[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Jay mendengar jelas suara Bella menyapa dirinya.
Posisi Jay yang masih menunduk, cukup terkejut (salfok) dengan kaki telanjang Bella hingga dua bola mata pria itu terus melirik naik menatap seluruh tubuh Bella yang masih berpakaian dinas malam, cukup menggoda kaum Adam.
"Astaga!" Jay terhentak bangkit membelakangi Bella lalu bergegas membuka jubah besarnya dan melemparnya kepada gadis itu.
"Apakah kau sadar dengan pakaianmu!" celetuk Jay dengan dahi berkerut.
"Ouh!" Bella mulai menyadarinya dan buru-buru memakai jubah hitam milik Jay yang menutupi tubuh indah Bella hingga mata kaki.
Jay baru berani berbalik melihat Bella.
"Dari kamar sampai naik ke atas kamu berpakaian seperti ini?" tanya Jay tidak habis pikir membuat Bella bicara gugup.
"Iya..a..a...anu...eh...maaf tadi itu saya buru-buru!"
"Dasar perempuan ceroboh, bagaimana jika ada penjahat yang ingin memperkosa kamu lagi, Neo sudah katakan jangan pernah singgah kemanapun, apa kau ini tuli, tidak paham!" bentak keras Jay benar-benar marah kepada Bella.
Raut wajah Bella seketika mewek menyedihkan dan tak lama kemudian, ia meraung menangis seperti gadis kecil yang sedang dibully.
"Hiks...hiks...hiks...Huaaaaaa!"
"Cengeng, baru dibentak sedikit langsung nangis!"
"Karena penyakit asma tante Rodiah kambuh, tidak mungkin aku diam saja, aku harus membawanya ke rumah sakit
Hiks...hiks...hiks...!
"Kau bisa menelepon ku kan?"
"Aku tidak punya nomor ponselmu!" Jawab kesal Bella.
"Neo juga tidak punya?"
"Hiks...hiks...hiks...!" Bella terdiam lagi, ia hanya menangis sedih dengan sejuta perasaannya.
Jay melangkah meninggalkan Bella.
"Ini semua akibat ulah si Neo!" gumam kesal Jay hampir saja ia kehilangan aset kekuatan Bella.
Perlahan Bella mengikuti langkah cepat Jay dari belakang sambil mengusap airmatanya.
"Aku minta maaf, aku sangat panik?" ucap mewek Bella.
Jay terlihat diam saja, ia hanya fokus memperhatikan pintu besi menuju rooftop
"Siapa yang membantumu membuka pintu ini?"
"Tidak ada!" jawab polos Bella.
"Pakai alat apa kau membukanya?" tanya Jay penasaran.
"Tidak pakai apa-apa, hanya menendang sedikit, pintu sudah terbuka."
"Hanya dengan tendangan kecil?" Jay memperhatikan kaki polos Bella.
"Mustahil, apa jangan-jangan, kekutan itu mulai muncul, artinya tabir putri Arunika bisa terbuka lebih cepat" gumam pikir Jay.
"Ada apa?" tanya Bella penasaran melihat wajah Jay terdiam berpikir.
"Lupakanlah!" Jawab Jay menutup kembali pintu itu.
Keduanya turun bersama melalui tangga dan lift, Jay mencarikan pakaian dan sepatu untuk pengasuh kucingnya itu.
Bella sudah terlihat memakai pakaian dan sepatu yang bagus.
*
Lantai dasar gedung bangunan dipenuhi oleh para pecinta judi, minuman, wanita, disana juga terdapat perempuan penghibur yang setia mendampingi Bos-bos mereka.
Lewat pintu belakang, tanpa sengaja Bella dan Jay melihat Raves dalam wujud manusia biasa sedang dibopong bersama dua ajudannya menuju rumah sakit terdekat, mereka terlihat terluka parah tetapi tidak mengingat dan tidak mengerti siapa sosok yang membuat mereka babak belur seperti itu.
"Itu kan, pria yang tadi, dia masih hidup, lalu wujud siapa yang hangus?" tanya Bella kebingungan.
"Wujud pasukan yang tidak terlihat oleh manusia biasa (pasukan Algojo) wujud jahat itu hidup, menghinggapi dan memanfaatkan tubuh manusia yang lemah."
"Aku tidak paham!"
"Suatu hari nanti kau akan paham!" Jawab cepat Jay berjalan menuju pintu keluar.
*
"Apa Dery ada disini, aku ingin sekali membunuh pria itu!" gumam geram Bella.
