Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Erland mengantarkan Eliana pulang, di tengah perjalanan mereka terus saja berdebat.
"Kita sudah berjanji tidak melakukan kontak fisik diantara kita, aku gak bisa memberikan anak sama kamu." Erland mengatakannya sambil fokus menyetir mobil.
Eliana menghela nafas, "Kamu pikir aku juga mau melakukan kontak fisik dengan kamu?"
"Hmm... ya sudah kita tidak perlu kan melakukannya. Sesuai kesepakatan kita tadi."
Eliana menyilangkan tangan di dada sambil berpikir, "Tapi aku gak punya pilihan lain, aku harus punya anak, jika tidak, Alaska akan jatuh ke tangan orang yang salah. Kau tau kan yang tadi itu Om Mario? Dia orang yang sudah membunuh papaku, aku gak akan sudi jika perusahaan jatuh ke tangan dia."
Erland merasa kasihan mendengarnya tapi dia merasa tidak memiliki harga diri jika dia melakukan hubungan badan demi untuk melunasi hutangnya pada Eliana, "Tapi aku memiliki harga diri El, aku bukan gigolo."
Jika Erland melakukan itu karena sebuah uang, apa bedanya dengan dulu, sudah beberapa kali ada yang menawarkan dia untuk menjual diri kepada tante kesepian dengan harga yang fantastis tapi Erland menolak mentah-mentah karena bagi di harga dirinya begitu sangat penting, dia tidak akan menjual tubuhnya demi uang.
Eliana terkekeh, ternyata ada juga pria yang membahas soal harga diri.
"Bukannya kita nanti menjadi suami istri? Aku kira wajar kan kita melakukannya?" Eliana mengatakan itu dengan pura-pura santai padahal dia juga aslinya sangat deg-degan.
"Tapi faktanya aku hanya suami kontrak, kamu mengontrak aku senilai 20 M untuk melunasi hutang aku padamu. Oke aku bisa melakukan tugas aku sebagai suami yang kamu sewa, tapi soal melakukan itu jika atas dasar uang aku gak bisa."
"Jadi kalau atas dasar uang kamu gak bisa? Itu artinya jika kita melakukannya atas dasar suka sama suka kamu mau?"
Erland tertawa kecil, "Aku sudah bilang, aku sama sekali tidak tertarik sama kamu. Jadi bagaimana mungkin aku bisa melakukannya atas suka sama suka."
Eliana paling kesal jika mendengar Erland tidak tertarik padanya padahal dia merasa dirinya begitu sempurna "Hmm... oke, kalau gitu kita jalani pernikahan kontrak ini mengalir sampai batas waktu tertentu, namun aku akan jamin kamu akan menarik kata-kata itu yang tidak tertarik padaku, kita bisa melakukannya jika kita sama-sama tertarik dan suka sama suka, tapi jika sampai akhir kamu tidak tertarik padaku maka kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menyentuhku. Bagaimana?"
Erland berpikir sejenak, "Hm... Oke, aku setuju." Erland yakin sampai kapanpun dia tidak akan tertarik pada Eliana karena di hatinya masih ada Chelsea, walaupun dia sudah berusaha keras untuk melupakan wanita itu.
...****************...
Eliana berjalan mondar mandir di depan Miss Bona, dia memang bersikap apa adanya hanya di depan asistennya itu.
"Aku benar-benar ingin menjambak rambut nenek lampir itu, bagaimana bisa dia menyuruh aku untuk memiliki seorang anak?"
Nenek lampir yang di maksud Eliana adalah Bu Tia.
"Hmm... bagus dong, dalam pernikahan itu memang harus memiliki seorang anak, nona. Anda harus memiliki keturunan menjadi penerus Alaska Corp nanti." Miss Bona malah sangat setuju jika Eliana memiliki seorang anak.
"Tapi itu artinya tubuhku akan disentuh olehnya?" Eliana bergidik ngeri membayangkannya padahal tadi dia pura-pura biasa saja di depan Erland.
Miss Bona terkekeh "Ya begitu lah nona."
Setelah Miss Bona pulang, Eliana mencoba mempelajari tentang cara melakukan hubungan badan itu seperti apa termasuk videonya, dia memang memiliki pemahaman yang nol soal s3x.
Eliana membulat matanya dan mengigit jarinya begitu melihat video panas itu dengan jelas, "Oh astaga. Itu artinya dia akan melihat semua tubuhku dan dia akan memasukan... "
Eliana tidak sanggup mengatakanya, dia merinding membayangkan dia dan Erland melakukan adegan seperti di video itu, "Ah dasar nenek lampir sialan, mengapa dia harus mengusulkan persyaratan itu!"
Eliana menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan, "Oke tidak apa-apa Eliana, cukup hanya satu kali saja, tadi di internet katanya hanya satu kali melakukannya bisa membuat hamil, itu artinya aku harus berusaha keras untuk membuat dia tergoda padaku."
Eliana mengeluh, "Aishh... padahal dia seorang pria tapi mengapa dia terlalu memikirkan harga dirinya, apa itu artinya dia juga sama dengan aku, dia tidak pernah melakukannya?"
