NovelToon NovelToon
Diujung Rindu

Diujung Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Kabar Jerri kembali terdengar sampai ketelinga Zahira,mereka pernah berteman namun harus terpisah oleh jarak dan keyakinan,kabarnya Jerri sudah mualaf saat ini.
Apa ada kemungkinan mereka bertemu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

Martin menoleh kearah Damian dia merasa kasihan kepadanya karena menjadi korban perjanjian orang tua,Murni sangat pintar memainkan peran dia rela menolong namun juga harus mendapatkan balasan.

"Perjanjian apa antara orang tuamu dengan Murni?"tanya Martin

"Entahlah,yang pasti Papa sangat ingin aku segera menikahi Aira."jawab Damian

"Kasusnya hampir sama,Mama Jerri juga mati-matian menjodohkan dengannya bahkan rela kehilangan perhiasan dan Jerri harus menjual asetnya."kata Martin

Damian terkejut mendengarnya,jika seorang Jerri saja bisa sampai menjual asetnya apalagi dia yang hanya pemilik perusahaan kecil bisa-bisa gulung tikar.

"Lalu aku harus bagaimana?"tanya Damian

"Gadis itu pernah kami buang kepulau,tapi nyatanya dia bisa kembali."jawab Martin

"Apa aku suruh Papa aja yang menikahinya dan aku jadi penontonnya?"tanya Damian dengan wajah datar

Mendengar pertanyaan serius dari Damian membuat Martin menahan tawa,sepertinya bisa juga dicoba karena setahu Martin Papa Damian baru saja bercerai dengan Mamanya.

Meski mengenal Martin tidak membuat Aira menyapa saat berpapasan dengannya,Aira tetap saja berjalan tanpa menoleh kiri kanan.Martin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat ulah Aira.

Martin menghidupkan mesin mobil sambil menghubungi Safi,mereka ada janji nonton malam ini,mendengar Safi sedang dalam perjalanan Martin langsung tancap gas menuju tempat dimana mereka ada janji bertemu.

****

Setelah membersihkan seluruh badannya Jerri duduk bersandar diranjang dengan memainkan Ipadnya,beberapa file masuk dan membacanya,dia membalas pesan dari Martin.

Secara tidak sengaja Zahira melihat status dari Safi,malam ini dia sedang berada disebuah Mall,dia mengupload langit-langit bergambar.Zahira hanya bisa menggeleng karena selama ini Safi jarang keluyuran malam hari.

"Mas,apa Martin sedang berkencan sekarang?"tanya Zahira

"Kenapa?apa dia cerita kepadamu?"tanya Jerri tetap fokus pada Ipadnya

"Ah,aku pikir kamu tahu."jawab Zahira

Zahira kembali memandang kearah tv yang sedang menyala,dia melihat acara malam hari namun tidak menemukan yang dia suka,akhirnya dia kembali meraih ponsel dan membukanya.

"Apa ini?"tanya Zahira lirih saat membuka ponselnya

"Apa Ra?"tanya Jerri menoleh kearah Zahira

"Ini Mas,calon mantu Mama membuat postingan bersama dengan pacar barunya."jawab Zahira

"Apaan sih ,gak lucu ah."kata Jerri sambil merebut ponsel milik Zahira

Zahira ikut melihat saat Jerri mencoba membuka ponsel Zahira dengan wajah serius,Jerri hanya membaca sekilas dan menghapus pertemanan dengan Aira.

"Gak penting,gak usah diurus."kata Jerri

"Bilang aja sekarang sudah aman."kata Zahira

"Emang iya,bagus dong dia punya gebetan baru."kata Jerri

Jerri merasa sedikit familiar dengan wajah kekasih baru Aira,rasanya pernah bertemu hanya saja dia tidak ingat hingga membuatnya mengabaikan berita baru tersebut.

Sampai saat ini Zahira masih menganggap Mama Jerri berharap menjadikan Aira menantunya,pandangan tersebut sangat sulit Jerri hapus karena perlakuan Mama terhadap Aira sangat memanjakan meski tidak mengabaikan Zahira.

"Sayang."panggil Jerri

"Apa?"tanya Zahira

"Bagaimana menurutmu tentang orang tuaku?"tanya Jerri

"Apa maksudmu?"tanya Zahira

"Papa hampir saja menceraikan Mama."jawab Jerri

"Hanya demi dia?"tanya Zahira

"He hem."jawab Jerri

Zahira menarik nafas dalam,pandangan matanya kembali kechanel tv yang masih setia menyala meski tidak ada yang menyenangkan.Zahira tidak mampu mengungkapakan perasaan Mama Jerri yang masih berpihak kepada Aira.

