NovelToon NovelToon
Patricia Chavez

Patricia Chavez

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / TKP / Tamat
Popularitas:382.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Anthony Chavez, ibunya Barbara, istrinya Dorothy dan kedua anak lelakinya Ethan Chavez dan Fred Chavez, ditemukan polisi sudah tidak bernyawa dengan tubuh lebam kebiruan di dalam kamar. Keempat jenazah itu saling bertumpuk di atas tempat tidur. Di dalam tubuh mereka terdapat kandungan sianida yang cukup mematikan. Dari hasil otopsi menyatakan bahwa mereka telah meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelumnya. Sedangkan putri bungsu Anthony, Patricia Chavez yang masih berusia 8 bulan hilang tidak diketahui keberadaannya. Apakah motif dari pembunuhan satu keluarga ini? Siapakah pelakunya? Dan Bagaimanakah nasib Patricia Chavez, anak bungsu Anthony? Temukan jawabnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Jiwa Paramedisku Menolak Meninggalkan Dia Di Sana

Dalam kamar di sebuah apartemen di kota Duluth, Dwayne tampak tertidur pulas. Setelah sebelumnya ia mendapat perawatan atas cidera kepala yang dialaminya. Dan meminum beberapa butir obat yang diberikan Mia.

^^^Duluth adalah kota pelabuhan di negara bagian Minnesota, AS dan ibu kota wilayah St.Louis County. Terletak di danau Superior wilayah Arrowhead Minnesota, kota ini merupakan pusat pengiriman kargo. Komoditas yang dikirim dari Pelabuhan Duluth antara lain batu bara, biji besi, biji-bijian, batu kapur, semen, garam, pulp kayu, kumparan baja, dan turbin angin. ^^^

Sebenarnya apa yang telah terjadi, sehingga Dwayne berada di apartemen bukan di rumah sakit atau kantor polisi. Kita kembali ke beberapa jam sebelumnya.

"Terimakasih, Tuan." Ucap Mia tulus. Setelah dua pemancing membantu memindahkan tubuh Dwayne ke dalam mobilnya.

"Sama-sama, Nona. Jangan lupa segeralah lapor polisi begitu kau tiba di rumah sakit. Kemungkinan pelakunya ditangkap semakin besar, sebab kejadiannya baru beberapa jam. Sehingga pelaku belum terlalu jauh melarikan diri dan tidak sempat menghilangkan barang bukti." Saran pria berompi.

"Tentu saja, aku tidak akan lupa. Sekali lagi terimakasih banyak atas bantuan Tuan-tuan sekalian."

"Tidak masalah. Hati-hatilah berkendara."

Setelah menutup pintu mobil, Mia memberi tanda dengan membunyikan klakson mobilnya dan segera berlalu dari tempat itu.

Di dalam mobil, sambil menahan rasa sakit di kepalanya, Dwayne menatap lekat wajah Mia yang duduk di sampingnya. Berbagai pertanyaan melintas di kepalanya. Sejak kapan dia memiliki seorang kekasih ? Sejak ia patah hati ditinggal cinta pertamanya menikah, Dwayne sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mendekati seorang wanita, apalagi memiliki seorang kekasih. Rasanya itu adalah suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Merasa sedikit terganggu dengan sikap yang Dwayne tunjukkan, Mia memberanikan diri untuk bertanya, sembari berusaha fokus dengan jalanan di hadapannya.

"Kenapa kau menatapku begitu, hmm?"

"Apakah kau benar kekasihku?"

"Tentu saja aku kekasihmu, untuk apa aku berbohong?"

"Siapa namamu?"

"Mia."

"Di mana kita pertama kali bertemu? "

"Di bawah jembatan Richard I. Bong Memorial Bridge."

"Di tempat tadi?"

"Huum. Kau waktu itu menyelamatkanku dari seekor ular yang hendak mematukku?"

"Kapan kejadian itu terjadi?"

"Beberapa bulan yang lalu?"

"Benarkah? Kenapa aku merasakan bahwa peristiwa itu baru saja terjadi?"

"Karena peristiwa itu sangat berkesan bagimu. Sejak saat itu kita menjadi sepasang kekasih. Dan sejak saat itu juga, kau selalu menjadikan tempat itu untuk menenangkan diri dari apapun permasalahan yang kau hadapi."

