NovelToon NovelToon
Surga di atas lara

Surga di atas lara

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Poligami / Duda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Oktafiana

(Mohon jangan boomlike) Pernikahan Zoya dan Zada yang sudah berjalan tiga tahun ini tampak rukun dan bahagia.
Namun siapa sangka, Zada yang tipekal suami setia tiba-tiba membawa pulang wanita lain ke rumah Zoya dan Zada.
Bagai tertusuk seribu sembilu, Zoya begitu kecewa dengan Zada yang diam-diam sudah menikah lagi tanpa persetujuan darinya.
Zoya meminta talak, namun Zada menolaknya. "Aku tidak akan pernah menjatuhkan talak untukmu. aku masih mencintaimu, Zoya." Begitulah alasan yang selalu terucap dari bibir suaminya.
"Tidak masalah aku di madu asalkan, aku tidak tinggal satu atap dengan maduku," lirih Zoya penuh luka dan nyeri di hatinya.

Biarlah Zoya menerima semuanya. Karena tanpa Zada ketahui, Zoya sedang mengandung anak yang selama ini di nanti-nantikan.
Biarlah Zoya menerima surganya, walau surga itu telah menorehkan luka dan lara yang mendalam.

Mampukah Zoya tetap bertahan ketika melihat suaminya bersanding dengan wanit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Oktafiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Ada pelangi setelah hujan

"Kasih aku waktu, Zoya. Izinkan aku berpikir terlebih dahulu. Apakah aku benar-benar membutuhkan Ghaida atau tidak," ucap Zada bernegosiasi.

Zoya menatap tajam Zada. "Aku maupun Ghaida bukanlah mainan yang bisa kamu mainkan sesuka hatimu. Dan jika kamu bosan, kamu bisa mencari yang baru. Kamu sudah salah, Mas. Aku sudah tidak mengenalmu lagi," Zoya jelas tidak terima dengan ucapan Zada. Dengan tanpa perasaan dia mengucapkannya.

Ghaida yang sejak tadi menguping, dadanya mendadak nyeri. Selama ini, Zada tidak benar-benar menganggap dirinya ada. Mungkin, dirinya hanya dijadikan selingan disaat Zoya tidak ada. Tanpa terasa, air mata Ghaida mulai jatuh. Harapannya untuk dicintai Zada seketika pupus. Tidak semudah itu mendapatkan cintanya walau dirinya sudah menyerahkan tubuhnya dengan sepenuh hati.

"Bukan begitu maksudku, Zoya ... Kamu salah paham," elak Zada masih belum mengakui kesalahannya. "Bukankah dulu kamu begitu menghargai wanita? Mengapa sekarang kamu berubah, Mas? Dimana kamu yang dulu?" tanya Zoya tak habis pikir.

Zoya jelas tersulut emosi. Zada yang Zoya kenal dulu tidaklah seperti itu. Namun, Zada yang sekarang sudah jauh berbeda. "Tinggalkan aku, Mas. Jangan menambah beban pikiranku lagi. Aku akan segera kirimkan gugatan cerainya. Tolong jangan kau halangi. Biarkan aku bahagia,"

Zoya membuang wajanya, enggan menatap suaminya. Mood nya mendadak hilang entah kemana. "Zoya ... Maafkan aku. Tolong dengarkan aku dulu," Zada masih berusaha untuk membujuk Zoya agar mendengarkannya.

"Apalagi? Tanya hatimu, Mas. Kamu hanya sedang menepis rasa yang ada di dalamnya. Apa belum cukup kamu menyakiti aku? Sekarang, kamu juga akan menyakiti Ghaida? Aku saja bisa merasakan kalau Mas sudah mulai ada rasa dengan Ghaida. Jangan mengelaknya ...."

Zoya mengucapkannya dalam satu tarikan nafas. Dia tidak terima bukan karwna Ghaida akan tersakiti tapi, Zoya tidak terima jika Zada memperlakukan seorang wanita bagaikan barang. Dan Zoya merasa tersentil dengan ucapnnya.

Zoya jadi sadar, dirinya sudah tidak lagi di butuhkan oleh Zada. Maka dari itu, Zada mulai berpaling pada Ghaida. Zoya sudah tidak ragu lagi untuk melepas Zada. Allah sudah menunjukkan semuanya. Percuma rasanya Zoya mendaki perasaan Zada sampai patah kaki. Sedangkan Zada, dia mati suri dan enggan mengembangkan perasaanya.

Zada terdiam mencerna ucapan Zoya. 'Apa benar aku sudah jatuh cinta pada Ghaida? Apa secepat itu?' batin Zada bertanya-tanya. Cukup lama keduanya terdiam hingga Zoya bisa mendengar suara isakan dari arah depan. Zoya berusaha menajamkan telinganya. "Mas, coba periksa di belakang pintu. Kaya ada yang nangis," lirih Zoya sedikit berbisik.

Zada juga menajamkan telinganya dan memang mendengar isakan tangis seseorang. Zada segera berjalan ke pintu untuk memeriksanya. Betapa terkejutnya Zada saat melihat Ghaida sedang menangis sesenggukan dengan menekuk lutut dan menenggelamkan wajahnya di tumpukan lengannya.

"Ghaida?" lirih Zada, perasaannya mendadak tidak karuan. Sudah di pastikan, Ghaida mendengar semua yang dirinya bicarakan dengan Zoya. "Kamu menguping?" tanya Zada saat Ghaida mendongak dan memperlihatkan mata merah dan berairnya.

"Ghaida, aku bisa jelaskan semuanya. Tolong ikut aku," ucap Zada berusaha membujuk Ghaida. Ghaida menggeleng dan enggan ikut dengan Zada. Zada menghela nafasnya lelah. Tanpa menunggu lama, Zada langsung menggendong tubuh Ghaida ala bridal style. Karena terkejut, Ghaida langsung mengalungkan tangannya di leher Zada.

Kemudian, Zada pergi dari rumah sakit untuk membawa Ghaida ke rumah. Zoya yang sejak tadi mendengar percakapan Zada dan Ghaida pun tersenyum miris. Nasibnya terlalu buruk. Apalagi, Zoya bisa melihat Zada yang mengendong Ghaida dengan mesranya. "Apa ini yang kamu sebut tidak cinta, Mas? Sungguh, kamu manusia paling naif yang pernah aku kenal," monolog Zoya terluka.

Zoya mengusap pipinya yang basah lagi karena air mata. Terlalu menyakitkan jika dirinya harus bertahan. Cukup sudah penderitaannya selama ini. Zoya juga tidak habis pikir, mengapa cinta bisa datang begitu cepat di antara Zada dan Ghaida.

Zoya menghela nafasnya lelah. "Akan ada pelangi setelah hujan," ucap seseorang dari arah pintu. Zoya mendongak dan melihat Zaky sedang berjalan ke arahnya. Zoya terkejut. "Bukankah Mas Zaky bilang akan kembali bekerja? Lalu, mengapa ada disini lagi?" tanya Zoya heran.

Zaky tersenyum simpul. "Kan aku sudah izin dengan atasanku. Jadi, hari ini aku tetap libur. Dan kebetulan juga, aku belum mengambil cutiku bulan ini," jelas Zaky menjawab segala kebingungan Zoya.

Zoya mengangguk paham. "Maaf ya, Mas. Aku jadi ngerepotin, Mas Zaky," ucap Zoya menunduk, merasa tidak enak. Zaky langsung duduk di samping brankar dan menghadap Zoya. "Jangan mengatakan itu, Zoya ... Aku tidak masalah ...."

"Baiklah." Zoya akhirnya mengangguk pasrah. Percuma dia mendebat Zaky yang seorang polisi. Dia pasti sudah pandai menginterogasi. Seketika Zoya merutuki kebodohannya sendiri.

Hening kemudian. Tidak ada suara di antara keduanya. Baik Zoya maupun Zaky masih larut dalam pikirannya sendiri. Hingga suara Zoya memecahkan keheningan di antara keduanya. "Apa Mas Zaky mendengar semuanya?" tanya Zoya hati-hati.

Zaky tersenyum. "Itu bukan urusan ku, Zoya. Kalau pun aku mendengarnya, aku akan tetap menjaga kerahasiaannya," jawab Zaky tanpa beban.

Zoya tersenyum lebar. "Iya, yang seorang polisi," ledek Zoya yang berhasil membuat Zaky terkekeh. Seketika, suasana kembali mencari. "Zoya?" panggil Zaky lembut. "Hm?" jawab Zoya sambil menatap Zaky penuh tanda tanya.

"Kamu tahu? Katanya dulu, malaikat bertanya pada kita sampai 77 kali sebelum kita di lahirkan ke dunia. Bukan hanya sekali ya. Apakah kita mau atau tidak," ucap Zaky yang membuat dahi Zoya mengernyit. Zoya menggeleng. "Aku tidak tahu. Lalu?" Zoya sudah tidak sabar mendengar cerita dari Zaky yang berhasil menarik perhatiannya.

