Iblis Penyerap Darah S2

​"Lentera? Apa dia pernah berhubungan denganku sebelumnya? Dan jika iya, kenapa aku tidak ingat apapun tentang dirinya?" Kaisar sangat bingung, otaknya terasa seperti dipecah, ia menatap ke arah lantai hitam yang seperti genangan, memantulkan kegelapan tanpa batas.

​Mo Lian yang berada di belakangnya melangkah santai ke depan Kaisar, ia lalu berjongkok di hadapan Kaisar, setara dengan tatapannya yang tertunduk. "Dia adalah Lentera kita, Mo Tian! Dia adalah penerang yang menerangi hidup kita, Cahaya yang sudah padam."

​Mo Lian memegang pundak Kaisar, cengkeramannya dingin namun kuat, memaksanya fokus. "Kau harus mengingatnya sendiri, alasan kenapa kau dapat berada di dunia modern lalu bereinkarnasi ke dunia asalmu ini? Itu semua ada sangkut pautnya denganku dan Gadis Lentera!"

​Mendengar itu, Kaisar mengangkat kepalanya dengan cepat, matanya yang merah darah menatap tajam ke arah Mo Lian. Wajahnya tenang dan dingin seperti Kaisar yang tak tersentuh, seperti biasanya, namun tubuhnya yang terbuat dari qi memiliki luka-luka visual dari pedang, tombak, dan panah yang menancap di tubuhnya, seakan-akan dia sudah berperang sangat banyak di masa lalu.

​"Aku berasal dari dunia ini? Jadi selama ini... Aku bukanlah berasal dari dunia itu? Arrg! Sialan! Kenapa kau memberikanku pertanyaan yang tidak dapat ku jawab, sialan!" Kaisar meraih baju Mo Lian dengan cengkeraman qi yang gemetar dan menariknya ke wajahnya.

​"Jawab saja yang jelas, bajingan! Kenapa kau membuatku kerepotan dengan teka-teki busuk ini!" Tatapan Kaisar penuh amarah yang meluap, namun melihat itu Mo Lian masih saja tenang dan menatap balik, matanya memancarkan sinisme.

​Mo Lian dengan mudah melepaskan cengkeraman tangan Kaisar, seolah itu hanya benang kapas. "Jangan terlalu berlebihan, Mo Tian! Lagipula, ini adalah pertemuan terakhir kita di void ini. Saat ini, tubuhku sedang di jaga oleh banyak penjaga dan ini membuatku tidak dapat menggunakan kekuatanku yang tersisa secara penuh." Mo Lian berdiri tegak, siluetnya mengancam.

​Kaisar Mo Tian mulai menyadari sesuatu dari ucapan Mo Lian, naluri Iblis Darah Abadinya kembali berfungsi. "Jadi kau tidak dapat memberitahuku hanya karena takut orang-orang itu menemukan keberadaanku?"

​Mo Lian menatap Kaisar dengan dingin, tanpa empati. "Ya. Bahkan mereka sudah merasakan kekuatan kuno yang kau gunakan. Kekuatan terkutuk yang pernah membantai para kultivator di masa lampau!" Mo Lian menjelaskan sedikit, suaranya mengandung gema sejarah yang kelam.

​"Kekuatan kuno?! Sebenarnya kau sudah hidup berapa lama?" Kaisar mulai bangkit, tubuh qi-nya terasa berat, lalu berdiri di hadapan Mo Lian, menuntut jawaban.

​"Entahlah! Aku terlalu lama hidup sampai-sampai aku lupa dengan penderitaanku, siklus kehidupan yang menyebalkan." Mo Lian memancarkan sedikit kesedihan yang samar, emosi yang kontras dengan sinisme-nya.

​Kaisar tidak peduli dengan kesedihan Mo Lian, ia hanya ingin semua misteri yang sangat sulit dipecahkan ini secepatnya terbongkar. "Jika kau tidak dapat memberitahu semua informasi, maka beri aku satu petunjuk krusial."

