NovelToon NovelToon
Langit Dan Jingga

Langit Dan Jingga

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:894.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Jingga Ariana menjadi sosok gadis cuek dan anti terhadap makhluk yang namanya laki-laki semenjak dikhianati oleh tunangannya saat dirinya hendak memberikan kejutan ulang tahun.
Langit Putra Ramadhan anak pertama dari Sebastian Putra dan Mutia Arini menjadi sosok mahasiswa yang cuek dan dingin pada wanita, dan kemana-mana selalu ada Bintang di sampingnya.
Akankah takdir menemukan kedua insan muda itu? Kutub ketemu kutub saling tarik menarik ataukah saling tolak menolak?
Cerita ini masih satu rentetan dengan @wanita itu ibu anakku dan Tulisan Tinta Tania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jumpa Fans

Jingga meneguk minuman yang barusan datang diantar oleh teman kerja Keenan.

"Nungguin Keenan pasti akan lama Jingga. Cerita aja sekarang" suruh Adnan.

Arah pandangan Jingga ke arah kanan kiri untuk mengawasi sekitar.

"Ada apaan sih? Emang ada penguntit?" seru Adnan.

"Jangan keras-keras bos, gue sedang ngamatin situasi nih" tukas Jingga.

"Pindah ke pojok aja yukkk!" sambung Jingga kala melihat orang yang duduk di pojokan telah keluar dari sana.

Adnan mengikuti langkah Jingga pindah tempat duduk.

"Wanita aneh" olok Adnan.

"Biarin" tukas Jingga sewot.

"Lekas cerita!" suruh Adnan.

Jingga menceritakan kejadian saat dirinya didatangi Kenzo di asrama.

"Jadi bener ada penguntit?" tanya Adnan dengan suara keras.

Dengan cepat Jingga membungkam mulut Adnan yang bocor.

Adnan meludah beberapa kali kala tangan Jingga terlepas.

"Lo abis makan sambal terasi ya? Bau banget tangan lo" seru Adnan.

"Ha...ha...abisnya mulut lo lamis tau" tukas Jingga.

"Padahal kalau sama yang lain aku pura-pura jadi cowok cool, tapi di depan lo kenapa image gue hancur begitu saja" gerutu Adnan.

"Jangan suka pura-pura. Emang lo mau jadi artis?" tukas Jingga membuat Adnan manyun.

"Jadi nggak nih dengerin cerita gue" lanjut Jingga.

"Hhhmmm dari cerita lo tadi aja, aku sudah bisa narik kesimpulan. Kalau si Kenzo itu terobsesi sama lo" kata Adnan sok nasehatin.

"Sok tahu" tukas Jingga.

"Eh, ngobrolin apa kalian? Pake bisik-bisik segala?" Keenan yang barusan masuk.

"Kerja dulu sana" suruh Adnan.

"Jam kerja masih tiga puluh menit lagi. Jadi bebas dong sekarang" ulas Keenan.

Adnan kasih tahu apa yang dikeluhkan Jingga tadi.

"Owh, jadi lo ada penggemar rahasia?" imbuh Keenan menanggapi.

Jingga mengedikkan bahu, "Aku tak menganggapnya begitu" tukasnya.

Saat akan beranjak ke toilet, dilihatnya pergerakan seseorang yang mirip dengan postur Kenzo.

Jingga mengurungkan niatnya.

"Kok duduk lagi?" tanya Adnan heran.

"Kak, pantengin arah jam satu. Dia orangnya" tutur Jingga.

Adnan pura-pura menjatuhkan sendok, agar leluasa melihat ke arah yang Jingga maksud.

"Laki-laki bertopi? Pakai kacamata?" kata Adnan pelan.

Keenan berdiri, "Aku akan ke sana" serunya.

"Gila lo" tatap Adnan ke arah Keenan.

"Gue kan kerja di sini bro, bisa lah diatur" ujar Keenan sembari mengedipkan mata sebelah.

"Ih, genit" olok Adnan.

Dan seperti rencana Keenan sebelumnya, setelah berganti baju kerja dirinya menghampiri keberadaan laki-laki itu.

"Hhhmmm" Keenan berdehem sembari menyerahkan menu pesanan.

"Silahkan tuan" kata Keenan dengan bahasa Indo.

Laki-laki itu mendongak dan menatap tajam Keenan.

Karena Kenzo memang mengenali laki-laki di depannya ini. Laki-laki yang barengan Jingga saat berada di pesawat dalam perjalanan dari London.

Jingga mulai gelisah di tempat duduknya.

"Adnan, apa yang harus kulakuin? Takut juga kalau gini" bisik pelan Jingga di depan Adnan.

