NovelToon NovelToon
My Poor Husband

My Poor Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 28 - Honeymoon Part 1

Di sepanjang perjalanan pulang, Tia termenung. Otaknya mulai berpikir kesana-kemari. Dia berusaha mencari celah

untuk membohongi neneknya, karena tidak menemukan solusi akhirnya dia bertanya pada Rizal.

“Gimana ini Mas? Kita beneran harus berangkat nih?”

“Ya mau gimana lagi Dek, nenek mintanya Kita segera berangkat. Gak ada waktu untuk memikirkan hal lain.”

“Hemmm... Kayaknya Mas seneng banget gitu.” Tia melihat Rizal, memicingkan matanya dengan curiga.

“Ya kalo boleh jujur, seneng banget lah Dek. Suami mana yang gak seneng bisa berduaan sama istrinya

sepanjang hari?.” Rizal mengedipkan matanya, ada kilatan gairah di dalam matanya. Membuat Tia bergidik melihatnya.

“Huh... Apaan sih.. Trus Kita mau kemana ini? Nenek minta kabar dari Kita maksimal nanti malam. Kalo pergi ke

tempat-tempat jauh kayaknya gak mungkin deh.”

“Ya yang dekat-dekat aja Dek. Kalo di Surabaya kayaknya agak susah cari tempat yang tenang, gimana kalo ke

Malang saja?”

“Malang?” Tia berpikir, sepertinya lebih masuk akal kalau mereka ke kota Malang.

“Ya udah deh, Kita ke Malang aja. Naik apa Mas?”

“Naik mobil...”

“Mobilnya nenek?”

“Gak. Mas ada temen. Mas bisa pinjam mobilnya dia...”

“Eh seriusan Mas punya teman yang punya mobil?”

“Iya ada Dek. Masalah transport serahkan ke Mas saja ya. Adek fokus kemasi barang aja.”

“Ya udah deh kalo gitu.”

Sesampainya dirumah, Tia sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Sementara Rizal sibuk bertelepon ria. Beberapa saat setelah selesai menelepon, dia minta ijin keluar rumah untuk mengambil mobil dirumah temannya.

Empat puluh lima menit kemudian Rizal datang dengan membawa mobil yang notabene masuk kategori mobil mewah. Tia melotot melihatnya.

“Eh beneran Mas Kita pergi pake mobil ini?”

“Iya Dek, ini mobil bos. Katanya boleh dipinjam suka-suka.”

“Baik banget bosmu Mas...”

“Mungkin karena Mas udah lama kerja ikut beliau Dek. Eh sudah selesai berkemasnya?”

”Baju-bajuku udah Mas, bajumu belum. Aku bingung mau bawa yang mana?”

“Oh ya udah, Mas kemasin dulu kalo gitu.”

***

Jam menunjukkan pukul setengah empat sore ketika mereka berangkat menuju kota Malang. Mereka memutuskan akan ke kota Batu. Di sepanjang perjalanan menuju kota Malang, Tia sibuk booking kamar hotel

untuk mereka berdua.

“Pesen dua kamar ya Mas?”

“Pesen satu aja Dek, lumayan buat penghematan.”

“Penghematan apa penghematan neh? Jangan-jangan Mas punya tujuan lain ya?” Tia menatap curiga.

“Ya gak dong Dek. Emang Adek berani kalo tidur dikamar sendirian? Selama ini meskipun Kita tidur terpisah,

tapi kan masih satu rumah Dek. Mas tidurnya tepat didepan kamar Adek. Kalo ambil dua kamar gitu takutnya dapat kamar yang jauh-jauhan. Tapi kalo Adek maksa buat ambil dua kamar, ya udah gak apa-apa.” Tia berpikir sedikit agak lama, kemudian dia memutuskan.

“Ya udah satu kamar aja deh. Tapi yang twin bed. Awas jangan macem-macem loh Mas.” Tia berkata dengan nada

mengancam.

“Gak, gak. Emang Mas mau ngapain sih?” Rizal berkata dengan nada polos. Dalam hati dia sangat kegirangan.

Setidaknya akan ada kesempatan untuknya, Yessss!!

***

Setelah dua jam berkendara, akhirnya mereka tiba di kota Batu Malang. Mereka memutuskan untuk menginap di

hotel Golden Tulip. Setelah check in dan membersihkan diri, Tia memutuskan untuk mengabari neneknya.

“Assalamu’alaikum Nek...” Tia menggunakann panggilan video.

“Wa’alaikumsalam Ndu. Kalian ada dimana sekarang?” Nenek melihat sekeliling Tia, sepertinya cucunya itu sudah

tidak dirumah lagi.

“Kita di Malang Nek. Ini sekarang lagi dihotel...”

