Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ekor Kraken yang terpotong
Morgan melesat dengan kecepatan penuhnya kemudian menghentakan kakinya di tanah dan melompat tinggi tinggi seraya menghantamkan palu besar di tangannya.
Amel yang melihat hal itu tidak panik, namun sebaliknya ia justru tersenyum tipis, tangan Amel ia angkat ke samping.
Wus...
Seketika itu juga tombak merah dengan ukiran ukiran mawar yang sebelum ini terjatuh dari liontin di leher Agares terbang melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Hap!
Amel menangkap tombak merah itu dengan tangan kanannya secara sempurna, "kini saatnya aku tampil!" Ucap Amel sembari bersiap menangkis serangan yang mengarah ke arahnya.
Wus....
Dentang!
DDRRRRRTTTTTT......... DUARGH!
Siapa sangka ketika palu besar itu menghantam tombak milik Amel, justru tubuh Amel terpental sangat jauh dan terguling guling di tanah sebelum akhirnya berhenti ketika menabrak pohon.
"Auuwww.." rintih Amel yang kesakitan, tampak Amel dalam posisi tubuh kaki di atas sementara kepala dan leher bagian belakangnya menyentuh tanah.
Tombak mawar milik Amel sendiri terlihat tergeletak di tanah begitu saja.
Akibat dari terpentalnya tubuh Amel membuat Cincin Nirmala yang sebelum ini di pegang Amel terjatuh di tanah.
Morgan berjalan perlahan sembari tertawa, "haha.... arwah manusia lemah sepertimu, berani sekali menangkis seranganku.." ucap morgan sembari menggendong palu di pundaknya, "walaupun kamu bertapa seribu tahun sekalipun, Ras Manusia tidak akan mampu menandingi para Ras iblis!" Imbuhnya dengan nada meremehkan.
Morgan berjalan perlahan mendekati cincin Nirmala yang tergeletak di tanah.
Siapa sangka Amel berbalik menertawakan Morgan, "haha.... walaupun kami manusia tidak memiliki sihir sehebat para Ras iblis, namun ketahuilah manusia memiliki akal dan naluri yang jauh melebihi iblis!" Ucap Amel dengan senyum sinis.
"Oh ya? Kalau begitu tunjukan." Sahut Morgan yang sudah berada di depan Cincin Nirmala, Morgan membungkuk dan hendak mengambil cincin Nirmala itu.
Akhirnya Morgan berhasil mengambil cincin itu, dia langsung memamerkannya di hadapan Amel.
Senyum sinis tersinggung di bibir morgan, namun detik berikutnya morgan merasakan tangannya seperti kesemutan, dan tubuhnya bergetar seperti kesetrum.
Tampak cincin Nirmala itu berubah menjadi sebuah gumpalan energi sihir berwarna hitam yang mengeluarkan aliran petir petir ungu gelap.
"Haha... rasakan itu bodoh!" Teriak Amel.
Tubuh Morgan tampak kejang kejang sebelum akhirnya ambruk ke tanah.
Wus..
Bersamaan dengan itu Agares terbang dan baru saja keluar dari pintu itu, tatapan mata Agares langsung terarah kepada Amel yang baru saja bangkit dan langsung menginjak injak tubuh Morgan dengan kakinya.
"Amel!" Panggil Agares dari udara, "Apakah cincin itu ada di tanganmu?" Tanyanya."
Amel menengadah, ia menganggukan kepalanya.
Melihat hal itu tanpa basa basi lagi Agares melesatkan satu ekor guritanya, ekor itu berubah menjadi sangat panjang dan langsung melilit tubuh Amel.
"Aaaaaahhhhhhh!!" Amel berteriak panjang ketika tanpa aba aba apapun Agares sudah menariknya untuk terbang ke udara.
Namun Amel sendiri masih sempat untuk memanggil tombak merah miliknya, tombak itu terbang dan berhasil di tangkap Amel secara sempurna.
Agares sendiri langsung terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi, tujuannya adalah hendak bersembunyi dari kekuatan Arash dan Arizh.
***
Sementara itu Arash dan Arizh baru saja keluar dari lorong bawah Gunung itu, tatapan mata mereka berdua langsung terarah ke arah Morgan yang baru saja bangkit sembari memegangi kepalanya yang pusing tidak karuan.
