Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 ( Kencan Buta)
Satu bulan setelah hari kasih sayang itu, Felix kembali berubah menjadi pria yang dingin seperti biasa. Dia di kenal sebagai mahasiswa cerdas dari jurusan bisnis, dan Felix juga dikenal sebagai kekasih dari mahasiswi cerdas di jurusan yang sama. Tidak ada yang tau tentang pernikahan Felix dan Valencia sampai detik ini. Yang semua orang tau adalah, Valencia hanyalah murid populer yang cantik dari jurusan musik.
“Kau tau Valencia dari jurusan musik?”
“Ah sicantik itu?”
“Iya, kurasa dia memang lajang. Dia tidak pernah terlihat diantarkan oleh lelaki sejauh ini”
“Ah benarkah? Syukurlah, kita masih memiliki kesempatan”
“Beberapa senior sudah ada yang mencoba menyatakan cinta padanya, dan ditolak”
“Wah, sungguh luar biasa”
“Haruskah kita ikut kencan buta itu?”
Felix mendengar percakapan itu semua, dia tepat berada di belakang orang yang sedang membahas Valencia. Hal seperti ini sudah sering Felix dengar, dia sampai bosan untuk mendengarnya. Awalnya ia marah, tapi semakin lama dia justru muak dan tidak tahan lagi.
Valencia menjadi seperti permen manis yang dikerumuni banyak semut. Dia terlalu manis sehingga banyak yang menyukainya. Tidak ada yang tau bahwa Valencia sudah menikah, dan bahkan sedang hamil muda. Ingin rasanya Felix berteriak kepada semua orang bahwa Valencia adalah istrinya, tapi semua itu mustahil karena semua orang tau bahwa ia adalah kekasih Lisa.
“Ah sial!” Umpat Felix sembari mengacak rambutnya frustasi.
Felix memutuskan untuk keluar dari ruangan, dia tidak tahan lagi dengan obrolan tentang Valencia yang terus mengganggunya. Ia melangkahkan kakinya menuju taman yang berada belakang gedung bisnis. Disana juga tempat yang biasa digunakan sebagian orang untuk menyendiri dan menjauh dari keramaian.
Felix membawa bukunya dan duduk dibawah pohon besar yang sejuk. Ia membuka ponselnya, dan tidak ada satupun orang yang menghubunginya. Lisa sedang pergi ke luar kota dengan ibunya, tapi bukan pesan dari Lisa yang ia tunggu. Yang ia tunggu justru pesan dari Valencia.
Setelah menikah, Valencia sangat sering mengabari apapun yang dia lakukan. Walaupun Felix tidak pernah menanggapinya, tapi dia tetap bersikeras mengirimkan pesan yang banyak. Dan sekarang, setelah Valencia tidak mengabarinya, Felix justru mencarinya.
“Ada apa denganku? Apa aku mulai menyukainya lagi?” Ucapnya lirih.
Ia melihat foto pernikahan di ponselnya, disana ia melihat wajah Valencia yang sedang memakai gaun pengantin. Dan ingatan hari itu seolah berputar kembali di ingatannya, ia mengingat dengan jelas bagaimana Valencia mengacaukan segalanya. Tapi anehnya, saat Felix mengingatnya sekarang, ia tidak begitu marah seperti sebelumnya.
“Hei Felix kau disini!” Ucap seorang pria berambut keriting menghampirinya.
“Jason, ada perlu apa?” Ucap Felix memanggil teman satu jurusannya yang bernama Jason.
“Aku ingin mengajakmu ke gedung musik, disana sedang diadakan latihan vokal untuk acara pesta ulang tahun Diamond university” ucap Jason.
“Aku mengingatnya sekarang, jurusan kita juga menyumbangkan sebuah pidato singkat, dan yang akan mewakili siapa?” Ucap Felix.
“Kekasihmu, Lisa” ucap Jason terkekeh.
“Setidaknya jurusan kita ada yang mewakili” ucap Felix.
“Ayo! Sebelum mereka selesai tes vokal dan musik!” Ucap Jason menarik tangan Felix untuk bangkit.
“Disana pasti ada calon pacarku” ucap Jason terkekeh.
“Calon pacar? Siapa dia?” Ucap Felix penasaran.
“Valencia, bukankah dia calon pacar semua lelaki lajang disini” ucap Jason, dan berhasil membuat ekspresi Felix berubah.
Felix kembali dalam mood yang buruk, di sepanjang perjalanan ia tidak pernah sekalipun tersenyum jika ada yang menyapanya. Apalagi saat memasuki gedung musik yang cukup ramai, ia menghela nafasnya kasar saat banyak sekali lelaki yang datang ke tempat ini.
“Kenapa ramai sekali?” Ucap Jason pada seseorang yang sudah terlebih dahulu sampai disini.
“Valencia, kita hanya ingin melihatnya bernyanyi” ucapnya.
“Bernyanyi? Memang dia yang akan bernyanyi mewakili kelas musik?” Ucap Jason terlihat sangat antusias.
“Iya, dia akan bernyanyi untuk acara ulang tahun Diamond university nanti” ucapnya lagi.
Felix bahkan baru mengetahuinya, akhir-akhir ini ia memang jarang berinteraksi dengan Valencia. Dia sedikit kecewa karena Valencia sama sekali tidak memberitahunya. Walaupun hubungan mereka buruk, tapi Felix merasa bahwa Valencia seharusnya memberitahunya.
“Kau pernah satu sekolah dengannya dulu kan! Apa dia memang pandai bernyanyi?” Ucap Jason bertanya pada Felix.
“Aku bahkan tidak tau jika dia bisa bernyanyi! Aku tidak tau apapun tentangnya!” Ucap Felix sedikit kesal.
