EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Ayu tak pernah menyangka bahwa pernikahannya dengan Cakra yang baru berjalan satu bulan harus kandas begitu saja. Lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu menghempaskannya bagai sampah. Dirinya terpasung sekian lama tanpa ada yang sudi menolongnya.
Pernikahan pertamanya itu sungguh menorehkan luka dan trauma mendalam baginya hingga ia tak bisa bersentuhan dengan lelaki manapun.
Disaat orang lain menjauhinya karena dianggap tidak waras, justru datang sosok lelaki berseragam cokelat yang pernah membuatnya tertawa di masa lalu namun dirinya juga yang pernah membuat lelaki itu kecewa. Akan tetapi, hanya laki-laki itulah yang kini bersedia mengulurkan tangan dan merangkulnya tanpa ragu disaat hidupnya terpuruk.
"Apa adanya kamu, aku selalu mencintaimu."
Akankah kemurnian cinta yang ada mampu menyembuhkan luka dalam pernikahan manis mereka yang tak akan mudah?
Simak kisahnya💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Sangu Tidur
"Kira-kira mantan bujang lapuk tadi minta izin ke kita bawa Ayu masuk ke kamar sebentar, ngapain ya Ma?" tanya Arjuna yang berbisik pada istrinya. Keduanya tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Ya mana Mama tahu, Pa. Memangnya Mama punya turunan cenayang bisa nebak mereka di dalam ngapain saja. Aneh-aneh saja deh Papa," jawab Bening.
"Kali saja Mama bisa nebak. Kan Mama pinter cerdas cermat," ucap Arjuna.
"Mungkin mau minta sangu sebelum tidur. Hehe..." cicit Bening seraya cekikikan.
"Haisshh kurang ajar mantan bujang lapuk satu itu! Ayo Ma, Papa juga mau minta sangu sebelum tidur kayak mereka," rengek Arjuna.
"Cium saja ya, Pa?"
"Enggak mau!" ketus Arjuna.
"Terus apa dong?" tanya Bening yang kebingungan bayi besar merajuk.
"Pegang dada," jawab Arjuna yang sontak langsung dicubit pahanya oleh Bening.
"Auchh..." jerit Arjuna bersamaan dengan terbukanya pintu kamar Bayu dan Ayu.
"Loh kenapa Jun kamu teriak malam-malam begini?" tanya Bayu. Ayu pun mengekori di belakang suaminya.
"Haha... Mas Juna kena gigit nyamuk betina," jawab Bening seraya tersenyum tanpa dosa.
Bening pun berdiri lalu menggandeng tangan Ayu.
"Pa, Mama bobo dulu ya, ngantuk nih. Gerah juga badan, mau ganti baju terus bersih-bersih. Papa jangan lupa segera istirahat dan jangan begadang," ucap Bening seraya berpamitan pada suaminya.
"Iya, Ma. Kalian berdua juga jangan gosip di dalam kamar. Segera tidur. Awas kalau enggak bobo, nanti aku yang boboin Mama."
"Siap, Ndan. Malam cintaku," ucap Bening mesra.
"Mimpikan aku, Ma."
"Always, Pa."
Ayu yang sejak tadi melihat interaksi penuh cinta antara Arjuna dan Bening, akhirnya sebelum pergi ke kamarnya, ia pun menoleh pada suaminya yang tengah duduk bersama Arjuna di ruang tamu.
"Mas, selamat tidur. Jangan lupa mimpikan aku," ucap Ayu dengan mimik wajah malu-malu lalu ia pun berjalan terbirit-birit masuk ke dalam kamar.
Bayu belum sempat menjawabnya tapi istrinya sudah lari masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Ia pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah lucu istrinya itu.
"Cie...cie...cie... sepertinya Ayu sudah terkena panah asmara kakanda Bayu Laksono nih. Tadi di dalam kamar, sepupuku diapain woii!" teriak Arjuna seraya tertawa.
"Astaga ngangetin saja. Untung jantungku aman dan tahan banting. Enggak selembek tahu. Fiuhh..." ucap Bayu seraya mengelus dadanya karena terkejut teriakan Arjuna di telinganya.
"Aku mau ngapain sama istriku di dalam kamar, ya suka-suka dong. Mau aku jadikan Ayu perkedel atau jelly-jelly kek. Terus ada masalah sama kamu?"
