NovelToon NovelToon
Di Sebatas Saling

Di Sebatas Saling

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Enemy to Lovers
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Apa dasar dalam ikatan seperti kita?
Apa itu cinta? Keterpaksaan?

Kamu punya cinta, katakan.
Aku punya cinta, itu benar.
Nyatanya kita memang saling di rasa itu.

Tapi kebenarannya, ‘saling’ itu adalah sebuah pengorbanan besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episot 28

Tidak ada lagi debatan Puja meminta pulang, tidak pula ada wajah yang ditekuk karena kesal, tidak ada penyesalan.

Puja merasakan dejavu. Masa kecil yang indah bersama sang ayah, rumah Kavi ini membawanya terbang ke masa itu.

Di belakang rumah terbentang sungai buatan berair jernih dengan jembatan kayu dibuat melengkung di atasnya. Puja berada di jembatan itu saat ini. Memeluk diri seraya memandang aliran air yang tenang ditemani cahaya bulan di ketinggian.

"Kamu bisa masuk angin kalo begini."

Derap langkahnya sampai tak disadari Puja saking terbuai khayal, tahu-tahu Kavi sudah berdiri saja di dekatnya. Menciptakan keterkejutan yang lumayan menghentak jantung.

Sehelai kain rajut persegi panjang dibalutkan Kavi di pundaknya.

"Makasih," ucap Puja, sangat menghargai itu karena dingin mulai menusuk. Dia mungkin tak bisa bertahan untuk waktu yang lama jika tetap di sana dengan baju seadanya.

Beruntung Kavi sangat pengertian akan hal kecil yang 'tak terpikirkan.

"Kamu suka tempat ini?" tanya pria itu seraya bergerak ke samping Puja, berdiri berdampingan menghadap titik yang sama.

Puja menolehnya sekilas, lalu menjawab, "Tentu. Aku merasa seperti kembali ke masa kecil, mandi di sungai bersama Ayah setelah kotor-kotoran di kebun dengan sayuran."

Sudut bibir Kavi tertarik melebar. "Aku bisa melihatnya dari mata kamu. Aku juga merasakannya karena ayah kamu pernah membawaku juga ke tempat sama."

Sontak menghela pandangan Puja lagi ke arahnya.

"Kamu benar. Saat itu ibu dan ayahmu ada tugas di luar kota, tapi kamu gak mau ikut dan malah terima ajakan ayahku ke kampung halaman kami."

"Ya. Aku makan ikan hasil pancingan Om sampai muntah karena kekenyangan. Lalu kamu datang dengan air hangat yang ternyata sangat panas saat kuteguk," ujar Kavi, terkekeh mengenang bagian itu.

Pun dengan Puja. "Beruntung bibir dan lidahmu tak sampai melepuh. Kalau iya, bukan cuma makian, aku pasti kamu tarik ke kantor kepala desa."

"Kemungkinan besar begitu."

Keduanya terkekeh bersamaan.

Setelah digali lebih dalam, ternyata kenangan mereka sangatlah banyak saat remaja. Tapi karena ego dan rasa malu, Kavi berubah jadi penjahat yang membenci Puja. Puja si gendut mata kodok yang sebenarnya begitu lucu dengan segala tingkah konyolnya.

Mendadak Kavi menyesali.

Semudah itu hatinya dibolak-balik.

Mengingat semua sikap minus yang dia buat, lelaki ini menghela pandang ke wajah itu, wajah yang sangat cantik dengan hidung mancung mencuat lurus terlihat saat menyamping. Semakin cantik diterpa cahaya bulan.

"Puja ...."

"Hmm." Terdengar jawaban singkat tanpa menoleh, Puja beralih asyik menatap sekumpulan burung malam yang bertengger di atas kabel.

Sementara Kavi terus menatapnya tanpa berniat merubah haluan. Semakin lama, semakin jantungnya ingin meledak.

"Puja," ulang Kavi kedua kali.

"Ya." Barulah berhasil menarik perhatian wanita itu. Wajahnya resmi menghadap, namun Kavi sendiri justru tidak, malah berganti lurus ke depan.

"Ada apaan?" tanya Puja.

Terlihat Kavi tengah berpikir, Puja masih menunggu tanpa merubah hadap. Wajahnya yang lebih rendah mendongak menyamping untuk bisa mendapat tatapan jelas atas wajah lelaki itu.

Gantian, sekarang dirinya yang dibuat kagum.

