Bukan Surga Impian

...~Happy Reading~...

"Masss!" pekik Chila langsung terbangun dari tidur nya dengan napas yang memburu hebat. Keringat bercucuran di dahi nya membuat nya seketika langsung beristighfar.

'Astaghfirullah,' gumam Chila yang melihat jam di atas meja nya baru menunjuk di angka dua dini hari.

Merasa takut untuk tidur kembali, akhirnya Chila memutuskan untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat, agar hatinya lebih tenang.

Drrttt... Drrttt... Drrttt...

Baru saja Chila menyelesaikan sholat nya, ia mendengar suara getaran ponsel di atas nakas. Beranjak dari sajadah nya, Chila mengambil ponsel dan senyuman nya kembali terbit, melihat sebuah nama yang ia harapkan tertera di layar ponsel.

‘Assalamualaikum, Mas.” Jawab Chila ketika sudah mengangkat sambungan telfon video dari suami nya.

‘Walaikumsalam, Sayang. Maaf ya, akhir akhir ini mas sibuk banget,’ ucap Mike dengan rasa bersalah.

“Gapapa Kok. Chila ngerti, mas pasti capek dan sibuk banget.” Kata Chila tersenyum, “Oh iya, udah makan dan sholat belum?"

‘Alhamdulilah, mas sudah selesai sholat dan makan. Kamu juga jangan lupa makan ya, jaga kesehatan, mas gak mau denger kamu sakit, mas akan khawatir,’ jawab Mike seketika membuat Chia semakin merekah kan senyuman nya.

“Mas ... “ panggil Chila pelan.

“Iya Sayang ... “ Terlihat juga saat ini Mike yang baru saja pulang dari kantor dengan wajah yang letih dan lelah.

“Mas mau mandi?” tanya Chila pelan, ketika melihat Mike memasuki kamar nya.

“Nanti dulu aja, mas masih capek,” jawab Mike langsung menidurkan badan nya di atas tempat tidur, mengambil posisi tengkurap dan menatap wajah istrinya yang begitu teduh dan menyejukkan hati nya.

Mike selalu merasa setiap kali ia melihat wajah Chila, seolah semua penat nya hilang seketika. Ia juga merindukan wanita itu, hanya saja keadaan tidak bisa berpihak pada nya.

“Ih nanti ketiduran loh, belum mandi,” kata Chila, "Kayaknya kerjaan kamu kamu banyak banget ya Mas?" tanya Chila dengan wajah kasihan.

Ingin rasanya ia memeluk sang suami, mengusap rambut nya seperti biasa. Namun kini jarak yang memisahkan terlalu jauh.

“Gapapa, gak ada yang meluk ini kok. Kalau ada kamu, baru mas mandi. Lagian, mas gak mandi aja kamu juga selalu nempel kok, apalagi kalau mas mandi, hem?” jawab Mike tersenyum membuat wajah Chila seketika bersemu dan merah.

“Apaan sih Mas, jorok.”

“Kamu gak kangen sama mas?” tanya Mike dengan senyuman menggoda menatap sang istri.

“Pertanyaan apa itu?” jawab Chila dengan cepat dan langsung memanyunkan bibir nya dengan kesal.

Mike pun terkekeh melihat wajah istrinya yang terlihat begitu kesal, “Ya udah karena istri Mas udah kangen. Besok mas ambil penerbangan pagi.”

Chila pun langsung membulatkan mata nya dan menatap layar ponsel nya dengan cukup intens, “Mas besok pulang?” pekik nya begitu bahagia, yang mana membuat Mike semakin gemas dan tidak sabar.

“Kan istri nya mas udah kangen. Jadi ya udah besok pagi mas pulang, doakan semoga perjalanan lancar, agar kita segera bertemu,” ujar Mike kembali tersenyum.

“Ammiiin ... amin amin amin pokok nya. Nanti Chila jemput ya,” kata nya begitu antusias.

“Kemungkinan, mas akan sampai malam. Kamu tunggu di rumah saja ya, mas gak mau kamu kecapean nanti,” ujar Mike menolak.

“Enggak kok, insyaallah Chila gak capek. Pokoknya Chila jemput ke bandara besok malam,” jawab Chila dengan kekeuh, hingga membuat Mike tidak bisa menolak lagi, “Oh ya mas, mas udah ngantuk belum?”

”Lumayan, kamu mau tidur lagi?” tanya Mike dengan mata sayu nya menahan kantuk.

“Enggak, Chila akan menunggu sampai subuh tiba. Mas kalau mau tidur, istirahat saja. Apalagi besok berangkat pagi kan?” jawab Chila seraya bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju meja rias nya kembali.

“Baiklah, mas istirahat dulu. Sampai ketemu besok malam,” ucap Mike yang memang sudah benar benar cukup mengantuk.

“Amin, insyaallah, besok Allah sudah mempertemukan kita lagi. Assalamualaikum Mas,”

“Walaikumsaam Sayang...” Dan panggilan telfon pun terputus.

Hati Chila merasa sangat berbunga dan selah tidak sabar untuk menunggu hari esok tiba. Seperti biasa, karena kantuk nya sudah hilang dan hatinya sudah tenang berbunga, akhirnya Ia memutuskan untuk mengaji sambil menunggu hingga adzan subuh tiba nanti.

...~To be continue ......