"Benarkah seperti itu?"

"Huum."

"Kenapa aku tidak bisa mengingatmu sebagai kekasihku ?"

"Mungkin karena pukulan yang kau terima, menyebabkan memorimu sedikit terganggu."

"Benarkah begitu?"

"Tentu saja benar."

Dwayne kembali menatap Mia tanpa berkedip.

"Kenapa lagi? Apa kau masih meragukanku?"

"Tanda merah di lehermu, apakah itu hasil perbuatan ku? "

Terkejut dengan pertanyaan yang diajukan Dwayne, tiba-tiba Mia menghentikan laju kendaraannya.

Ciiiiittttt......

Tubuh mereka tertarik ke depan kemudian terhempas ke belakang dengan kuat. Untung saja safety belt menahan bobot tubuh mereka dari benturan dan guncangan.

Titiiiiin.... Suara klakson dari kendaraan lain terdengar tak lama kemudian.

"Heiii... Apa yang kau lakukan...!!! "

"Si alan. Kau bisa bawa mobil, tidak ?!!!"

Teriakan dan makian dari pengandara lain mengudara setelah itu.

Beruntung jalanan pada waktu itu tidak terlalu ramai. Dan pengendara mobil yang ada di belakang Mia sigap membanting stir ke samping, sehingga tabrakan bisa dihindari. Tindakan berbahaya yang dilakukan Mia bisa saja menimbulkan kecelakaan hebat, jika keadaan lalu lintas pada waktu itu sangat sibuk.

Sejenak mereka sama terdiam, menetralkan irama jantung yang berdetak lebih kencang.

"Apakah kau tidak apa-apa?" Sambil menggenggam stir mobil dengan kuat, Mia menoleh ke arah Dwayne yang meringis memegang kepalanya.

"Apakah kau ingin membunuhku, hah?" Ujar Dwayne sembari melirik Mia sekilas.

"Tidak mungkin aku melakukannya. Tadi aku melihat seekor kucing tiba-tiba melintas. Untung aku cepat menginjak pedal rem."

"Mana ada kucing melintas, aku tidak melihat apa-apa dari tadi." Protes Dwayne.

"Kau terlalu sibuk dengan rasa sakit di kepalamu, dan berbagai pertanyaan bo doh yang kau lontarkan, mana mungkin kau melihatnya." Mia beralasan.

Dwayne pun terdiam. Apa yang dikatakan Mia ada benarnya. Rasa sakit di kepalanya dan rasa ingin tahunya membuat dia kurang awas memperhatikan semua.

Merasa sudah lebih tenang, Mia kemudian menginjak pedal gas, melanjutkan perjalanan mereka. Mengarahkan mobilnya ke tepian danau Superior, Mia membawa Dwayne ke apartemen sewaan milik sahabat baiknya.

.

.

"Gila. Kalau Jack mengetahui kau menyembunyikan seorang pria di sini, bisa-bisa dia mem bu nuhmu!!" Ujar Cassidy gusar.

Setelah kedatangan Mia satu jam yang lalu, wanita itu tidak banyak bicara. Ia hanya diam menyaksikan apa yang sahabatnya lakukan pada pria yang datang bersamanya. Mulai dari mengompres kepala pria itu dengan es, menyediakan semangkuk bubur hangat dan menyuapinya. Hingga memberikan pria itu beberapa butir obat penghilang rasa sakit.

"Makanya jangan sampai Jack mengetahui hal ini, Cass." Jawab Mia santai sembari membereskan kotak P3K yang ia gunakan sebelumnya untuk merawat Dwayne. Kemudian menyimpannya di dalam lemari laci di ruang tengah.

"Kau salah telah bermain api dengan pria itu, Mia." Cassidy terlihat tidak tenang, sembari meneguk habis segelas air yang berada dalam genggamannya.

"Tenanglah, Cass. Setelah pria itu sembuh, aku akan mengantarkan kembali ke rumahnya. Semuanya akan berakhir dan kembali seperti semula. Aku janji ini tak akan lama." Mia menepuk lembut bahu sahabat baiknya itu.