Cahaya bulan menuang ilusi indah ke pikirannya. Setiap garis dan lekukan wajah Kavi begitu sempurna sampai dia menelan ludah.

Hatinya terus mendorong kuat pada rasa ingin memiliki seutuhnya.

Sampai kemudian fantasi itu terganggu oleh pertanyaan Kavi detik kemudian.

"Puja, bisakah kamu memaafkan atas semua kesalahan aku di masa lalu sampai saat ini?"

Kali ini pria itu menatapnya, tatapan penuh harap berbaur dengan rasa bersalah.

"Aku mau memulai semuanya dari titik awal sama kamu."

Itu mengejutkan. Setelah sekian lama ....

Puja mendadak gagap. "A-aku ...."

Demi semua hal menjadi lurus dan serius, Kavi merubah hadapnya pada Puja lalu menarik kedua pundak wanita itu untuk kemudian dia hadap luruskan juga padanya.

Bening mata Puja ditatapnya dalam. Sekian detik sampai pada akhir mengakui bahwa dirinya, "Aku mulai menyukai banyak yang ada sama kamu. Aku mencemaskan kamu, aku takut kamu kenapa-napa, aku gak suka kamu berdekatan sama banyak pria termasuk Jun dan teman-teman kantor."

Puja tercengang, itu pemaparan tidak diduga dari mulut seorang Kavi. "Apa kamu lagi mengungkapkan perasaan kamu sama aku, Kavi?” tanyanya, takut salah mengerti.

"Ya!" Tanpa diduga lagi Kavi menjawab cepat. "Aku gak tahu persisnya kapan perasaan itu mulai sekompleks ini," akunya jujur. "Tapi Puja ... beneran, aku lagi gak lawak atau cuma nge-prank. Aku suka kamu sebagai Puja, bukan sebagai Mocca yang beberapa waktu lalu kukejar-kejar."

Puja tenggelam bisu, selain hanya manik matanya yang bergulir tak beraturan menyapu seluruh bagian wajah Kavi. Mungkin masih mencari kebenaran dari ucapannya, tapi yang terjadi justru dia malah 'tak bisa memikirkan apa pun. Isi kepalanya seperti mendadak kosong.

Menanggapi kediaman itu, Kavi mengambil inisiatif.

Satu telapak tangannya menyelinap perlahan ke belakang kepala Puja, menguasai tengkuk. Sedang satu lainnya menyentuh pinggang, lalu merayap ke bagian punggung. Sekali hentak bergerak, tubuh ramping Puja ditariknya dalam dekapan, senada iring dengan kecupan cepat di bibir wanita itu.

Puja hanya bisa melebarkan mata. Raga dan pikirannya mendadak tak sinkron. Dia ingin mendorong Kavi, namun tubuhnya sendiri justru melemah pasrah.

..

"Maaf," ucap Kavi setelah melepas sentuhan bibirnya. "Maaf karena gak minta izin kamu melakukan ini, kedua kalinya."

Napas Puja sama tak tenang. Dia menatap pria itu kini dengan hati kacau, merasa masih banyak yang harus dipertimbangkan. Tapi itu sungguh bukan isi benak yang sebenarnya.

“Kavi ... kamu lagi gak bohongin aku, 'kan?"

“Aku udah bilang tadi, 'kan?!" tukas Kavi. “Aku serius, Puja!” Dua tangan Puja masih digenggamnya.

Kembali mata mereka saling bertatap.

Walau dalam remang, pancaran mata itu Puja bisa melihatnya, tidak ada kebohongan yang tersirat. Sekarang saatnya dia menelaah perasaannya sendiri.

Cukup lama hingga memakan menit, sementara Kavi menunggu dengan hati berdebar.

Setelah memikirkan dan menata perasaannya sekian saat, Puja akhirnya memutuskan, "Kalo sungguh-sungguh dengan perasaan itu, ... jangan kecewakan aku."

Senyuman Kavi merekah lebar, "Terima kasih."