"Haha..."
"Keren, Bro. Lanjutkan sampai perut Ayu berisi keturunan kalian berdua yang lucu-lucu untuk mengisi hari tua kalian nantinya," ucap Arjuna seraya menepuk pundak Bayu.
"Amin..." jawab Bayu.
☘️☘️
Saat Bening sedang bersih-bersih di kamar mandi, Ayu jadi teringat dengan kejadian sebelumnya antara dirinya dengan Bayu di dalam kamar.
"Aku boleh kan melanjutkan ciuman kita yang tertunda saat di klinik Dokter Heni?" tanya Bayu.
"Hah," respon Ayu terkejut.
"Hmm, enggak mau ya? Baiklah enggak apa-apa kok. Ya sudah aku mau ganti baju dulu," ucap Bayu yang seraya berjalan menuju lemarinya untuk berganti baju.
Deg...
Seketika ada perasaan bersalah yang menggelayuti hatinya. Lalu tak berselang lama, Ayu pun menubrukkan tubuhnya pada punggung Bayu.
"Aku mau, Mas. Jangan marah padaku," cicit Ayu seraya memeluk tubuh Bayu dari belakang.
"Enggak perlu dipaksa. Aku cuma bercanda kok. Nanti kalau kamu sudah sembuh, aku baru minta jatah double. Hehe..." cicit Bayu seraya tertawa kecil ingin menghibur Ayu yang terdengar sendu.
"Aku maunya sekarang. Kalau ditunda terus takutnya trauma itu gak akan hilang-hilang, Mas. Kata Dokter Heni boleh dicoba pelan-pelan," cicit Ayu.
Bayu pun memutar tubuhnya menghadap sang istri.
"Kamu yakin?" tanya Bayu kembali.
"Iya, Mas. Bantu aku sembuh," pinta Ayu memohon.
"Aku cinta kamu sayangku," ucap Bayu yang setelah itu ia langsung menyerang bibir istrinya kala Ayu tersenyum.
Otomatis bibir merah delima istrinya membuka setengahnya dan ia langsung menelusupkan lidahnya, bermain sesuka hatinya ke dalam mulut sang istri.
Bayu dan Ayu keduanya memejamkan mata. Berciuman mesra dalam kondisi berdiri. Tangan kanan Bayu menahan tengkuk Ayu. Sedangkan tangan kirinya menarik pinggang istrinya untuk merapat pada tubuhnya.
Bayu lebih banyak aktif mendominasi dan Ayu masih bersifat pasif. Sebab ia bingung ingin membalas seperti apa. Bayu yang paham, tak mempermasalahkan hal itu. Ia yakin ke depan Ayu juga bisa mahir dalam membalas ciumannya.
Ayu yang kehabisan napas pun akhirnya melepaskan ciuman terlebih dahulu.
"Hos...hos...hos..."
Jari Bayu membersihkan bibir Ayu yang penuh dengan saliva jejak ciuman pertama mereka yang boleh dibilang sukses karena Bayu tak perlu terbanting ke lantai kembali seperti di klinik.
"Sesi kali ini cukup. Takutnya kebablasan lagipula di rumah lagi ada tamu. Enggak enak juga ninggal Juna sama Bening lama-lama di luar. Aku ganti baju dan kamu juga jangan lupa ganti baju," ucap Bayu.
"I_ya, Mas." jawab Ayu dengan degup jantung yang masih tak karuan dan tengah mengatur napasnya. Seakan dirinya habis lari maraton keliling komplek rumah dinas mereka yang sangat luas.
Cup...
Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Ayu secara tiba-tiba.
"Terima kasih istriku," ucap Bayu penuh cinta dan kelembutan.
Ayu hanya bisa mengulum senyum dan tersipu malu. Ia bingung harus mengatakan apa pada suaminya. Bayu pun yang mengerti, akhirnya membiarkan Ayu menikmati hal indah yang baru saja mereka lewati bersama tanpa paksaan.
"Semoga aku bisa segera membalas cintamu seperti yang kita inginkan, Mas. Amin..." batin Ayu saat melihat suaminya masuk ke dalam kamar mandi.
Bersambung...
🍁🍁🍁