Ya. Cassidy adalah sahabat terbaik yang Mia miliki. Mereka telah menjalin persahabatan sejak sama-sama menempuh pendidikan keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Minnesota. Nasib baik mempertemukan mereka kembali, ketika kedua sahabat ini sama-sama diterima bekerja di rumah sakit Essencia Health-St. Mary's Medical Center, Duluth.

"Kenapa kau sampai membawa pria itu, ke sini? Apakah tidak ada tempat lain untuk menampung pria itu?"

"Tidak ada, Cass. Tempat pertama yang terlintas di benakku adalah apartemenmu ini. "

"Astaga." Cassidy mengusap kasar wajahnya.

"Kenapa tidak kau antarkan dia ke rumah sakit, setelah itu kau tinggalkan dia di sana? "

"Tidak mungkin aku lakukan itu, Cass. Pertama, orang-orang di rumah sakit telah mengenalku. Kedua, pasti akan ada desakan untuk melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Yang berarti, aku menggali lubangku sendiri. Ketiga, pria itu hanya tahu kalau aku ini adalah kekasihnya berdasarkan pengakuanku pada para pemancing itu. Dan tidak mungkin aku sebagai seorang kekasih pergi begitu saja meninggalkannya. Hal itu akan menimbulkan kecurigaan."

"Kenapa kau cari masalah, Hah.? Kan bisa saja kau menelepon nomor panggilan darurat, kemudian minta mereka segera menolong pria itu."

"Tidak, Cass. Jiwa paramedisku meronta-ronta. Hati kecilku menolak meninggalkan dia di sana."

"Isss.. Kau cari penyakit, Mia.."

.

.

.

1
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian Betty belum tentu dia yg salah tapi malah udah meninggoy duluan 🤦 sebenarnya ada apa ...apa ada kang hipnotis di sekolah itu 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian jadi Betty ...apa jangan jangan dia di hipnotis ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
aku kira Dani yg ngambil buku nya ternyata Betty ...tapi kok Kya janggal ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
semua gara gara bapake ini Dani jadi punya rasa iri sama orang lain yg di sayang sama orang tua nya ....kasian juga si dia
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
jgn jgn nnti Dani berubah jadi bocah kecil menggemaskan yg awet muda karna minum cairan nya habis sebotol 🤣🤣🤣
ㅤㅤ: tau dong makanya suruh liat🤣
total 3 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
belum itu cuman kecelakaan yg di lakukan atas kecerobohan Dani sendiri...tapi semua juga gara gara km Conley 🙄🙄kesel ih sama si conley ...susah amat ya nyebut nm bpak nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak terjadi di dunia nyata ketika seorang anak kurang perhatian atau kasih sayang dari orang tua nya dia akan melakukan apapun untuk mendapat perhatian dari orang tua nya tapi banyak orang tua yg tidak mengerti apa yg di ingin Kan anak nya banyak orang tua egois yg Tidak peduli dengan anak demi kesenangan nya sendiri
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
ngenes ya jadi Dani ..punya ayah tapi Kya ngk punya ...apa kalok ayah nya tau kejadian yg menimpa Dani ini ayah nya akan menyesal
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Dani ini Patricia bukan ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh Waduuuh bahaya ini klok Dani Melakukan apa yg dia fikirkan 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kereeeeen
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: lha serius ...di tunggu cerita baru nya lagi kak elin ...req yang ber bau bau action mafia mafia gitu 🤣🤣
total 2 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak ilmu yg kita dapet dari baca novel ini ...tapi maaf ya Thor otak ku ngk nyampe ke sana 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh racun sianida siapa pelakunya ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
pas baca judul ku kira bela ini pelakor tak tau nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
telat dikit bacanya ngk papa ya Thor 🙈
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: ada angin segar 🤣
total 2 replies
Via Octavia
Luar biasa
Via Octavia: sama2 kakak 🙏👍
total 3 replies
aas
ceritanya bener2 keren 👍 cuma kurang aja cerita sama maximnya 🤭 padahal kan lg sweet2nya hehe
aas: yaaah 😩
total 4 replies
aas
eeeh ternyataaa Emma Clementine
aas
waduh siapa yg pegang hp Milo yaak
aas
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!