NovelToon NovelToon
Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Dokter Genius / Fantasi Wanita
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Storm adalah gadis bar-bar dengan kemampuan aneh—selalu gagal dalam ujian, tapi mampu menguasai apa pun hanya dengan sekali melihat.

Ketika meninggal pada tahun 2025, takdir membawanya hidup kembali di tubuh seorang narapidana pada tahun 1980. Tanpa sengaja, ia menyembuhkan kaki seorang jenderal kejam, Lucien Fang, yang kemudian menjadikannya dokter pribadi.

Storm yang tak pernah bisa dikendalikan kini berhadapan dengan pria yang mampu menaklukkannya hanya dengan satu tatapan.

Satu jiwa yang kembali dari kematian. Satu jenderal yang tak mengenal ampun. Ketika kekuatan dan cinta saling beradu, siapa yang akan menaklukkan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Sore hari itu lalu lintas begitu padat, kendaraan saling berseliweran di jalan utama kota. Salah satu pengemudinya adalah Nic, putra dari asisten pribadi Tuan Michael.

Sambil menyetir, Nic menekan tombol panggilan di setir mobilnya.

“Hallo, Nona. Kau di mana? Tuan dan Nyonya sedang mencarimu,” katanya.

Suara Storm terdengar dari seberang sana, terdengar tenang tapi sibuk.

“Aku sedang melakukan operasi terhadap seorang pasien,” jawabnya.

“Operasi? Bukannya tadi kau bilang mau ke hotel?” tanya Nic bingung.

“Iya,” jawab Storm santai. “Sudah aku tebas sosisnya dan aku ganti baru.”

Nic langsung menginjak rem mendadak.

BRAK!

Beberapa mobil di belakangnya ikut menabrak karena kaget, menciptakan tabrakan beruntun dan kemacetan panjang.

Nic menepuk dahinya frustasi.

“Storm! Maksudmu apa tebas sosis?!”

Nic keluar dari mobil dengan wajah pucat. Ia melihat deretan kendaraan di belakangnya sudah menabrak satu sama lain.

“Mati aku… pasti kena hukum lagi oleh Tuan,” gumam Nic pelan, menepuk dahinya dengan pasrah.

Ia kembali mengangkat ponselnya.

“Nona, apa kau di klinik Tuan?” tanyanya buru-buru.

“Iya, sosis pasien sudah aku ganti dengan kelamin anak anjing yang baru aku kebiri tadi,” jawab Strom dengan nada santai seperti sedang membicarakan hal sepele.

Nic terdiam, wajahnya menegang.

“Iya Tuhan… kali ini pasti dikejar rotan lagi. Aku sedang ada masalah, kau pulang saja dulu, jangan menungguku!” katanya buru-buru sebelum memutus panggilan.

Keesokan harinya.

“STROOOOMMMM!!!”

Suara teriakan Michael menggema di seluruh rumah besar itu. Di tangannya sudah tergenggam rotan panjang yang menjadi senjata khasnya ketika marah.

Pagi itu, Strom berlari sana-sini di ruang tengah, rambutnya berantakan, sambil menjerit. Michael mengejarnya dengan rotan terangkat tinggi. Di sisi lain, Nic juga ikut berlari mengelak dari serangan.

Sementara itu, Junny, sang istri, hanya berdiri di dekat tangga bersama Mike, asisten mereka. Semuanya hanya bisa menghela napas melihat pemandangan yang sudah terlalu biasa.

“Kalian diam di sana!” teriak Michael tanpa berhenti mengejar.

“Papa, jangan pukul aku lagi! Aku sudah berhasil menyambung alat vitalnya!” kata Strom panik sambil menunduk, bersembunyi di balik sofa.

Nic menoleh cepat sambil berbisik keras, “Apa kau bisa diam! Jangan membuat Tuan marah lagi!”

Michael berhenti sejenak, rotannya diacungkan.

“Kalian berdua tidak pernah membuat hidupku tenang! Yang satu memukul alat vital orang lalu diganti dengan alat vital anak anjing! Sementara yang satu lagi membuat kemacetan panjang sampai aku harus ganti rugi! Kenapa kalian tidak pernah melakukan hal dengan benar?!”

“Tuan, maaf, aku tidak sengaja,” jawab Nic dengan cemas.

