NovelToon NovelToon
Lelang Perawan With Mr. Zico

Lelang Perawan With Mr. Zico

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Neoreul

“Aku sudah membelimu, jadi menurutlah. Patuhi semua keinginanku! Kau hanya budak di sini, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua yang kukatakan!” Zico Archiven berkata pada seorang gadis cantik yang baru dibelinya dari tempat pelelangan.

Zico Archiven adalah seorang Tuan Muda generasi penerus dari keluarga Archiven di Italia. Dia adalah pebisnis sukses yang mempunyai beberapa usaha yang tersebar di seluruh dunia. Tak hanya jadi pebisnis sukses, dia juga menjabat sebagai ketua Mafia warisan dari sang Ayah yang sudah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Zico mempunyai kelainan aneh, dia tidak suka melihat wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. untuk itu dia mencari seorang budak untuk dijadikannya sebagai tempat pelampiasan hasr4tnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Zico? Saat melihat gadis budaknya, Zico merasakan sesuatu yang beda. Dia seperti pernah melihat gadis tersebut. Siapakah gadis itu? Rahasia apa dibalik rasa penasarannya itu? Baca selengkapnya di sini, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23 Menjadi Budak

Aurora mengecam kekejaman Nicco yang memperalat manusia untuk dijadikan seorang budak dan penipu. Dia bertekad untuk sembuh agar bisa mengacaukan bisnis tanpa rasa kemanusiaan itu.

Nicco memanggil salah satu anak buahnya. "Ramon, kau ke sini! Bawa dia dan ajari bekerja yang benar. Jika dia melakukan kesalahan, laporkan saja padaku. Aku yang akan menghukumnya sendiri. Kau jangan sampai menyentuhnya. Ingat itu!"

"Baik, Tuan!" balas Ramon sambil melirik ke arah Aurora, "Ayo ikut aku! Tempatmu ada di sana!"

Aurora berjalan tertatih di belakang Ramon. Dia berencana untuk tunduk sebentar untuk melihat situasi sembari memulihkan diri. Akhirnya, dia sampai juga di depan sebuah komputer.

"Kau pasti tahu tugasmu di sini sebagai apa? Aku harap Tuan Nicco sudah menjelaskan semuanya padamu. Jadi, cepatlah duduk dan carilah target sebanyak-banyaknya!" perintah Ramon dengan tatapan sinis.

Tanpa kata-kata, Aurora bergegas duduk dan segera mengoperasikan komputernya. Dia sudah tahu cara kerja di tempat itu. "Ini adalah sebuah kejahatan yang tidak bisa diabaikan. Aku harus menghancurkan mereka secara perlahan," gumamnya dalam hati.

Terdengar suara pengawas saling berteriak untuk memberikan peringatan bahwa tidak ada waktu untuk bermain-main. Semua orang pun bekerja dengan sangat serius. Bahkan di antara mereka tidak mempedulikan satu sama lain.

Aurora bekerja dengan cepat, dia harus memenuhi target untuk menyenangkan hati Nicco. Dia harus mendapatkan kepercayaan lagi untuk bisa berdiri di tempat penting.

Nicco sendiri tidak tahu jika Aurora bisa mengoperasikan komputer secara rinci. Informasi dari Celine tidak mengatakan semuanya. Jadi, identitas sebagai hacker masih bisa dirahasiakan.

Dalam waktu lima jam, Aurora sudah hampir memenuhi target. Semua orang terkejut dengan pencapaian itu. Begitu juga dengan Nicco, dia melihat potensi Aurora yang berbeda dari orang lain. Dia semakin senang bisa mendapatkan seseorang yang yang berguna.

Aurora sudah bekerja seharian penuh. Dia merasa lelah karena tidak diberi makan. Bahkan tubuhnya gemetar dan hampir dehidrasi. Tepat jam sepuluh malam, Aurora pingsan setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Dia tergeletak di lantai dan menghebohkan semua yang ada di sana. Kericuhan itu didengar oleh Ramon. Pria muda bertubuh besar itu mendekat untuk membangunkan Aurora.

