Dua Orang yang tidak mempercayai cinta, dipertemuan dalam sebuah pernikahan yang dilakukan hanya untuk pencitraan semata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan Baru
"Wah, angin apa yang membawamu datang kemari?" tanya Bram
"Kedatangan ku kemari karena ingin menanyakan sesuatu padamu," sahut Dario
"Katakanlah apa yang bisa saya bantu?" jawab Bram balik bertanya
"Aku ingin kau memberikan padaku surat untukku yang dititipkan padamu,"
"Oh surat itu ternyata, aku kira kau tidak akan datang sendiri untuk mengambilnya. Jadi aku sudah mengirimkan dokumen itu melalui kurir ekspres," jawab Bram
Dario begitu kesal saat mendengar ucapan lelaki itu. Bagaimanapun juga ia tidak mempercayai lelaki itu.
Ia kemudian berpamitan pulang.
"Kenapa buru-buru sekali, apa kau tidak mau menemani ku minum teh lebih dulu,"
"Apa kau tidak bisa menemanimu ngobrol dulu?" tanya Bram
"Maaf ayah aku sibuk, mungkin lain kali saja," jawab Dario kemudian bergegas pergi
"Syukurlah kalau begitu, padahal aku ingin bicara banyak denganmu, tapi kau malah menolak ku." Bram kemudian membuka amplop coklat yang ia simpan di dalam laci meja kerjanya
"Meskipun aku belum tahu apa rencana mu dengan surat ini, tapi aku yakin kau akan menggunakannya untuk menekan Dhiv dan Lala. Meskipun aku juga tidak setuju dengan Pernikahan Kontrak mereka, namun aku juga tak mau melihat gadis itu menderita. Entah kenapa dia mengingatkan aku pada mendiang putriku,"
Bramantyo kemudian membakar surat kontrak nikah itu demi melindungi Lala.
***********
Sementara itu, Dario yang begitu penasaran dengan isi surat kontrak tersebut langsung mempercepat laju kendaraannya.
Aku sudah tidak sabar untuk melihat isi surat itu, andai saja semuanya benar seperti yang diceritakan oleh Saddam, maka aku akan mendapatkan banyak keuntungan dari surat tersebut. Sepertinya aku harus berterima kasih kepada Dhiv,
Setibanya di kantor pusat DC group, sekretaris Dario segera menghampirinya dan memberikan surat kontrak itu kepadanya.
Seketika mata Dario terlihat berbinar-binar saat melihat Surat kontrak perjanjian nikah ditangannya.
"Braammm!!!!" teriaknya saat mendapati amplop itu ternyata kosong.
*Wastu Kencana Ungu
*Hoooammm!!!
Lala menguap sambil menggerakkan tangannya menikmati setiap kretekan yang dihasilkannya.
"Ah nikmatnya!" seru gadis itu
Tiba-tiba ia terkejut saat melihat seseorang berdiri dihadapannya.
"Bagus ya, mentang-mentang pengantin baru terus bangunnya siang, lihat sudah jam berapa ini!" hardik Shelomita memperlihatkan jam baker padanya.
"Jam 10, hehehehe...." jawab Lala tanpa berdosa
"Karena sudah menjadi menantu resmi Keluarga Dario Caffaso maka tugas memasak akan menjadi tugasmu sekarang. Karena sudah ada menantu baru maka tugas Ratih akan berpindah padamu," ucap Shelomita
"Tapi bukankah sudah ada koki dan assisten rumah tangga yang mengerjakannya, jadi untuk apalagi mempekerjakan aku yang tidak kompeten ini," sahut Lala
"Koko keluarga dan ryatih akan mengajarimu masak jadi jangan mengeluh. Turuti saja semua peraturan di Wastu Kencana Ungu jika kau masih ingin tinggal disini," sahut Shelomita kemudian memberikan sebuah tata tertib kepada Lala.
"Baca, pahami, laksanakan!" seru wanita itiu kemudian pergi meninggalkan kamar Lala
"Sebenarnya aku ini menantu atau pembantu di rumah ink, kenapa banyak sekali pekerjaan yang harus aku kerjakan," keluh Lala
Ia kemudian segera beranjak dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi ia segera menuju ke dapur untuk membuat camilan.
"Hadeeh, meskipun aku ini jago masak tapi sebenarnya aku paling gak bisa jika di suruh membuat kue," ucap Lala
"Ada yang bisa dibantu mbak Lala?" sapa seorang koki menghampirinya.
"Banyak," jawab Lala menyunggingkan senyumnya
"Sebenarnya aku ingin membantumu tapi Ibu Shelomita melarang ku. Aku hanya diperbolehkan untuk melihat dan membimbing Mbak Lala untuk membuat kue-kue tersebut," sahut sang koki
"Kalau begitu sebaiknya kau pergi saja karena aku tidak butuh pembimbing lagi karena aku sudah punya imam yang akan membimbing ku menuju ke Syurga," jawab Lala membuat sang Koki tertawa
"Ah Mbak bisa aja," jawabnya sang Koki
Melihat Sang Koki yang masih berdiri di sampingnya membuat Lala kemudian mendorong wanita itu keluar dari dapur.
Lala kemudian menutup mengunci semua pintu dapur dan melarang siapapun masuk ke ruangan itu.
Ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Raffa. Lala tahu hanya Raffa yang bisa membantunya saat ini.
Gadis itu menyampaikan maksudnya menghubungi kakak iparnya itu. Ia meminta Raffa untuk membelikan beberapa kue kering yang diminta oleh Shelomita dan mengantarkannya ke Wastu Kencana Ungu secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun.
"Dasar dudul, bagaimana bisa aku membawa kue sebanyak itu tanpa sepengetahuan orang-orang di Wastu Kencana Ungu??" ujar Raffa
"Dasar bodoh, pakai otak dong??, kau bisa kan menggunakan tas atau pura-pura mengantar hadiah untukku!" seru Lala
"Ah benar sekali, kenapa aku tidak terpikir seperti itu, baiklah kalau begitu kau tunggu saja aku akan segera mengantarkan semua pesananmu tepat waktu," jawab Raffa
"Ok, thank you Abang!" seru Lala segera mematikan ponselnya
"Ish dasar kurang ajar, sudah aku bilang jangan panggil abang malah diulangi lagi dan tadi itu dia juga mengatakan bahwa aku bodoh, haish dasar sialan sudah menghinaku tapi kau malah minta bantuan ku," seru Raffa begitu berang dengan adik iparnya itu.
Meskipun terus menggerutu tapi Raffa tetap saja mencarikan kue-kue yang diminta oleh Lala. Ia sengaja mendekati seorang chef hotel tempatnya menginap untuk membantunya mendapatkan kue-kue tersebut.
"Terimakasih sayang atas bantuannya, aku tidak akan melupakan kebaikanmu. Aku janji jika ibuku menyukai kue-kue ini maka aku akan mengabulkan satu keinginan mu," ucap Raffa saat berhasil mendapatkan kue-kue pesanannya.
"Benarkah, apapun permintaannya akan kamu kabulkan??" jawab wanita itu tak percaya
"Tentu saja, Seorang Raffael Caffaso tidak pernah ingkar janji seperti burung merpati," jawab Raffael menyombongkan diri
"Baiklah aku percaya, semoga ibumu menyukai kue-kue itu,"
"Semoga saja sayang," ucap Raffa kemudian berlalu pergi
Lelaki itu segera menuju ke Wastu Kencana Ungu untuk memberikan kue-kue itu kepada Lala.
Ia sengaja mengemas kue-kue itu menjadi sebuah kado hingga Shelomita tak curiga saat pemuda itu membawa masuk ke dapur.
"Halo Adik Ipar, selamat ya karena sudah resmi menjadi Nyonya Dhiv Caffaso, aku harap hadiah kecil ini bisa membuatmu bahagia dan tidak menyesali keputusan mu menjadi bagian dari keluarga Caffaso," ujar Raffa memberikan kadonya
"Terima kasih banyak Kaka Ipar, memang hanya kamu yang begitu peduli padaku dan tahu apa yang aku mau, Sarang Beo Abang Raffa," ucap Lala tersenyum lebar saat menerima hadiah dari Raffa
Lala segera memindahkan kue-kue itu keatas piring dan menyuruh Raffa membawa kado itu ke kamarnya untuk mengalihkan perhatian Shelomita.
Tidak lama kemudian Lala segera menghidangkan kue-kue itu ke ruang tamu.
"Silakan dinikmati mumpung masih hangat," ucap Lala
Satu persatu sahabat Shelomita langsung mencicipi kue bikinan Lala. Mereka benar-benar tak menyangka jika Lala ternyata pandai membuat kue.
"Wah enak sekali kuenya, rasanya seperti bikinan Chef hotel bintang lima," celetuk salah seorang dari mereka
"Benar, bahkan rasa kue di toko langganan ku saja kalah enak dengan bikinan Lala, wah kau sangat beruntung memiliki menantu cantik, kaya dan pandai memasak, rasanya aku iri sekali denganmu Mitha," sahut yang lainnya
Tentu saja mendengar banyak pujian membuat Lala begitu bangga hingga dia hampir terjedot atap karena melayang terlalu tinggi.
"Awww!" seru gadis itu saat merasakan kepalanya terbentur sesuatu
"Jangan terlalu bahagia, ingat perjuangan masih panjang, jangan merasa tinggi hati hanya karena pujian yang membuat mu lengah dan terbuai ucapan semu," tutur Raffa
"Baik, Kaka ipar,"
**************
Sementara itu Dario yang merasa kesal dan merasa tertipu oleh Bramantyo Sudarsono. Kembali mendatangi kantor pusat BS GROUP. Ia sengaja menemui kembali ayah mertuanya untuk meminta surat kontrak nikah aktifkan Lala yang masih disembunyikan olehnya.
Namun sayangnya setibanya di kantor pusat BS group Bramantyo tidak ada di tempat karena harus melakukan perjalanan dinas ke luar negeri selama beberapa hari. Tentu saja hal itu semakin membuat Dario geram bercampur dendam dengan kelakuan mantan mertuanya yang sudah mempermainkannya.
Aku tahu kau berusaha melindungi Putri angkat mu hingga sengaja mempermainkan aku dan menyembunyikan surat itu dariku. Jangan salahkan aku jika suatu hari aku juga bisa membalas atas apa yang kamu lakukan padaku hari ini.
ada