"Dan sebelum kita di lahirkan, sudah diberi gambaran cerita kehidupan kita dari sejak lahir sampai kita meninggal. Dan kamu tahu? Pasti ada bagian yang paling bahagia sampai kita nekat memilih untuk di lahirkan," sambung Zaky tersenyum manis.

Zoya menggercapkan matanya beberapa kali. "Berarti, penyebab aku belum bahagia karena belum saatnya? Dan suatu hari nanti, aku akan mendapat kebahagiaan itu." tanya Zoya penasaran.

Zaky tersenyum simpul dan mengangguk. "Benar ... Pasti hidup kita tidak selalu tentang kesedihan. Allah pasti memberikan kebahagiaan di dalamnya. Hanya saja, kebahagian itu belum saatnya Allah tunjukkan. Kita masih harus berusaha mencari kebahagiaan itu sendiri,"

Zoya tersenyum. Hidupnya seperti mendapatkan angin segar lagi. Ucapan Zaky sudah membawa Zoya untuk semangat menjalani hidup. "Terima kasih, Mas Zaky. Sekarang aku sadar, hidup memang butuh di perjuangkan,"

Zaky mengangguk. "Bukan hanya hidup yang butuh di perjuangkan. Mati juga butuh di perjuangkan," imbuh Zaky yang membuat Zoya semakin tersenyum lebar. "Benar sekali, Mas. Sepertinya, aku harus banyak belajar dari, Mas Zaky,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Maaf ya, aku telat update karena lagi sibuk🙏😁

sabar ya ... semua akan indah pada waktunya. aku nggak bisa langsung buat Zoya bahagia dan nggak bisa juga ngasih pelajaran ke Zada dengan cepat. semua ada waktunya 😘😘😅

waktunya kapan Thor? ya sabar aja ya😅

jangan lupa kasih dukungannya..

like, komen, vote dan kasih hadiah semampu kalian.

lope kalian semua😘💖💖

1
Siti Masitah
ya kalo pelakor y g tau diri
Rismawati Damhoeri
mau adil itu, jngan taruh 2 istri satu atap, Kasih rmh satu Sorang, bagi hari sama adil, gitu...
Rismawati Damhoeri
menangis meraung raung, berlebihan dan amat lebay thor ..
Nur Aulia
bodohnya Zoya,,udah disakitin mau tinggal bareng SM madunya,, pergi yg jauh Zoya
Siti Masitah
lebih bagus keguguranlh..
Siti Masitah
zada botol..zoya lebih lebih botool
Kasmawati S. Smaroni
kalo liat ceritanya,adis sebenarnya ga cinya sama ghaida tapi lebih ke nafsu,itulah nyamannya beristri dua,yang satu menstruasi,ada lagi istti cadangan satu.pendapatku
Kasmawati S. Smaroni
,mestinya ghaida ga boleh cemburu sm madunya karena ghaida rela di madu karena bucin
Siti Masitah
piginya kok nanggung jauuuh sekalian...
Siti Masitah
ternyata nafsunya setipis tisu y..nazis
lovina
penulisnya keknya labil dehh cara buat narasinya g mateng alias dewasa agak kekanakan seolah semua mudah jdnya agak tdk manusiawi dan g dpt feelnya
Siti Kholifah
Rahasia🤣🤣🤣
Siti Kholifah
Cieee pak polisi, awas pak masih istri orang🤣
Chanikya Fathima Endrajat
mmgnya sah menikahi wanita hamil, apalg bukan anak biologisnya
Ah Serin
zoya jangan buta cinta zada yang sudah kahwin lagi. pergi jauh2 zoya kalau tak kau yang mental nanti.
Jetva
Benar" Zoya merendahkan diri...bukankah Zada tdk pernah meminta izin nikah lagi.?? trus dtang" wanitax udh hamil.?? otak Zoya di mana..?????
Khairul Azam
entah kenapa kebanyakan penulis bikin cerita seperti ini, sepwrti mereka bisa menjalani hidup seperti cerita yg mereka buat cinta boleh tp jgn tolol dong
Anonymous
Zoya goblok, kalau masih mau di madu krnapa harus marah dan pergi, bertahan aja dalam sakit melihat suami dan istri barunya aneh
yuyunn 2706
adakah didunia nyata seperti Zoya Thor?
yuyunn 2706
cinta boleh bget Zoya tapi jgn bodoh Krn cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!