NovelToon NovelToon
Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Miftahur Rahmi

Seorang perempuan bernama Zainab Rahayu Fadillah memutuskan menikah dengan seorang pria bernama Hasan Bahri. Dia menerima pinangan itu, dikarenakan keluarga sang suami adalah keluarga dari turunan turunan seorang tuan guru di sebuah kota.
Zainab dan keluarga, jika mereka adalah dari keturunan baik, maka sikapnya juga akan baik. Namun kenyataannya bertolak belakang. Dunia telah menghukum Zainab dalam sebuah pernikahan yang penuh neraka.
Tidak seperti yang mereka pikirkan, justru suami selalu membuat huru hara. Mereka hampir setiap hari bertengkar. Zainab selalu dipandang rendah oleh keluarga suami. Suami tidak mau bekerja, kerjanya makan tidur dirumah. Namun penderitaan itu belum selesai, adik ipar dan juga ponakannya juga sering numpang makan di rumah mereka, tanpa mau membantu dari segi uang dan tenaga. Zainab harus berjuang sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miftahur Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tua banget

Kali ini bukan tinggal dirumah saudara lagi. Ia memutuskan untuk anaknya ngekost saja. Lagipula Fatur dan Mel sudah tidak mau lagi tinggal dirumah saudara. Mereka trauma atas sikap-sikap saudara mereka yang selalu bertindak tidak menyenangkan.

Mereka akhirnya ngekost, sampai akhirnya kedua anak itu tamat sekolah. Setelah tamat, Fatur mengangur satu tahun, sedangkan Mel berkerja di Bagan Siapi-Api, bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Mereka mengangur selama satu tahun, Fatur membantu Umminya keladang, terkadang mereka mencari kerang dilaut. Sekarang mereka sudah tidak tinggal dirumah mereka biasa lagi. Mereka pindah, disebuah tempat yang jauh dari rumah mereka terdahulu.

Setelah satu tahun mengangur, akhirnya Fatur disekolahkan di Bagan Siapi-api, sedangkan Mel sekolah di MAN 1 Pekanbaru, ia disekolahkan oleh saudara jauh dari Ayah mereka. Mel, sebelumnya juga bekerja sebagai asisten rumah tangga dirumah Pak Tama.

Fatur, lagi-lagi tinggal dirumah saudara dari sebelah ayahnya. Awal-awal tinggal dirumah Bu Lina, Fatur sudah membuat masalah.

Saat Fatur membantu Bu Lina memasak nasi, ia sangat mengantuk dan akhirnya tertidur dikamarnya. Ternyata karena saking terlelapnya, ia lupa mematikan api kompor, hingga membuat nasi hangus. Malam itu, Fatur tidak keluar dari kamar, ia takut kena marah Bu Lina.

“Udahlah, mungkin ia nggak sengaja...” ucap suami Bu Lina.

Ia juga pernah memasak sambel kerang, karena panik ia lupa membasuh kerang, akhirnya satu keluarga itu makan dengan kerang yang masih berpasir.

Anak bu Lina ada lima orang, dan semuanya laki-laki. Fatur tidur sekamar dengan lima anak Bu Lina.

Dari awal masuk kerumah itu, ia sudah dekat dengan Fahri. Ia tidak begitu dekat dengan Alan dan Rocky yang terlahir kembar. Entah kenapa, sikap keduanya yang tidak mau mengobrol, dan tidak begitu ramahnya, membentang jarak antara keduanya.

Abian adalah putra pertama Bu Lina. Ia tidak begitu suka dengan Abian yang sifatnya mendominasi, suka ngatur orang dan pembawaannya sombong.

Fatur dan Fahri sering pergi berdua, keluar main-main. Ia jarang keluar jalan-jalan dengan Rocky dan Bastian.

Sikap awal yang menurut Fatur negatif dari keluarga itu adalah, sikap mereka yang tiba-tiba diam, saat diajak mengobrol tidak begitu menanggapi. Bahkan lebih parahnya, ia tidak disapa selama berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu.

Kadang Fatur berpikir, kenapa sikap mereka bisa berubah secara tiba-tiba, tanpa sebab dan anehnya malah terlihat kompak satu rumah itu.

Dan terkadang, bisa juga ramah dengan secara tiba-tiba. Selama tinggal disana, hanya itulah sifat-sifat negatif keluarga itu menurut versi Fatur.

Mengejutkan bagi Fatur, ia sekelas dengan Astuti dan juga Eva. As dan Fatur begitu dekat, seperti halnya sahabat biasanya.

“Perkenalkan nama saya, Fatur Hasan Bahri... Lahir di Pasir Limau Kapas, 10 April 1997...” ucap Fatur memperkenalkan diri didepan kelas.

Disudut ruangan kelas, As nampak senang melihat Fatur juga sekelas dengannya.

Berbeda dengan Fatur, ia selalu tidak suka saat memperkenalkan diri didepan kelas. Ia tidak mau, karena ia terlalu tua dari teman-temannya, ia malah dibully.

Perkenalanan itu, adalah awal dari bullyan terjadi pada Fatur. Karena dikelas itu, tidak banyak yang lahir ditahun segitu, walaupun ada, itu hanya satu dua orang cewek saja.

“Tua banget...” sorak seorang teman dikelasnya, dan diikuti oleh tawa teman-teman lainnya.

“Sudah, diam...” tegur sang guru.

Semuanya anak-anak itu diam. Sambil terdengar sesekali berbisik mengejek Fatur.

“Pasti pernah tinggal kelas...” celetuk seorang anak laki-laki, menatap Fatur sinis, saat Fatur berjalan menuju bangkunya.

As, melihat Fatur kembali dibully nampak mendesah kasar. Ia selalu tidak tega, melihat sang sahabat selalu dibully.

Saat berjalan menuju bangkunya, kaki seseorang menjegal kaki Fatur, membuat Fatur tersungkur dilantai kelas. Seketika tawa dikelas meledak. Mereka kembali diam, saat sang guru menegur.

“Sorry, tidak sengaja...” ucap seorang wanita, meminta maaf dengan memasang wajah seolah-olah tidak bersalah.

Fatur hanya meringis dan berusaha tersenyum menahan malu.

Ia harus kuat dan sabar. Ia tidak boleh terpancing emosi.

Nama cewek itu Eva Wulandari Ningsih. Seorang cewek centil, dan banyak disukai cowok dikelasnya. Fatur duduk dibangkunya. Disebrang bangkunya, As menatapnya dengan tatapan kasihan.

Fatur membalas senyum itu dengan tatapan pilu. Saat ini, ia butuh dukungan dan pembelaan. Namun tidak ada yang membelanya. Karena ia miskin, jelek dan bodoh.

Saat istirahat tiba, Eva dengan sengaja menyenggol Fatur dengan cukup keras, membuat Fatur terhuyung hendak jatuh. Untung saja, As cepat menahan tubuh Fatur.

“Makasih...” ucap Fatur lirih. As hanya tersenyum tipis.

“Kekantin yuk...” ucap As. Fatur mengeleng pelan.

“Aku traktir deh...” ucap As lagi.

“Nggak malu ditraktir sama cewek...” ejek anak laki-laki saat mendengar pembicaraan dua sahabat itu.

“Harusnya kamu yang traktir cewek...” sahut yang lainnya.

“Pasti karena nggak ada uang...” ejek mereka saling bersahutan.

“Dasar miskin...”

As, yang mendengar semua hinaan itu menjadi emosi, ia menatap tiga anak laki-laki itu dengan dingin.

“Bisa diam nggak kalian? Kami ini bersahabat dari kecil, kami sudah biasa saling traktir...” sembur As.

“Kok, kamu mau sih berteman, dengan orang miskin dan jelek seperti dia hah?” tanya Sanders menatap dingin As.

“Terserah aku dong, mau berteman dengan siapa...Urusan sama kamu apa hah?” tanya As balik.

“Kamu nggak pantas berteman dengan dia, nanti kamu ketularan miskin...” sahut Vino menatap Fatur tajam.

“Aku sudah lama berteman dengannya, nggak miskin tuh aku... Kalian saja yang suka iri hati, sama orang lain...” As menatap sinis Vino.

“Hanya belum ketularan aja sih... Nanti juga lo bakal miskin, karena terus diporoti uangmu dengan dia...” hina Vino.

Fatur menunduk menahan malu. Ucapan Vino dan kawan-kawannya seperti duri dihatinya. Ia mengigit bibir, menahan semua emosinya. Ia bisa saja melawan, tapi apa yang terjadi jika ia lepas kendali?

As semakin emosi, menarik kerah baju Vino.

“Nggak usah kau usik sahabatku! Aku mau berteman dengan siapapun, itu bukan urusanmu. Pergi!” teriak As.

Vino terkekeh. “Apa kamu tidak malu dibela sama cewek Fat?” cemoohnya.

Fatur masih diam, ia berusaha mengendalikan semua emosinya. Jika ia marah, ia akan lepas kendali. Ia tidak mau itu terjadi.

“Kenapa diam Fat? Banci ya?” ucap Vino lagi.

“Bukan hanya banci, ia juga terlahir dari rahim orang miskin...” ucap teman Vino. Fatur mengepalkan tangannya.

“Pergi...” teriak Fatur bergema diseluruh ruangan. Membuat Vino dan teman-temannya nampak kaget.

Fatur menarik kerah baju teman Vino.

“Kau, boleh hina aku semaumu... Tapi, jangan sesekali kau menghina ibuku... Ibuku tidak pernah minta makan padamu. Bangsat...” sebuah tinju melayang ke wajah teman Vino. Vino hendak membantu, As segera menendang perut Vino.

“Hadapi aku dulu, baru kau boleh memukul sahabatku... Dasar sakit jiwa...” ucap As dingin. Namun saat Vino hendak menyerang As, sebuah tinju dari Fatur menghantam wajah Vino.

“Yang banci itu kau... Hanya berani sama wanita...” ucap Fatur dengan dingin.

1
Miu Nih.
aku hadir kakak untuk mendukungmu...
salam kenal ya, jgn lupa mampir di 'aku akan mencintaimu suamiku' 🤗🤗

aku akan datang kalo udh UP lagi 😉
MifadiruMzn: ok kak
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi thor/Pray//Ok//Good/
Abu Yub
Ngak usah ngomong
Abu Yub
sumber suara
Abu Yub
Lanjut/Ok/
Abu Yub
jangan nakal
Abu Yub
seharian
Abu Yub
Aku datang lagi thor
Abu Yub
Fatur
Abu Yub
selesai makan
Abu Yub
zainab
Abu Yub
Aku datang lagi thor/Ok/
Abu Yub: ok dedek/Ok/
MifadiruMzn: ok kakak, nanti aku mampir ya
total 2 replies
Abu Yub
pada tahun
Abu Yub
saat pagi
MifadiruMzn: pagi kakak
total 1 replies
MifadiruMzn
Jangan lupa vote, like dan komen ya teman-teman/Rose//Heart/
Abu Yub
wanita paruh baya yang masih gadis
Neonaaaaa
lanjut terus Thor🔥🔥🔥
jangan lupa untuk mampir juga yaaa makasihhh
MifadiruMzn: oke kak, nanti saya mampir ya
total 1 replies
Anonymous
Lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!