”Bocah pinter, manut karo omongan si Mbah...” (Anak pintar, menuruti ucapan Nenek)

“Mana Nak Rizal?” Nenek bertanya curiga.

“Mas Rizal lagi mandi Nek...”Tia berjalan ke arah kamar mandi, menggedor-gedor pintu kamar mandi.

“Mas, Nenek gak percaya kalo Aku datang ke kota Batu sama Kamu.” Rizal cepat-cepat menyelesaikan mandinya, kemudian keluar dari kamar mandi bertelanjang dada. Hanya selembar handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

“Ihhhhh... Apaan sih Mas. Kok gak pake baju dulu?” Tia menutup mata dengan tangannya, wajahnya memerah karena malu. Jantungnya berdetak tak karuan melihat tubuh suaminya. Rizal sangat lah atletis. Lengannya dipenuhi oleh otot bisep dan trisep. Perutnya sixpack. Ingin sekali dia menyentuh otot-otot itu!!

“Halo Nekk…” Rizal melambaik-lambaikan tangannya dengan ceria. Nenek sumringah melihatnya.

“Oalah Le, tak pikir gak melu. Yowes lek ngunu, dilanjut wis. Mbah mung iso dungo, mugo-mugo enek hasile.”

Nenek tersenyum penuh arti. Rizal mengedipkan matanya. Sepertinya terdapat persekongkolan antara dua orang itu. Tia menatap curiga.

“Yawis lek ngunu Ndu. Dilanjut wis. Nenek mau istirahat dulu. Seng akur yo…” Nenek melambaik-lambaikan tangannya, isyarat untuk menutup panggilan.

“Eh iya Nek, met istirahat Nek…” Tia pun menutup panggilan video itu. Kemudian dia menoleh ke arah Rizal dan

suaminya itu sedang membuka handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

“Ihhhhhh… apa-apaan sih Mas!!” Tia lagi-lagi menutup matanya.

“Kalo mau ganti baju dikamar mandi aja. Ngapain sih ganti disini?”

“Hehe, lupa Dek. Kebiasaan ganti baju sembarangan.” Rizal nyengir tanpa merasa bersalah. Tia bersungut-sungut.

Tapi dari balik jemarinya dia berusaha mengintip pemandangan indah didepannya. Ahhhh… otot-otot itu, ingin sekali aku merabanya, Tia mulai ngiler melihatnya.

Rizal berganti baju dikamar mandi, kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan wajah tampan dan tubuh

atletisnya. Terkesiap Tia melihatnya. Entah karena pengaruh baju, rambut basah atau tubuh atletis itu, tapi Rizal benar-benar terlihat tampan malam ini.

“Mau kemana Mas? Rapi bener…”

“Dinner dong Dek…Hehe”

“Makan malam harus serapi itu ya?”

“Ya harus rapi dong Dek, biar Mas gak malu-maluin Adek…”

“Malu-maluin gimana? Padahal pake baju yang biasanya juga gak apa-apa kok.” Tia tidak ingin laki-laki ganteng ini dilihat orang lain. Cukup dia saja yang melihatnya!!

“Sengaja ya pake baju serapi itu buat tebar-tebar pesona ke cewek-cewek lain?” Tia menatap sinis.

“Tebar-tebar pesona gimana sih sayang? Ya udah kalo Adek gak suka Mas pake baju ini, Mas ganti baju ya…”

“Gak usah! Keburu lama. Capek nunggunya.” Tia sewot sendiri. Akhirnya dia berjalan mendahului Rizal menuju

restoran hotel.

***

^ErKa^

1
mama ELA
aku AB apa bisa aku sumbangin darah ku
mama ELA
jadi keinget dulu waktu awal² hamil
mama ELA
kakak aku tinggal di perumahan ini
Siti solikah
bagus
Siti solikah
wah Rizal beneran jadi mantunya pak sutedjo
Siti solikah
kasihan juga sheyla tapi ya ga harus nabrak kan
Siti solikah
semoga lekas sembuh ya tia
Siti solikah
wah pak Sutedjo sudah selingkuh dari istri pertamanya
Siti solikah
pak Sutedjo sangat menyayangi rizal
Siti solikah
sheyla ga punya harga diri
Siti solikah
senangnya
Siti solikah
manisnya
Siti solikah
ayo Tia dia kak izalmu
Siti solikah
dasar sheyla Mak lampir ngamuk
Siti solikah
manisnya rizal
Siti solikah
novelnya sangat sangat sangat bagus dan menarik,baca berkali kali ga pernah bosan
Siti solikah
baca lagi thor
Siti solikah
akhirnya berhasil juga
Siti solikah
akhirnya tamat,aku sering baca novel ini
Siti solikah
ternyata benar tia anaknya pak sutedjo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!