Kartel Varo Sinaloa
Pria 29 tahun yang tumbuh sebagai pewaris sementara Sinaloa Group sebab adiknya lah pemegang tahta tertinggi dalam keluarga yang telah berantakan tersebut sedangkan Varo adalah seorang mafia yang berhasil mendirikan kelompok besar sehingga dihindari oleh beberapa kelompok lain.
Valerie Ishana
Gadis 19 tahun yang merupakan putri dari seorang mafia, dia terpaksa harus ditahan karena ulah papanya yang mencari masalah dengan Kartel Varo Sinaloa, seiring berjalannya waktu melewati rintangan menemukan sebuah kebenaran dibalik misteri keduanya sering dipertemukan hingga perlahan rasa itu muncul dalam diri masing-masing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"lina dengarkan aku baik baik, aku tidak akan pernah mencintai perempuan manapun selain diri mu walaupun yaa mereka lebih cantik sedikit dari mi" ucap alfin kembali menggoda lina
"Alfiiiin" ucap lina semakin kesal
"oke sekarang saatnya serius, dengerin ya walaupun ayahnya leksi memberikan seluruh hartanya untuk ku aku tidak akan pernah menerima nya karena aku tau letak kebahagiaan ku bukan disana tapi disini" ucapnya lembut memeluk lina
"jangan pergi lagi ya, karena tangan ku mulai bereaksi, sakit sekali" ucap alfin
memang benar alfin sudah merasakan sakit dari tadi hanya saja dia tidak menghiraukan tangannya agar dapat memberikan penjelasan pada lina
"tangan kamu banyak lukanya fin, apa perlu kerumah sakit?" tanya lina sambil meniup tabgan alfin yang sudah penuh dengan darah
"nggak, sekarang tolong ambilkan kotak P3K di dalam laci dekat ranjang, bantu aku menggunakan Perban" ucap alfin lembut
lina berjalan mengambil kotak P3K lalu menghampiri alfin dan mengobati nya perlahan, lina heran dengan luka seperti ini tapi alfin tidak meringis sedikit pun
"aiiihsssh masak nggak sakit sih, dari dari aku kasih obat kok kamu nggak kesakitan sama sekali" tutur lina sambil terus mengobati lina
"oke aku bakal kesakitan. aaww aaw lin pelan pelan lin sakit, aduuhh pelan dikit dong" ucap alfin pura pura
Ciih drama setelah berubah menjadi siluman es dan siluman iblis sekarang berubah lagi menjadi siluman drama
"udahlah nggak usah drama!" ucap lina namun tanpa sadar memukul tangan alfin yang baru saja di obati
"aaaaaahhhh linaaa kali ini beneran sakit" ucap alfin meringis kesakitan
"maaf maaf aku lupa maaf" ucapnya panik
"udah nggak masalah, sini peluk dulu aku belum selesai loh kangen kangenan sama kamu" tutur alfin membuka kedua tangan membuat lina berhamburan kedalam pelukan alfin
hening beberapa saat
"kenapa kamu lari tadi?" tanya alfin sambil mengelus rambut lina
"mm nggak tau deh, refleks kayaknya, habisnya disini sakit banget" ucap lina polos melepas pelukannya
"aku nggak tau kenapa, tadi pas belum masuk nggak sakit, cuma pas liat leksi meluk kamu, disini sesak nafas fin (menunjuk dadanya), kira kira kenapa ya?" tanya lina polos
tadi dia kesal ku kira dia tau apa itu cemburu tapi ternyata anak ini benar benar bodoh, ya tuhan kenapa aku harus jatuh cinta dengan anak kecil sih. batin alfin
"fin, kok diem?" tanya lina yang melihat alfin bengong
"nggak kok nggak,, lin boleh aku meminta hak ku sebagai suami?" ucap alfin tiba tiba serius
seketika lila membelalakkan mata menatap alfin dengan ekspresi tak terbaca
"bukan, bukan maksud ku hubungan suami istri,,, aku ingin mencium mu, boleh?" tanya alfin halus
"huuuhh kirain apa kalo ciuman mah bo,,,,"""" ucapan lina terpotong saat alfin sudah mel***at bibir mungil lina hingga lina tidak bisa bernafas
"kebiasaan di ajak ciuman nggak pernah nafas" ucap alfin melepas ciumannya dan menarik hidung lina
"mana tau aku bakalan nikah sama orang yang lebih pro masalah seperti ini" ucap lina menyindir alfin
"hey jangan salah, satu satunya gadis yang pernah ku sentuh dan kucium hanya dirimu, gosip itu memang benar kalau dulu aku sering berganti wanita setiap malam tapi aku tidak pernah menyentuh mereka sedikit pun,,, jadi kamu harus bangga kalau suami kamu masih suci seperti ini" ucap alfin membanggakan diri
"hissh punya suami arogant gini amat" ucap lina ketus
beberapa saat hening tiba tiba entah keberanian dari mana pertanyaan aneh alfin berhasil membuat lina terkejut
"lina boleh aku bermain disana?" tunjuknya pada dada lina yang tidak terlalu menonjol
"ma,,,,ma,,, maksud kamu? disana bukan tempat bermain" ucap lina terbata bata
"ya sudah ayo tidur, kali ini aku akan berbagi tempat tidur dengan mu" ucap alfin santai sambil berdiri
"ya sudah lakukan saja apa yang kamu katakan tadi" ucap lina sambil memalingkan wajah karena malu
wajah bahagia alfin terpancar seketika mendengar persetujuan lina
"aku tidak akan melebihi batas" ucap alfin menenangkan lina lalu mel***t bibir lina dengan lembut
perlahan alfin dengan mudah membawa lina ke atas ranjang, alfin mulai mencium seluruh wajah lina
alfin memang tidak melakukan apapun saat itu, alfin sengaja melakukan nya sedikit demi sedikit agar lina tidak ketakutan mengingat usianya yang masih muda.
tidak bisa dipungkiri jika alfin menginginkannya karena memang dia adalah pria normal.
ngulangnya tiap episode sampe lebih dari 4x
apa iya kayak aq yg baru nemuin jd bawaannya maraton deh bacanya