NovelToon NovelToon
Kesayangan Sang Pewaris

Kesayangan Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Balas Dendam / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:360.4k
Nilai: 5
Nama Author: anggi (@ngie_an)

Sinopsis

Warning!!!
Adegan dalam cerita ini mengandung unsur dewasa 21+, harap bijaklah dalam membaca.

Grael Arabella, seorang gadis belia yang hanya tinggal bersama sang Kaka dan ibunya, semenjak sang ayah meninggal dunia, dia membantu kakaknya untuk mencari nafkah. Grael juga memiliki cinta pertama di bangku sekolah menengah pertama yang bernama Rangga Louis, sosok pria yang sudah membuatnya merasakan jatuh cinta untuk pertama kali.

Takdir berkata lain. Grael justru bertemu dengan Erlangga Louis, seorang artis terkenal yang menjadi salah satu idola Grael. Pertemuan mereka justru membuat Grael menjadi benci dengan Erlangga. Namun, berbeda dengan artis tersebut, dia justru semakin ingin memiliki gadis belia itu.

Apalagi saat Erlangga tahu, bahwa Grael akan dijodohkan dengan Rangga, adik tirinya. Sekaligus ahli waris kedua dari keluarga Grup Jaya. Erlangga semakin menjadi ingin merebut kembali apa yang semestinya dia miliki. Baik itu, tahta, hart

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Pertemuan Marvin dan Elangga

Siang hari di ruang rapat hotel bintang sepuluh, sudah terdapat direktur hotel sekaligus Marvin selaku pemilik hotel tersebut. Dia sudah menunggu kedatangan Erlangga untuk meminta penjelasan tentang maksud ancaman yang diberikan beberapa hari yang lalu.

Terlihat jelas diraut wajah Marvin menahan emosinya dikala Erlangga dengan terang-terangan akan menghancurkan usaha yang sudah dia bangun dari nol, jika dia tidak mau melepaskan anak perempuan dari Karina.

Marvin berasumsi bahwa yang dimaksud oleh Erlangga adalah Gracia Anabella, anak pertama Karina. Secara garis besar bahwa Erlangga lebih tua setahun dari Gracia, sedangkan Grael dengan Erlangga terpaut delapan tahun.

Cukup lama Marvin menunggu kedatangan Erlangga hingga dia merasa dipermainkan oleh anak dibawah seusianya. Marvin pun mulai geram dan memutuskan untuk meninggalkan ruangan tersebut. Namun, pada saat Marvin bangun dari kursinya, Erlangga datang bersama dengan mananger-nya.

"Selamat siang kakak ipar!" Erlangga langsung memeluk Marvin begitu saja ketika dia baru saja tiba.

Alangkah terkejutnya Marvin mendapat pelukan secara mendadak dari Erlangga, apalagi ketika mendengar artis tersebut memanggilnya dengan sebutan kakak ipar.

"Permisi, Pak? Ini taruh dimana?" tanya salah satu kurir makanan.

Erlangga langsung melepaskan pelukan dari Marvin, lalu melihat ke arah kurir makanan yang sudah dia pesan untuk makan siang bersama dengan kakak iparnya. Semua kurir berjejer untuk menaruh semua makanan di atas meja panjang dan besar itu, kemudian pamit sembari menerima upah dari Rio.

"Maksud kamu apa?" tanya Marvin dengan sinis.

"Ah, kita makan siang dulu, anggap ini sebagai tanda perkenalan akrab dari adik ipar kepada Kaka iparnya." Erlangga merangkul Marvin dan menggeser bangku agar kakak iparnya bisa duduk disampingnya.

Erlangga menyuruh sebagian karyawan Marvin untuk ikut makan bersama dengan mereka, setelah itu dia sibuk menawari makanan yang Marvin suka.

"Er, Er." Rio hanya menggelengkan kepala disaat dia melihat bagaimana cara Artisnya tersebut mencari muka dari Marvin calon kakak iparnya.

Selesai makan bersama, Erlangga langsung menyerahkan beberapa berkas penting untuk dilihat oleh Marvin. Dia mencoba membujuk Marvin sebagai tanda permintaan maaf karena sudah salah paham terhadap calon Kaka iparnya itu sejak awal.

"Kamu menyogok saya, biar saya melepaskan Gracia untuk kamu? Ck! Jangan harap!" Marvin melempar dokumen penting di atas meja setelah melihat hadiah yang diberikan pada Erlangga.

Erlangga pun tertawa ternyata dia dan Marvin sama-sama buta karena cinta dengan kedua anak Karina. Mendengar tawa dari Erlangga, Marvin pun kesal dan berdiri. Dia menyuruh Erlangga untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Santai dulu dong, Kak." Erlangga bangun dan mencoba untuk menjelaskan kepada Marvin.