"Apa yang terjadi Morgan? Di mana arwah manusia itu dan di mana iblis dengan sihir Kraken itu?" Tanya Arash kepada Morgan.
"A-- arwah manusia itu berhasil menipuku, dia merubah gumpalan energi sihir petir menjadi cincin Nirmala, membuat diriku tertipu dan tersetrum seperti ini." Jawab Morgan dengan wajah menunduk.
"Bodoh!" Kutuk Arizh dengan keras, "bisa bisanya kamu kalah hanya karena melawan Arwah manusia dengan kekuatan sihir yang tidak seberapa itu?!"
"Maafkan aku Tuan Tua, Aku sama sekali tidak menyangka arwah itu memiliki sihir yang mampu merubah benda menjadi gumpalan energi sihir elemen petir."
"Sudah, sudah! Lebih baik sekarang kita cari di mana terbangnya iblis dengan sihir Kraken itu. Aku yakin sekali dia tidak jauh dari sini." Ucap Arash.
"Tunggu dulu! Aku memiliki monster pelacak yang sangat efektif untuk melacak sihir walaupun targetnya berada dalam jarak sepuluh ribu kilometer." Sahut Arizh, dia menempelkan tangannya kirinya di tanah seraya membaca mantra.
"Sihir summon, monster pelacak Trible Howl!" Ucap Arizh detik berikutnya sebuah lingkaran mantra tercipta di atas tanah tepatnya di depan Arizh.
Sosok monster terlihat merangkak keluar dari lingkaran mantra itu, monster itu memiliki wujud seperti Anjing dengan tiga kepala tingginya mencapai 4 meter dengan panjang seluruh tubuhnya adalah lima meter, hanya saja wujudnya hanyalah kerangka atau tulang belulang saja tidak ada daging ataupun kulit.
Monster ini bernama Trible Howl dengan Ring Cakra level 35 dan ia sudah berevolusi.
"Trible Howl, lacak energi sihir dari Kraken!" Ucap Arizh.
Trible Howl menganggukan ketiga kepalanya, ia mulai mengendus mengendus ke tanah.
"Ikuti aku! Energi sihir dari Kraken masih sangat terasa!" Ucap Trible Howl yang mulai berjalan sembari terus menerus mengendus tanah sesekali mengendus udara.
Seketika itu juga Baik Tuan Tua Arash, Tuan Tua Arizh dan Tuan Muda Morgan langsung mengekori Trible Howl dari belakang.
***
Wus...
Hap!
Sementara itu setelah terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi akhirnya Agares mendarat di bebatuan yang berada di antara celah celah tebing tinggi.
Agares langsung menurunkan amel kembali ke sampingnya.
Tatapan mata Agares tidak langsung tertuju kepada Amel, ia justru menatap kedua ekor Agares yang sempat terpotong sebelum ini sudah tumbuh kembali atau beregenerasi.
"Aku sama sekali tidak menyangka dalam mode Kraken ekor empat, memiliki sihir regenerasi yang secepat ini." Ucap Agares dalam hatinya.
Agares sendiri kini sudah mulai merasa pusing akibat terlalu lama dalam mode ini, "Aku tidak boleh terlalu lama dalam mode ini, rasa pusing di kepalaku pasti karena Kraken yang mulai mencoba mengendalikan diriku, aku tidak akan mau menjadi bidak catur siapapun baik Kraken ataupun sosok yang mengaku sebagai Putra Takdir itu!" Ucap Agares dalam hatinya, dengan cepat dia kembali dalam mode normalnya.
Seketika itu juga energi Sihir Kraken yang sangat meluap luap dari dalam tubuh Agares menghilang seketika, di gantikan dengan Agares yang seperti iblis biasa dan tidak memiliki energi sihir apapun.
***
Sementara itu di dalam lorong bawah Gunung Blaze, terlihat bayangan hitam samar samar tiba tiba muncul di sana.
Tidak lama kemudian bayangan hitam samar samar itu berubah menjadi sosok misterius dengan topeng penari hitam dan rambut gondrong.
Sosok misterius itu terlihat berjalan mendekati kedua ekor gurita milik Agares yang sebelum ini terpotong akibat tebasan Dante, monster summon milik Arash.
"Ini hanya untuk jaga jaga saja." Gumam sosok misterius itu dengan suara lirih serta menatap kedua ekor gurita berwarna hitam legam yang menggeliat liat di atas tanah.
