Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bucin.
Setibanya di mansion pukul 7 malam, Edward langsung masuk ke dalam kamar nya, dan menghubungi Alisa.
"Sayang, kamu di mana sih, kok enggak angkat telfon sih,"ucap Edward kesal.
pria itu terus menghubungi nomor Alisa, tapi hasilnya tetap sama, gadis itu tak kunjung mengangkat panggilan telepon nya, yang membuat Edward benar benar gelisah.
"Edward, turun makan malam dulu,"ucap nyonya Melinda.
Edward mengangguk dan segera turun, tak lupa dia membawa ponsel nya, setiap menit pria itu pasti mengecek ponselnya.
"Edward ada apa? Kok dari tadi Kamu keliatan gelisah,"ucap nyonya Melinda.
"Ibu kayak gak tau aja, kalau saat ini kakak sedang bucin sama calon istri nya,"ucap Reza.
"Hmm dasar anak nakal,"ucap nyonya Melinda.
"Eh tapi seperti nya pernikahan mu di undur lagi deh Edward, soal nya ayah ada kerjaan di luar kota"ucap nyonya Melinda.
"Apa.!!!"
"Ibu jangan gitu dong, seminggu aja aku udah gak tahan,masa harus di undur lagi sih,"ucap Edward.
Nyonya Melinda tertawa, wanita paruh baya itu memang suka mengerjai putra nya.
Sedangkan tuan Brian, pria itu hanya tersenyum melihat wajah kesal putra nya.
"Kakak santai aja dong, ibu cuma bercanda,"ucap Reza.
"Iya kamu bener Reza, kakakmu ini sudah benar benar bucin,"ucap nyonya Melinda.
Setelah selesai mengejek Edward,semua nya pun kembali menikmati makan malam nya.
.....
Di sisi lain, tepat nya di kediaman Alisa.
Gadis itu terus bersandar di dada ayah nya.
"Ayah terima kasih yah,"ucap Alisa.
"Terima kasih untuk apa sayang?,"ucap tuan Gunawan.
"Terima kasih karena telah merestui hubungan aku dan tuan Edward,"ucap Alisa.
"Edward pria yang baik nak, tentu saja ayah merestui hubungan kalian, lagian Edward adalah anak dari sahabat ayah. Ayah juga tau betul bagaimana watak anak itu, karena waktu kecil ayah selalu melihat nya,"ucap tuan Gunawan.
"Tuan Brian selalu mengajak nya ke rumah makan kita,"ucap tuan Gunawan lagi.
"asal kamu tau, awal nya ayah ragu untuk menjalankan rencana orang tua nya, takut Edward mengenali wajah ku, eh tau tau nya dia tidak mengenal ku sedikit Pun," kekeh tuan Gunawan.
"Ini kopi nya mas,"ucap nyonya Melia, yang baru saja dari dapur.
"Ramzi, persiapkan semua nya, ayah tidak mau ada yang kurang sedikit pun, ayah mau pesta putri ku di adakan dengan sangat meriah di desa kita,"ucap tuan Gunawan.
"Tentu saja ayah. aku,Rafi, dan Kevin akan menghandle semuanya sampai selesai, kita bertiga juga mau yang terbaik buat pernikahan adik perempuan kita satu satu nya,"ucap Ramzi.
"yasudah, kalau begitu kalian istirahat lah, besok tidak usah mengurus pekerjaan kalian dulu, urus pernikahan adik kalian saja,"ucap tuan Gunawan, yang di angguki oleh ketiga putra nya.
Setelah itu mereka semua pun masuk ke dalam kamar nya masing-masing, tinggal lah tuan Gunawan dan Nyonya Melia yang duduk di ruang keluarga.
"Mas, aku tidak menyangka seminggu lagi putri kita akan segera menikah,"ucap nyonya Melia.
"Aku pun Begitu sayang, rasanya baru kemarin kamu melahirkan nya, dan aku menggendongnya,tapi seminggu lagi dia akan berkeluarga,"lirih tuan Gunawan, menitihkan air mata nya.
"Aku akan meminta Edward untuk menjaga putri ku dengan baik, jika dia tidak bisa menjaganya, maka aku akan mengambil nya kembali dari diri nya,"ucap tuan Gunawan lagi berderai air mata.
Nyonya Melia memeluk tubuh suami nya, menenangkan pria itu.