"Bahaya kalau gini Jingga" seru Adnan, bukannya menenangkan tapi malah membuat Jingga tambah panik.

Jingga beranjak, dan hendak balik ke asrama. Daripada tak aman.

Laki-laki itu ikutan beranjak kala Jingga mau pergi tapi pergerakan laki-laki itu berusaha dihambat oleh Keenan.

"Kok langsung pergi saja tuan? Nggak dihabisin? Menu kami kurang cocok kah?" banyak tanya yang dilontarkan Keenan membuat laki-laki yang tak lain adalah Kenzo mulai jengah dan jengkel.

Kenzo menepis lengan Keenan dan berusaha mengejar Jingga yang telah keluar duluan. Tapi tak didapatinya Jingga.

Kenzo berjalan menjauh dari kedai, sementara Jingga balik masuk ke dalam.

Rencananya Jingga ingin minta tolong untuk dianter Adnan.

"Lho, kok balik? Ada yang ketinggalan?" seru Adnan.

"Enggak, mau minta tolong aja" seru Jingga.

"Apa sih yang tidak buat lo" tukas Adnan.

"Anterin balik dong Adnan" pinta Jingga.

"Kuanterin aja" kata seseorang yang barusan masuk kedai Keenan.

Semua pengunjung yang mayoritas orang senegara dengan Jingga teriak histeris.

Jingga pun menoleh ke arah orang yang baru datang dengan sebuah tongkat penyangga itu.

Meski tak sering-sering amat datang ke kedai Keenan, Langit termasuk pelanggan di sini.

"Haaiiii kak, angin apa yang membawa kamu ke sini???" teriak Keenan lebay.

"Angin topan" jawab Adnan menimpali.

"Aku mau ketemu Jingga" tukas Langit dengan tegas.

"Loh? Aku?" tanya Jingga dengan menunjuk ke arah dirinya sendiri.

Langit berjalan mendekat meski sedikit tertatih.

"Hati-hati kak" bilang Keenan mengingatkan.

"Wah, hawa-hawa Romeo Juliet nih" ledek Adnan, membuat cubitan Jingga langsung mendarat di lengannya.

"Ada apa kak? Kok nyariin aku?" tanya Jingga. Seumur-umur baru kali ini dicariin cowok macam Langit.

"Duduk lah" kata Langit masih dengan muka dingin bagai es.

Jingga pun mengikuti daripada kena semprot kakak kandung Mega itu.

"Jingga, aku mau ngucapin terima kasih atas bantuan kamu waktu aku kecelakaan kemarin" kata Langit dengan mimik serius. Tak ada lucu-lucunya sama sekali. Dan terkesan garing.

"Oalah kak. Kirain ada apa" tukas Jingga menimpali.

"Sama-sama kak. Kita impas sekarang" seru Jingga.

"Sebelumnya kakak pernah nolongin aku, sekarang tiba waktunya aku bisa membalas budi kakak" imbuh Jingga.

"Berarti kalian jodoh dong" sela Keenan membuat yang di sana tertawa dengan kompak.

"Makasih Jingga" ucap Langit sekali lagi.

"Sama-sama kak Langit. Kalau begitu aku balik dulu, sudah lama banget aku tadi di sini" Jingga kembali beranjak, meninggalkan kerumunan yang sepertinya hendak meminta Langit untuk tanda tangan. Sudah seperti jumpa fans aja.

"Jangan pergi dulu. Abis ini kuanterin" seru Langit dan sepertinya tak ingin ada penolakan Jingga.

Entah kenapa Jingga juga menurut saja dan kembali duduk di samping Langit.

"Makasih. Tolong tunggu bentar aja" ujar Langit dengan tangan bergerak melakukan tanda tangan. Banyak yang meminta foto juga ke Langit. Sudah laiknya jumpa fans saja.

Saat Langit masih sibuk dengan fans yang semakin bejibun, Jingga repot dengan notif pesan masuk ke ponsel miliknya.

Siapa yang diuntungkan di sini, tentu saja Keenan.

Karena dengan kedatangan Langit, banyak pengunjung yang datang ke kedai Keenan.

"Laris manissssss" ucap Keenan bahagia.

"Semakin laris, semakin banyak cuan masuk kantong" kata Keenan dengan mata berbinar.

"Licik juga kamu, manfaatin kedatangan kak Langit" seru Adnan.

"Ha...ha...musti bisa manfaatin momen. Tul nggak?" celoteh Keenan menanggapi.

Jingga sibuk membuka notif pesan yang banyak di ponsel nya. Tak memperdulikan Langit yang masih sibuk dengan acara jumpa fans dadakan.

Apalagi grub chat alumni kampus.

Foto Jingga tengah duduk bersebelahan dengan Langit cepat sekali mereka terima.