"Kita berdua bukan saingan, jadi tenang! Gue cuma minta maaf sudah bersikap kurang sopan sama lo. Gue kesini bukan untuk bersaing, karena biar bagaimanapun sebentar lagi, kita akan menjadi adik ipar." Erlangga merangkul Marvin dengan senyum lebar dan menaikan kedua alisnya.

"Maksud Lo, apa?" Marvin melepaskan rangkulan Erlangga.

Senyum Erlangga terukir ketika menjelaskan kepada Marvin, bahwa dia menyukai Grael bukan Gracia, sudut bibirnya semakin berkembang ketika Marvin mulai mengerti tentang kesalahpahaman di antara keduanya.

Erlangga juga menawarkan kerja sama mereka yang menguntungkan kedua belah pihak, dimana Erlangga akan turun tangan langsung mengelola perusahaan sang ibu di kota M yang sebelumnya dipegang oleh kaki tangan Rio.

Setelah menyetujui kerja sama antara mereka berdua, walaupun Marvin masih belum tahu tentang Erlangga yang sesungguhnya. Marvin menerima lapang dada Erlangga sebagai adik iparnya dan membantu untuk merebut hak waris yang Marvin sendiri belum tahu akan berurusan dengan siapa.

***

Sepulang sekolah, biasanya Grael akan pulang lebih dulu dari teman-temannya. Namun kini, ada sesuatu yang terasa aneh ketika dia tidak lagi harus bertemu dengan Erlangga.

"Bew, tumben gak buru-buru pulang!" colek Veby ketika semua anak sudah pada keluar kelas, tapi Grael masih berada di dalam kelas.

"Ah, iya ... gue lagi males pulang cepet," sahut Grael.

"Nginep di rumah gue yuk? Sekalian ngerjain tugas, mau gak? Bokap sama omah gue lagi gak di rumah," ajak Ernata.

"Yuukk, udah lama kita gak pesta piyama!" seru Veby dengan semangat.

"Sorry bew, kayanya gue gak bisa deh kalau harus nginep," ucap Grael yang merasa bersalah kepada teman-temannya, karena sudah dari hari kemarin dia belum pulang kerumah dan bertemu ibunya sampai saat ini.

"Ah, gak asik Lo," ujar Veby.

"Ya udah, gak apa-apa, tapi Lo ikut ngerjain tugas di rumah gue, kan?" tanya Ernata yang di anggukan oleh Grael.

Mereka pun keluar kelas bersama-sama. Setiap jalan, sorot mata para siswi merasa ilfel dengan Veby tapi menatap ramah ke arah Grael. Entah rumor apa yang sudah tersebar di telinga mereka, sehingga cara pandang mereka begitu rendah melihat Veby. Namun, orang yang mereka lihat tidak begitu memperdulikan keadaan sekitar.

"Anak kerup masih betah sekolah disini?" bisik-bisik para siswi begitu jelas di telinga Ernata dan juga Grael.

Kedua sahabat Veby, melihat ke arah dia yang masih saja tidak memperdulikan cibiran semua orang, sampai di halaman parkir sekolah pun, Veby terus memilih untuk tidak menggubrisnya.

"Nat, makasih ya?" Anjas berlari mengejar Ernata yang berada di halaman parkir sekolah untuk memberikan buku paket sekolah pada Ernata.

"Ya, sama-sama. Oh iya, kamu mau ikut belajar bareng di rumahku?" tawar Ernata kepada Anjas.

"Gak usah, terima kasih atas tawarannya," jawab Anjas yang tersenyum.

Bukan tidak mau, tapi Anjas terlalu minder dengan kondisi dia yang hanya berlatar belakang keluarga yang sederhana, apalagi saat dia tahu bahwa Ernata mengajak untuk belajar bersama di rumahnya yang sangat mewah.

"Dah, temenin gue ikut belajar kelompok sama mereka, masa gue cowok sendiri, sih?" Irfan menyenggol lengan Anjas.

"Mau belajar kelompok ya? Gue ikut doang! Boleh gak?" timpal Rangga yang mengedipkan mata ke arah Grael dengan cepat.

"Bolehlah ... kita kan jadi sepasang," sahut Irfan dengan senyuman.

Rangga tahu betul kalau malam ini Irfan berencana ingin mengutarakan perasaanya kepada Grael sekali lagi, usai belajar bersama di rumah Ernata, karena itu dia harus ikut belajar bersama dengan mereka untuk menggagalkan rencana Irfan.

"Ya udah, jam tujuh ya? Awas pada ngaret!" ancam Veby.

"Gak bakalan ngaret, kalau calon masa depan juga ikut," celetukan Irfan yang menatap ke arah Grael.

