Demi hidup ayahnya Ruby rela menjadi istri Rai sang big bos mafia yang dingin dan kejam namun siapa sangka di balik sikapnya yang dingin dan kejam ternyata Rai adalah seorang yang manja dan juga sangat pencemburu. Mampu kah Rai meyakinkan Ruby tentang cinta nya?
Di tambah dengan Kisah Ken dan Kiran serta Dylan dan Dasya semakin memperlengkap keluarga Klan Loyard, bersama-sama mereka menjalani kehidupan dalam keluarga Klan Loyard yang menjadi mafia terbesar yang di pimpin oleh Regis.
Ini lah kisah cinta para Big Boss pemimpin Klan Loyard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizca Yulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Izin Bekerja Kembali
Ponsel Ruby berdering puluhan kali, “ Big Baby “. Tapi dia tidak ingin mengangkatnya karena hanya akan menimbulkan masalah baru, dia ingin menikmati hari terakhirnya di pulau ini.
Ruby berbaring di kursi santai di bawah payung lebar, merasakan hangatnya sinar matahari.
Dia mendengar bisik-bisik setiap wanita yang lewat, membicarakan tentang kejadian semalam.
Jadi inilah para netizen yang selalu benar itu, menilai orang lain tanpa mencari tau dulu kebenarannya. Kalian bergosip dibelakangku dengan keras, hei aku bisa mendengarnya tau !!
Ruby membuang nafas kesal.
“ lihat bukankah itu adik dari Rai, ternyata semua klan Loyard adalah mafia sejati, bagaimana mungkin badan sekecil itu bisa membanting Vivianne “ gosip wanita yang ada di kursi santai sebelahnya.
Ruby mulai tidak tahan, dia bangun dan pergi. Berjalan tidak tau tujuan, dia malas kembali ke kamar karena yakin Rai pasti menunggunya untuk memulai pertengkaran.
Dia berjalan mengelilingi resort, berfikir mencari cara untuk bisa lepas dari Rai. Sebuah pesan masuk di ponselnya, dia membukanya.
Cepat temui aku dikamar, atau aku dengan senang hati akan mengumumkan pernikahan kita.
Ruby menghela nafas panjang, sepertinya usahanya menghindari masalah sia-sia.
Rai sudah menunggu Ruby di sofa, senyumnya mengembang saat melihat Ruby datang.
“ Akhirnya kau datang juga babysitter ku, aku sangat merindukanmu “ Rai berjalan dengan tangannya terbuka lebar akan memeluk Ruby.
Ruby menghindar, mundur selangkah untuk membuat jarak. Alis Rai berkerut, dia tidak suka Ruby menghindar.
“ Atau kau lebih suka aku memperlakukanmu sebagai istri ku ? “ Tanya Rai ketus, wajahnya menunjuk ke arah kasur.
Dasar maniak mesum, apa cuma itu yang ada di pikiranmu.
Ruby tidak peduli, dia jalan menuju sofa. Duduk di sudut sofa.
Rai menyusulnya dan kemudian berbaring di pangkuan Ruby.
“ Belai rambutku “ perintahnya.
Ruby tidak menjawab tapi melakukannya, dia ingin menyimpan tenaganya, terlalu melelahkan bertengkar dengan bayi besarnya.
“ Aku akan mengirim Anne keluar negeri, aku tidak mungkin menendangnya keluar, ayah sudah berjanji pada bibi Na kalau akan menjaganya “ Rai terlihat serius sekarang.
“ Bibi Na pengasuhku dari bayi, jadi kau tidak perlu cemburu padanya “ ucap Rai menggoda Ruby karena dia melihat Ruby mengerutkan alis saat dia menyebut nama bibi Na.
“ Cih “ Ruby mencibir.
“ Terserah kau saja, lagipula dia pekerja mu “ dia tidak peduli.
“ saat aku melihat pesan Lucas untukmu pertama kali, aku memerintahkan Yuri untuk menyelidiki siapa Lucas, dan ternyata dia adalah teman sekolahku, aku juga tau dia bekerja sama dengan Vivianne untuk balas dendam, Lucas mendapatkan balas dendamnya, dan Vivianne berhasil menyingkirkan kau “ Rai bercerita panjang lebar.
“ dan korbannya aku “ Jawab Ruby ketus.
“ aku tidak mungkin memberitahumu secara langsung, kau tidak akan percaya padaku, jadi aku merencanakan reuni ini untuk menunjukkan padamu dan agar kau melihatnya dengan mata kepala mu sendiri bahwa ada sesuatu antara Anne dan Lucas “
“ Apa aku harus mengucapkan terima kasih padamu ? “ jawab Ruby sarkas.
“ tidak perlu, cukup bayar aku dengan kecupan disini saja “ Rai menunjuk bibirnya.
“ Nanti saat aku sudah hilang akal sehatku baru aku akan dengan sukarela senang hati menciummu “ Ruby menjawab ketus.
“ Kenapa wajahmu sedih ? Apa kau kecewa ternyata Lucas hanya berpura-pura menyukaimu ? “ Goda Rai lagi, dia ingin melihat Ruby menyangkal perasaannya dan bilang tidak menyukai Lucas.
Ruby menghela nafas, dia lelah dengan Rai yang terus menggodanya.
