Lidya Life Story

Yang indah hanyalah sementara, yang abadi adalah kenangan. Yang ikhlas hanya dari hati, dan yang tulus hanya dari sanubari.

~Lidya Anggraeni~

***

Mentari mulai naik kepermukaan, pagi yang cerah menyambut hari ini. Awan biru yang cerah seakan menggambarkan perasaan gadis cantik yang tengah berbunga-bunga ini, ya siapa lagi jika bukan Lidya.

Entahlah perasaan nya kini sangat sulit diutarakan dengan kata-kata, tidak tau harus bagaimana cara mengungkapkan perasaan nya saat ini. Perasaan yang membuat dirinya sendiri sering kali merasa bingung, sering kali membuat nya campur aduk.

Dan pagi ini perasaan itu membuat gadis cantik ini cengengesan sendiri di pagi hari, mungkin dia tengah berbunga-bunga karena kejadian semalam. Apalagi jika bukan karena Angga pria tampan sang pemilik seluruh hatinya.

"Kak!" Panggil Nina yang datang dari ruang belakang dan menghampiri Lidya.

Nina berdiri tepat di hadapan Lidya, gadis itu terlihat kebingungan melihat tingkah Lidya. Pasalnya Lidya kini tengah cengengesan sendiri, tidak ada orang yang di dekat Lidya, hanya Nina yang baru menghampirinya. Lalu kenapa Lidya cengengesan sendiri? Pikir Nina.

"Kak!" Panggil Nina lagi seraya menepuk pundak Lidya pelan.

Lidya tersentak oleh tepukan di pundaknya, dia menatap Nina yang kini ada di hadapannya.

"Eh...Apa mbak? Apa ada masalah di belakang?"

"Semua aman kak. Yang tidak aman cuma satu." ucapan Nina menggantung membuat Lidya yang mendengar nya jadi penasaran.

"Apa?" Tanya Lidya yang sudah sangat penasaran.

"Kak Lidya yang senyum-senyum sendiri." Jawab Nina cepat. "Kenapa sih kak kayaknya lagi seneng banget." lanjutnya. Jujur saja saat ini jiwa kepo Nina sudah meronta-ronta.

"Hmm.....Itu aku tadi tiba-tiba teringat dengan acara televisi. Program komedi gitu." Jawab Lidya berkilah.

Nina hanya mengangguk saja, tidak pantas juga untuk nya jika terlalu banyak bertanya. Meski jiwa kepo nya meronta-ronta tapi Nina tidak memaksakan untuk tahu semuanya, itu saja sudah cukup, jawaban ngasal dari Lidya.

"Oh! Ya sudah, aku ke belakang lagi ya kak. Jika butuh sesuatu panggil saja." Pamit Nina.

"Iya mbak."

Nina berlalu dari sana, sedangkan Lidya dia kembali cengengesan sendiri. Selang beberapa saat dia tersadar karena notif dari ponselnya.

Ting

Kak Angga

Jangan senyum-senyum sendiri, nanti orang mengira bahwa kau sakit jiwa.

Begitulah isi pesan dari Angga, setelah mendapat pesan seperti itu dari Angga, Lidya langsung mengedarkan pandangannya mencari-cari sekiranya dimana Angga berada. Setelah celingukan mencari keberadaan Angga, Lidya tidak melihatnya di mana mana, lalu.....

Ting

Kak Angga

Jangan celingukan seperti itu! Coba lihat sini di depan toko.

Lagi-lagi pesan yang Angga kirimkan membuat seorang Lidya terlihat sangat bodoh, mematuhi apa yang ada dalam pesan itu. Gadis itu melihat kearah luar toko, dan benar saja ada mobil Angga di sana. Pantas saja dia tahu ternyata dia ada di dalam mobil yang terparkir tepat di depan toko.

"Huhh! Kenapa dia selalu membuatku was-was." Bukan apa-apa, setiap kali perlakuan Angga selalu membuat gadis itu kelimpunan mengatur degup jantungnya.

