KARYA INI MISI KEPENULISAN.
Apa jadinya jika Mafia terkuat terjebak di dalam tubuh anak cupu yang pengecut dan lemah.
Sering dibully dan hidup dikucilkan dari keluarganya hanya karena kesalahan almarhum ibunya.
Kinara satu nama dengan dua orang yang berbeda.
Kinara satu tubuh dengan dua jiwa yang berbeda.
Mampukah Kinara sang Mafia papan atas mengubah pandangan orang-orang terhadap Kinara si gadis cupu yang pengecut.
Mampukah Kinara sang mafia menyelesaikan misi transformasi hidup Kinara si gadis cupu.
Mampukah Kinara sang mafia membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang telah menghianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitnah.
Jeritan Natasha mengagetkan mereka semua. Natasha adalah salah satu anggota tim Kinara, selama ini dia selalu bersikap tenang tak pernah berbuat masalah dengan siapapun. Ia merupakan sosok yang lemah lembut dan berasal dari keluarga kaya lainnya.
"Hai Natasha, kamu itu berisik sekali sih menjerit-jerit gitu, bikin kaget aja," tegur Jenika yang duduk tak jauh di dekat Natasha.
Jenika sampai tersendak minumannya. Pasalnya Jenika sedang minum dan tiba-tiba Natasha menjerit. Jenika mengusap dada nya, jantung masih berdetak kencang saking terkejut oleh teriakan Natasha.
"Iya, Nih! Kamu bikin kami yang kaget aja," ucap Claudia yang juga kaget mendengar jeritan Natasha.
"Emangnya ada apa kamu sampai menjerit kayak gitu?" tanya Bayu ketua kelas mendakati Natasha, ia penasaran melihat wajah panik Natasha sambil membongkar tasnya.
Natasha mengeluarkan semua isi tasnya di atas meja dan mencari di semua di sekitar lacinya dan setiap celah tasnya.
"Kalung aku hilang," ucapnya masih terus mencari di setiap salah-salah tasnya.
"Kalung? Jatuh kali di luar sana, saat kamu jalan," ucap seorang murid.
"Iya, benar." Murid lain membenarkan.
"Nggak, aku tuh belum memakainya. Aku baru beli dan kalung itu masih dalam kotak," jelas Natasha.
"Kok bisa hilang sih! Apa di kelas kita ada maling ya," sahut Tiara melirik pada Kinara.
"Kamu salah simpan kali, coba cari lagi," ucap Claudia, berjalan ke arah Natasha dan membantu mencarinya di setiap Sela bukunya.
"Nggak kok, aku ga salah simpan, aku sangat ingat sebelum istirahat tadi aku sengaja menyimpannya di sini, aku ingat benar aku nggak mungkin salah. Ini siapa yang mengambilnya kalungku Ayo kembalikan," ucap Natasha menelisik semua teman-temannya.
"Heh … apa maksud kamu, kamu nuduh kami yang mengambilnya!" kesal Jenika tak suka cara Natasha menatapnya.
"Nggak, aku nggak bermaksud seperti itu. Aku nggak nuduh kamu," jawab Natasha tak berani pada Jenika.
"Udah kita geledah saja, kita cari di semua laci dan tas. Apa kalian setuju?" tanya Jenika meminta persetujuan teman-temannya. sebelum memulai penggeledahan.
"Semua setuju."
Jenika menyuruh genknya untuk menggelada setiap laci dan tas teman-temannya.
Mereka kehilangan kendali dan mencari semua di setiap laci.
Semua ikut mencari, membantu Natasha mencari di setiap sudut kelas memeriksa di setiap laci.
Kirana tak menghiraukan apa yang mereka lakukan, ia hanya duduk tenang . Namun, iya terkejut saat kotak yang dimaksud Natasha ada di lacinya.
"Apa Ini barang Natasha yang hilang," batin Kinara melihat kotak tersebut dan mencoba untuk mengambilnya.