Gadis itu sempat tertinggal jauh dari Jay karena sibuk celingak-celinguk disana mencari keberadaan Dery, pria yang sudah memporak-porandakan hidupnya.
Tingkah Bella justru menjadi pusat perhatian dan sangat menggoda para pria hidung belang disana. Mereka berpikir, Bella adalah salah satu perempuan penghibur. Merasa tidak nyaman, Bella berlari mendapati Jay yang sudah berada di bibir pintu keluar.
"Hei Bella, mau kemana kau!" Bentak seseorang mencegah gadis itu menuju pintu keluar, mereka adalah sekelompok orang-orang Raves yang mengetahui jika Bella tidak memberikan pelayanan apa-apa kepada Bos mereka sebagai jaminan hutang.
"Mau kemana kau? Bayar dulu hutang-hutangmu baru kau boleh keluar dari sini?" hardik lelaki itu menarik tangan Bella menuju kantor administrasi.
Jay kembali mendapati Bella.
"Ada apa?" tanya Jay.
Pihak administrasi langsung mengeluarkan tagihan-tagihan milik Dery selama satu tahun di perusahaan casino itu.
Begitu Bella membacanya ia langsung naik pitam dan berteriak.
"Ini bukan tagihan saya, minta saja sama orangnya, dia itu manusia biadab, tidak punya otak, saya tidak punya hubungan apapun dengan manusia itu."
Teriakan Bella cukup membuat orang-orang disekitar heboh ingin mencari tau, Jay dan Bella menjadi pusat perhatian khalayak ramai.
"Ssst!" kode perintah Jay kepada Bella tidak perlu berteriak-teriak.
Bos Kavindra itu merasa malu karena mulai menjadi pusat perhatian baik pria maupun wanita disana, Ia langsung mengeluarkan dompetnya lalu meletakkan sebuah kartu debit.
"Kirim bill tagihannya kepada email Kavindra grup!" Jay melemparkan kartu nama kepada staf administrasi disana.
"Bella, kau juga yang menyebabkan Bos kami terluka, kau harus bertanggung jawab!"
Sontak Jay langsung mengibaskan jubah hitamnya dengan rasa emosi membuat satu pria sebagai si provokator itu berjalan Ling-lung mengelilingi meja-meja casino.
"Ayo!" Jay menarik tangan Bella agar segera keluar dari sana.
Suasana kembali kondusif dan urusan Bella pun selesai.
*
Sesampai di luar, Jay mulai menyadari jika ia tidak membawa mobil ataupun diantar oleh supir, kedatangannya ke markas judi itu dengan menjelma menjadi seekor kucing agar waktunya bisa sampai tepat waktu.
"Aku tidak membawa mobil, kita cari taxi saja!" kata Jay melangkah cepat menuju arah jalan
Dalam langkah yang lesu dan tidak bersemangat, Bella mengikuti pria itu dari belakang.
"Bukankah seorang Tuan Jay bisa terbang?" tanya Bella membuat langkah Jay berhenti.
Jay tidak bisa menghapus jejak ingatan Bella seperti yang pernah dijelaskan oleh Marcus, ingatan Bella yang terhapus hanya bersifat sementara sewaktu-waktu akan kembali."
Jay berbalik menatap Bella
"Apa yang kau tau tentang diriku!"
Keduanya masih saling menatap.
"Baik!" pujian Bella membuat daun telinga Jay tiba-tiba mengembang.
"Maksudnya?"
"Awalnya, aku kira, kamu adalah seseorang yang ingin menghancurkan hidupku sama seperti Dery, ternyata aku salah dan terima kasih atas semua pertolongan mu!" ucap Bella menunduk sedih.
"Apa kau tidak takut denganku? Jika Aku ini bukan seperti manusia biasa, apa kau tidak heboh, tidak sibuk membuat status, selfi atau tindakan pamer lainnya!"
"Tidak, aku tidak takut, seperti apapun wujudnya seseorang, Jika ia masih memiliki hati yang tulus dan berkenan menolong orang, itu jauh lebih baik daripada bertemu dengan wujud yang normal namun selalu menyakiti orang lain!" Jawab Bella masih dalam linangan airmatanya mengingat tingkah laku kejam Dery terhadap dirinya dan Rodiah.
Jay terdiam, ia cukup sedih melihat tangisan Bella dan merasa sudah tidak khawatir lagi saat gadis itu sudah menerima keadaan dirinya sebagai manusia setengah dewa.
*
Demi menghibur Bella, malam itu Jay membawa sang gadis terbang melintasi laut dan hutan, tempat dimana Jay sering mengembara, melepas penat kesedihan dan kesendiriannya.
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga