Projek Memikat Hati Suami

keduanya saling memunggungi cukup lama ,malam kian pekat tapi baik Galang maupun Arumi belum ada yang bisa tidur ,mencoba memejamkan mata justru rasa kantuk semakin hilang .

badan pun kian pegal karena tidak berganti posisi dari dua jam yang lalu, kalau sudah benar benar tidur sih tidak mengapa tapi ini belum tidur.

Arumi memberanikan diri mendekati Galang dengan menggeser tubuhnya.

" mas....maafin aku ! " suara Arumi pelan seperti sedang berbisik .

tidak ada reaksi dari Galang .

Arumi semakin menempelkan badannya ke punggung Galang .melingkari tubuh Galang dengan tangannya .

" aku sudah berprasangka buruk kepadamu ,maaf ! mas boleh menghukumku asal aku di maafkan " kini Arumi sudah membenamkan wajahnya pada punggung Galang .

Arumi tidak mempunyai keberanian yang cukup buat membalikkan tubuh Galang agar menghadap kearahnya.

Galang tidak memberikan reaksi apa pun

" aku mengira pernikahan ini hanya sandiwara mas , jadi mana mungkin kedua orang tuaku bisa tahu " pelan Arumi membalikkan tubuh Galang dengan mengumpulkan semua keberaniannya.

" kalau hanya sandiwara , aku tidak akan mungkin berani menyentuhmu , semula aku memang berniat seperti itu ,tapi aku tidak akan mungkin bermain main dengan ikrar yang sudah ku buat dengan Tuhanku " Galang menatap tajam ke manik mata Arumi di dalam keremangan cahaya lampu tidur.

" tapi kita kan tidak saling mengenal mas " Arumi masih mencoba mencari alasan .

" apa kau kira Damar begitu bodohnya membawa perempuan secara acak untuk dinikahkan pada kakaknya walaupun cuma sandiwara ? " walaupun Galang mengucapkannya dengan suara yang pelan tapi tetap saja begitu menusuk dan tajam sampai pada pendengaran Arumi .

Galang merubah posisi menjadi telentang menatap langit langit kamar

" walaupun kami dilahirkan dari rahim yang berbeda , tapi darah yang mengalir ditubuh kami tetap sama karena ayah kami berdua cuma satu , hubungan kami tidak sedingin seperti yang terlihat dipermukaan , bukan seperti sinetron yang sering kau tonton yang saling menjatuhkan antara saudara tiri .

sekarang tidurlah ! hari sudah malam " Galang langsung memejamkan matanya.

Arumi tetap menyamping menghadap ke Galang ,ia ingin tertidur dengan terus menatap wajah suaminya .

*

*

Kerena hari Minggu ,biasanya Galang ke hotel siang atau sore hari , tapi tidak dengan Minggu ini berhubung kemarin dia tidak ada pergi kehotel ,setelah sarapan pagi Galang bergegas menuju mobilnya yang sudah standby di depan , pak Budi sudah mengelap dan memanaskan mesin mobil Galang .

bibir Galang tidak banyak bicara ,hanya sesekali menjawab jika papa dan mamanya bertanya.

semenjak bangun tidur hingga berada di meja makan ia tidak ada menegur Arumi tetapi juga tidak ada penolakan saat Arumi memilihkan pakaiannya buat ke hotel dan menerima apa yang Arumi sediakan untuk sarapannya .

ibu Ratih yang melihat Arumi melayani Galang terlihat tersenyum senang walaupun Galang masih terlihat bersikap dingin

wanita baik hati itu yakin , suatu saat Galang akan berubah menjadi pribadi yang hangat terutama terhadap Arumi .

saat tangan Galang sudah meraih handle pintu mobil , Arumi mengejar dan menahannya dengan napas yang memburu.

mengambil tangan kanan Galang dan mencium punggung tangan suaminya .

dengan sedikit malu dan memberanikan diri Arumi berjinjit menarik bahu Galang agar lelaki itu sedikit membungkuk.

secepat kilat Arumi mencium pipi Galang dengan wajah yang sudah memerah .

" maafkan aku ya mas ! " bisiknya sebelum melepaskan tangannya dari bahu Galang .

Galang yang mendapatkan ciuman dadakan dari Arumi seketika matanya melotot di balik kaca mata hitam yang selalu dikenakannya jika sudah berada diluar rumah .

tanpa mengucapkan apa pun ia masuk kedalam mobil dan menutup pintunya .

Galang tersenyum tipis melihat Arumi yang mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri tadi melalui kaca jendela.pelan ia melajukan mobilnya meninggalkan Arumi yang masih tetap menatap kendaraan yang dikemudikannya .

▫️

▫️

▫️

🍁🍁🍁🍁🍁