'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 2. TIDAK TAU MALU
Tepat pukul 6 sore setelah membersihkan seluruh kantin Eriska kini bersiap untuk pulang ke rumah. Seperti biasa Erika akan membawa beberapa lauk sisa untuk makan malam bersama adik nya. Dan tenang saja lauk yang id bawa Eriska tidak lah basi atau rusak. Lauk itu masih layak di makan manusia.
Kepala kantin memang mengijinkan siapa pun yang mau membawa lauk sisa untuk di bawa pulang. Wanita setengah baya itu memang cukup baik di mata Eriska walaupun kadang suka menyuruh ini itu dan tegas.
Hari ini Eriska akan melewati barak latihan prajurit. Dia akan melihat sang pujaan hati yang sedang berlatih dari kejauhan. Hanya melihat sejenak untuk memenuhi ruang rindu di hati nya. Lagi pula dia tidak akan menggangu mereka.
Dengan langkah bersemangat Eriska akhirnya sampai di mana para prajurit itu sedang pemanasan dengan berlari.
Di depan sana terpampang jelas wajah tampan Narendra yang sedang berlari bersama teman-teman satu angkatan nya dengan kaos hijau dan celana loreng nya.
"mas Naren!!. Kenapa kau terlihat sangat tampan dan juga seksi". Gumam Eriska sambil terkekeh pelan seolah-olah dirinya sedang berbicara di depan pria pujaan hati nya itu.
"andai saja aku cantik dan kaya pasti aku sudah bersama mu mas".
Eriska kembali menghayal jika dia bisa bersanding dengan Narendra yang seorang pria kaya yang memilih jalan menjadi abdi negara.
Eriska selalu menghayal tentang kehidupan berumah tangga dengan Narendra yang akan penuh kebahagiaan. Bagi menghayal kan seorang Narendra adalah hal yang sangat membahagiakan untuk nya. Walaupun dia tau kecil kemungkinan dia bisa bersama Narendra.
Setelah puas melihat ke arah Narendra secara diam-diam Eriska kembali melanjutkan jalan nya keluar dari barak tersebut. Dia akan segera pulang.
Wanita itu naik angkot dan duduk di dekat jendela. Angkot langganan nya ini pasti sudah hapal dengan tempat duduk yang biasa di duduki oleh Eriska. Kursi paling belakang Dandi dekat jendela.
Dan gadis itu pasti akan melamun di tengah perjalan. Melamun tentang kehidupan masa depan nya yang entah seperti apa.
"andai saja aku kaya dan cantik pasti tidak akan sulit bagi ku untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari pada ini". Gumam Eriska yang kini melihat salah satu telapak tangan nya yang terasa kasar dan juga kapalan akibat sabun cuci piring yang biasa dia pegang.
lagi Eriska menghelakan nafas nya mengingat sulit nya hidup yang dia jalani. Menghayal dan berandai-andai tidak akan mengubah hidup seseorang itu lah yang dia ingat. Ingin menyerah tapi untung nya Eriska ada penyemangat hidup yaitu adik nya yang bernama Aksa dan yang pasti Narendra Hadinata.
Hanya mereka berdua lah hidup Eriska kembali bercahaya.
...****************...
Hari berganti hari Eriska mulai berani melihat ke arah Narendra dengan terang-terangan. Mendapat kan sebuah nasehat dari seseorang dia kini mulai berani untuk menunjukan jika dia suka dengan pria itu.
Hal itu juga di picu oleh Narendra yang membalas senyuman nya saat tak sengaja Eriska berpapasan dengan pria itu di kantin. Eriska semakin berjuang mendapatkan Narendra hingga dia mulai membeli beberapa skincare dan juga mulai makan makanan sehat.
Tapi hal itu ternyata tidak cukup untuk membuat Narendra memandang nya. Tubuh Eriska masih gendut dan penurunan badan nya hanya 3 kg. Seorang Eriska tidak bisa fokus dalam diet nya. Tapi itu bukan lah hal besar bagi Eriska. Jika tidak hari ini maka besok masih ada hari lagi untuk mendekati Narendra.
