🌹🌹🌹🌹🌹
Menceritakan seorang gadis tomboi bernama Ratih Kapoor yang cerdas dan cuek, dia tidak pernah menghargai laki laki namun suatu hari ia bertemu dengan CEO tampan kisah hidupnya pun mulai berubah seiring waktu.
Mari kita baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edi Suheri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Ratih sudah menyiapkan makan malam untuk adik kesayangannya dia sengaja memasak semur jengkol karena itu makanan kesukaan Tania. Ratih mengambil sendok mencicipi makanan yang dia masak." Eeemmm enak."
Selang beberapa menit Tania pulang dengan perasaan lesu dia bahkan berjalan dengan langkah gontai. Tania membuka pintu dia mendapatkan ruangan penuh dengan kegelapan dia mencoba melangkah mencari saklar untuk menghidupkan lampu, namun tiba tiba lampu menyala dengan sendirinya ia di kejutkan dengan kakaknya yang sudah berdiri tepat di depannya.
"Aaaaa....." teriak Tania terkejut ia berpikir sedang bertemu dengan hantu.
"Jangan berteriak ini kakakmu. sudah seperti lihat setan saja." gerutu Ratih.
"Kakak...." ucap Tania sontak langsung memeluk Ratih ia sudah sangat merindukan kakaknya satu malam saja berpisah bagaikan setahun baginya.
"Sudah peluknya kakak sudah kehabisan nafas ini." tutur Ratih dengan nafas yang seperti orang sesak.
"kakak... aku masih kangen." sahut Tania memanyunkan bibirnya.
"Kakak juga kangen tapi jangan peluk kakak sampai segitunya juga." Ujar Ratih yang kini duduk di kursi meja makan.
"Namanya juga rindu. kak, kakak semalam menginap di tempat siapa sih bikin orang khawatir aja." tutur Tania yang masih memanyunkan bibirnya.
Ratih menghela nafas berat dia juga tidak mungkin menutupinya sekarang mau tidak mau Ratih harus menceritakan semuanya. Ratih mencoba bercerita dari awal dia di ajak paksa oleh Ricko sampai berjumpa dengan ibu Susi dan di antar pulang oleh Ricko.
"Bener benar tu cowok ya dia pikir kakak mainan apa." gerutu Tania yang mengepal kedua tangannya.
"Sudah jangan bahas lagi dia biarkan saja nanti kakak pasti akan memberinya pelajaran." ujar Ratih sambil menuangkan nasi di piring.
"Tetap saja kak kita enggak boleh tinggal diam mentang mentang dia orang kaya seenak saja memperlakukan kita seperti itu." cerocos Tania yang masih geram.
"Semalam siapa yang memberitahumu kalau kakak tidak pulang...??" tanya Ratih di sela sela makannya.
"Dia seorang pangeran." tutur Tania terlihat gembira.
"Sebutkan ciri ciri pria itu...??" tanya Ratih ingin memastikan apakah benar Kevin yang memberitahu atau orang lain.
"Dia tinggi memakai kemeja dan jas yang berwarna hitam dia juga sangat manis, bahkan setiap kata kata yang keluar dari mulutnya bagaikan melodi yang sangat merdu." jawab Tania yang melamun membayangkan wajah Kevin.
Ratih menatap Tania dengan tatapan sangat dalam dia berhenti menguyah bahkan makanan yang berada di mulutnya sudah di telan semuanya. Ratih mengambil gelas yang berisi air putih dan langsung meminumnya sampai habis.
"Teryata benar pak Kevin yang datang." ujar Ratih yang menatap lurus ke depan.
"Apa dia bos kakak atau dia pacar baru kakak...??" tanya Tania yang menatap Ratih dengan tatapan serius.
Ratih melirik Tania dia bahkan lupa menceritakan Kevin dalam ceritanya tadi. Ratih berdehem mencoba menjelaskan siapa Kevin.
"Ehemm, ya dia bos kakak, dia tangan kanan pak Ricko." jawab Ratih terlihat santai.
"Sudah kuduga dia pasti bukan orang biasa di lihat dari dia berbicara yang sangat elegan dan berkarisma semua wanita di kantor kakak sangat mengaguminya. andai saja dia bos ku pasti setiap hari aku sangat bersemangat bekerja." tutur Tania terlihat sedu.
"Andai dia menjadi pacarku, andai dia jadi imamku, andai dia jadi ayah dari anak anakku. pasti kami akan melakukan..... aaaa.... aku tidak bisa membayangkannya." ucap Tania yang sudah panas dingin sambil mengipas mukanya dengan tangannya sendiri.