Kinara berniat untuk memberikannya kepada Natasha. Namun, sistem memperingatkannya jika Kinara mengeluarkan kotak tersebut, maka dirinya akan dituduh sebagai pencuri. Bagaimanapun dia menjelaskannya pasti tidak akan ada yang percaya padanya. Sebaiknya disembunyikan dulu dan cari kesempatan di lain hari untuk memberikannya kepada Natasha.
Kinara pun menuruti apa yang system Katakan, ia kembali meletakkan kotak tersebut di lacinya. Namun, teman-temannya sudah sampai di meja Kinara.
"Kinara Kami ingin memeriksa tas dan laci mejamu. Kamu nggak keberatan kan?" tanya Jenika.
Kinara tak menjawab, ia hanya diam karena memang kotak itu ada di dalam lacinya.
Melihat Kinara yang terdiam Jenika langsung curiga dan langsung melihat ke kembali di dalam laci Kinara.
"Tak ada apa-apa disini, apa aku salah menuduh Kinara, sebagai pencurinya," batin Jenika menatap pada Kinara yang juga menatapnya. Jenika dengan cepat mengalihkan tatapannya.
Kinara sendiri bingung kemana kotak kalung yang tadi dilihatnya, tadi setahunya Ia meletakknah kembali. Mereka juga memeriksa tas Kinara.
"Apa sistem yang membantuku untuk menyembunyikan kotak kalung milik Natasha, batin Kinara bertanya-tanya.
"Bukan aku yang menyembunyikannya, tapi kalungmu yang menyembunyikan kotak kalung temanmu itu. Kalung yang kau miliki juga memiliki kemampuan untuk menyimpan barang," sistem bicara.
Kinara kaget dengan apa yang diberitahukan oleh sistem, ia baru menyadari jika ternyata kalungnya bukan hanya dapat merekam, tapi juga dapat menyimpan.
Setelah menguasai keterkejutannya Kinara mengembalikan kotak tersebut di dalam lacinya. Kinara dapat mengontrol apa yang ia rasakan dan yang ia inginkan.
" Teman-temannya memeriksa tas Kinara, kotak itu tak ada disana, semua ke kemudian menuju ke murid lain. Namun, Jenika yang masih penasaran dan melihat sikap aneh pada Kinara. Kembali memeriksa laci Kinara, dia terkejut kotak itu sekarang ada disana sedang beberapa detik yang lalu dia sendiri yang memeriksa dan kotak itu tak ada di dalam laci, pandangannya tak pernah lepas dari Kinara.
Jenika langsung mengambilnya dan memperlihatkan kepada teman-teman yang lain.
"Apa ini kotak yang kamu cari, ini ada di dalam laci Kinara," Jenika memperlihatkan kotak tersebut kepada Natasha.
"Iya, ini kotak ku," jawab Natasha menghampiri mereka dan membuka isinya.
"Ya, ini benar ini kalung ku yang hilang, Kinara Kenapa bisa ada di laci meja mu?" tanya Natasha menatap heran pada Kinara.
"Sudah terbukti benar jika Kinara lah yang mengambilnya, kau mencuri 'kan?" tanya Tiara yang tak membuang kesempatan tersebut, langsung berdiri dan menghampiri kerumunan itu.
"Kinara, Kamu mengaku saja, kamu kan yang mengambil kotak kalung, Natasha?" tuduh Tiara membuat teman-teman kelasnya yang lain juga ikut menuduh Kinara lah yang mencuri kalung tersebut.
"Bukan, bukan aku. Aku sama sekali tidak mencurinya," jawab Kinara.
"Lalu jika bukan kamu yang mencurinya kenapa kalung ini ada di laci mu?" sahut Jenika.
"Mana aku tahu, mungkin saja ada yang menyimpannya disana," Jawab Kinara tak mau mengalah.
"Mana ada maling ngaku," tambah Tiara.
"Mendengar pernyataan itu dan melihat bukti yang ada semua teman-teman Kinara melihat sinis pada Kinara, Mereka yakin jika memang benar, Kinara lah yang mengambil kalung tersebut.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Terima kasih sudah membaca 🙏
Jangan lupa like, vote dan Komennya 🙏
Salam dariku Author M ANHA 🤗
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