Eriska tidak menyerah dia akan terus berjuang hingga diri nya lelah sendiri. Bukan kah cinta harus di perjuangkan jika menyerah maka dia tidak bisa bersama Narendra.
Saat ini Eriska membawa sekotak kue hasil buatan nya sendiri untuk di berikan kepada Narendra. Karena selama dua minggu kedepan Narenda dan beberapa pasukan lain nya akan pulang ke rumah mereka masing-masing.
Jadi ini akan menjadi momen untuk Eriska menyatakan cinta nya pada Narendra.
Dengan pakaian yang cukup rapi dan juga sopan Eriska berjalan ke halaman depan batalion di mana sudah ramai dengan para prajurit yang akan pulang untuk sementara waktu.
Eriska melihat Narendra mengendong tas nya dan menunggu jemputan yang akan membawa nya pulang ke rumah.
"mas Naren". Panggil Eriska dengan senyuman lebar di wajah nya yang terlihat segar.
Narendra menoleh ke arah gadis gemuk yang memanggil nama nya dengan sangat akrab tersebut. Narendra sebenarnya tidak ingin melihat wajah Eriska namun pria itu juga tidak ingin mengusir nya.
Narendra hanya khawatir jika teman-teman nya akan kembali mengolok-olok nya dengan kedatangan wanita ini. Narendra sebenarnya tidak masalah jika berteman dengan Eriska tapi masih ada rasa malu jika gadis itu menatap nya dengan pandangan konyol yang berbinar. Narendra tidak suka itu.
Apa lagi menjadi bahan ejekan dari teman-teman nya itu sungguh sangat tidak nyaman. Eriska terus menerus mencoba untuk mendekati nya dan itu membuat nya kesal.
Lihat lah seperti saat ini kini teman-teman nya malah melihat ke arah nya dan juga gadis gendut ini. Hal itu semakin membuat Narendra geram.
"mas Naren.. Aku ingin mengatakan sesuatu pada mu". Ucap Eriska yang kini sudah berada tepat di depan Narendra.
"apa yang ingin kau katakan dan katakan lah dengan cepat!!". balas Narendra dengan datar.
Pemuda itu tidak punya banyak waktu untuk meladeni Eriska belum lagi dia sedang menunggu keluarga nya menjemput nya di sini. Dan dia tidak ingin jika keluarga nya tau ada seorang gadis gendut yang miskin mencoba mendekati nya.
"um.. Aku ingin memberikan ini untuk mu". Ujar Eriska sambil menyodorkan kotak kue buatan nya itu.
Dan hal itu membuat teman-teman dari Narendra melihat adegan tersebut sambil tersenyum mengejek.
"Ren.. Ambil lah hadiah dari penggemar mu itu". Ujar salah satu teman seangkatannya.
"iya Ren.. Dan bukan kah kau suka dengan kue buatan nya. Kue-kue itu sangat enak". Ucap Denis yang malah mendukung Narendra mempermalukan diri nya sendiri.
"aku tidak perlu kue itu. pergilah!". Ujar Narendra dengan sangat dingin ke arah Eriska.
Namun Eriska tidak pergi sama sekali dia malah tetap berdiri di sana dan mengumpulkan keberaniannya.
"Narendra!! Aku mencintaimu". Satu kalimat yang di ucapkan oleh Eriska itu membuat Narendra membeku. gadis ini benar-benar tidak tau malu. Menyatakan cinta nya di depan banyak orang seperti ini terdengar sangat norak.
Sementara itu teman-teman seangkatan Narendra malah bersorak mengejek pria itu.
"wah!!! Narendra di tembak seorang gadis!!". Teriak mereka. Dan hal itu membuat Narendra marah.
Dengan sangat kasar Narendra melempar kotak berisi kue itu ke tanah hingga kue-kue itu jatuh dan berantakan.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata!". Ucap Eriska lagi dengan nada yang pelan karena pria yang dia sukai malah terlihat marah dan juga tidak suka dengan nya.
Suara tawa malah semakin kuat terdengar.
"bermimpi lah Eriska!! Kau dan aku bagai langit dan bumi!!".