NovelToon NovelToon
Kisah Klasik Pernihakan

Kisah Klasik Pernihakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: 123123tesmenulis

Lanjutan kisah Cinta Simon Dan Maria di Kisah Klasik Remaja. mau baca dulu silahkan biar ga bingung hehe..

kisah kehebatan Simon sang CEO dan Hacker Cantik Jenius bernama Maria.

mereka adalah pasangan suami istri yang masih muda.

Menikah di usia muda tentu saja menjadi tantangan tersendiri, apakah pernikahan mereka selalu berjalan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabtu

*****

Ini hari Sabtu, Maria masih tertidur dipelukan sang suami. Padahal waktu sudah menunjukkan setengah 5 pagi. Mereka masih bergelung di balik selimut setelah ibadah suami istri mereka yang dilakukan setelah tahajud.

Beberapa kali Simon mematikan alarm handphonenya.

“Kak udah subuh ya?” ucap Maria terbangun.

“Hem.. tapi masih cape, kecuali kalau kita ulangin lagi yang semalam” jawab Simon Maria hanya mengendus

“Hari ini kakak ngisi seminar, di IBS kalau kakak lupa. Kak Raff bakal kesini jam 6” jelas Maria

“Ini masih jam setengah lima kalau kamu pengen tahu. Jadi masih ada waktu untuk ibadah sekali lagi, kita ambil wudhu dulu yuk..” Simon bangun dan menarik tangan Maria menuju kamar mandi.

Setelah selesai, Maria menyiapkan sarapan untuk mereka,

“Wah nasi gorengnya mirip yang di bikin mama Sofi ya” ucap Raffi yang memang sudah datang dari jam 6 pagi.

Maria mengerucutkan bibirnya

“Itu memang nasi goreng buatan aku. Kalian ga tau aja, tiap kalian sarapan dirumah dulu, mama selalu minta aku bikinin nasi goreng buat kalian. Atau olesin selai ke roti kalian. Tapi Mama juga bilang ga boleh kak Mon sampe tau”

Simon mengernyit, kalau di rasa rasa, memang masakannya mirip dengan yang dulu sering dia nikmati dirumah Maria jika sarapan bersama.

“Ohahaha, yasudah bagus deh berarti istri aku bisa masak dari dulu” Simon tertawa

"emang dikira aku se manja itu apa?" Maria mengerucutkan bibirnya lagi

“Pakaian kalian buat hari ini udah disiapin sama kak Luna kan?” ucap Raffi memastikan.

Maria mengangguk.

“Cuma senada, ga couple. Ingat ya. Di sekolah jangan menunjukkan kalau kita suami istri..”

“Hm.. “ Simon hanya mengangguk.

“Slide nya udah di siapin kan?” tanya Maria memastikan.

Simon mengangguk lagi.

“Hanya memotivasi mereka agar berorganisasi apapun itu organisasinya kan?”

“Iya.. sekarang prestasi sekolah kita sedang bagus, kemarin tim futsal juara liga SMA. terus basket juga lagi tanding. Dan OSK kemarin luar biasa.. Walaupun biayanya juga luar biasa huft..”

“Jangan bilang kamu nombok lagi?” ucap Simon

“Ya mau gimana lagi? Aku harus membungkam mulut mereka dengan prestasi kan?”

“Ya tapi..” Simon masih keberatan

“Pendidikan itu bukan soal uang tapi soal masa depan. Udah ya, aku mau siap siap dulu” Maria mengecup pipi sang suami yang membuat Simon tersenyum dan menghentikan omelannya.

“Dia itu selalu aja gitu” gerutunya pelan

“Ga akan miskin kok kalau lo investasikan uang lo buat pendidikan. Tuh buktinya om Iyan. Habis berapa M dia buat les in Maria dari SD sampe SMA?” nasehat Raffi

Simon mengangguk setuju namun dengan nada kesal berkata

“Tetep aja, udah cape pikiran tambah materi juga dan sekarang julidan dari rekan kerjanya.”

“Lo itu, kali kali bisa ga sih belajar dari mertua lo?”