“Nic! Usiamu sudah 30 tahun! Semua perintahku tidak pernah benar! Disaat aku menyuruhmu mengantar dokumen ke alamat klien, kau malah nyasar ke perdesaan!” kata Michael sambil menunjuk Nic dengan rotan.

“HAHAHA!” suara Strom meledak tertawa dari balik kursi.

“Diam kau!” bentak Michael. “Kau juga sama! Selama hidupmu tidak pernah sekali pun lolos dari ujian! Selalu saja tinggal kelas! Masih berani menjadi tabib?!”

“Papa, aku akan menjadi dokter atau tabib hebat di China!” ujar Strom penuh semangat.

“Tabib kepalamu! Usiamu sudah 20 tahun, apakah pernah kau lolos ujian walau sekali?” tanya Michael dengan nada tinggi.

“Tidak pernah!” jawab Strom santai tanpa dosa.

Michael menatap keduanya tajam.

“Kalian berdua harus diberi hukuman berat agar tahu kesalahan kalian!” bentaknya sambil kembali mengejar dua anak itu.

“ Papa tolong aku!” teriak Nic sambil berlari mengitari halaman.

“Mama, tolong!” teriak Strom yang ikut lari ke luar rumah.

Mereka berdua berlari cepat seolah sudah berlatih bertahun-tahun untuk menghadapi situasi seperti ini.

“Jangan lari!” teriak Michael sambil mengayunkan rotannya.

“Aahh! Tolong aku!” kata Strom sambil memanjat punggung Nic.

Nic berlari terseok-seok. “Turun, berat! Aku bukan kuda, Nona!”

Junny menatap dari jendela sambil menghela napas.

“Setiap pagi, rumah ini seperti arena sirkus…”

Suara Michael masih terdengar keras dari kejauhan, “KALIAN BERDUA!!! Kalau masih berani bikin masalah lagi, aku ikat di pohon persik!!”

Nic dan Strom terus berlari keliling halaman, diiringi tawa, jeritan, dan suara rotan yang bersuitan di udara.

Dua hari kemudian.

Nic menyetir pelan di jalan besar yang tampak sepi siang itu. Angin berembus lembut, hanya terdengar suara mesin mobil yang berirama. Di sampingnya, Storm duduk dengan pandangan tajam mengamati jalanan.

Tiba-tiba matanya tertuju pada sesuatu di kejauhan.

Sebuah mobil terbalik di pinggir jalan, asap tipis mengepul dari kapnya.

“Di sana kecelakaan! Kenapa tidak ada tim penyelamat?” tanya Storm dengan nada heran.

“Mungkin karena terlalu jauh dari kota. Kita coba periksa apakah orangnya masih hidup,” kata Nic sambil menghentikan mobil di pinggir jalan.

Begitu mobil berhenti, Storm langsung membuka pintu dan turun cepat.

“Cepat hubungi ambulans dan polisi!” titahnya tanpa menunggu.

Nic segera menekan nomor darurat di ponselnya, sementara Storm sudah berlari menuju mobil yang terbalik itu. Asap makin tebal, dan bau bensin mulai terasa menyengat.

Di dalam mobil, terlihat seorang sopir dan seorang pria di kursi belakang, keduanya luka parah dan tak sadarkan diri.

Storm mencoba membuka pintu, tapi pintu itu tersangkut parah akibat benturan.

“Kenapa tidak bisa buka?” gerutunya sambil menarik keras gagang pintu.

Nic datang membantu, napasnya sedikit memburu.

“Nona, bukankah kau memiliki tenaga super? Kenapa hari ini begitu lemah?” godanya, meski wajahnya tegang.

Storm mendengus, menatap pintu itu kesal.

“Diam, Nic!”

Ia menarik sekali lagi—kali ini lebih kuat.

BRAK!

Pintu mobil langsung copot dari engselnya dan terlempar ke sisi jalan.

Storm tidak menggubris. Ia langsung menarik pria yang pingsan di kursi belakang keluar dari mobil, sementara Nic menyelamatkan sang sopir di depan.

Tiba-tiba bola mata Storm berubah menjadi kuning keemasan, berkilat tajam seperti memantulkan cahaya api.

Napasnya menegang.

“Tiga detik lagi mobil ini akan meledak,” katanya cepat dan datar.