Ratih dengan segera melempar Tania dengan tempe yang ada di meja makan," Jangan menghayal yang tidak tidak. atau kakak garuk kamu dengan sikat WC agar gatal yang di badan kamu hilang." tutur Tania tegas.
"Kakak, aku kan cuma bercanda. emang enggak boleh ya membayangkan calon suami." sahut Tania dengan suara kecil tapi masih bisa di dengar oleh Ratih.
"Oooo apa perlu kakak panggil buldoser sekalian biar gatal itu enggak semakin menjadi jadi." tutur Ratih dengan tatapan tajam.
"Hahaha..... kakak sungguh kejam, aku cuma bercanda loe kak sensi amat sih jadi orang." ketus Tania.
"Sensi sensi kakak itu menjaga kamu agar kamu menjadi perempuan yang bisa menjaga kehormatan dan martabat. kakak tidak mau kamu menjadi seperti wanita yang di luar sana yang bisa di bayar dengan uang." cerocos Ratih kesal dengan perkataan adiknya.
"Iya kakakku sayang yang ayu yang cantik yang galak. adikmu ini tidak akan mungkin melakukan hal segila itu. adikmu ini pasti bisa menjaga dirinya dengan baik baik. aku tadi cuma bercanda jangan di anggap serius." ucap Tania yang kini memegang tangan Ratih kuat dia begitu geram dengan kakak satu satunya ini. walaupun terkadang galak, tegas bahkan cerewet tapi dia begitu menyayangi adiknya.
Di tempat lain di dalam gedung MTV grup Ricko masih saja memainkan jari jarinya di atas laptop pria itu bahkan lupa makan malam. Entah mengapa seharian ini wajah Ratih selalu terbayang dalam pikirannya.
"Aaahhh..... sial kenapa aku terus membayangkannya." tutur Ricko memukul meja dia terbayang adegan ketika Ratih hampir jatuh tadi siang.
"Bos, bos tidak apa apa...??" tanya Kevin yang terkejut dengan suara pukulan Ricko.
"Gadis itu benar benar membuat pikiranku kacau." tutur Ricko yang menjambak rambutnya sendiri.
" Gadis mana yang bos maksud...??" tanya Kevin bingung.
"Siapa lagi kalau bukan Ratih." jawab Ricko.
"Jangan jangan bos sudah jatuh cinta kepadanya." tutur Kevin yang di iringi tawa kecil.
"Jangan asal bicara mana mungkin aku jatuh cinta padanya, dia bukan tipe ku sama sekali." sahut Ricko dengan gaya sombongnya.
"Kalau bos tidak suka, Ratih untuk saya saja ya." ucap Kevin yang sengaja.
Perkataan Kevin berhasil mendapat lirikan tajam dari Ricko," jangan macam macam dia calon istriku." tegas Ricko yang tak berhenti menatap Kevin tajam.
"Bukankah bos sendiri bilang kalau Ratih bukan tipe bos." ketus Kevin yang sengaja ingin memancing mancing bosnya itu.
"Itu karena aku tidak suka milikku di sentuh pria lain." sahut Ricko yang kini mengalihkan pandangannya.
"CK. katanya bukan tipe tapi di sentuh orang lain tidak boleh." batin Kevin.
"Bagaiman, apa ada kabar tentang Selfi...??" tanya Ricko mengalihkan pembicaraan.
"Sudah bos tapi belum ada kepastian kita hanya butuh waktu sebentar lagi bos, aku sudah mengutus anak buah terbaik untuk mengikuti kemanapun nona Selfi pergi." jawab Kevin.
"Bagus. segera informasikan ke padaku aku ingin segera memberi tahu ibu kalau Selfi bukanlah wanita ular yang persisi ibu katakan." tutur Ricko sambil menggenggam kedua tangannya.
"Tapi bos...." Kevin mengantungkan kalimatnya dia tidak berani memberi tau tentang apa yang dia dapat dari hasil pengintaian nya.
"Tapi apa..?? katakan...!! jangan mengantungkan kalimat seperti itu." tegas Ricko yang sudah sangat penasaran.
"Menurut hasil pengintaian nona Selfi sering keluar masuk kamar berduaan dengan seorang pria bos." ucap Kevin pelan takut mendapat amukan dari bosnya.
"Apa......."
**Bersambung......
👉Ayo kak batu author dengan cara vote dan like biar makin semangat 👇👇**
secara model gitu lo...
pasti gonta ganti pasangan kencan ny, kebanyakan gitu ...