Ellios, seorang pemuda yang mendapatkan vonis dari seorang dokter karena memiliki sebuah penyakit yang mematikan. Dan umurnya tak akan bertahan lama lagi, bahkan hanya dalam hitungan bulan saja.
Tiba-tiba Ellios menemukan sebuah boneka. Boneka itu tiba-tiba saja hidup dan menawarkan beberapa misi sistem yang akan bisa memperpanjang umurnya jika bisa menyelesaikan misi demi misi.
Bisakah Ellios melawan takdirnya dari penyakit mematikan itu dengan bantuan sistem itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anezaki Igarashi Ricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Mengacuhkan Pembuat Onar Kampus?
Tanpa sadar Ellios mulai tersenyum tipis ketika mendengarkan ucapan dari Alisha yang mengatakan jika Alisha akan mengunjungi Suzuna.
"Apa bibi belum mengetahui hubungan kita yang sudah berakhir?" kali ini Alisha bertanya dan mulai mendongak menatap Ellios.
Mungkin rasanya seperti sedang kepergok ketika sedang ingin melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi, hingga dengan cepat Ellios mulai mengalihkan pandangannya ke arah lainnya agar pandangan mereka berdua tidak saling bertemu dan semakin membuat suasana kembali menjadi canggung.
"Ibuku tidak mengetahuinya. Aku tidak mau ibu banyak memikirkanku. Dia sudah cukup tua. Masih banyak yang harus dipikirkan olehnya, dan aku tidak ingin menambah beban pikirannya lagi." ucap Ellios dengan jujur. "Tolong jangan memberitahu tentang hubungan kita yang sudah berakhir kepada ibuku, Alisha. Suatu saat aku akan memberitahukan semuanya kepada ibu." imbuh Ellios memohon.
Alisha dan Suzuna sudah begitu dekat selama ini. Bahkan mereka berdua sudah seperti seorang ibu dan anak saking dekatnya. Saling mengenal sudah cukup lama, tentu saja akan merasa aneh jika tiba-tiba saling menjauh hanya karena hubungan Ellios dan Alisha sudah berakhir.
"Huft. Terserah kamu saja!" sahut Alisha acuh tak acuh dan semakin kesal ketika mendengarkan permintaan dari Ellios.
Dengan cepat Alisha mulai melenggang kembali untuk meninggalkan aula ini. Ellios yang kini seorang diri kini mulai kembali ke tempat duduknya kembali untuj merapikan buku-bukunya ke dalam ranselnya.
[ Jika memang masih menyukainya, mengapa tidak jujur saja kepada Alisha? Bukankah kalian masih bisa tetap bersama? Lalu mengapa harus berpisah? ]
Tiba-tiba saja suara Lovely mulai terdengar kembali dan kepalanya sudah menyembul dari dalam ransel hitam Ellios.
"Diam saja dan tidak usah berkomentar seolah kamu memahami hati dan perasaan dari manusia, Lovely." celutuk Ellios yang sebenarnya tidak ingin hati dan perasaannya diketahui oleh orang lain.
[ Meskipun aku memang tidak memiliki hati dan organ tubuh lainnya, namun aku lebih mengerti tentang perasaan manusia. Setidaknya aku lebih peka jika dibandingkan dengan tuan Ellios. ]
Sahut Lovely kembali.
"Hhm. Aku yang memutuskannya karena aku tak mau membuatnya terluka." jawab Ellios mulai memasukkan buku terakhirnya ke dalam ransel. "Saat itu dokter mengatakan jika umurku tak akan bertahan lama lagi. Dan aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Alisha dan berharap Alisha bisa segera melupakanku. Hingga saat aku benar-benar pergi meninggalkan dunia ini, maka Alisha tak akan berlarut dalam kesedihannya. Dan aku juga berharap Alisha segera menemukan pria lain yang lebih baik dari diriku. Dan tentunya pria yang sehat dan tidak penyakitan seperti diriku." imbuh Ellios terlihat murung, namun tiba-tiba mulai tersenyum tipis menatap Lovely.
[ Ah ... tuan Ellios terlalu terburu-buru melakukannya. Padahal hidup dan kematian adalah masih menjadi misteri. Dan umur tuan Ellios belum tentu memang hanya tersisa seperti vonis dari dokter itu. Untuk tetap bisa bertahan dan menjadi yang terkuat maka harus bisa beradaptasi dan berevolusi. Dan seperti saat ini, tuan harus bisa beradaptasi dengan sistem yang sudah menyatu di dalam tubuh Ellios. ]
Ucap Lovely masih menatap Ellios dengan mengangkat kedua alisnya beberapa kali. Dan mendengar ucapan dari Lovely membuat Ellios teringat dengan sesuatu dan pemuda yang memiliki introvert tingkat dewa itu kini mulai tersenyum tipis, seakan begitu menyukai ucapan dari Lovely.