"Hei kau, bangun! Apa yang kau lakukan? Harusnya kau beker ... Apa-apaan ini? Dia sudah memenuhi target? Luar biasa, bagaimana cara dia bekerja dengan sangat cepat? Bahkan kuota hariannya bisa terpenuhi." Ramon terkejut saat melihat hasil kerja Aurora.

Ramon segera menghubungi Nicco, dia ingin melaporkan hasil tersebut. Tak berselang lama, Nicco datang membawa pengawalnya. "Apa benar yang kau katakan, Ramon? Bagaimana mungkin dia bisa menyelesaikan target itu dengan cepat?"

"Tuan bisa lihat sendiri. Saya sudah memperhatikan sejak siang, gadis ini sangat antusias sekali dalam bekerja. Siapa sebenarnya dia, Tuan. Saya kagum dengan skillnya mencari target. Saya berpikir jika dia bukan gadis biasa!" ucap Ramon membuat Nicco berpikir ulang.

"Besok kau terus pantau cara kerjanya. Aku ingin tahu potensinya lebih banyak lagi," perintah Nicco, "Kalian bawa dia ke ruanganku. Gadis ini belum makan sejak kemarin."

"Baik, Tuan." Salah satu pengawal membawa Aurora keluar dari tempat itu.

Nicco mempunyai pandangan lain mengenai itu. Dia tersenyum tipis dan berkata dalam hati, "Jadi ini yang membuat Zico mempertahankan gadis itu. Aku seharusnya tahu sejak awal, ternyata aku menemukan orang yang tepat. Dia harus menjadi milikku."

Nicco pergi dari ruangan itu untuk menyusul Aurora. Dia ingin menjaga performa gadis yang dianggapnya unik itu.

****

Sementara itu di tempat lain. Zico sudah tiba di bandara Kamboja. Dia turun dari pesawat dan disambut oleh orang yang menjadi sekutunya dalam penyelidikan kasus Nicco.

"Zico, kedatanganmu sudah ku tunggu. Mari ikut aku ke markas!" sambut seorang pria paruh baya. Dia adalah sahabat Ayah Zico sewaktu muda.

"Terimakasih atas sambutannya, semoga kerja sama ini membawakan hasil, Paman Billy" balas Zico penuh wibawa.

Zico dan semua anggotanya pergi dari bandara. Mereka mengikuti pria paruh baya itu. Di luar bandara sudah siap mobil yang berjajar untuk membawa semua anak buah Zico.

Sepanjang perjalanan, Zico memerhatikan kondisi sekitar yang sangat sepi. Dia jadi teringat tentang Aurora yang masih belum ada kejelasan.

"Aurora, apa kau baik-baik saja di sana? Aku datang untuk menyelamatkanmu!" batin Zico dalam hati.

Saat asyik melamun, Zico dikejutkan oleh panggilan Fedric. "Tuan, ada kiriman kode yang masuk ke dalam file saya. Kode minta tolong dan juga ada kode lain yang masih belum saya mengerti. Sepertinya ini dari Nona Aurora."

"Apa katamu? Aurora mengirimkan kode? Berikan padaku, aku ingin melihatnya!" Zico meminta laptop Fedric. Dia mengamati kode yang dikirim oleh Aurora, "Ini adalah kode minta tolong dan juga alamat tempat Aurora berada."

Zico segera mengakses kode tersebut dan menemukan lokasi Aurora. Dia akan menanyakan titik tersebut pada partner kerjanya.

"Aku sudah mendapatkan lokasi mereka, Fedric. Kita harus cari tahu tentang titik ini. Sepertinya sedikit rahasia, karena dia meminta kita untuk hati-hati," ucap Zico pada Fedric.

