NovelToon NovelToon
ISTRI GILA TUAN GEORGE

ISTRI GILA TUAN GEORGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Incy

George Zionathan. Pria muda yang berusia 27 tahun itu, di kenal sebagai pemuda lemah, cacat dan tidak berguna.

Namun siapa sangka jika orang yang mereka anggap tidak berguna itu adalah ketua salah satu organisasi terbesar di New York. Black wolf adalah nama klan George, dia menjalani dua peran sekaligus, menjadi ketua klan dan CEO di perusahaan Ayahnya.

George menutup diri dan tidak ingin melakukan kencan buta yang sering kali Arsen siapkan. Alasannya George sudah memiliki gadis yang di cintai.

Hidup dalam penyesalan memanglah tidak mudah, George pernah membuat seseorang gadis masuk ke Rumah Sakit Jiwa hanya untuk memenuhi permintaan Nayara, gadis yang dia cintai.

Nafla Alexandria, 20 tahun. Putri Sah dari keluarga Alexandria. Setelah keluar dari Rumah Sakit Jiwa di paksa menjadi pengganti kakaknya menikah dengan putra sulung Arsen Zionathan.

George tetap menikahi Nafla meskipun tahu wanita itu gila, dia hanya ingin menebus kesalahannya di masalalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

“George, aku bosan." Ucap Nafla, dia sudah merasa jenuh setiap hari berada di markas yang di kelilingi luasnya lautan.

Tidak ada mall ataupun tempat hiburan lainnya, tidak ada teman untuk di ajaknya bicara, hanya Dokter Vio yang menurutnya masih terlalu kaku.

“Kalau begitu kau harus segera hamil dan melahirkan bayi, agar kau tidak merasa bosan." Jawab George memberikan senyum termanisnya.

Nafla memutar bola matanya malas, memang tidak mudah lepas dari George. “Aku ingin bebas dan kembali bekerja, aku rindu pekerjaanku." Ucapnya pelan.

Dia ingin kembali ke dunianya, menjadi agen rahasia dan mendapatkan uang, sekarang dia tidak perlu mencuri-curi waktu seperti dulu ketika masih di dalam Rumah Sakit Jiwa.

Nafla menatap kedua tangannya, dia kembali haus akan cairan merah, dia rindu teriakan kesakitan targetnya.

Helaan nafas panjang Nafla hembusan, sepertinya benar-benar mustahil apa yang menjadi keinginannya itu terwujud.

George mengangguk kecil, menatap istrinya dan sepertinya sangat cocok untuk mengatasi satu masalah yang tengah terjadi di perusahaannya.

“Kau akan mendapatkan pekerjaan, besok ikulah denganku. Jika kamu bisa menyelesaikannya, aku akan mengembalikan semua uangmu dan aku juga akan memberikanmu hadiah. Bagaimana?" Sela George.

Nafla menaikan sebelah alisnya. “Kau serius?"

George menganggukkan kepalanya. “Hmm."

Nafla langsung mendekati suaminya. “George, boleh aku bernegosiasi denganmu?"

“Katakan" Ucap George santai, menyandarkan tubuhnya di kursi.

“Kau memang harus mengembalikan uangku, karena itu hasil kerjaku, dan untuk pekerjaan ini, aku meminta bayaran yang berbeda, bagaimana?"

George terdiam untuk sesaat, lalu detik kemudian dia mengangguk. “Berapa yang kau inginkan?"

“Tergantung pekerjaannya, jika berbahaya, kau harus membayarku mahal." Jawab Nafla.

“Tidak terlalu berbahaya." Ucap George

“Baiklah, siapa targetnya dan di mana aku harus melakukannya."

“Kau akan mengetahuinya besok."

Nafla menganggukkan kepalanya senang, akhirnya dia bisa melakukan pekerjaannya lagi. Wanita cantik itu tersenyum lebar, membayangkan bunyi notif di ponselnya yang menandakan uang masuk.

