Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Awal
Seminggu kemudian Alya sudah diperbolehkan pulang dan akan dirawat di rumah.
Siang itu, Alya sedang makan buah sambil menonton TV. Rangga menyediakan Sofa Bed agar kaki Alya bisa rileks. Saat tengah menonton, tiba tiba suara langkah kaki terdengar. Belum sempat Alya melihat siapa yang datang, matanya sudah tertutup oleh tangan seseorang.
Bukannya menebak, Alya malah terus memakan buahnya dan membiarkan matanya tertutup. Pengawal yang melihat pemandangan itu hanya bisa menahan tawa dan segera berbalik menghadap tembok. Setelah beberapa menit, karena lelah, akhirnya tangan itu menyingkir dari wajah Alya yang masih terus memakan buahnya.
"Kenapa kau tidak bertanya 'siapa' saat tanganku menutup matamu?" Rangga terlihat kesal.
"Oh, suamiku ingin bermain kucing kucingan, ya?" Alya baru mengerti. "Ya sudah, tutuplah mataku dan aku akan menebaknya," sambungnya.
"Sudahlah." Rangga yang sudah kesal memilih duduk di samping Alya.
"Eh tunggu? Jam berapa ini?" Alya melirik arlojinya.
"Kenapa?"
"Kenapa sudah pulang? Bukan kah masih ada beberapa jam lagi untuk bekerja?"
"Tidak meeting hari ini, pekerjaan di kantor juga sudah ku selesaikan dengan cepat." Rangga kemudian merangkul bahu Alya mesra.
"Oh iya, ya." Alya mangut mangut.
"Hei, tadi aku bilang ingin bertemu denganmu, kenapa kau malah diam?" Rangga kesal.
"Aku harus mengatakan apa? Kan kau sudah bertemu denganku."
"Kenapa kau sekarang begitu acuh kepadaku?" Rangga mendkengus kesal.
"Aku tidak acuh, Sayang." Alya menyandarkan kepalanya ke dada Rangga.
"Apa yang kau inginkan sekarang? Makanan? Minuman?" tawar Rangga.
"Aku hanya ingin bersandar di dadamu saja, itu sudah cukup."
"Maksudmu begini?" Rangga mempererat pelukannya.
"Mungkin jika kamu longgarkan sedikit, aku bisa bernafas dengan normal." Alya merasa sedikit sesak karena tubuh mungilnya didekap erat oleh Rangga.
Rangga pun segera melonggarkan pelukannya.
"Aku mau pipis, tunggu di sini, ya." Alya hendak berdiri dengan tongkat.
Namun, tiba tiba saja Rangga menggendongnya.
"Sayang, lepaskan aku bisa berjalan sendiri." Alya sedikit memberontak.
"Tidak, aku yang akan menjadi kakimu selagi aku di sini." Rangga berjalan menuju kamar mandi.
"Tidak, lepaskan aku malu banyak yang melihat." Alya masih berusaha berontak.
"Turuti atau aku akan menciummu di depan semua pengawalku. Kau mulai berani membantahku, ya?" Rangga menatap tajam.
Alya langsung menunduk dan menurut saja. Sesampainya di kamar mandi, Rangga mendudukkan Alya di atas closet. "Sini, aku bantu buka." Rangga hendak mengangkat rok Alya.
"Tidak, aku bisa melakukannya sendiri," cegah Alya yang wajahnya telah merona karena malu.
"Ayolah, aku sudah pernah melihatnya, hanya belum merasakannya saja." Rangga tersenyum nakal.
"Tidak, aku mohon, aku bisa melakukannya sendiri." Alya semakin malu.
Aduh aku sudah tidak tahan, tapi dia terus di sini.
"Sudah lah jangan malu, ayo buka."
"Tidak, aku tidak mau." Alya tetap mempertahankan diri agar Rangga segera pergi.
"Apa kau berusaha menolakku?" Rangga berjongkok hingga dia bertatap muka dengan Alya, lalu menatapnya tajam.
Mau tidak mau, Alya terpaksa membiarkan Rangga di dalam kamar mandi sampai dia selesai buang air kecil. Setelah selesai, Rangga kembali mengangkat Alya menuju sofa bed.
Alya sangat malu sekali, wajahnya masih tetap semerah tomat. Sedangkan Rangga tersenyum puas bisa membalas perlakuan Alya yang tadi mengacuhkannya saat dia datang.
Siapa suruh mencari gara-gara denganku? Sekarang kau todak akan melakukan kesalahan yang sama.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga