Sequel Pesona Sang Devil
Maidina Aurora seorang gadis cantik yang penurut pada kedua orang tuanya. Sejak pertemuan dengan seorang lelaki tampan dan mempunyai banyak fans. Maidina mulai mengagumi sosok lelaki tampan Sagara Bumi Samudera. Tapi jalan cintanya tak semulus jalan tol, hambatan demi hambatan sering membuat putus asa gadis dengan iris cokelat untuk memperjuangkan cintanya.
Apakah harapan itu akan terwujud. Ikuti cerita Maidina yang berjuang dari jebakan toxic bos nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suka aja
Happy reading...
Flashback on bab 26.
Maidina berkali-kali mengatur nafasnya, berbicara sendiri dalam hatinya, agar irama jantung nya bekerja dengan normal. Tangannya terasa dingin, ia meremas bajunya. Perasaannya juga aneh, dia merasakan pernah berada di ruangan itu. Tapi, entahlah. Itu hanya halusinasinya saja atau karena hati dan pikirannya saat ini, lagi tidak di frekuensi yang baik-baik saja.
Berbeda dengan Maidina, sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman.
"Bumi, apa kamu tahu kenapa Papa panggil ke sini?" tanya Giordan dengan wajah tanpa senyum terlukis di bibirnya.
Tatapan tajam Giordan seolah mengintimidasi putranya. Kali ini dia tidak akan memberikan kelonggaran lagi pada Sagara, putra semata wayangnya. Sudah cukup untuk bersenang-senang di luar sana, menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Karena sekarang sudah waktunya tiba, untuk Sagara Bumi Samudera, memimpin Perusahaan GA Group yang dimiliki Giordan Adhitama.
Pria paruh baya yang masih terlihat guratan-guratan ketampanannya itu, menginginkan Sagara menggantikan posisi tertinggi di GA Group. Ia ingin segera pensiun dan menikmati masa tuanya bersama istri tercintanya, Aulia Anastasia. Dia ingin mengisi hari tuanya bermain dengan cucunya dari Sagara.
"Sagara tidak tahu maksud Papa, apa?" jawab Sagara dengan mengangkat kedua bahunya.
"Apa maksud dan tujuan kamu memposting video seperti itu di media sosial pribadi kamu?"
"Suka aja," jawab singkat Sagara.
"Suka aja, maksud kamu apa? Apa kamu bisa mempertanggung jawabkan, apa yang telah kamu mulai itu?" tegas Giordan dengan nada tinggi dibarengi dengan tatapan tajam menghunus ke arah Sagara.
"Bisa! Sagara pasti bisa mempertanggung jawabkan nya dan dapat mengatasi para pencari berita, jika mereka ingin mengetahuinya," ujar Sagara enteng.
"Bisa! Bisa! Mudah sekali kamu mengucapkannya!" kali ini emosi Giordan sudah di level tertinggi.
BRAAKK..
Giordan menghantamkan kepalan tangannya ke atas meja kerja yang ada di hadapannya.
Lili yang sejak tadi berdiri di dekat kursi kebesaran Giordan, langsung memindahkan jari jemarinya di punggung suaminya, lantas mengusapnya begitu lembut, seolah-olah memberikan keteduhan pada Giordan.
Lili yang selalu dapat meredamkan emosi Giordan. Setinggi apa pun emosi itu meledak, jika jemari Lili sudah menyentuh tubuh Giordan, sudah dipastikan, emosi itu akan surut dengan sendirinya. Karena Lili adalah pawang cinta Giordan. Istri yang dicintainya.
Ana Uhibbuka Fillah, kata Giordan ketika ia meminang Lili. "Aku mencintaimu karena Allah."
Sagara menoleh ke arah Maidina dan menatapnya. Wajah tegang Maidina tergambar jelas. Jantungnya terpompa dengan cepat, hingga Sagara pun dapat mendengarkan dari tempat duduknya, sekarang.
Lidah Maidina terasa keluh. Dia bahkan merasakan keringat dingin mulai mengaliri tubuhnya. 'Mama tolong Maidina, takut," gumamnya dalam hati. Baru kali ini dia mendengar suara yang bernada tinggi dan kencang. Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Bayangan orang yang bertubuh tegap duduk di sampingnya dan membentak dirinya, ketika Maidina kecil menangis memanggil Mamanya. "Bisa diam enggak!" kata-kata itu yang selalu terngiang dalam otak Maidina, ketika dia mendengar orang yang sedang marah-marah dan membentak nya.
"Bae," panggil Lili lembut.
Giordan menoleh sekilas pada istrinya. Kemudian mengalihkan pandangannya pada Sagara.
Sagara mengulurkan tangannya pada Maidina. Dengan ragu gadis itu menyambut tangan kekar sang Bos. Kemudian, Maidina mengangkat wajahnya dan menyambut uluran tangan Sagara. Tangan itu saling menggenggam, memberikan kekuatan.
Pandangan mata Lili langsung tertuju pada pasangan muda mudi yang duduk bersebelahan. Hatinya bercampur aduk, ada sedikit kelegaan dan juga kekhawatiran.