Simon menatap Raffi, tak mengerti arah pembicaraannya

“Dia ga pernah ngeluhin apapun hal buruk yang terjadi pada anaknya dan menganggap bahwa semua itu adalah ujian bagi putrinya. Lo inget kan waktu kejadian Cintya di SMA, terus pas lo putusin dia juga dan permasalahan kemarin? Dia Cuma kasih support aja, selalu disampingnya pas dia sedih dan membatu kalau dia minta bantuan.” jelas Raffi.

Ketika pertengkaran Simon dan Maria kemarin, Raffi benar benar melihat Briyan adalah sosok sempurna sebagai seorang ayah.

“Ya lo bener, gue juga ga nyangka kemarin dia sebijak itu. Bahkan menyalahkan diri nya sendiri juga..”

“Lo beruntung banget, mertua lo ngasih panutan gimana cara menjadi ayah yang baik untuk anak perempuannya. Papa lo ngasih panutan gimana cara menjadi seorang pemimpin perusahaan yang baik, dan kakek lo ngajarin gimana caranya menjadi pemimpin multi bidang.. Sementara gue..” ucapan Raffi terhenti

“Lo adalah gue, semua yang gue alami adalah milik lo juga kecuali Maria pastinya..” sahut Simon cepat

“Lo tahu bahkan lo lebih dari seorang kakak buat gue, apalagi masalah kemarin lo.. Elo kenapa bisa selapang itu Raff?”

Raffi tertawa.

“Om Iyan aja bisa bijak masa gue engga?” jawab Raffi enteng. Ya, Briyan memang panutan

“Lo tau gue sayang banget sama lo Raff..” ucap Simon membuat Raffi bergidik ngeri

“Gue masih normal!” ujarnya ngeri.

“Sialan lo!” simon melempar Raffi dengan Tisu.

Maria turun dari tangga dengan anggun. Ditangannya sudah ada jas dan kemeja lengkap dengan celana bahannya dan juga dasi untuk sang suami.

“Kenapa di bawa kesini?” tanya Simon

“Lama, ganti di kamar tamu aja..”

Simon mengakhiri sarapannya.

“ART yang kemarin kita pesan datang hari ini kan?”

Maria mengangguk.

“Bentar lagi kayaknya.. Nihh pake dulu nanti aku rapihin sisanya”

“Jangan beresin meja, biar sama ART aja..” ucapnya

“Iyalah, ngapain bayar mereka kalau ga kerja?” sahut Maria cepat

Raffi tertawa mendengarnya.

“Tuhh udah dateng ART nya..” ucap Raffi mendengar bel berbunyi,

“Suruh masuk dulu kak, aku ngurusin bayi besar dulu”

Maria memasuki kamar yang tadi Simon masuki.

Dia membenarkan kerah kemeja sang suami lalu memasangkan dasinya.

Setelah itu dia memasangkan jas yang berwarna senada dengan gamis nya, maroon pekat.

“Ganteng banget sih suami akuu..” ucap Maria sambil mengecup pelan pipi suaminya.

Simon mengangkat alisnya,

“Kalau ganteng dipamerin dong! Bukan malah pengen di rahasiakan”

Maria hanya menghela nafasnya.

“Jangan mulai dehh” ucapnya

“Hm… aku akan diam sebisa ku. Tapi kalau adik kamu yang tengil itu memancing aku ga tanggung jawab ya! Jangan kurangi jatah malam ku!”

“Ya ya ya! “ ucap Maria lalu memasangkan jam tangan kesayangan suaminya.

Mereka keluar berbarengan dan melihat Raffi yang kesusahan memasangkan dasinya.

Maria mengambil dasi itu dan memasangkannya dengan penuh sayang.

“Kita muhrim kok kak, dan kak Mon ga akan cemburu” ucap Maria sambil mengelus pelan hasil simpulnya. Raffi tersenyum lalu mengusap kepala Maria pelan.

“Makasih ya, lain kali aku berangkat kerja disini juga deh biar ada yang bikinin sarapan dan pasangin dasi.”

“Enak aja!” ujar Simon tak terima. Dia memang berusaha menekan rasa cemburunya walaupun itu sangat kentara.

“Maaf nyonya, tugas saya apa?” tanya seorang perempuan berusia 40tahunan.

“Ah iya, ayo ikut saya bi..” ucap Maria yang diikuti oleh dua lelaki tampan itu.

Sesampainya di freezer dan kulkas, Maria mengeluarkan barang barang yang semalam dia beli. Jumlahnya banyak sekali.

“Ini tulisannya, bibi tinggal mempack nya sesuai dengan resep ini. Tolong takarannya di sesuaikan ya. Sekarang bibi wraping daging dulu baru abis itu bumbunya.. Dan yang perlu di marinasi maka marinasi terlebih dahulu. Ini sudah ada semuanya disini mana yang perlu di marinasi dan mana yang bisa langsung di wraping. Pastikan semuanya sesuai ya bi..”

“Dan satu lagi. Ini label tanggalnya, jangan lupa di tempel..” jela Maria.

Simon dan Raffi geleng geleng kepala melihatnya.

“Ckk..ada ada aja deh istri lo!” Raffi berucap sambil menepuk pundak Simon.

Simon mengangkat bahunya acuh.

“Awalnya dia mau 1 bulan full, tapi gue bujuk 1 minggu ga mau. Kata nya malas ke supermarket nya. Jadi lah 2 minggu. Dan sebanyak itu. Lo bayangin aja kalau sampe 1 bulan sebanyak apa?”

“Hahaha, “ Raffi tertawa keras

“Dia juga pengen beli kulkas 4 pintu..”

“Gue yakin lo mampu walaupun dia minta yang 10 pintu" ujar Raffi

“Bukan gitu, itu yang kemarin mau di kemanain kalau kita beli lagi? Ckk.. mau disimpen dimana coba? Lo tau apa lagi yang bikin gue geleng geleng kepala?”

Raffi tertawa mendengar keluhan Simon.

“Apa?” tanya Raffi setelah tawanya reda.

“Dia pengen bikin taman hidroponik. Katanya biar sayuran yang kita konsumsi itu aman dari peptisida. Dia juga udah list mau namem sayur apa aja. Beberapa diantaranya buah..”

“Hahahaha, bagus dong..”

“Masalahnya ini rumah orang.. Gue ga enak aja”

“Yaudah kenapa ga di beli aja? Lokasinya juga strategis.. Siapa tau bisa nego”

“Luasnya kurang, dia udah desain kok. Dan emang di rumah kita nanti ada taman hidroponiknya bahkan mini kebun juga di belakang. Tapi dia minta pohon yang udah gede buat dipindah kesana..” Simon mengusap wajahnya.

“Hahahahaha.. Lo lucu banget sihh” Raffi kembali menertawakan kegusaran Simon.

“Raff gue serius,”

“Yaudah tinggal beli Simon. Banyak kok yang jual!”

“Oh ada tokonya?” tanya Simon tak percaya

“Lo gak tahu?”

Simon menggeleng

“Pokonya lo siapin aja budgetnya. Nanti semuanya gampang kok”

“Berapa?”

“Lah nanya gue.. Mana gue tau..” sahut Raffi.

“Ngomongin apa sih?” ucap Maria tiba tiba

“Kamu lah ngomongin siapa lagi?”

“Oh emang aku kenapa?” tanya Maria polos

“Kenapa Pengen bikin taman hidroponik? Emang sanggup gitu ngurusnya?”

“Kan bisa sewa tukang kebun.” sahut Maria enteng

“Iya kan kak?” lanjutnya mengamit lengan sang suami.

Simon hanya mengangguk pasrah.

“Tapi ini rumah sewa, sayang aja kalau kalian udah mau pindah dan harus ngehamburin uang untuk membuat taman hidroponik yang biayanya nya lumayan mahal.” jelas Raffi membuat Maria menghentikan langkahnya.

Wanita berparas cantik itu menatap suaminya.

“Iya juga ya kak, kok aku ga kepikiran ya?”

“Yaudah berari nanti aja kalau di rumah utama..” lanjutnya lagi.