Mengoperasikan komputer tanpa jejak sudah menjadi keahlian Aurora. Jadi, sewaktu mencari target dia mengirim file rahasia kepada Fedric. Setelah file terkirim, Aurora segera menghapus jejaknya.

Zico mendalami kode kode yang lain. Aurora mengirimkan banyak kode yang bahkan tidak bisa dipecahkan artinya. Sesampainya di markas, Zico segera meminta Paman Billy untuk mengumpulkan para ahli IT untuk memecahkan kode yang dikirim Aurora.

"Paman, saya mendapatkan kiriman file yang berisi kode rahasia. Saya bisa memecahkan beberapa, tapi ada tiga lagi yang belum saya pecahkan. Apa tim Anda bisa membantu saya?" tanya Zico dengan ekspresi wajah serius.

"Ayo ikut aku ke dalam, aku mempunyai beberapa orang yang ahli. Semoga mereka bisa memecahkan kode tersebut," jawab Paman Billy, dia masuk ke dalam dan diikuti oleh Zico.

Zico dan Fedric masuk dan sampailah mereka di ruang rahasia. Ada tiga orang yang sudah duduk di sana siap untuk membantu.

"Anak-anak, ini adalah seseorang yang aku katakan kemarin. Sekarang ada tugas untuk kalian, bantulah Zico dalam memecahkan kode rahasia. Kode ini menyangkut tentang operasi terlarang di negara ini. Gunakan skill kalian untuk membuka pesan dari kode tersebut," ucap Billy pada anak buahnya.

Zico memimpin keempat pria termasuk Fedric dalam ruangan tersebut. Masing-masing saling bertukar pikiran dan informasi demi memecahkan kode tersebut.

Membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengungkap rahasia kode tersebut. Zico hanya mampu menyelesaikan satu saja. Kode itu berisi tentang kondisi dalam lokasi tersebut.

"Pembunuhan masal, penyiksaan tanpa rasa kemanusiaan, perbudakan, dan juga penipuan online. Apa Nicco sendiri yang mendalangi bisnis ini atau ada orang lain yang berdiri di belakangnya? Sepertinya ini tugas yang tidak mudah. Aku harus berhati-hati dan menyikapi semuanya dengan detail. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal," gumam Zico dalam hati. Dia tidak bisa membayangkan pemandangan dalam lokasi itu.

"Tuan, lokasi tersebut berada di hutan. Tempat itu sangat jauh dari sini. Di sekitar sana juga ada laut. Sebaiknya Anda hati-hati, karena pihak hukum di negara ini tidak bisa mengatasi tindakan ilegal yang sudah berlangsung lama. Mungkin ada orang besar yang menjadi sumber kekuatan organisasi tersebut," ucap salah satu anggota Paman Billy.

"Kau benar, kita harus hati-hati dalam bertindak. Lawannya tidaklah mudah! Dia sangat kejam dan tidak berperasaan," balas Zico masih terus berpikir.

Zico mengepalkan kedua tangannya. "Nicco, aku tidak akan mengampunimu jika sesuatu terjadi pada Aurora. Tunggu kedatanganku."

1
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya Thor Semngat Thor, semoga nanti up setiap hari hehehe Sukses sehat dan bahagia Thor Tuhan memberkati!
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya terimakasih untuk karyanya Thor semngat sukses sehat dan bahagia selalu Thor GBU!
026
keren makasih update nya thor
026
lanjut kak semangat update di tunggu kelanjutan nya.
026
kapan up lagi padahal aku nungguin, tiap baca cerita para author yang lain ,pasti pantau cerita author tapi gak ada bab baru.
026
Kok belum update lagi ya Thor di tungguin dari kemarin. semangat update thor
026
lanjut thor ❤️❤️❤️
026
ceritanya bagus saya suka, lanjut thor tetep semangat update ❤️❤️❤️
026
maraton ya thor
026
hai kak salam kenal
pecinta COGAN 💋: halo, Kak. semoga suka, ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!