Maidina menundukkan kepalanya kembali dalam diam. Untuk bisa bersama Sagara Bumi Samudera itu tidaklah mudah. Harus melewati segala rintangan yang menghadang. Maidina sudah meyakininya dalam hati dan memahami arti dari perasaannya sendiri dan juga laki-laki yang duduk di sebelahnya. Ini akan menjadi kisah terumit dalam hidupnya. Hanya sebuah mimpi yang tak akan menjadi nyata. Bahkan hanya ada dalam sebuah cerita novel yang sering dia baca atau sebuah dongeng yang menceritakan putri Cinderella dalam semalam.
"Bumi mencintainya, Pa!" ucapnya dengan tegas. Dia merasa bahwa pilihannya kali ini sangat tepat.
Pandangan mata Giordan hanya tertuju pada Sagara yang dengan berani menatap pada sang Papa.
Tatapan yang saling menghunus. Giordan yang memegang teguh prinsipnya, sedangkan Sang Putra, berusaha memperjuangkan cintanya. Cinta gadis yang sangat anggun duduk terdiam di sampingnya.
"Ini bukan sebuah lelucon, Sagara Bumi Samudera!" sentak Giordan.
Langit biru yang cerah perlahan seolah berubah warna menghitam. Rasa ditolak mentah-mentah oleh seorang Giordan Adhitama, seolah menancapkan sebuah pedang yang tajam ke jantung Maidina.
"Hahaha, memang ini bukan lelucon, Papa! Tapi ini tentang cinta dalam hidup Sagara Bumi Samudera!" ujar Sagara terkekeh, seolah menampar wajah seorang Giordan Adhitama.
"Cinta, Sagara Bumi Samudera!" ucap Giordan dengan mengangkat sebelah sudut bibirnya sinis. "Tapi bukan cinta dia!" hardik Giordan.
Sagara langsung membawa pandangannya pada gadis yang duduk di sebelahnya. Memindahkan tangannya pada pundak Maidina.
"Papa boleh berkata tidak! Tapi Sagara tetap berkata dia adalah cinta dalam hidup Sagara yang dikirim oleh Alloh untuk mendampingi Sagara di Dunia dan di Surga, nanti!" ujar Sagara dengan keyakinan penuh.
"Tidak semudah itu untuk menjadi menantu dalam Keluarga Giordan Adhitama! Apa kamu telah mengetahui keluarganya? Bagaimana keadaan keluarganya? Seorang Giordan Adhitama, tidak akan menerima seorang gadis yang tidak jelas asal usulnya untuk menjadi menantu Keluarga Giordan Adhitama!" serunya.
Tamparan yang sangat keras bagi Maidina. Ingin rasanya dia lari dari ruangan itu dan memeluk tubuh Mamanya, untuk meminta perlindungan. Tapi, nyatanya, dia hanya bisa menangis pedih dalam batinnya.
Ia telah salah memilih pekerjaannya untuk menjadi asisten pribadi Sagara. Maidina merutuki dirinya sendiri, kenapa berlari dari seorang Daniel dan terjebak dalam hidup Sagara Bumi Samudera, pewaris tahta GA Group.
Pilihan yang sangat tidak tepat. Awalnya tidak terpikirkan sedikit pun oleh Maidina untuk mencintai seorang Sagara. Dia hanya ingin mempertahankan hidupnya dengan bekerja pada Sagara. Tapi nasib baik yang membawanya pada Sagara. Namun, harus berakhir dengan kenyataan yang pahit. Penolakan yang sangat nyata di depan matanya oleh Sang Papa, penguasa hidup Sagara.
Tanpa sepengetahuan Sang Papa. Diam-diam Sagara meng-upload kembali fotonya bersama Maidina. Kedua tangan yang saling menggenggam erat, dengan caption.
"Dalam sujud, ku menangis. Meminta pada-Mu Yaa Robb. Jika aku salah dalam memperjuangkan cintaku untuk bersatu dengan cintanya, maka tolong berikan anugerah terindah dalam takdirku untuk tetap bersamanya."
Dahlan, orang yang pertama kali melihat postingan Sagara itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Cinta membutakan segalanya. Tapi segalanya jangan membutakan cinta! AMBYAR!"
💖💖💖💖
tar dulu ...saya ingat ingat siapa yang nyanyi nih .
goliath bukan ya???
kalau salah ya ...maaapppp 😅😅😅
Tapi ...entah kalau udah merit entar. apakah akan melakukan pillow talk seselum tidur dengan penuh kelembutan atau tetap datar ??
😅
dukun bertindak , Mai ....
😅😅😅😅
maidina n Sagara tuhh bnran sdra apa bukann🤔🤔
kaloo sodaraa brrti cinta Meraka terlarang donkk🤔🤔
😍😍
Ditambah usahanya dong sagara.... dengan menggemakan cintamu di sepertiga malam
semangat, Gara
Daniel emang bodoh .... bisa bisanya dia melepaskan Mai .
Mai sangat baik kondisinya.
Mai juga sangat terlindungi keadaannya.
Hanya saja Mai sangat kerepotan menghadapi Bosnya yang aneh 😅😅😅
ko kumplit bangeddd tools nya
kebiasaan sarapan pakai menu pecel mendoan dan makannya pakai tangan 😅😅😅
tapi jangan lupa pesan bapak ibu guru....
cuci tangan pakai sabun sebelum makan
😁😁😁