"Ucapanmu membuatku teringat dengan Hipotesis ratu merah." sahut Ellios mulai bertopang dagu menatap Lovely masih dengan senyum tipisnya.
[ Hipotesis ratu merah? Apa itu? ] tanya Lovely tak memahaminya.
"Hhm. Jadi hipotesis ratu merah atau biasa disebut sebagai efek ratu merah, model ratu merah, ras ratu merah atau dinamika ratu merah adalah sebuah hipotesis dalam biologi evolusi yang mencetuskan bahwa spesies harus beradaptasi, berevolusi dan berkembang biak dalam rangka bertahan hidup melawan spesies lain yang juga berevolusi." ucap Ellios terlihat begitu bersemangat ketika menjelaskannya untuk Lovely.
Namun Lovely masih saja terlihat begitu kebingungan, karena hipotesis itu sudah cukup lama ditemukan di masa lalu.
"Hipotesis tersebut ditujukan untuk menjelaskan kemungkinan kepunahan seperti yang teramati dalam catatan paleontologi yang disebabkan oleh evolusi bersama antar spesies yang bersaing. Namun, hipotesis Ratu Merah juga menjelaskan soal kemajuan reproduksi s*ksual pada tingkat individual, dan korekasi positif antara tingkat spesiasi dan kepunahan dalam taksa yang lebih tinggi." imbuh Ellios menjelaskan kembali salah satu bidang Biologi tersebut.
Lovely semakin kebingungan dan mulai menggaruk-garuk kepalanya.
[ Jadi intinya adalah tuan Ellios harus tetap bertahan untuk tetap hidup. Benar begitu bukan? ]
Ucap Lovely menerka-nerka maksud dari ucapan Ellios.
"Yeap!! Tepat sekali! Anggap saja seperti itu karena aku memang harus tetap berjuang untuk tetap hidup dengan beradaptasi dengan sistem-sistem yang sudah menyatu dengan tubuhku ini." sahut Ellios kembali.
GUBRAKK ...
Sebuah bola basket tiba-tiba saja melayang dan hampir saja mengenai kepala Ellios. Namun Ellios dengan gesit segera memiringkan kepalanya dan menghindarinya dengan baik.
Lovely seketika mulai berhenti bergerak dan bertingkah seperti boneka mati seperti pada umumnya karena 2 orang mahasiswa kini sudah mulai memasuki aula ini.
"Woi!! Apa kamu benar-benar sudah hilang akal sehatmu, Kutu buku?! Mengapa kamu berbicara sendirian?!" ucap seorang mahasiswa yang mulai memasuki aula kelas itu dan berjalan ke arah Ellios.
Rupanya mereka adalah Ran dan Jo, mahasiswa IT yang cukup sering mengganggu Ellios yang selama ini bahkan tak pernah melawan ketika sedang diganggu. Dan sikap Ellios itulah yang selalu menjadikan Ellios sebagai sasaran empuk untuk mereka berdua disaat mereka berdua sedang kesal atau marah.
"Dia kan memang selalu aneh, Ran. Makanya dia tak pernah benar-benar memiliki seorang teman kecuali Jullian yang juga kolot itu. Gyahaha ..." celutuk Jo dengan tawa renyahnya yang terdengar begitu menyebalkan lalu diikuti dengan tawa renyah Ran.
Namun ditengah-tengah situasi ini tiba-tiba saja suara Lovely mulai terdengar kembali oleh Ellios dan malah secara tiba-tiba Lovely mulai memberikan sebuah misi untuk Ellios.
[ Misi selanjutnya akan segera dimulai. Dan misi kali ini adalah tuan Ellios harus bersikap seolah-olah tak melihat Ran dan Jo selama 10 menit. Tetaplah beraktifitas seperti biasanya dan jangan hiraukan mereka berdua sama sekali. Misi dimulai dari sekarang. ]
DING ...
Apa? Misi mengacuhkan Ran dan Jo selama 10 menit? Seharusnya itu sangat mudah untuk dilakukan bukan? Baiklah. Mari pura-pura membaca sesuatu saja, Ellios.
Batin Ellios mulai mengeluarkan sebuah buku kemasyarakatannya dan mulai membacanya. Ellios begitu menikmati ketika membaca buku. Tak ada kata bosan untuk membaca segala jenis buku apapun, karena baginya buku adalah jendela dunianya.
cuma dari sifat mcnya w agak enek aj
apalagi pas MC di ancam ama louis mau celakai ibunya malah kek orang bloon mcnya
klo jadi w dah w patahin kaki tangannya
berasa MC naif y ampe rela ibunya dicelakai
ky nya sesuai karakter pembuat nya di real wkwkwkwk
pasti real nya pelit
kembalu
kalo korban pemerkosaan, masih maklum karna dipaksa
padahal baguss