Lihat saja sekarang ini dia sudah stay di depan toko, ini bukan jam istirahat apa lagi jam pulang kantor, lalu kenapa Angga sudah ada di depan sana. Ah ya, dia bosnya tidak heran berbuat sesukanya, sultan mah bebas!🤣

Ting

Kak Angga

Mau di jemput kedalam, apa keluar sendiri?

Hah? Lidya melongo melihat satu pesan lagi dari Angga, dia tidak ada janji apapun dengannya hari ini. Angga memang penuh dengan kejutan, bahkan sering membuat jantungnya meronta-ronta.

"Kenapa selalu seperti ini, berbuat sesukanya. Tidak tau apa jantung ku sangat rentan!" Lidya kembali mendengus, tapi jauh dari hati kecilnya merasakan sebuah kebahagiaan. Tapi ya, jantung nya yang selalu bermasalah.

Sabar ya neng! Lama kelamaan mah terbiasa 🙈🙈🤣🤣🤣

***

Disebuah taman seorang gadis cantik tengah duduk santai, merenungi perihal kisahnya. Sengaja di pilihnya taman hijau dengan pepohonan karena itu seakan memberikan kesan lebih menenangkan, terlebih lagi keadaan taman yang tidak terlalu ramai.

Duduk seraya memandangi taman hijau membuatnya lebih bisa berpikir jernih, biarkan saja yang berlalu itu berlalu, yang perlu di lakukan sekarang adalah memulai, menerima dan menyambut kebahagiaan yang mengantri ingin di sambut.

"Ayo Sar, semangat!" Ucapnya menyemangati diri sendiri. Ya, gadis itu adalah Sarah, jauh dari lubuk hatinya gadis itu masih mengharapkan sahabat nya yang jadi cinta pertama nya.

Meski mulutnya selalu berkata bahwa dia sudah melupakan dan tidak mengharapkan apapun lagi, tapi hati nya tidak demikian.

"Lupakan dia yang bahkan tidak pernah menganggap mu ada. Jungkook saja akan tergila-gila padaku jika ku dekati, sedangkan dia si Rifki mata rabun itu. Cih! Tidak tau diri di cintai seorang Sarah, tapi lebih memilih lampir huhh!!!" Gerutu Sarah.

Sekarang Sarah memiliki julukan baru untuk Rifki, mata rabun. Yufs, Sarah memberikan julukan itu kerena menurut Sarah, Rifki tidak bisa melihat dengan jelas mana gadis cantik dan nenek lampir.

Tentu saja yang Sarah maksud lampir adalah selsha kekasih Rifki, tidak masalah untuk nya jika Rifki lebih memilih wanita lain asalkan bukan selsha. Menurutnya selsha bukanlah gadis baik untuk Rifki sangat terlihat jelas dari cara berpakaian dan tingkahnya, hanya saja Rifki seakan tidak melihat itu.

"Dasar mata rabun! Banyak uang bukannya di pakai buat biaya cek mata malah di pakai buat shoping si lampir. Jika tau dia akan terjangkit virus lampir, pasti aku akan memberi nya suntikan vaksin anti lampir dulu!"

"Siapa yang mau di vaksin?" Tanya seseorang dari arah belakangnya. Suara itu sangatlah Sarah kenali.

Deg!

Tiba-tiba saja tubuh gadis itu menjadi kaku, jantung nya mulai berdetak tidak normal. Hanya suaranya saja membuat dia seperti itu, bagaimana jika dia diberi perlakuan lebih bisa-bisa dia tiada karena serangan jantung. Oh lord! Sangat tidak baik untuknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Next>>

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai! Hai! Semuanya!

Jangan lupa tinggalkan jejak dukungan nya disini ya! Dan mohon maaf baru up🙏 semoga pembaca ku masih stay di sini ya, gak kabur-kaburan 😁

Thanks All💕❤️🌹🌹

Happy reading 💕