NovelToon NovelToon
Hitung Mundur Tahun Baru

Hitung Mundur Tahun Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Evelyne lisha

Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.


“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.

------

[Karya Asli Penulis]
Dilarang keras menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.

#original work #DoNotCopy
• Terdapat ilustrasi dan gambar tokoh
• Biodata para tokoh
• Gambaran gambaran cerita
(dibuat oleh author/penulis)

Selamat membaca🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 5

MASIH BERJALAN

BAB 28

Sebuah pena menyentuh permukaan kertas, meninggalkan jejak tinta sebelum buku itu ditutup perlahan. Pandangan lembut sang pria beralih kepada dua orang di hadapannya.

"Sudah selesai, Pak Direktur Reiza. Anak Anda kini resmi terdaftar di sekolah ini. Kami akan memastikan dia mendapatkan pendidikan terbaik. Nona, Anda bisa masuk ke kelas 1A. Wali kelas akan mengantarkan Anda saat pelajaran pertama dimulai nanti."

Gadis itu tersenyum sembari menatap kepala sekolah.

"Terima kasih, Pak Kepala Sekolah. Ayah, aku akan senang bersekolah di sini."

Reiza membalas senyum putrinya, mengusap lembut kepalanya.

"Baiklah. Kalau begitu, Ayah pergi dulu. Jaga diri baik-baik, putriku."

"Saya akan menjaganya, Pak Direktur." Kepala sekolah menimpali dengan sopan.

"Nah, Ayah harus kembali ke kantor. Hati-hati di sekolah, ya."

Gadis itu mengangguk. Tak lama setelah Reiza keluar dari ruang kepala sekolah, bel berbunyi nyaring. Para siswa bergegas masuk ke kelas masing-masing, beberapa di antaranya sempat menyapa sang direktur yang berjalan keluar.

Saat itulah tatapan Reiza terpaku pada seseorang. Seorang gadis yang berjalan ke arahnya bersama teman-temannya. Ya, Lise.

Lise tersentak begitu melihat sosok pria yang berdiri di hadapannya. Sosok yang selama ini ia coba lupakan, sekaligus yang paling ia benci. Tapi sekarang, pria itu berdiri di depannya, menatapnya dengan sorot mata yang... rindu.

Langkahnya terhenti. Dalam sekejap, mereka berhadapan.

"Ayah?"

Suara itu lirih, hampir seperti bisikan, tetapi sarat dengan emosi yang mendalam. Lise menatap pria di depannya dengan tajam. Dadanya bergemuruh, rasa kesal yang selama ini ia kubur kini kembali muncul, memenuhi benaknya dengan kenangan yang ingin ia enyahkan.

Pria yang selama ini didambakannya, yang selama ini ia harapkan untuk selalu ada di sisinya, kini mematung di hadapannya. Entah rasa apa yang Lise rasakan, namun ingin rasanya Lise menampar dan menggerogoti dengan kukunya hingga ia puas.

Tapi,

"Kau menghalangi jalanku, Direktur Rei. Bisakah kau menyingkir?"

Ujar Lise dengan tatapan merendahkan dan berjalan melewati Rei sambil berbisik ketika berpapasan.

"Sudah lama, Ayah."

Rei membulatkan matanya saat Lise berbisik. Hatinya terasa bimbang, rasa sakit dan bahagia bercampur melihat anak kandungnya sudah sebesar ini. Sebelum menepi, ia memberikan jalan pada teman-teman Lise.

Teman-teman Lise terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Bahkan Ella pun ikut terkejut ketika melihat wajah Lise yang terlihat sangat kesal.

Langkah kaki guru masuk terdengar, namun tatapan tajam Lise terpaku pada anak baru yang dibawa oleh wali kelas.

"Anak-anak, mohon perhatiannya. Kita ada siswi baru di sini, dia adalah putri dari Direktur XEA. Nona, silakan perkenalkan diri."

Lise menatap datar pada anak baru yang katanya anak Direktur Rei, sebelum Lise tersenyum senang.

"Halo, perkenalkan, nama saya Monica Flynn Clark. Saya adalah anak Direktur Rei."

"Kedepannya, mohon bantuan kalian, teman-temanku."

Seringai Lise di wajahnya yang seperti tertusuk lusuh melihat wanita di depannya yang penuh bahagia saat memanggil nama Rei.

"Sangat bangga ya, Ayah, memiliki anak sebaik itu. Ayah seharusnya menebus dosamu pada keluargaku, sepertinya akan menyenangkan. Ya kan, Monica Flynn Clark? Selamat datang di duniaku."

Gumam Lise sambil tersenyum biasa, tangannya bertepuk menyambut anak seorang direktur yang membanggakan dirinya.

 

________

Suasana sepi melanda Kevin dan Jared yang fokus pada komputernya masing-masing. Jared tampak ketakutan melihat Kevin yang terlihat kesal sejak pagi. Bahkan, Jared pun tidak berani bicara apa-apa jika Kevin tidak bertanya.

"Sudah kau temukan?"

Jared tersentak dan langsung tegap.

"Sudah. Nama aslinya Monica Flynn Clark. Nama Clark adalah nama Direktur Reiza 'Clark' yang dulunya dipakai oleh Nona Lise."

Kevin melihat kartu keluarga dan kartu identitas Lise.

"Lirishe Reeiya Clark, nama seindah itu... Bagaimana bisa disamakan dengan gadis Monica Flynn Clark itu? Benar-benar membuatku ingin membunuhnya saja."

"Tapi sepertinya Nona Lise tidak menggunakan nama Clark lagi, dia ikuti nama ibunya."

"Nama ibunya?"

"Benar. Irish, bukankah salah satu keluarga terkaya di kota Evelope? Keluarga Irish bahkan lebih kaya daripada keluarga Clark. Dan keluarga Clark hanya berstatus sebagai direktur, bukan seorang CEO"

Lise tidak bercerita bagian itu, tapi sepertinya Lise pun tidak mendapatkan kekayaan itu, atau mungkin dia sedang mengambil haknya kembali.

"Entahlah, pokoknya kabar keluarga Irish yang menyerahkan kekayaan itu dengan cara membagi rata..."

"Tidak mungkin. Jika kekayaan Irish dibagi rata, kenapa Lise kabur, kesini, dan bahkan kerja penuh waktu?"

Keheningan kembali menyeruak di ruangan, puing-puing rasa sakit dan kenyataan. Hati yang gundah dan pikiran yang rumit.

Di kehidupan berbeda, dimanakah kebenaran dan kasih sayang yang tulus itu? Harta telah membutakan mata semua orang yang serakah.

Kebencian dan kelelahan lelah menguasai seluruh hati manusia di dunia ini, lalu dimanakah peradaban itu?

.

.

.

_____________________________

IG: @obsidianeverose

1
Garl4doR
Da Heil, pura-pura gak liat ah/Shy/
Garl4doR
Viana2... Galaknya ilang

Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/
Garl4doR: Sama-sama
obsidianeverose: oke nanti di cek ya.

makasih udah ngasih tau/Smirk//Pray/
total 2 replies
Garl4doR
Kevin, jangan bentak Lise
Garl4doR
Jangan-jangan ayahnya -,
Garl4doR
Wkwk, Jared Jared/Facepalm/
Garl4doR
Kenapa liatin bibirnya, Lise?/Doge/
Garl4doR
Sampai sini dulu, ku lanjut lagi kalau kamu udah up thor. Takut kamu hiatus gak selesain ceritanya/Scowl/
Garl4doR
Masih aman, belum aneh2/Shy/
Garl4doR
Wkwkwk, pasti panjang kali lebar/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!