***

“Di mana Nafla?" Tanya George, sejak kesepakatan tadi sore, istrinya tidak terlihat sama sekali.

“Nyonya berada di tempat pelatihan menembak, Tuan." Jawab Xavier.

George diam untuk sesaat, lalu dia mengangguk pelan dan memberikan isyarat untuk tidak mengikutinya. Xavier yang paham segera undur diri dan melakukan pekerjaannya.

Langkah kaki lebar itu membawanya menuju ruangan menembak. Beberapa anak buahnya membungkuk hormat menyambut kehadirannya.

Lagi George memberikan perintah agar mereka pergi, di depan sana dia bisa melihat seorang wanita cantik yang menggunakan crop top yang menampilkan pinggang ramping nan mulus itu. dengan celana panjang yang terdapat satu pistol di sisi kanan dan di sisi kiri beberapa amunisi yang tersusun.

Rambut yang di biarkan tergerai itu menambah kadar kecantikannya. Keringat yang membasahi leher jenjang itu juga terlihat begitu seksi.

Nafla yang terlalu fokus berlatih menembak jatuh tidak menyadari kehadiran suaminya. Wanita itu begitu semangat.

“Fuck!!" Nafla mengumpat sebab bidikan terakhirnya meleset.

“Fokus, sayang." Bisik George, sebelah tangan yang sudah melingkar di pinggang ramping Nafla dan satu tangan membantu mengarahkan pistol ke sasaran.

Tentu saja Nafla tersentak kaget, sejak kapan suaminya berada di ruangan itu. Jarak yang begitu dekat membuat Nafla bisa merasakan hangatnya nafas George.

Dia melirik suaminya yang tersenyum. Jika lebih dekat seperti ini, George sangat tampan.

“Jangan menatapku seperti itu Nafla, karena tatapanmu itu bisa membangunkan sesuatu di bawah sana." Bisik George terkekeh geli melihat wajah Nafla yang tersentak.

Dor!!

Cup.

Mata Nafla mendelik, selain kecupan di pipi sebelah tangan George yang berada di pinggangnya turun ke bawah dan memberikan remasan kecil.

Yang tadinya ingin kagum karena bidikan George tepat sasaran. Tetapi dia urungkan. “George, kau!!."

“Sebagai ucapan terimakasih, karena aku membantumu." Jawabnya.

Saking kesalnya tiba-tiba Nafla menyerang George dan pria itu dengan mudah bisa menghindarinya.

Jika Nafla ingin meninjunya lain halnya dengan George yang memilih untuk mendapatkan kesempatan memegang dua bukit kembar yang begitu menggoda.

“George, lepaskan aku!" Nafla meronta kala George berhasil memeluknya dari belakang, mengunci pergerakan Nafla.

“Aku merindukanmu." Goda George, semakin mengeratkan pelukannya.

“Aku tidak bisa bernafas, George. lepaskan aku." pinta Nafla.

“Hmm, baiklah, tapi tolong berikan aku sebuah kecupan, seperti awal bertemu." jawab George, dia memajukan bibirnya ke arah Sang istri.

Tidak ada pilihan, Nafla mendaratkan kecupan singkat di bibir George, tetapi ketika hendak menjauh, pria itu kembali menahannya dan menekan tengkuknya, langsung melumat bibir seksi yang sejak tadi menggodanya.

“Mmmpptt!!" Nafla berusaha untuk mendorong tubuh George, tetapi pria itu malah semakin menekan dan memeluknya mesra.

Setelah cukup lama memberontak akhirnya tubuh Nafla pasrah juga, membiarkan George melakukan sesuka hatinya.

Merasa cukup puas, George menjauhkan wajahnya dan detik kemudian dia terkekeh, melihat bibir seksi itu bervolume karena ulahnya.

