Mawar seorang gadis yatim piatu yang membuat seorang Alex CEO dari perusahaan terbesar di negaranya jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun sayang kisah cinta mereka harus melewati jalan yang berliku oleh orang-orang disekelilingnya yang tak menyukai hubungan keduanya.Dapatkah mereka bersatu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Disebuah kamar mandi air shower yang dingin mengguyur seluruh tubuhnya,dia mendongakkan kepalanya membiarkan air itu mengalir membasahi wajahnya,pria itu pun menumpu kan telapak tangannya pada dinding tembok disisinya.sekilas dia teringat kejadian saat dicafe beberapa waktu yang lalu.
Flash back
Alex tengah memasuki sebuah cafe, dimana tempat Mawar bekerja,dia dan Romi asistennya menuju salah satu meja yang kosong.mata Alex menelusuri sekitarnya seperti tengah mencari seseorang.
"Permisi tuan" seorang pelayan datang menghampirinya lalu meletakkan buku menu pada mejanya.
Romi pun memberi kode kepada pelayan tersebut untuk meninggalkan mejanya lantaran melihat tuanya tengah menghubungi seseorang.
Dikala Alex sedang menghubungi seseorang,telinganya mendengar suara orang yang hendak dihubunginya.suara tawa yang begitu renyah di telinganya,dia pun segera menoleh mencari sumber suara itu.
Tampak disebuah meja tak jauh dari Alex duduk,seorang pemuda tengah berbicara dengan Mawar,terlihat begitu akrab dan Mawar pun nampak begitu senang terlihat jelas kadang dia tertawa dengan pemuda itu.
Entah kenapa melihat itu hati Alex mendadak panas seperti hendak meledak, matanya memerah memancarkan amarah,giginya pun gemertak.dia pun langsung membuang muka dan memasukan kembali ponselnya.
Romi yang melihat perubahan mimik wajah tuannya pun, segera turut melihat apa yang tadi Alex lihat hingga membuatnya jadi seperti itu.
Romi pun menatap Alex "Apa tuan Alex sedang cemburu?" batin Romi menerka-nerka memandang Alex yang nampak gelisah.
Flash on
Alex mematikan kran shower disisi dinding kamar mandi tersebut,dia pun memakai jubah mandi lalu setelah keluar dari kamar mandi itu,dia pun masuk kedalam walk in closet.
Kini Alex tengah duduk di sebuah bar mini pribadi di apartemennya.dia memutar-mutar gelas mini yang terisi dengan satu tangannya,sorot mata yang tajam menatap lurus kedepan.
"Ada apa denganku?" tanya nya pada diri sendiri,dia pun meneguk minuman yang ada ditangannya kemudian meletakkan gelas mini tersebut.
Tak
Suaranya nyaring memenuhi ruangan itu.dia pun menyalakan sebatang rokok untuk menemani kegelisahannya.
"Kenapa aku tidak suka melihat gadis itu berbicara dengan pria tadi?!" ucapnya lagi sembari menghembuskan asap nikotin tersebut dari hidungnya.
Disaat Alex tengah bicara dengan dirinya sendiri,ponsel diatas meja itu berbunyi,dia melirik layar pada ponselnya terlihat mommy sedang memanggil.
"Mommy akan membuatku semakin pusing saja,aku juga sedang malas berdebat dengannya" ucap Alex melihat ponselnya terus berbunyi,dia pun enggan untuk menerimanya karena dia yakin pasti sang mommy menyuruhnya untuk pulang kerumah.
Alex pun teringat saat makan malam bersama Mawar saat itu,gadis itu selalu menuruti perintahnya,seperti takut dengan dirinya,kaku,jarang tersenyum.Tapi apa yang dia lihat tadi saat di cafe,Mawar begitu mengekspresikan dirinya didepan pemuda itu,yang entah siapa Alex tak melihatnya karena pemuda itu duduk memunggunginya.
"Siapa pemuda itu,kenapa dia bisa mengenal Mawar?" tanya Alex pada diri sendiri.
Dikediaman nyonya Hani dan Tuan Fernando,tampak mommy Alex mencoba menghubungi sang putra namun sampai sekarang belum juga terhubung.
"Alex ini,kenapa dari tadi mengabaikan telpon mommy sih?!" nyonya Hani tampak kesal dan masih mencoba menghubungi sang putra.
"Ada apa lagi sih mom?" tanya tuan Fernando mendekati sang istri yang terlihat kesal.
"Alex,dad,!'mommy telpon gak diangkat-angkat,!" nyonya Hani mengadu pada sang suami.
"Mungkin Alex sedang sibuk mom,biar saja kasihan dia mungkin juga kecapean mengurusi perusahaan" tuan Fernando berusaha menasihati sang istri.