Seorang gadis yang di khianati oleh sahabat juga kekasihnya harus rela meregang nyawa dan berpindah ke tubuh seorang wanita yang sama sekali tidak di hiraukan oleh suaminya
Bagaimana cerita selanjutnya? cus baca yuk zheyeng 🏃♀️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Secangkir Kopi Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arzan Mulai Kepo
Sebelumnya...
"Kalau begitu, ayo kita mulai permainannya?" ucap Misha yang memasukkan sebelah tangan kanannya ke dalam belakang bajunya.
Kemudian...
*
*
*
*
*
Setelah kepergian Misha di susul Alya dan Julio, kini saatnya Farzana yang bersiap untuk pergi.
"Semua dah beres, cuss kita berangkat" ucap semangat Farzana.
Keluar dari dalam rumah, Farzana bersenandung riang karena dirinya sebentar lagi akan berjumpa dengan Elvan.
Arzan yang masih setia nangkring tak jauh dari rumah Farzana menajamkan penglihatannya melihat pintu terbuka diyakininya yang akan keluar sebentar lagi itu adalah istrinya karena sebelumnya sudah si Misha di susul asisten juga sahabat melambai dari istrinya itu.
Arzan membulatkan kedua matanya memandang Farzana tak percaya.
"Dia Zana?" gumam Arzan terpesona memandang istri sahnya itu.
Selama ini Arzan hanya fokus dengan apa yang dilakukan Farzana tapi dia tidak memperhatikan perubahan dari sang istri.
Farzana berjalan menunggu di depan pagar rumah itu. Arzan juga memperhatikan betul perubahan yang sangat signifikan pada diri istri sahnya itu.
Tepat saat Arzan melepaskan seatbeltnya, sebuah mobil berhenti di depan Farzana tadi berdiri. Beberapa saat kemudian mobil itu berjalan dan istrinya sudah tidak ada di tempatnya berada tadi.
Arzan dengan secepat kilat memasang kembali seatbeltnya kemudian menghidupkan mesin mobilnya dan menginjak pedal gas untuk mengikuti mobil yang membawa istrinya itu.
*
*
*
*
*
Alya dan Julio sudah sampai di Rathi corp.
Setelah mengantar dan memoles wajah Alya, Julio menyusuri area perusahaan itu.
Banyak karyawan yang begitu kagum melihat Julio melintas di hadapan mereka.
"Ya ampun dia tampan banget, dia siapa sih oh Tuhan" bisik seorang karyawati melihat Julio.
"Gak tau, tapi yang pasti Aku mau jadi pacar atau istri dia deh uhhh" balas temannya yang lain.
Julio yang mendengar bergidik ngeri. Dia memutuskan untuk terus berjalan tanpa memperdulikan orang lain.
*****
"Kau sudah siap Al?" tanya Maira asisten dari Rathi.
"Sudah Bu" jawab asisten Misha tersebut.
Tak berapa lama muncullah Abian.
"Hai sayang, lama menunggu ku hem?" tanya Abian mendekati dan ingin mencolek dagu Alya tapi sayang belum sempat menyentuh tangan Alya sudah lebih dulu menampar tangan nakal dari Abian.
Plakk
"Auhh, kau sungguh ganas baby" ucap Abian sembari mengkerlingkan sebelah matanya.
"Kenapa matamu? Mending periksa ke dokter deh" ucap Alya datar.
Abian tertawa gelak menanggapi perkataan dari gadis di depannya ini.
...Brand ambassador from Rathi corp....
...Alya Lazuardi...
*
*
*
*
*
Farzana sudah sampai di depan kantor Elvan, ya mereka janjian pergi dengan dirinya yang menjemput ke kantor.
Sedangkan tak berapa lama Arzan pun juga ikut sampai disana.
"Ngapain sebenarnya Zana kesini?" gumam Arzan yang masih setia mengintai di dalam mobilnya.
Sedangkan Farzana perlahan memasuki kantor Elvan.
Sepanjang jalan menuju ruangan Elvan, semua karyawan dari kantor tersebut menyapa gadis itu dan setiap sapaan di balas oleh Farzana.
"Eh dia datang lagi tuh, sebenarnya dia siapa ya? Kok Aku ngerasa dia spesial buat Pak Elvan" tanya seorang karyawati pada temannya.
"Gak tau juga sih, tapi yang penting semenjak ada dia kantor kita damai, ngerasa dong ya kan?" jawab temannya itu.