“ Ya aku sangat kecewa karena dia hanya berpura-pura menyukai ku, seandainya saja dia tulus aku pasti akan menerimanya penuh rasa syukur dan kebahagiaan. Apa kau puas ? “ Jawab Ruby ketus dengan tersenyum kesal.
Diluar dugaan, candaan Ruby yang ingin membalas Rai karena terus menggodanya membuat Rai marah, dia tidak suka dengan jawaban Ruby. Dia duduk dan memegang dagu Ruby, menahannya tepat di wajahnya.
“ Tarik kembali ucapanmu itu “ Suara Rai mulai terdengar penuh emosi, dia terbakar cemburu. Tidak ingin miliknya memikirkan orang lain.
“ Baiklah, baiklah aku tarik lagi ucapan ku “ Ruby memilih berdamai dengannya.
Rai kembali tidur di pangkuan Ruby, dilihatnya wajah yang mungil itu, hatinya berdegub kencang. Kenapa akhir-akhir ini dia selalu ingin bersama dengan babysitternya itu. Melihatnya marah dan cemberut membuatnya senang.
“ Hei otak udang, suasana hati ku sedang sangat baik, mintalah sesuatu aku akan memberikannya “ Rai menggenggam tangan Ruby dan menyentuhkannya di pipinya. Tangan yang lembut.
“ Benarkah ? “ Ruby terlonjak mendengar ucapan Rai, baginya ini kesempatan yang baik untuknya kabur dari penjara.
“ Tentu, aku akan mengabulkan semua keinginan mu asal tidak meminta pergi dari ku “ jawabnya santai dengan tetap menggenggam tangan Ruby dan memainkan jarinya yang kecil.
“ Cih “ Ruby mencibir, kenapa sepertinya dia bisa membaca pikirannya.
“ Bagaimanapun juga aku tidak akan membiarkanmu pergi dari ku “ Rai *** sela jari-jari Ruby seperti menunjukkan kekuasaannya atas diri Ruby. Ruby meringis kesakitan.
“ Kalau begitu izinkan aku bekerja di luar, aku ingin menghirup udara bebas di luar mansion. Bagaimana kalau jadi juru masak di club, kurasa aku sudah cukup mahir untuk jadi chef disana “ jawab Ruby asal selama dia bisa bekerja diluar.
“ Tidak boleh, hanya aku yang boleh memakan masakanmu “ jawab Rai santai.
“ Bagaimana kalau di toko baju yang ada di mall mu? “ Ruby mencoba sekali lagi.
“ Tidak boleh, hanya aku yang boleh kau pilihkan pakaian “
“ Bagaimana kalau perawat Rumah sakit Lord, aku bisa merawat orang lain sekaligus merawat ayahku, bagus bukan, sambil menyelam minum air “ Ruby terus mencoba.
“ Kau mau mati ? Cuma aku yang boleh dirawat olehmu, kalau ayahmu bolehlah seminggu sekali kau merawatnya, selebihnya aku sudah menyuruh perawat bukan ? “ Rai mulai tidak sabar dengan permintaan Ruby.
“ Hei lalu untuk apa kau menyuruhku meminta ? “ suara Ruby meninggi.
“ Yah kukira kau akan memintaku untuk mencintai mu “ Jawab Rai santai, dia menciumi tangan Ruby.
Deg. Jantung Ruby berdetak kencang. Tidak percaya apa yang di dengarnya. Dia menatap Rai yang ada dipangkuannya, wajah polosnya yang sedang memainkan tangannya sangat berbeda. Dia terlihat manis dan seperti malaikat. Wajah Ruby merona.
Jangan tertipu wajah itu Ruby, dia itu licik, dia itu ular berbisa, tapi apa benar dia itu licik ? Ruby terus memandang wajah Rai yang seperti anak kecil dengan mainannya.
“ ehem... Ehem, begitukah? Apa aku harus meminta itu ? “ Ruby berdehem untuk menghilangkan gugupnya.
“ Tentu saja kau boleh meminta itu, kau kan istri ku, kalau kita sudah saling mencintai kita akan lebih sering melakukan itu “ Jawab Rai dengan senyum menggoda Ruby.
Huh tentu saja dia selicik ular, aku tidak percaya hampir tertipu wajah polosnya. Dasar mesum gila,
maki Ruby dalam hati. Ruby menarik tangannya dari genggaman Rai, kesal karena merasa dipermainkan.
“ kalau kau mau melakukan itu lagi, aku akan mengizinkanmu bekerja di luar “ Rai memberi penawaran.
“ Tidak terima kasih, aku sudah cukup malu menjual diriku untuk kesembuhan ayahku, aku tidak ingin membuatnya semakin buruk “ Tolak Ruby dengan memalingkan wajahnya.
“ Baiklah kau tidak memberiku pilihan lagi, aku sudah berusaha semampu ku, tapi sepertinya aku harus menggunakan kekuatanku untuk memaksa mu, bersiaplah “ seringai jahat Rai, dia seperti serigala kelaparan yang menemukan mangsanya.
“ Tidak mau “ Ruby berusaha melindungi dirinya tapi dia tau itu sia-sia.
Hari terakhir bulan madu, mereka habiskan hanya dikamar saja.