Nic menelan ludah. “APA?!”

Tanpa pikir panjang, Storm menyeret pria yang ia selamatkan menjauh sejauh mungkin, sementara Nic berlari tertatih sambil memapah sopir.

Baru saja mereka berdua jatuh tersungkur di tanah—

DUARRR!!!

Ledakan keras mengguncang jalan itu. Kobaran api membumbung tinggi ke udara, puing-puing mobil beterbangan ke segala arah.

Nic memejamkan mata sambil menutupi kepala dengan tangannya.

Storm berdiri perlahan, rambutnya sedikit berantakan, wajahnya berdebu tapi tetap tenang.

Nic meliriknya dengan wajah pucat.

“Nona… tadi kau bilang tiga detik. Tapi yang meledak baru dua detik.”

Storm menoleh santai. “Aku lupa menghitung detik nol.”

Storm kemudian menatap tubuh dua pria yang tergeletak di tanah, keduanya masih berlumur debu dan darah. Asap dari mobil yang baru meledak masih mengepul di belakang mereka.

Nic berjongkok di samping sopir yang tampak kesakitan. Ia menepuk pipi pria itu pelan.

“Nona, bagaimana dengan mereka? Yang ini masih hidup,” katanya sambil memeriksa napas sopir.

Storm hanya menunduk sedikit, pandangannya tajam menelusuri tubuh kedua korban tanpa menyentuh.

“Dia hanya luka bagian luar,” ucapnya datar, menunjuk sopir itu. “Kalau yang ini…” matanya beralih pada pria di kursi belakang yang kini terbaring kaku di tanah, “…luka dalam, dan mengalami pendarahan, sangat kritis."

 Bola mata Strom masih berwarna keemasan, memantulkan api yang berkobar dari reruntuhan mobil.

Setelah beberapa detik, warna matanya perlahan kembali normal."Kalau tidak segera diselamatkan, dia akan mati."

"Nona, sepertinya dia adalah Tuan Xi, pengusaha terkenal yang baru kembali dari luar negeri."

"Dia juga adalah pria yang akan dijodohkan dengan Nona, dia tidak boleh tahu, kalau tidak Nona pasti akan menyiksa dia," batin Nic.

"Aku tidak kenal siapa Tuan Xi, asalkan bukan pria yang akan dijodohkan denganku," jawab Storm."Papa selalu saja ingin aku cepat menikah!"

1
merry
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit perut kuu 🤣🤣🤣🤣 nic cck dgnn stromm 🤣🤣🤣🤣🤣 rame tu rumhhh dh gede ajj rusuh gmnn wktu mrk. kcil yaa
Rizky prasetyor862@gmail.com
munkin kah lucie fang reinkarnasi nya tuan xi ya thor
Inez Putri
bagus lanjut thour
Lina Hibanika
tapi rese juga ni jenderal nya😑
Lina Hibanika
alias waria 😂😂😂
Etty Rohaeti
lanjut
Wahyu Ningsih
sakit perut saya karena ketawa aja
Lina Hibanika
sama sama asal ceplos aja klo ngomong 😂
🍁𝐘𝐖❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Ini yg nama ny, Jodoh mesti yg Setara 🔥🔥🔥
Lina Hibanika
percayalah storm punya kemampuan khusus
Jessica Xie
halo thor ini kan bab yg judulnya gadis milik raja macau koq malah ke judul ini thor
Pikachu: Eh, maaf kak. slh up rupanya🙏🙏🙏.terima kasih pemberitahuannya🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
walaupun terusir tapi si mimi pasti akan selalu balas dendam
Lina Hibanika
klo dia bukan Strom trus menurutmu dia siapa Mimi?
tapilu
kenapa part nya diulang
Pikachu: Maaf,kak. salah upload🙏🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
waduh 😱 semoga ga kejadian deh storm kenapa napa
Lina Hibanika
siapa sih si mimi ini ngelunjak banget jadi anak angkat juga
Lina Hibanika
hahahaha,, kenapa pantatnya yang diarah storm 🤣
Lina Hibanika
mulai penasaran rupanya sang jenderal 😅
Lina Hibanika
hahahahaha 🤣🤣🤣
Lina Hibanika
biar tambah semangat updatenya ya thor 💪🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!