"Iya, kerjaan dari Pak Elvan pun beres terus kan beda waktu sama pacar judesnya itu. Sok cantik iye judesnya kebangetan" ucap yang lain.
Beberapa orang lain juga ikut mengghibah berjamaah hanya saja memang yang baik untuk Farzana tapi kebalikannya untuk sang kekasih bos mereka.
Tok tok tok
Farzana telah tiba di depan pintu ruangan dari Elvan kemudian mengetuk pintu.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampilkan seseorang dengan senyuman yang sangat manis.
"Kamu sudah datang? Masuklah!" ucap Elvan dan di angguki oleh Farzana kemudian beranjak masuk.
*
*
*
*
*
POV Misha.
Gadis tomboy itu berjalan mendekati lelaki tua bangka di depannya ini dengan tangan sebelah kanannya tetap berada di dalam baju belakangnya.
"B-bos" panggil gagap Jalu sang anak buah.
"Apa?" tanya santai sembari menoleh ke arah sang asisten.
Pluk
Benda kesayangan Misha menempel di dada pria tua itu.
Sedangkan pria tua bernama Hartono Jaya tersebut membelalakkan matanya saat merasakan dadanya seperti di masuki sesuatu.
Pria itu mengalihkan pandangannya dari sang asisten ke arah depannya dan mendapati tangan gadis didepannya ini berada di dadanya.
"Congratulations, you are a lucky person because you can meet my favorite thing" ucap Misha dengan senyum menyeringai.
Translate:
"Selamat, Anda adalah orang yang beruntung karena Anda dapat bertemu dengan benda kesayangan saya"
Saat lelaki itu ingin meraih tangan Misha. Gadis tomboy itu menarik belatinya tersebut dan terdengar suara srakkk tanpa bisa melawan pria tua itu tumbang.
Sembari membersihkan benda kesayangannya itu dengan tissue, Misha berkata "Gue tau dia masih seorang antek dan bilang sama bos besar Lo temui gue sendiri jangan jadi pengecut dengan menyuruh orang lain yang gak guna sama sekali. FAHAM" dengan menekankan ucapan terakhir.
Sedangkan pria bernama Jalu itu hanya bisa menganggukkan kepalanya berkali-kali tanpa bisa mengeluarkan suara karena syok akan hal yang baru saja dilihatnya.
Setelah selesai membersihkan dan berpesan, Misha memasukkan kembali benda kesayangannya itu kedalam baju belakangnya.
Setelah gadis tomboy itu melenggang pergi Jalu sang asisten Hartono mendekati bosnya itu dengan mata terbuka lebar melihat keadaan yang sangat mengenaskan yang dialami bosnya itu.
Ya ciri khas dari gadis tomboy itu apabila bermain selalu saja meninggalkan lubang yang menganga kalau tidak di dada di perut atau di punggung belakang tubuh orang itu.
*
*
*
*
*
POV Farzana.
Gadis itu masuk kedalam ruangan Elvan. Sedari Farzana datang senyuman terpatri di wajah Elvan. Ya pria itu sangat bahagia.
"Tunggu sebentar lagi ya, pekerjaan ku sudah hampir beres" ucap Elvan dan di angguki oleh Farzana.
Elvan kembali ke tempat duduknya dengan senyuman yang tidak luntur sama sekali.
Farzana dengan setia menunggu pria yang pernah bahkan masih ia cintai itu dengan sedikit lengkungan di bibir nya.
Sedangkan Arzan yang menunggu di luar tidak sabar menunggu dan akhirnya turun dari dalam mobilnya.
Brakk
Arzan melenggang pergi menuju ke dalam kantor tersebut.
"Maaf Nona, apa Bapak Elvan ada di ruangannya?" tanya Arzan yang memang mengetahui CEO perusahaan itu.
"Bapak Elvan ada di ruangannya Pak, hanya saja saat ini beliau sedang ada tamu" sahut resepsionis bernama Anggi itu.
"Bisa tolong hubungi, katakan CEO Arzan ingin menemuinya" ucap Arzan tegas.
"Mohon tunggu sebentar ya Pak, saya akan menghubungi Pak Elvan dulu" sahut Anggi kemudian melakukan sambungan telepon.
Setelah beberapa saat kemudian...
Continue...
...🍂🍂🍂...
Untuk kakak-kakak semua yang sudah berkenan untuk mampir ke cerita receh ini ay ucapkan terima kasih banyak atas segala dukungannya.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya like komen rate bintang lima juga jangan lupa tap love biar tau kalau Farzana sudah up.
...See you next episode 🤗...