Senyum Jerri sirna setelah membaca sebuah pesan dari Martin yang sempat kena pending,dia baru ingat dengan postingan Aira,lelaki yang bersamanya adalah Damian temannya saat masih menekuni dunia balap.

"Ya ampun,kenapa bisa?"tanya Jerri lirih

"Kamu ngomong apa?"tanya Zahira

"Tidak,sudah malam ayo kita istirahat."jawab Jerri sambil menarik selimut

Jerri masih berfikir dengan keras saat mengingat Damian,dari yang dia tahu perusahaannya baru saja dia rintis saat ini dan cukup berhasil.Jerri mencoba mengirim pesan kepada Damian,dia meminta untuk bertemu dengannya besok saat jam makan siang.

Damian membuka sebuah pesan dari Jerri,bibirnya tersenyum ternyata Jerri masih mengingatnya meski mereka tidak akbrab,hanya sekedar menyapa jika bertemu.

[Besok jam makan siang bisa gak kita ketemu].tulis Jerri

[Siap,dimana]balas Damian

[Tempat kita pernah nongkrong]pesan Jerri

Damian merasakan angin segar saat Jerri menghubunginya,bisa jadi dia akan membahas tentang Aira,mungkin dari Jerri dia akan tahu lebih banyak tentang Aira.

Pagi ini Zahira kembali bekerja setelah beberapa hari absen,selesai sarapan mereka berangkat bersama namun kali ini Jerri meminta Zahira menyetir mobilnya karena Jerri harus menyelesaikan sedikit pekerjaannya sebelum meeting pagi.

"Sayang,kamu bawa ya aku mau menyelesaikan dikit lagi."kata Jerri

"Jangan lupa ongkosnya ya."kata Zahira

"Aman itu,nanti malam aku kasih bonus."kata Jerri dengan memasang wajah serius

"Apaan itu?"tanya Zahira

Jerri merasa saat ini Zahira sedang meminta lebih,hanya saja dia masih bermain teka teki,namun Jerri tahu apa yang Zahira mau,selama menikah dengannya Jerri belum pernah memberinya apa-apa hanya cincin nikah dan lamaran saja.

Jerri langsung masuk kedalam ruangannya,dia hanya meminta kepada Zahira untuk membuatkan kopi saat seperti biasa,Zahira hanya mengangguk dan berjalan menuju meja kerjanya,Safi masih belum datang pagi ini,sementara Martin sudah berada diruangannya.

Melihat Zahira sudah berada didepan meja kerjanya Martin keluar dan memberikan beberapa file kepada Zahira,dia meninggalkan Zahira menuju ruangan Jerri.

"Jerri."panggil Martin

"Kamu tidak memanggilku bos lagi?"tanya Jerri tetap fokus pada pekerjaannya

"Kamu ingat Damian?"tanya Martin

Jerri menghentikan pekerjaannya dia merasa harus mendengarkan Martin kali ini.

"Iya,tentu saja."jawab Jerri

"Papa Damian memaksa untuk menikahi Aira setelah berkenalan dengan Murni."kata Martin

"Lalu?"tanya Jerri

"Sepertinya polanya sama seperti Tante Lintang,kena hutang atau balas budi mungkin."jawab Martin

****

Dirumah Damian masih terjadi perselisihan antara anak dan bapak,mereka sama sekali tidak mau mengalah hingga membuat Damian murka kepada Papanya.

"Ya sudah lebih baik Papa yang menikahinya."kata Damian

"Plaaaakk."sebuah tamparan mendarat dipipi Damian hingga membuat bibirnya mengeluarkan darah

Damian menahan sebentar dan tertawa sesaat dengan wajah sinis.Papa yang sangat menyayanginya bisa berubah total setelah mengenal Aira dan Ibunya.

"Ah,kalau gak mau menikahi anaknya menikah dengan Ibunya juga bisa."kata Damian sambil meraih minuman diatas meja dan membawanya keluar,setelah habis dia meletakkan begitu saja diatas meja dan meninggalkan rumah.

Saat mobil Damian keluar dia berpapasan dengan Murni yang baru saja turun dari taxi,dia langsung masuk tanpa merasa malu.Didalam mobil Damian hanya mengeratkan tangannya memegang roda stir.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!