NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Berubah

Ketika Istriku Berubah

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:122.3k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Kisah ini terinspirasi dari kisah hidup seseorang, meski tidak sama persis namun mewakili bagaimana alur hidup beberapa wanita, bagaiman dia bermimpi memiliki rumah tangga yang indah, namun pada kenyataannya semua tak semulus harapannya.
pernikahan yang indah adalah impian semua wanita, menikah dengan orang yang bisa memahami dan selalu bisa menjadi pundak baginya adalah impian, namun tak pernah Alifa sangka selama menjalani pernikahan dengan Aby kata indah nyaris terburai dan hambar semakin harinya, apalagi tinggal bersama mertua yang tak pernah bersyukur akan hadirnya. Alifa semakin lelah dan nyaris menyerah akan di bawa kemana biduk rumah tanganya??? salahkan jika perasaan itu terkikis oleh rasa lelah???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi

"Apa????" Aby nyaris salah menginjak pedal gas dari pada rem setelah mendapatkan kabar dari Bang Satya melalui panggilan barusan.

Ibu dan bapaknya kompak menjerit karena terkejut dan nyaris menabrak orang yang membawa motor di depan mobil Aby.

"Astaghfirullah, hati-hati By! " Tegur Pak Iman dari belakang.

"Iya by, kamu kenapa juga bisa salah injak!! Ada apa?? " Tanya Bu Ina yang masih terkejut.

Aby masih mendengar penjelasan Bang Satya dan itu sukses membuat dadanya berdebar tak karuan penuh rasa bersalah dan kekhawatiran pada kondisi Alifa saat ini.

Panggilan tertutup Aby injak pedal gas melebihi rata-rata dari kecepatan sebelumnya, bibirnya diam dengan wajah pucat penuh kekhawatiran.

"Gak usah ngebut by???"

"Bahaya!!!"

"By!!!"

Bu Ina memegang sabuk pengaman dengan jantung yang bertalu-talu karena Aby menaiki mobil seperti kesetanan, sementara Pak Iman terus berdoa dan berharap tak terjadi apa-apa.

Lima belas menit Aby sampai rumah mertuanya, membuka pintu dan berlari menuju rumah dimana Alifa sudah di bopong oleh Bang Satya dengan darah mengalir dari celah kakinya.

Aby ganti raih tubuh tak sadarkan diri itu dengan derai air mata dan rasa bersalah luar biasa, lalu membawa Alifa masuk ke mobil di susul Amina dan Bang Satya membawa perlengkapan di belakang.

"Biar Abang yang setir mobil, kamu jaga Alifa di belakang." Bang Satya ambil alih stir mobil itu dan melajukan mobil kerumah sakit terdekat.

"Apa yang terjadi Bang???" Tanya Aby parau.

"Aku tidak tau, yang pasti saat kami masuk Alifa sudah tergeletak di lantai dengan lelehan darah bercampur air ketuban dan tidak sadarkan diri." Jelas Bang Satya.

Aby ciumi wajah pucat dingin itu dengan perasaan bersalah yang luar biasa. Aby genggam tangan yang dingin itu juga lalu dia bisikan kata-kata pada telinga istrinya itu agar kuat dan tetap selamat.

"Dek, bertahanlah. Please jangan hukum mas dengan kayak gini." Ucap Aby takut jika Alifa tak bisa bertahan begitupun dengan bayi yang ada di dalam kandungan.

Mobil yang di stir Bang Satya masuk ke area rumah sakit lalu langsung menuju ke unit gawat darurat, Aby keluar dari mobil dengan membawa Alifa dalam rengkuhannya.

Perawat datang membantu lalu membawa Alifa ke ruang tindakan, Alifa pun segera di tangani dan di pasang oksigen juga infus, dugaan sementara terjadi dehidrasi hebat yang di ikuti oleh pendarahan dan pecah ketuban dini.

Aby menemui Dokter yang akan menangani operasi Alifa sedang dokter lain dan perawat membawa Alifa ke ruang operasi.

"Apa yang terjadi kenapa bisa begini?" Tanya Dokter terlebih dahulu.

"Kami tidak tau istri saya terletak tak sadar dengan darah mengalir begitu juga cairan bening." Jelas Aby pada sang dokter.

"Dugaan kami terjadi perdarahan antepartum adalah darah yang keluar melalui vagina. Perdarahan ini dapat disertai dengan nyeri ataupun tidak. Jika disertai dengan nyeri, kemungkinan perdarahan disebabkan karena robekan plasenta. Namun, jika sebaliknya, kemungkinan besar penyebabnya adalah plasenta previa." Jelas Sang Dokter pada Aby.

