Entah dewi Fortuna sedang memihak diriku atau tidak?!
Baru saja aku diterima jadi karyawan magang di perusahaan Terkenal yang ku impikan dan juga baru saja aku di panggil Mommy ?!
Hei !! aku masih lajang, umurku saja masih seperempat abad. Pacaran saja belum pernah dan tiba-tiba sudah disambut oleh Anak, What !!
"Mommy?"
"Eh. . . Mommy??"
•Novel ini hasil karya Khayalan author semata diharapkan untuk selalu mendukung.
>> masa revisi di lakukan saat author memiliki waktu luang jadi maafkan bila ada banyak Typo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNA_2005, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"S - A - Y - A - N - G" eja Cyla pelan sambil menatap Alex dengan muka memelas bak anak kucing.
Chitttt
Alex langsung merem mobilnya saat mendengar Cyla mengucapkan Kata Sayang ya hanya satu kaya yang membuat jantungnya berdegup kencang dan gerah.
"Sayang kok, mukanya merah" tanya Cyla polos yang membuat Alex langsung menyembunyikan ekspresinya.
"Hahaha maaf pak saya ketawa. melihat muka bapak itu sungguh membuat saya ingin tertawa" tawa Cyla memenuhi keheningan di dalam mobil.
"Kenapa panggil saya ,Bapak lagi" ucap Alex tegas karena dia tidak ingin panggilan yang membuat jantungnya marathon malah diganti dengan amarah marathon.
"Lah Kan saya hanya ingin godain bapak, gak mungkin Kan saya memanggil seperti itu. Mimpi apa saya kemarin pak" ucap Cyla yang terkekeh.
"Kamu !" belum Sempat Alex berucap sudah terpotong oleh klaksonan Mobil di belakang mereka.
******Tit Tit*
"Road don't stop there !! Tit******
Yang membuat Alex ingin keluar dari dalam mobil dan meneriakk supir tersebut tapi apalah daya tanganya langsung digengam oleh Cyla dan diberi gelengan kepala yang menandakan agar Alex Tidak melakukannya.
"Huft Baiklah" Alex langsung melajukan mobilnya dan berjalan menuju sekolah Rei.
Sesampainya Di Sekolah~
Mobil Alex sudah terparkir di dalam parkiran sekolah, Mobil MBW bewarna hitam kesilveran itu sungguh akan membuat semua orang terpesona dengan kemahalan fantastic Mobil tersebut.
"What are Daddy doing here! " Ucap Rei sambil mengetuk kaca jendela ayahnya karena dia tau ayahnya tidak akan pernah menjemputnya secara langsung biasanya hanya mengirimkan supir kecuali ada hal yang harus dibawa atas nama Rei.
"I ..." belum sempat Alex mengucapkan kalimatnya, Cyla langsung memotong ucapanya dan menyapa Rei dengan kehangatan.
"Rei, ayo masuk Mommy menunggumu dari tadi" ucap Cyla sambil menampilkan senyumannya.
"Mommy disini? , Why didn't daddy say that Mommy was here "ucap Rei yang langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di pangkuan Cyla.
"Rei, pindah ke belakang" ucap Alex tegas.
"But{tetapi)"
"Rei!" teriak Alex.
"Rei kamu tetap duduk sama mommy, ya. Mommy sudah lama tidak bertemu denganmu" ucap Cyla lembut dan beralih menatap tajam Alex.
"okau, you win and I'm lose{Okay,Kamu menang dan aku kalah}" Ucap Alex menghela nafas kasar. Alex langsung menancapkan gasnya dan berjalan menuju butik yang tidak terlalu jauh dari Sekolah Rei.
"Where are we going, Mommy?{kemana kita pergi, mommy}" Tanya Rei kepada Cyla.
"I Don't Know{aku tidak tau}, My little boy" jawab Cyla jujur.
"Pak" belum sempat Cyla menjawab Alex langsung memotong dengan cepat.
"Butik" singkat Alex.
"Buat apa?!" tanya Cyla bingung sambil mengernyitkan dahinya.
"Tidak mungkinkan, saya membawa kamu dengan pakaian seperti itu" ucap Alex sambil sesekali menilai penampilan Cyla.
"Oh sorry,sir" kekeh Cyla.
"Untuk acara makan malam, Dad?!" tanya Rei memastikan yang hanya dijawab anggukan singkat Alex.
Sementara Alex fokus dalam mengendarai mobilnya, Cyla dan Rei asik bernyanyi mengikuti lagu yang ada di dalam mobil.
Without you, I feel broke
Like I'm half of a whole
Without you, I've got no hand to hold
Without you, I feel torn
Like a sail in a storm
Without you, I'm just a sad song
Cyla dan Rei bernyanyi dengan merdu dan seirama hingga mereka tidak sadar bahwa seseorang yang dari tadi mendengarkan nyanyian mereka mulai menaikan ujung bibirnya ke atas yang membuat terbentuknya senyuman simpul dan juga awal dari hancurnya dinding hati nan lama beku.