1
Wan Trado
nanti sosok diana dimunculkan oleh @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт kamu galau lagi ga kavi...?? apalagi kalau munculnya dg drama musibah atau butuh pertolongan, dengan alasan kasihan ditambah bujuk rayu kavi nya luntur ehh luluh hatinyaa... 😅
Wan Trado
Brontosaurus pemakan tumbuhan, sedangkan kavi pemakan "daging" harusnya tyrannosaurus rex / t rex yang pemakan daging juga 🤣🤣🤣
Wan Trado
cerita kacau puja dan kavi sudah berakhir diranjang.. dan sebaiknya kedepan jangan terjebak dalam cerita pelakor / pebinor yg hanya akan berputar dipusaran itu saja, problem dan intrik seputar bisnis dan keluarga bisa diciptakan, dan atau mungkin dengan sedikit action dari dendam masa lalu mungkin..??
perjalanan dan ekspansi bisnis mungkin bisa jadi pembelajaran juga buat pembaca..
tetaplah berkarya dan menjadi yang terbaik.. 👍👍😍🙏
Wan Trado: all support 👉 you
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Siap, Kak.
Diterima!/Hey/
thanks for the stars.
total 2 replies
Wan Trado
setan..?? aku..?? tapi aku ga mau pergi..
Wan Trado: hehehe iya baguslah toh alurnya tidak berubah karena diskip.. 😅 biarkan ada yg kecewa dikit, kan bisa berimajinasi sendiri 🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Wkwkwk!

Sebenernya bab ini ada scene "21" tapi aku skip, apus sekitar 100 kata.
lagi mengurangi dosa jariyah😌😸
total 2 replies
Wan Trado
yaahh puja... whatever lahh kalau itu maumu, semoga baik-baik saja dan jangan pernah mundur lagi.. ingat ituu.. jaga konsekuensi keputusan mu..
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐞𝐚𝐡. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐦𝐢, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠 𝐨 𝐛 𝐥 𝐨𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚.
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐠𝐨𝐛𝐥𝐨𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐚, 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐠𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐭𝐚𝐤🤣
total 1 replies
Wan Trado
sudah mulai merasa berhak atas puja atau sudah takut kehilangan tanpa aba-aba
Wan Trado
ekspektasi yg telah menjadi obsesi
Wan Trado
awas lo kavi.. ucapannya bisa diamini malaikat baru tau yaa.. 😆
Machan
gua bisa bayangin sih ini😜
Machan
mode awal lagi
Wan Trado
puja demi obsesinya rela menyiksa diri, sayang kavi lebih mengagungkan kesempurnaan, kalaupun sekarang kavi mulai terlihat menyukai puja itu semata karena puja berubah secara fisik..!! coba kalau tetap seperti dulu tampilan puja 3 kontainer pun cinta yang dibawakan puja takkan berarti..
jadi lupakan obsesi cintamu puja..
ada jim dan jun, walaupun mereka belum teruji, jim karena kedekatan kerja.. jun terkesan memancing di air keruh..
Wan Trado: hahahaha.. jangan nunggu@Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт masing-masing kita punya porsinya sendiri.. satu hal komentator dan kritikus punya teori yg kadang merasa (sok) hebat dari pelaku.. 😂😂
Wan Trado: ok oke.. same same... 🤣🤣
total 16 replies
Wan Trado
disaat kavi bergerak ke perubahan dari keegoisan, gantian puja mulai membohongi perasaan demi benteng kekerasan hati kavi yang sudah lama tercipta
Wan Trado
mulaiii... kann.. 😆
Wan Trado: wuiiih ada narsisme disini.. 😂
but, okelah Semoga sepadan dg hasil.. 😁
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Asalkan aku gk termasuk dari kebodohan itu, maka dunia orang waras akan tetap baik2 aja🤣
total 4 replies
Wan Trado
wah wahhh.. nakal yaa @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Wan Trado
bisa ga perumpamaan nya yg lebih manis dikit... ini kan jadi bau tau.. 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: hiperbola juga butuh plesetan, Kak./Toasted/wkwkwkwk!
total 1 replies
Wan Trado
tunggu saja sampai puja juga membentengi hatinya darimu dan aku mulai mencari celah untuk menguasai benteng hatinya puja, batinnya juna berkata..
Wan Trado: komentator belajar nulis pulak 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!
Ada yg menambahkan.
total 2 replies
Be___Mei
Annyeonghaseooooo 👻👻👻
Be___Mei: Kwkwkw nanti kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Annyeong haseo, Eonni. Gomawo sudah mampir./Smile/
Bogoshipeo ... kapan ada rilisan baru di akunmu?
total 2 replies
Wan Trado
untuk sementara tidak ada komentar
Wan Trado
yakin ga akan terjebak dg janjimu hari ini kavi... yakiiinn..??
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: "janji adalah jebakan"..🤣
total 1 replies
Wan Trado
ngomelin siapa sebenarnya sihh.. 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!

Gomawoyo ....🤩
Wan Trado: sungguh spesial wanita satu ini... 😊
nih ☕ spesial buat 👉 kamu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!