"Apakah tadi menunjukan tanda dan gejala berupa kontraksi di rahim sebelum ini terjadi???" Tanya sang dokter namun Aby hanya bisa menggeleng tak tau.

"Saya tidak mendampinginya kemarin dan pagi ini. Jadi saya tidak tau apa yang di rasakan istri saya." Jujur Aby menyesal.

"Sungguh di sayangkan, harusnya anda ada di saat terburuk yang istri anda rasakan." Ucap Sang Dokter tak habis pikir.

"Tanda dan gejala lain perdarahan antepartum adalah timbulnya kontraksi rahim. Bisa juga terjadi tanda-tanda syok hipovolemik pada ibu hamil akibat kehilangan banyak darah."

"Tanda-tanda syok ini berupa linglung, pucat, bernapas dengan cepat, berkeringat dingin, produksi urine berkurang atau tidak berkemih sama sekali, lemas, dan pingsan."

Penjelasan Sang Dokter membuat Aby semakin di liputi rasa bersalah yang tak bisa dia gambarkan, andai dirinya selalu bersama di saat hamil tua seperti ini, hal demikian tak akan terjadi batinnya.

"Saat terjadi perdarahan hebat, keselamatan ibu akan selalu menjadi prioritas utama. Keputusan terkait dengan kelahiran bayi pun harus menunggu sampai kondisi ibu stabil dulu." Jelas Sang Dokter kemudian.

"Perdarahan antepartum merupakan kondisi serius yang perlu mendapat penanganan secepat mungkin oleh dokter. Untuk mengganti darah dan cairan tubuh yang keluar dari perdarahan, ibu perlu mendapat terapi cairan dan transfusi darah." Lanjut Sang Dokter lagi.

Dokter langsung mendapatkan kabar dari ruang Alifa jika Alifa mulai siuman dan kondisinya mulai stabil, namun kadar air ketuban di dalam rahim sangat sedikit dan nyaris habis, detak jantung bayi juga mulai melemah.

"Baik saya minta anda tanda tangan ini, kami akan melakukan operasi karena istri anda sudah siuman dan sudah stabil, namun kabar buruknya rahim istri anda kehabisan air ketuban dan detak jantung bayi anda melemah, jadi kami harus segera melakukan tindakan operasi." Jelas Sang Dokter sembari memberikan berkas bahwa pihak keluarga setuju di lakukan operasi sekarang juga.

"Lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya Dok." Kata Aby penuh permohonan.

"Mohon bantuannya dengan doa, kami akan berusaha dengan maksimal, hasilnya tetap Allah yang menentukan." Ucap Sang Dokter lalu keduanya pun keluar menuju arah ruang operasi.

Aby melangkah menemui keluarga yang lain dan menceritakan kondisi Alifa saat ini, semua orang pun terpukul termasuk Bu Ina, ada rasa bersalah menyeruak di dalam hatinya karena meminta Aby datang ke rumahnya.

"Harusnya aku tidak pergi!!" Kata Aby parau."

"Ini salahku karena pergi meninggalkan dia."

"Ini salahku. Harusnya aku selalu ada di saat sulit."

"Aku suami yang buruk!!"

"Aku bodoh!"

"Aku tak bisa di andalkan."

"Pantas Alifa membenci diriku."

"Aku takut mereka kenapa-kenapa."

"Dokter bilang ini parah."

"Rahim Alifa kehilangan banyak ketuban."

"Bayi kami melemah."

Aby terus berbicara dan mengucap wajahnya kasar, menyalakan dirinya sendiri selalu di iringi derai air mata yang terus mengalir dari matanya.

Bu Ina ikut sesak semua juga karena dirinya jika saja Aby tak datang kerumah dan meninggalkan Alifa, namun andai saja Alifa juga tidak keras kepala dan mau tetap tinggal bersama semua tidak akan begini.

Bu Ina merasa bersalah namun merasa tidak sepenuhnya juga karena baginya ini berawal dari sikap Alifa yang tak mau tinggal bersama dirinya, andai bersama Aby tak akan perlu repot kesana dan kesini untuk mengurus istri dan ibunya, pikir Bu Ina mengelak perasaan di hatinya.

