NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Poligami / Patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Author POV

Setelah mendapat kabar dari Darto jika sertifikat rumah yang di tempati Maya ada pada dirinya. Tari meminta Darto untuk mengantarkan sertifikat tersebut ke kantornya.

Usai sertifikat ada pada dirinya, Tari gegas memanggil Manager Pemasaran untuk datang ke ruangannya. Dalam waktu singkat, Manager Pemasaran sudah berada di ruangan Tari.

"Permisi Bu" ucap Pak Dodi selaku Manager Pemasaran

"Ya, silahkan masuk Pak" jawab Tari sambil mempersilahkan Pak Dodi masuk

"Duduk pak" lanjut Tari lagi

"Terima kasih Bu. Maaf sebelumnya Bu, ada apa ya Ibu memanggil saya ke mari? Apa saya membuat kesalahan? Atau divisi saya ada melakukan kesalahan?" Ucap Pak Dodi pada Tari

"Tidak Pak tidak, Bapak tidak ada membuat kesalahan begitu pun dengan divisi yang Bapak pimpin. Di sini saya hanya ingin minta tolong sama Bapak" jawab Tari dengan ramah

Meskipun Tari seorang pemimpin tertinggi di sini, tapi Tari terkenal sebagai bos yang ramah terhadap semua karyawannya. Ia tak pandang status sosial, baginya semua orang derajatnya sama di hadapan Tuhan.

"Minta tolong apa ya Bu? Jika bisa pasti saya sanggup membantu Ibu" tanya Pak Dodi pada Tari

"Emm begini Pak... "

Tari pun mulai meceritakan duduk permasalahannya dan tujuan dia meminta tolong pada Pak Dodi. Pak Dodi menyimak dengan seksama, dan meresapi setiap kata yang keluar dari mulut Tari, dia bisa menangkap inti dari pembicaraan tersebut. Bosnya ini meminta dirinya untuk mendapatkan tanda tangan Dimas yang sekarang menjadi bawahannya.

Setelah semuanya di ceritakan Tari, Pak Dodi pun mengangguk mengerti. Dia menyanggupi membantu Tari untuk mendapatkan tanda tangan Dimas dengan tujuan untuk membalik nama sertifikat rumah.

"Baiklah Bu saya faham, saya akan berusaha membantu Ibu untuk mendapatkan tanda tangan Pak Dimas" ucap Pak Dodi

"Baiklah, saya serahkan semuanya kepada Pak Dodi ya. Tolong bantu saya pak, mengambil kembali hak perusahaan ini"

"Baik Bu, mohon maaf sebelumnya. Jika Ibu berkenan, saya ada kenalan seorang notaris yang bisa membantu Ibu dalam menyelesaikan masalah ini" ucap Pak Dodi

"Wah boleh juga tuh Pak, saya juga inginnya terima beres saja. Ingin segalanya ada yang mengurus, saya hanya tinggal nerima beres aja"

"Kalau begitu Ibu bisa menghubungi teman saya ini. Ini kartu namanya, jelaskan saja pada dia secara gamblang. Pasti nanti dia akan membantu Ibu sampai beres" ucap Pak Dodi sambil memberikan sebuah kartu nama.

"Terima kasih banyak ya Pak, nanti saya akan hubungi teman Bapak ini. Saya minta tolong secepatnya ya Pak tanda tangan Dimas"

"Siap Bu, besok saya pastikan sudah mendapatkan tanda tangan Pak Dimas"

Usai membicarakan perihal tanda tangan, Pak Dodi pun pamit kembali ke ruangan untuk bekerja. Sedangkan Tari segera menghubungi teman Pak Dodi yang seorang notaris itu.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Setelah menceritakan singkat lewat sambungan telfon, akhirnya Tari dan Sinta sang notaris merencanakan untuk bertemu saat makan siang nanti.

Gegas Tari menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi yang masih harus ia tanda tangani. Akhir-akhir ini memang pekerjaan Tari lumayan banyak, meski sudah dibantu oleh Radit, tetap saja semua keputusan dan berkas harus sepengetahuan dan persetujuan dari Tari.