“George, jangan terus memaksaku, aku.. "

“Baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi, tetapi aku tidak janji, Nafla." Jawab George sembari mengelap bibir istrinya dengan ibu jarinya dan mengusap permukaan bibir kenyal nan lembut itu.

**

Keesokan harinya sesuai dengan kesepakatan, George membawa Nafla keluar Markas.

“Tenang saja Nafla, aku tidak akan menculik atau menjual mu, kenapa kau begitu gelisah.?" ucap George melirik sekilas, istrinya sejak tadi terus bergerak menoleh ke kanan dan kiri.

“George, sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" tanya Nafla penasaran, sebab jalan yang di lalui oleh suaminya tidak begitu asing baginya.

George tidak menjawab, dia mempercepat laju mobilnya, sampai kurang lebih lima belas menit kemudian, mobil mewah George berhenti di halaman gedung pencakar langit.

Gedung yang menjulang tinggi dengan logo dan tulisan yang membuat mata Nafla terbelalak. G&V Zionathan crop.

“George, ini.. "

“Hmm, ayo turun, pekerjaan mu sudah menanti." sela George.

“Apa kau gila George? kenapa kau membawaku ke perusahaan, bukannya kau bilang ingin memberiku pekerjaan?"

George menoleh. “Iya, dan di dalam sana pekerjaanmu sudah menanti." jawab George tenang.

Nafla terkekeh, apa George sedang meremehkannya? Nafla jelas tidak tau pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan.

Keahliannya, membunuh, mencuri data-data yang di lindungi. dan untuk perusahaan dia jelas tidak bisa.

“Kau benar-benar gila George, kau ingin membuat perusahaan mu bangkrut di tanganku?"

George menggeleng pelan. “Tugasmu gampang, kau di kenal sebagai wanita gila yang aku nikahi, sekarang kau hanya perlu pura-pura gila untuk membuat model itu melakukan pekerjaan tanpa harus makan malam denganku."

Pergerakan tangan Nafla terhenti, apa tadi George bilang? Dia harus pura-pura gila hanya untuk membuat seorang model melakukan pekerjaannya.

“Aku sudah waras George."

“Untuk hari ini kau harus gila lagi Nafla."

1
valerychan🍒
semangat thorrrr, gercep nihh...
Ridwani
👍👍👍
valerychan🍒
gk berhenti ngakak baca ini😭😭 btw semangat thorrrr🌷
@pry😛
🤣🤣🤣
@pry😛
good
@pry😛
psgn sangt cocok njeg
@pry😛
moga di tglkn
@pry😛
rasakn... puas kau....
gk pnts jd ank
@pry😛
mampus kau kn nyet... laki anjig kau... gk tau dri... hilang ank kau babi....
puas kau... kau tendag perut ny brkali"... laki kau...

tlg psh kn merk
valerychan🍒
ngakak mulu😭😭
valerychan🍒
tebakan watashi benar🗿 nafla tidak gilaa, ini sebenernya yg gila nafla apa gw dah
Ikabinti Ariska Samudra
bagus suka baca ceritanya
hansen
nafla juga punya kesalahan..tidak semua pada George, nafla nga gila jadi dia tahu bila kala George membisikkan kata penyesalan seharusnya juga nafla nga bersifat terburu2 ia tahu melawan seorang George harus seperti max yang nga punya perasaan kenapa juga ia menantang suaminya sendiri..apa pun gue pada papa arsen tetap santai 😍
hansen
Xavier siapa nya Felix thor
Yensi Juniarti
menangis darahlah kau...
kalau aku jadi nafia aku si ogah balik lagi ke orang yg plin plan
hansen
dari awal gue udah agak nafla nga gila 🤭
Hesty
dikit lagi upnya
@pry😛
np disini geo trs oon.. pa bgs ny nara.... kau dgr babi.... istr kau jauh lbh dr sgl ny... igt tu bangkai...
@pry😛
good mntp bukn..
ud aq tebak dy gk gila cp" kau nara
Hesty
gd
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!