​Mo Lian berjalan ke depan, tangannya berada di belakang punggungnya, postur seorang penasihat licik. "Petunjuk, ya? Pergilah ke Lembah Kematian! Tempat itu tidak akan ada di peta dan kau harus pergi ke sana dengan berjalan."

​"Sebelum berpisah, aku akan memberikanmu sedikit petunjuk lagi, sampai jumpa lagi di Makam Kuno!" Mo Lian berjalan pergi meninggalkan Kaisar seorang diri, dan akhirnya Mo Lian pun menghilang seperti energi yang berpecah belah dan kembali ke tubuh aslinya.

​"Lembah Kematian? Aku memang harus pergi ke sana." Ketika Kaisar sedang berpikir, tiba-tiba sebuah energi Yin dan Yang melesat cepat dan masuk ke dalam kepalanya, benturan spiritual yang menyakitkan.

​Saat energi Yin dan Yang itu menyatu dengan tubuh Kaisar, tatapannya melebar dan membelalak, sebuah penglihatan mulai muncul, seperti film yang dipaksa diputar.

​Di sana, Kaisar melihat seorang pria yang penuh keringat sedang berlarian panik di sebuah istana megah. "Di mana kau, Zhu Xin?" Pria tersebut sangat panik dan ketakutan, seperti dikejar maut.

​Kaisar yang melihat itu seketika mengenali wajahnya—wajah Mo Lian muda. "Mo Lian! Kenapa dia berlarian seperti itu?" Kaisar heran dan terdisorientasi dengan ingatan yang bukan miliknya ini.

​Mo Lian di masa lalu berlarian sangat panik di sebuah tempat megah dan besar, arsitekturnya kuno dan kuat. Pada akhirnya ia sampai di sebuah ruangan besar yang ia kenali.

​"J-jangan lakukan ini?" Suara seorang wanita terdengar dari dalam, suaranya lemah dan memohon.

​"Zhu Xin!" Mo Lian berlari ke sana dan menghancurkan pintu raksasa tersebut dengan kekuatan qi yang melampaui batasnya saat itu, dorongan amarah murni.

​Suara kehancuran itu sangat kuat, debu dan puing-puing berhamburan. Ketika pintu raksasa tersebut sudah hancur. Mo Lian melihat sebuah pemandangan yang sangat menyakitkan dan memuakkan.

​Gadis Lentera (Zhu Xin) itu sedang dipegang paksa oleh beberapa pria mesum, mata mereka penuh nafsu bejat. Bahkan beberapa dari mereka hampir akan memukul Zhu Xin agar lebih mudah diatur.

​Melihat Sang Lentera akan dinodai, Mo Lian melotot, ia sangat marah, amarah yang membakar jiwanya. "Apa yang kalian lakukan, sialan!" Energi api berkumpul di tangannya lalu ia mengarahkannya kepada beberapa pria bejat tersebut.

​"Bunuh saja, sialan! Lagipula, Zhu Xin yang asli tidak ada di sini! Dia sudah berada di tangan Tuanku!" Tiba-tiba Zhu Xin yang berada di sana berubah wujud, ilusi itu runtuh, ia menjadi orang lain yang menyeringai licik.

​Mo Lian sangat terkejut melihat itu, matanya dipenuhi ketidakpercayaan dan teror. Ia menjadi sangat khawatir dengan Sang Gadis Lentera. "Apa kau bilang?! Cepat beritahu aku di mana bajingan itu? Berani sekali dia berkhianat kepadaku!"

​Kaisar yang melihat itu merasa heran, kenapa Mo Lian justru memberikannya ingatan Mo Lian, bukan ingatan dia sendiri? "Jika aku adalah Mo Lian, Lalu siapa Mo Lian yang masih hidup, dan siapa aku di masa lalu?"

​