Pukul 11.15 akhirnya semua pekerjaan Tari selesai, ia bergegas menuju cafe tempat akan bertemunya ia dengan Sinta. Setelah berpamitan pada Nara sang sekretaris, Tari pun meninggalkan kantor menuju cafe.

Tak membutuhkan waktu lama, Tari sampai di cafe tempat bertemunya ia dengan Sinta. Di sana sudah duduk seorang wanita dengan laptop yang menyala di sampingnya. Tari pun gegas menghampiri wanita tersebut.

"Ibu Sinta ya?" tanya Tari pada Sinta

"Iya betul, ini Ibu Tari kah?" tanya balik Sinta

"Iya, aduh jangan manggil Ibu deh ya. Kayanya umur kita juga tak terlalu jauh" ucap Tari sedikit kikuk

"Ha ha ha iya juga sih, ya sudah panggil saya Mbak saja. Lagian jika dilihat dari segi umur, saya lebih tua dari kamu"

"Oke, baiklah. Panggil saya Tari saja ya Mbak" ucap Tari dan dibalas dengan anggukan oleh Sinta

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Setelah memesan minuman dan beberapa camilan akhirnya Tari menjelaskan kembali semuanya tanpa ada yang ditutupi. Sinta pun mengangguk paham dengan maksud Tari.

"Bisa saja, asalkan kamu menyiapkan berkas-berkas yang saya butuhkan" ucap Sinta

"Baiklah, nanti akan aku siapkan. Tapi jika ada yang kurang bisakah Mbak "menanganinya"" ucap Tari

Mendengar kata "menanganinya" Sinta paham apa yang di maksud Tari. Hal itu karena sudah terbiasa baginya, memalsukan beberapa dokumen.

"Baiklah, aku mengerti maksudmu" ucap Sinta sambil terkekeh

"Oke, aku serahkan semuanya pada Mbak Sinta. Untuk urusan pembayaran , Mbak bisa sebutkan saja nominalnya. Nanti akan saya transfer"

"Oke, kamu tenang saja. Semua akan beres ditanganku, mungkin membutuhkan waktu satu minggu atau bahkan lebih nantinya. Untuk pembayaran, nanti saja setelah selesai baru jasaku kau bayar"

"Deal" ucap Tari sambil berjabt tangan dengan Sinta.

Setelah mencapai kesepakatan, Tari dan Sinta pun menikmati cemilan dan minuman yang sudah dihidangkan. Selesai menyantap semuanya, Tari pamit undur diri untuk kembali ke kantor, sedangkan Sinta masih berada di cafe karena akam bertemu dengan orang lagi.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Sebelum sampai di kantor, Tari singgah dulu di masjid terdekat. Ingin melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu, agar nanti saat sampai di kantor ia sudah tenang karena sudah melaksanakan sholat.

Usai melaksanakan sholat, Tari bergegas kembali ke kantor. Namun di tengah perjalanan, gawai di dalam tasnya berbunyi, Tari tepikan dahulu mobilnya sebelum menjawab telfon tersebut.

Nama Darto terpampang di sana, segera Tari geser ke icon hijau untuk menjawab telfon Darto.

"Ya assalamualaikum" ucap Tari setelah menjawab telfon dari Darto

"Waalaikumsalam Ibu, maaf mengganggu. Bisakah nanti malam saya berkunjung ke rumah Ibu? Ada yang ingin saya sampaikan dan ini penting" ucap Darto di seberang sana

"Apa yang ingin kamu sampaikan? Apakah tidak bisa lewat telfon saja?" jawab Tari

"Akan lebih baik jika kita bertemu langsung Bu, ini info yang sangat sangat penting" ucap Darto lagi

"Baiklah, datang ke rumah selepas isya saja"

"Siap Bu, terima kasih. Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam" jawab Tari

Setelah menerima telfon dari Darto, Tari kembali melajukan mobilnya. Namun dalam hatinya terus bertanya-tanya, info apa yang akan diberikan oleh Darto, tak seperti biasanya ia meminta untuk bertemu langsung. Biasanya dia akan melaporkan apapun lewat pesan whatsapp.