Dan itu membuat kehebohan di grub itu.

Jingga menjadi bahan bullyan mereka semua.

"Apa sih yang istimewa, cuman duduk di sampingnya aja" batin Jingga.

Padahal tanpa disadari oleh Jingga, Langit beberapa kali ngelindungin Jingga dari tangan-tangan yang berusaha menyentuhnya karena Jingga terlalu sibuk dengan ponsel yang dia pegang.

Kerumunan seperti inilah yang kadang membuat Langit malas keluar.

Sejatinya tujuan utama hari ini Langit keluar untuk nyariin Jingga di asrama, tapi keburu Jingga sudah berangkat.

Nyari di kampus, nyatanya juga telah selesai.

Berdasar info yang didapat, Langit mencoba keberuntungan dengan mencari Jingga di kedai Keenan.

Karena uncle Arga pernah cerita kalau yang menemani Jingga di rumah sakit saat Langit dirawat adalah Keenan.

Dan ternyata Jingga memang berada di sana.

.

Saat ini mereka berdua tengah berada dalam mobil. Langit sengaja meminta seorang sopir untuk mengantarnya kali ini.

"Kak, ngapain dipaksa keluar kalau belum sembuh" jenuh juga berada dalam mode hening sedari tadi.

"Ingin ketemu kamu" kata Langit singkat.

"Gue????" tanya Jingga heran.

"Nggak usah kepedean, aku nggak mau hutang budi sama kamu. Apalagi darah kamu telah bercampur dengan darahku sekarang" ujar Langit.

Jingga merasa aneh, laki es balok di sampingnya ternyata banyak bicara juga.

"Kali aja ada yang lain kak. Eh gimana kabarnya Mega?" tanya Jingga basa basi.

"Nggak usah basa basi, bukannya kalian sudah saling tukar kabar" tanggap Langit.

"Kelihatan banget ya kalau cuman basa basi" kata Jingga sembari nyengir kuda.

Langit menatap ke arah lain, agar tak terlihat sesungging senyum di sudut bibir.

"Es balok" gumam Jingga karena tak mendengar suara Langit lagi.

"Depan kiri berhenti pak" pinta Jingga.

"Mau ngapain?" tanya Langit.

"Loh, itu kan asrama aku. Pakai nanya lagi" kata Jingga sewot.

"Makasih kak, nggak usah dianterin dech" kata Jingga sambil membuka pintu mobil sisi sebelahnya. Jarak gerbang asrama juga tak terlalu jauh.

"Baiklah, hati-hati" tukas Langit dan dijawab anggukan Jingga.

Saat laju mobil akan putar balik, didapatnya sosok laki-laki yang sepertinya Langit kenal.

"Pak, di depan itu putar balik lagi ya pak. Ada yang ketinggalan" seru Langit.

"Baik tuan muda" jawab sang sopir.

Dan insting Langit sungguh luar biasa.

Di depan gerbang asrama, didapati oleh Langit Jingga tengah berdebat dengan seseorang seperti sosok yang berbapapasan dengan Langit tadi.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

To be continued, happy reading

1
Itha Fitra
langit jngn pergi mulu dong,jingga tuh dlm target musuh tau..mana bodyguard ny pd gk ada yg siaga dpn pintu
Itha Fitra
khidupan langit terlihat sempurna,krn masih di kelilingi oleh ortu,kluarga & harta
Itha Fitra
pas sadar,yg di ingat hanya kenzo.kasian kn si langit..
Itha Fitra
gk ada kenzo,dunia jingga gk berwarna
Itha Fitra
yah,gmn sih thor..baru aja jumpa ortu,kok langsung dpt musibah aja
Itha Fitra
kirain jingga dtng dluan,trnyata yg trakhir
Itha Fitra
smoga kak langit dtng
Heny
Tu kan pengawal banyak msh aja kecolongan
Heny
Cpt sembuhJingga
Heny
Up thor
Heny
Perketat penjagaan Jingga jng lengah
Heny
Siapa mrk thor smg penjagaan Jingga diperketat
Heny
Knp gk di blok no. Kenzo
Heny
Ada y orang kaya gk sombong
Heny
Nama mrk bagus2 y pinter thor nya
Ayla Anindiyafarisa
nyari penyakit ni si kenzo
Ayla Anindiyafarisa
belum kena batunya tu si Kenzo masih aja ngotot mau sama jingga
Ayla Anindiyafarisa
memang harus dipaksa sih tu si jingga
Nurwana
makanya jingga... jangan perut aja yang dipikirkan... sudah mau pulang masih sempat sempatnya makan makanan yang diberikan. kan bisa ditolak.
Itha Fitra
pasti mantan camer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!