Felix dan Jason duduk di kursi yang posisinya berada di baris nomor tiga dari belakang. Dari posisinya ini, dia tidak akan mudah terlihat jika saja Valencia ingin melihat kearah kursi penonton.
“Wah hari ini juga banyak yang menonton ya” ucap Valencia yang tiba-tiba datang dari balik panggung acara.
Suara tepuk tangan dan sorakan terdengar sangat ramai. Felix bahkan sampai menutup telinganya saking berisiknya, bahkan seseorang berteriak tepat di dekat telinga kirinya. Membuat Felix ingin sekali mengumpat saat ini juga.
“Disampingmu itu Tony, dia senior di jurusan kita, dia cukup gila karena tidak pernah menyerah mengejar Valencia walaupun dia sudah ditolak tiga kali berturut-turut” bisik Jason sembari melihat seseorang disamping Felix.
Felix hanya meliriknya sekilas, ia melihat Tony terlihat sangat bersemangat, dan itu membuatnya muak. Ingin rasanya Felix membawa Valencia keluar dari gedung ini secepat mungkin.
“Kau satu sekolah denganya dulu kan? Kau Felix, dari jurusan bisnis yang cerdas itu?” Ucap Tony yang tiba-tiba mengajak Felix berbicara.
“Iya” ucap Felix singkat tanpa melihat kearahnya.
“Kurasa kau cukup mengenalnya. Kau bisa ikut kencan buta khusus nanti” ucap Tony, dan berhasil membuat Felix menatap kearahnya.
“Kencan buta? Dengan Valencia?” Ucap Felix tak percaya.
“Ya, temanku berhasil mengajak teman akrab Valencia. Dan aku yakin dia berhasil membawa Valencia ikut ke kencan buta” ucap Tony.
“Ikut! Kami akan datang!” Ucap Jason sangat bersemangat.
Felix memijit dahinya yang terasa sakit, ia merasa sakit kepala saat memikirkan semua hal dikepalanya. Ia tidak mengerti, kenapa Valencia bisa bersedia melalukan kencan buta. Padahal dia selalu berkata bahwa dia hanya mencintainya, dan itu membuat Felix tak mengerti.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kencan buta, Restoran VIP.
Malam hari, pukul 7 malam. Valencia datang ke sebuah kencan buta yang diadakan oleh seniornya, ia terpaksa untuk datang ke acara seperti ini. Karena Zoya terus memaksanya, dan ia tidak enak hati jika menolaknya. Valencia merapikan rambutnya dan memoleskan lipstik di bibirnya. Sementara Zoya menyemprotkan parfume ke tubuhnya, membuat Valencia sedikit mual dengan baunya. Karena sejak hamil, ia menjadi lebih sensitif terhadap bau yang menyengat.
“Kau kenapa?” Ucap Zoya terlihat kawatir.
“Ah tidak, ayo cepat masuk kedalam dan cepat pulang” ucap Valencia menarik tangan Zoya untuk masuk.
Zoya membuka pintu besar ruang VIP yang sudah di pesan oleh seniornya, dan terlihatlah disana, sekitar 6 orang sudah duduk menunggu kedatangan mereka. Valencia sedikit ragu untuk masuk, karena mereka semua berjenis kelamin laki-laki!
“Masuklah!” Ucap Tony.
Valencia sangat tau siapa itu Tony, karena dia sudah menolaknya berulangkali. Dan dia masih belum juga menyerah. Bahkan tetap mengajaknya kencan buta hari ini.
Valencia duduk di sebuah kursi yang sudah di sediakan khusus untuknya. Mereka langsung menyajikan beberapa minuman dan makanan yang sangat banyak. Dan hampir semuanya adalah minuman beralkohol, Valencia memilih meminum jus jeruk karena dia peduli pada kehamilannya.
Valencia hampir saja tersedak saat matanya menangkap sosok yang ia kenal di tempat ini, Felix. Ia tidak percaya bahwa Felix akan berada si tempat ini, ia melihatnya sedang menatap kearahnya tanpa berkedip seolah sedang mengawasinya.
“Ah perkenalkan, dia Felix. Semua orang tau dia mahasiswa cerdas dari jurusan bisnis” ucap Tony.
“Dan semua orang tau, bahwa dia sudah memiliki kekasih yang bernama Lisa” sambung Tony.
Valencia hanya tersenyum tipis untuk menanggapinya, selanjutnya ia tenggelam dalam pikirannya. Ia tidak lagi mendengarkan Tony yang sedang berbicara panjang lebar memperkenalkan semua orang yang berada di tempat ini.
“Valencia, apa kau sudah punya pasangan? Bisakah kau menjawabnya dengan lebih jelas disini?” Ucap Jason dengan bersemangat.
“Pasangan? Entahlah, aku punya atau tidak” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.
Tony mulai mendekat pada Valencia, dia meminta bertukar kursi dengan Zoya. Dan akhirnya mereka duduk berdekatan. Felix yang melihatnya mulai merasa terganggu dan tidak nyaman. Dia merasa marah saat melihatnya, ia ingin sekali berteriak kepada semua orang disini bahwa Valencia adalah istrinya.
“Valencia” ucap Felix, membuat semua orang terdiam dan menatapnya.
“Ah iya kenapa?” Ucap Valencia.
“Ibumu memintaku untuk mengantarkanmu pulang” ucap Felix.
“Baiklah aku akan pulang sebentar lagi” ucap Valencia berniat untuk mengabaikan pria gengsi yang sedang cemburu itu.
“Sekarang!” Ucap Felix, lebih terdengar seperti sebuah perintah.
Valencia tersenyum tipis melihatnya, dia tau bahwa Felix masih memiliki perasaan padanya. Jika tidak, mana mungkin dia akan terlihat sangat cemburu seperti sekarang.
...----------------...