Baiklah, sepertinya Tari harus bersabar sampai waktu selepas isya nanti untuk mengetahui info apa yang hendak Darto sampaikan.

Bersambung....

1
Karin Makana
lah alah, cerita macam apa ini🙄 maaf ya kak izin pamit mau cari novel lain, ceritanya lumayan bagus kok kak, tapi namun mc plus alur ceritanya enggak banget
Karin Makana
maaf kukasih b 3, nggak niat buat cerita, kebanyakan POV jadi males baca, sebuah cerita itu lebih enak dinikmati jika sedang dibaca tapi kalau kebanyakan POV jadi males, kek nggak niat banget, iya kalau setiap POV nya itu di kasih jarak, misal ada POV di bab 10, terus POV lainnya bisa kan di bab 15 kek atau 20, lah ini POV kok berurutan, maaf ya Thor aku hanya berpendapat soalnya kalau kebanyakan POV jadi nggak enak kalau di baca
Nur Aulia
Dimas LG menuai apa yg dia tanam
Nur Aulia
Dimas ga tau diri banget ya
Nur Aulia
lagi bnyk duit kerjaan rmh di kerjain sendiri,,jgn seperti babu dah KL bnyk duit
Aghitsna Agis
pa handokonya simpan aja fitengah rumah jgn fitinggalin
Aghitsna Agis
udah tahui tari, maya yg suka kedukun msh cari siapa
Aghitsna Agis
nga sat sit set ceritanya jd jenuh msh srputar itu
Aghitsna Agis
terlalu panjang veritanya udah jelas2 berbuat jahat nga lapor polisi
Aghitsna Agis
bingung bacanya haris apa bayu yg sebenarnya
Ayu
Tamat sdh.. crita nya bagus. di tunggu kelanjutan nya. smg Darto berjodoh sm Mentari
Ayu
Si Tari mimpi lihat Maya di cambuk
Ayu
Thor bkn kah Maya bw mobil nya Bayu. hrs nya orang2 yg lewat tau dong ada mobil di rmh terbengkalai itu. jdi Maya yg sdh mati bs di temukan
Ayu
Orang klau sdh tamak dan Rakus ya gitu. sdh tau si Arman minta 100 jt buat awal invest. ya ksh segitu dulu. nanti klau sdh nyata baru tmbh lg. la ini blm apa2 lgsg ksh 550 jt. si Arman seneng bgt. dan km Dimas siap2 pingsan aja kn tipu
Ayu
Yg ada di tipu sm Arman. hbs lah km Dimas jdi gila gk punya apa2
Ayu
Dimas gk tau ya klau sdh di ceraikan Tari. kpn mau tobat nya si Dimas ini
Ayu
Tari kan diam2 kagum sm Darto. nanti klau sdh cerai nikah aja sm Darto ya thor
Ayu
Saya jg pernah mengalami hal mcm ni di waktu kecil. gk tau penyebab nya. yg psti waktu itu sy merasakan sakit perut yg berganti ganti tmpt nya smpai sy berguling guling di tmpt tidur. sdh di panggil kan Dokter tapi gk sembuh jg. akhir nya di panggil kan orang pinter semacam kyai jg. cm di Doakan sm di usap badan sy Alhamdullillah sy bs tenang dan sembuh smpai skrg sy dah tua. semua kembali sm sang pencipta. mksh thor. crita mu membuka kita akan kebaikan supaya gk terjerumus dlm dunia yg hitam dan penuh kejahatan
Ayu
Jujur nih thor.
aku mls klau baca crita wanita yg selingk uh
aku lbh suka crita wanita2 yg kuat dan tangguh yg gk mudah di tindas. maaf ya thor
Ayu
Thor.. mmg kita tadi nya bingung dgn nm Bayu yg di bank. sb yg kita tau haris. ya udah thor gkpp. trs si Maya ini kejam bgt mau pkai ilmu hitam. smg ayah nya Tari dan jg Tari sekeluarga bs terhindar dr santet nanti nya. ngeri jg klau kena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!