“Nah, kalau di bilangin sama Raffi kamu baru nurut..” sindir Simon gemas. Maria tertawa.

Mereka bergegas karena waktu sudah menunjukan jam 7.

“Acaranya jam berapa?” tanya Simon

“Jam 9. Tapi aku harus make sure ke anak anak OSIS dulu”

“Hm..." Simon mengangguk mengerti

Mereka sampai tak lama kemudian. Raffi memarkirkan mobilnya di parkiran khusus.

Seorang anggota OSIS menghampiri mereka dan menyambutnya.

“Selamat pagi kak, saya Rio Divisi Humas, mari saya pandu..” ucap seorang anggota OSIS bernama Rio.

“Pagii” balas mereka bertiga.

“Bu, udah ditunggu di ruang OSIS” ucap Rio kepada Maria.

“Aku ikut!” ucap Simon yang di balas gelengan kepala sama Maria.

“No, udah sana ikut sama Rio aja.”

Maria langsung menuju ruang OSIS dan memulai rapat singkat lalu memimpin doa.

“Jangan malu malu in, ingat kita siswa IBS yang selalu menjungjung tinggi Akhlakul karimah. Dan satu lagi, bekerja sesuai jobdesk kalian dan saling mengingatkan..”

Semuanya mengangguk. Maria langsung menuju lapangan yang sudah di sulap menjadi aula besar itu dan duduk di jajaran staf IBS. tak lupa menyalami David dan juga para orang tua mereka yang juga hadir di acara ini.

“Kirain papa ga hadir..” ucap Maria pada ayahnya

“Ini weekend kalau kamu lupa” balas sang papa tersenyum.

“ maaf yaa aku aga sedikit sibuk di belakang layar" Maria lalu duduk di samping kursi yang nantinya akan diduduki oleh suaminya. Disebelah kursi itu ada Rony dan juga Lia.

“Yeah i see.. Nanti papa marahin om David karena ngasih kamu tugas yang banyak!” ucap Ron yang diiringi tawa dari Maria.

“Maaf bu, ini ada sedikit masalah sama MC nya yang tiba tiba sakit perut..” bisik Rifa panik.

“Astagfirullah.. Apa kamu ga siapin cadangannya?” ucap Maria, dia berdiri lalu mengajak Rifa menuju ruang OSIS yang tak jauh dari aula.

Setelah mengurus sedikit kendala, Maria kembali ke tempatnya dan melihat suaminya juga Raffi sudah berada di kursi mereka.

“Abis dari mana?” tanya Simon berbisik. Posisinya cukup dekat untuk membuat orang lain menatap penuh selidik kepada mereka berdua.

“Ada sedikit masalah tadi. Ini jasnya kenapa kusut?” Maria mengusap punggung jas Simon yang sedikit kusut.

“Mungkin karena bersandar tadi. Bahannya mudah kusut sihh” balas Simon sedikit menggerutu.

“Iya ih jadi jelek kan?" Mqir ikut kesal. Tapi tak urung tetap mengelus ngelus jas itu agar sedikit membaik.

1
kalea rizuky
sayang tp sempet di cuekin halah pret
kalea rizuky
menyembuhkan hati ya cerai lah suami uda selingkuh males bgt
kalea rizuky
novel mu uda bagus cm maria nya kesannya menye2 bisanya nangis doank jd males Thor coba aja dia ngajuin cerai nah lebih baik
kalea rizuky
males bgt pasti nanti gt lagi skip lah pantes gk ada. like maria kecintaan bgt terkesan bloon pdhl pinter anak orang kaya kesannya kek bisa di injak2 thor
kalea rizuky
itu uda termasuk selingkuh mengabaikan istri demi janda maria mending cerai aja deh
kalea rizuky
males klo balikan Thor. laki itu udah selingkuh secara g langsung lo
kalea rizuky
emang tolol ngasih jalan ke pelakor dasar bodoh
kalea rizuky
suami bloon pergi aja minta cerai sekalian
kalea rizuky
keren kok g da like
kalea rizuky
bubah alfian kah yg make up in hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!