"Ha ... mulai deh!" Ernata menepuk jidatnya sendiri.

Di sela-sela mereka berbincang, seorang pria paru baya datang menghampiri mereka. Di mana dengan penampilan yang cukup formal, pria itu membungkuk dan mempersilahkan Grael untuk ikut dengannya.

"Permisi, Nona Grael. Saya diperintahkan untuk menjemput Nona sepulang sekolah," ucap sopir pribadi Josua.

Semua orang merasa terkejut dengan kedatangan pria paru baya itu dengan penampilan yang sesuai dengan statusnya sebagai sopir pribadi berkelas, pasalnya ia datang untuk menjemput Grael yang semua teman-temannya tahu bahwa gadis itu hanya berlatar belakang keluarga yang sederhana.

Tidak cuma teman-temannya yang terkejut dengan kedatangan sopir pribadi tersebut, Grael pun tidak percaya dan langsung menolaknya. Namun, sang sopir menyakinkan sekali lagi bahwa dengan melirik ke arah tuan mudanya yaitu Rangga.

Mata Grael juga tertuju pada Rangga yang memberikan isyarat lewat matanya untuk menerima tawaran dari sang ayah melalui sopir pribadi. Grael pun mengangguk sebagai tanda setuju, tapi Irfan mencegahnya terlebih dahulu.

"Kamu kenal?" Irfan menahan tangan Grael.

"Dia ... dia, Om aku. Iya, Om aku. Saudara mama ... ya kan, Om!" Grael menepuk pundak sopir pribadi tersebut untuk menyakinkan sahabatnya.

"Oh ... Om nya ternyata, gue kira siapa," ucap Veby yang juga merasa khawatir.

Tingkah Grael yang terpaksa untuk menutupi sementara, membuat Rangga tertawa. Dia pun melepaskan tangan Irfan dari kekasihnya. "Ya udah sana, hati-hati om ... bawa mobilnya!"

Rangga menyuruh sang kekasih untuk segera mengikuti sopir pribadi ayahnya, masuk ke dalam mobil agar tidak terlalu lama bersentuhan dengan Irfan.

To be continued...

1
Melani Sunardi
Bintang 5 aja bayarnya dah jut jutan..... bintang 10 gimana thor/Hey//NosePick//NosePick//NosePick//NosePick/
HIATUS: plesetan dengan sistem hiperbola 🤭
total 1 replies
Muna Junaidi
Menyala thor🔥🔥🔥
HIATUS: apanya kak? 🤭
total 1 replies
Hello20 Kitty16
hai
Eka Uderayana
terimakasih Thor 🙏... setangkai mawar untuk mu author 🌹
Eka Uderayana
terimakasih Thor 🙏... setangkai mawar untuk mu 🌹
Eka Uderayana
thanks Thor 🙏.. setangkai mawar untuk mu 🌹.... good job 👍
Eka Uderayana
semangat terus ya Thor 💪... jangan patah semangat.. gara-gara komentar yang tidak bermutu...oke... semangat 💪...aku suka karya mu.. love you author 🥰
HIATUS: makasi ya kak 😍🥺 terhura
total 1 replies
Eka Uderayana
thanks Thor 🙏.. setangkai mawar untuk mu author 🌹
Eka Uderayana
hai Thor... thanks 🙏.. setangkai mawar untuk mu 🌹..
Eka Uderayana
terimakasih Thor 🙏... cerita nya keren 👍.. setangkai mawar untuk mu author 🌹
Eka Uderayana
hai Thor.. salam kenal... aku sedang membaca novel karya mu ini.. very good 👍... setangkai mawar untuk mu author 🌹 dan satu vote untuk mu.. kapan kelanjutan ceritanya... padahal bagus loh ceritanya... lanjut Thor.. please 🙏🥰
Eka Uderayana
thanks Thor 🙏... salam kenal buat author... setangkai bunga mawar untuk mu 🌹
Ass Yfa
Grael terlanjur kecewa.... Er terus mempertahankan Sherly yg jadi momok rumah tangganya
Ass Yfa
duh Sherly mimpinya ketinggian.. kalo jatuh sakit ll... berdarah2
Ass Yfa
duh Irfan nyari masalah kayaknya... bisa berabe nih
Ass Yfa
Rangga ama Emira msih labil dan pingin nyoba sesuatu yg baru
Ass Yfa
Rio sama Ernata aja
Ass Yfa
Grael... penulis novel kali kayak authornya hehehe.... Lydiakah yg dibw polisi
Ass Yfa
fix El udah terlena dlm pesona Er.... dan posisi Rangga mulai tersisihkan...
Siam Ambarwati
Thor ini kelanjutan nya mana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!