NovelToon NovelToon
Kisah Tentang Kita

Kisah Tentang Kita

Status: tamat
Genre:Komedi / Romansa / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:292.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kisah tentang kita, merupakan kisah yang memuat cerita sehari-hari ketiga pemuda desa bernama Parto, Seno dan Beni.

Cerita kegabutan mereka karena status jomblo yang masih melekat pada ketiganya, selalu menjadi bahan ejekan saat mereka berkumpul.
Selalu saja ada hal absurd yang mereka lakukan saat bertemu.

Keseruan apa yang mereka ciptakan saat bersama?
Bagaimana cara mereka menemukan sang pemilik hati?

Temukan jawabannya di sini😆

❤️KARYA INI DI CIPTAKAN OLEH DFE DAN DI MOHON DENGAN SANGAT UNTUK TIDAK PLAGIAT! MARI BERKARYA BERSAMA, TANPA MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjenguk Seno

Indah berjalan mendekati kakaknya yang di lihat dari kejauhan sedang ribut dengan seorang perempuan.

"Ada apa Mas?" Tanya Indah setelah berada di dekat kakaknya. Parto melihat Indah yang ternyata sudah selesai berbelanja datang dengan menenteng plastik belanjaan di tangannya.

"Enggak ada apa-apa Ndah, udah belanjanya?"

Indah hanya mengangguk. Shela yang melihat itu hal itu berpikir yang iya-iya.

"Dek.. kok mau sih sama om-om keriput bau tanah itu, duuh edian kamu ya.. ternyata selain dukun kamu juga pedo!" Kata Shela asal mangap.

Siapa yang di bilang om-om keriput bau tanah? Aku? Sembarang banget itu orang kalau ngomong.

"Mbak kenal Mas Parto?" Tanya Indah sedikit bingung kemana arah pembicaraan perempuan yang belum dia kenal dan belum pernah dia lihat sebelumnya ini. Kok bisa kakaknya pula kenalan cewek cakep gini. Mungkin itu yang ada di pikiran Indah.

"Siapa? Ya Allah namamu Parto? Heh kamu To.. jangan aneh-aneh macarin anak di bawah umur! Di penjara tau rasa kamu To hahaha," Sepertinya mulut Shela memang butuh rem buat pengaman. Biar enggak blong kalau ngomong.

Parto memandang ke arah Indah, hal yang sama dilakukan oleh Indah tapi, setelah itu Indah mengernyitkan dahinya saat mendengar Shela memanggil kakaknya hanya dengan sebutan nama tanpa ada kata 'Mas' atau 'Kakak' seperti yang dia lakukan untuk menghormati orang yang lebih tua. Hanya di lihat sekilas juga orang pasti tahu perbedaan usia mereka. Parto jelas lebih dewasa di bandingkan dengan Shela.

"Mbak kok manggil Mas Parto pake nama aja, kan enggak sopan Mbak.." kata Indah lagi.

"Uwes Ndah oda usah di gagas arek siji iki ancen duwe kelainan, (udah Ndah enggak usah di pedulikan manusia satu ini emang punya kelainan,)"

Parto menghidupkan motornya. Indah yang melihat Parto sudah nangkring di atas motor langsung duduk di jok belakang,

Shela yang melihat hal itu hanya memandang mereka dengan tatapan aneh.

Kok mau ya itu bocah pacaran sama si Parto itu. Diieh Parto.. ngapain aku pakai ngapalin namanya. Enggak banget.

Parto dan Indah berlalu meninggalkan Shela yang masih bergelut dengan pikirannya. Pertemuan kedua mereka benar-benar sangat menyebalkan.

Diperjalanan Parto hanya diam. Sedangkan Indah sibuk memainkan hpnya. Dia sedang berbalas pesan dengan Bayu. Heleeh Bayu lagi, pesti mikir gitu kan? Ya karena satu-satunya komunikasi mereka cuma lewat jejaring sosial. Baru ketemu sekali tapi malah berakhir gatot (gagal total) gara-gara sebuah missedcall Seno.

"Ndah.."

"Dalem Mas, piye? (Kuy Mas, gemana?)"

"Itu mok ya main hpnya nanti aja, kalau hpnya jatuh nanti rusak lho. Nanti ngerengek lagi minta di beliin hp baru,"

"Iya Mas ini juga udahan kok wa nya.."

"Wa sopo to Ndah? Seno?"

"Bukan Mas,, ini koncoku. Kakak kelasku dulu, sekarang dia kuliah di kota. Kan kemarin aku udah cerita to, abis ketemuan sama temenku.. ya ini wonge,"

"Cowok opo cewek?"

"Cowok Mas, ngopo lho kok tumben kepo?"