Pak Iman menepuk pundak Aby lalu mengusapnya agar lebih tenang dan tidak terus menyalakan dirinya sendiri, sedang Bang Satya dan istri memilih ke mushala untuk mendoakan adiknya.

Bagi Bang Satya percuma menyalahkan siapapun karena kondisi Alifa tidak akan baik jika hanya di tangisi dan menyalahkan siapapun.

Aby menghapus air matanya lalu menyusul Bang Satya juga istrinya menuju mushala berharap Alifa bertahan dan begitu juga dengan Bayi yang di kandungan juga lahir dengan selamat.

***

Up lagi ya kak, yang ingin karya ini tetap lanjut please dukung terus dan tinggalkan jejaknya ya🙏😍😍

Vote kalian semua semangat author, begitu juga dengan like dan dukungan lainnya.

I love you full untuk yang selalu setia memberi dukungan dan jejaknya💕💕💕

1
~Ni Inda~
Sgt sabar Satya sbg abangnya Alifa
Klw aku...sdh ku usir Bu Ina spy jgn ada lg d sktr Alifa ..hawanya hawa setan😈
~Ni Inda~
Coba di shock terapy makhluk beginian...tinggalin aja sendirian d rmh tanpa ada yg bs dihubungi
Biar dia tau rasanya diabaikan
~Ni Inda~
Masiiiihhhhh menyalahkan Alifa
Ni tua bangkotan kpn sadarnyaaaa...hiiihhhh
~Ni Inda~
Pdhal kau biang keroknya Bu
Mau seribu pun istri Aby jk kau msh begini, keadaannya akan sama bahkan bs lbh parah
Egois banget sih..
Salah balas dendam gegara diperlakukan begitu sm mertuamu dg cara melakukan hal sm pd menantu²mu
Udah tau sakit dijudesin mertua malah kau bikin pula kek gt sm menantumu
Kek opspek aja..jd ajang balas dendam
Lama² bs gila si Aby & disitu penyesalanmu gada guna Ibu egois...hihhh....dongkol aku
~Ni Inda~
Pecundang !
~Ni Inda~
Jgn bergumam....ngomong yg jls...pengecut
~Ni Inda~
Mikir By
Abang²mu lbh memilih pergi & membahagiakan istrinya
Bapakmu aja sdh jengah begitu
~Ni Inda~
Bwt apa kau iri
Dia orang yg bijak berkata & bijak bersikap...seimbang
Nah kau...hebat di teori tp nol dlm praktek
Dok agamis sok bijaksana...merasa selalu benar
Bersyukur kau punya kakak ipar yg sgt sabar...klw orang lain kau sdh pasti dihajar krn gak paham² jg
Lemot bin lelet
~Ni Inda~: dok✖
sok✔
total 1 replies
~Ni Inda~
Jgn menerka² By
Konsultasi langsung sm Ustadz....jgn ada yg kau tutupi ...termasuk sikap ibumu thd istrimu
Kau bodoh atau apa
Coba situasinya dibalik...kau yg tinggal dg mertua & diomeli sepanjang hari
Apa kau akan tetap betah & bertahan?
Kurasa sdh lama kau akan angkat kaki
Ndableg amat jd manusia
~Ni Inda~
Berani ngomong & negur ibumu gak
Bs jamin istrimu menjalani hamilnya dg bahagia gak
Klw gak bs...angkat kaki dr rmh ortumu...gpp ngontrak d rmh petakpun..yg penting istrimu bahagia & tenang di kesehariannya
~Ni Inda~
Nyesek...sungguh !
Siti Mutrikah
memàng itu sydah hukum alam kali ya yg mana anak mantu yg sia siakan dan tak pernah benar pasti yg paling perhatian sebab dulu almarhum ibu pernah mengalaminya
Siti Mutrikah
terima kasih juga kak author dengan membaca kisah ini banyak sekali hikmah yg aku dapatkan sekali lagi terima kasih
Siti Mutrikah
lanjut
Siti Mutrikah
terus perbaiki diri agaŕ tercipta keselarasan antara menantu dan mertua agar dimasa anda tidak merana
Siti Mutrikah
semoga samawa sampai ke Jannah
Siti Mutrikah
kenapa nenek lampir ini masih saja keras kepala gak sadar"
Siti Mutrikah
selamat ya Alifa dan Aby atas rumah barunya semoga membawa berkah kedepannya
Siti Mutrikah
patut diacungi jempol usaha Abyan untuk keutuhan rumah tangganya
Siti Mutrikah
tetap semangat dan terus tebar kebaikan ya By
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!