" Dimana dia? Apa jangan-jangan kabur" berbagai prasangka buruk kini mengisi pikiran pria itu

Biru meraih benda pipih dari atas nakas, mencari satu kontak lalu melakukan panggilan telepon

"Halo pak!" Sahutan dari seberang telepon membuat pria itu bernapas lega setidaknya Aruna tidak kabur pikirannya

"Kamu dimana?" Tanya Biru pada sang istri

"Aku lagi sarapan sama keluarga di restoran"

"Ya udah aku kesana" Biru segera membersihkan diri setelah itu ikut bergabung dengan anggota keluarga lain yang tengah menikmati sarapan

"Kok nggak bangunin aku sih?" Bisik Biru ditelinga Aruna

"Bapak tidurnya lelap banget saya nggak tega" Aruna ikut berbisik

"Ngapain kalian bisik-bisik?"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!