Ajuur kowe Sen,, duwe saingan kowe. Kapok! (Hancur kamu Sen,, punya saingan kamu. Kapok!)

Parto tidak menjawab pertanyaan Indah. Dia malah tersenyum membayangkan kengenesan temannya itu karena ternyata Indah ada yang deketin juga selain Seno.

Sampai di rumah Seno. Indah turun terlebih dulu sedangkan Parto masih sibuk merapikan rambutnya. Padahal enggak di rapikan juga sama aja bentuknya kayak gitu-gitu aja. Enggak berubah.

"Assalamualaikum.." Salam di ucapkan oleh Indah.

"Waalaikumsalam.." Jawab Beni. Lho kok Beni? Ya karena Beni ada di rumah Seno juga.

"Ndah.. sama siapa kesini?" Tanya Beni basa-basi padahal dia udah lihat Parto di depan pintu.

"Sama Mas Parto, Mas Beni kok udah di sini.. aku enggak lihat ada motor Mas Beni di depan?"

"Ealah.. Tuan putri datang dengan jongosnya ya hahaha, itu motorku Ndah, ada di samping rumah Mamas Seno. Abis tak mandiin tadi jadi aku taruh sono aja biar enggak kedinginan."

"Ooowh iya iya.. Mas Seno tidur ya Mas, kok sepi.."

"Eheem langsung tanya Seno ni,, Orangnya enggak tidur Ndah, tau tuh ngapain di kamar,," Jawab Beni yang langsung di balas dengan senyum manis Indah.

Beni melihat ke arah Parto. Parto yang merasa diperhatikan oleh temannya itu, langsung melihat Beni. Terjadilah adu pandang dan saling tatap antara keduanya.

"Apa sih To, kamu kok diem-diem aja.. sariawan ya?"

"Mas Parto abis berantem sama cewek di pasar Mas,, makanya dia diem mulu" Jawab Indah sambil meletakkan bungkusan oleh-oleh di meja untuk Seno.

"Ndah, ojo wadulan ngopo (jangan ngaduan ngapa)"

"Ealaah To,, kamu jadi diem gitu cuma gara-gara berantem sama cewek? Menang To? Tapi modelan kamu kok aku enggak yakin bisa menang ngelawan cewek." Ujar Beni dengan senyum mengejek terpasang di wajahnya.

Belum sempat menjawab lagi, Parto melihat Seno yang keluar dari kamarnya. Seno terlihat pucat, ya namanya juga lagi sakit ya pasti pucat to.

"Ndah.." Nama pertama yang Seno sebut, meski di situ ada dua teman akrabnya. Dia lebih memilih memanggil Indah.

Indah melihat Seno yang berjalan ke arahnya, ada rasa yang sulit dia jelaskan di hatinya sekarang. Entah rasa apa itu. Dia sendiri bingung. Tapi, yang pasti Indah senang bisa melihat Seno.

"Dalem, udah baikan Mas?" Tanya Indah.

Seno tersenyum. Di perhatiin oleh Indah adalah hal yang paling membuat Seno bahagia.

"Aku enggak apa-apa Ndah, hanya flu aja kok. Maaf udah bikin kamu cemas.." Seno duduk di dekat Beni, dia memilih agak menjauh dari tempat Indah duduk agar tidak menularkan virus batuk pileknya ke Indah.

"To.. aku kok merasa jadi kurcaci di kisah sang kancil setelah akhirnya boboiboy berhasil merebut choko dari tangan adudu dan di serahkan kepada tuan crab di pilem upin-ipin ya," ucap Beni sambil mengambil buah jeruk di meja yang tadi Indah bawa sebagai buah tangan untuk Seno.

"Apa Ben?"

"Hah?"

Ucap Seno dan Parto hampir bersamaan.

"Ya intinya jadi tokoh figuran di sini ngono lho.. gitu aja enggak nyambung. Kelian ini kebiasaan nonton film yang eaa-eaa makanya kek gitu aja enggak ngerti."

Indah tertawa mendengar omongan Beni.

"Terserah kamu lah Ben, aku yang merasa waras tak diem aja.. Kamu tadi ngapain Sen ndekem (istilah untuk orang yang mager) aja di kamar. Tadinya aku mikir kamu pingsan lho, enggak ada suaranya.."

"Sholat To," Jawab Seno singkat.

"Kamu ngomongnya kok irit banget to Sen, ngomong sama Indah enggak kek gitu," Beni mulai jadi kompor.

Seno melihat Indah yang sedari tadi hanya diam. Enggak bicara kalau enggak di tanya. Mengambil hpnya di kantong celana, Seno mengirim sebuah pesan untuk Indah.

Seno: Kamu kenapa Ndah?

Indah mengambil hpnya yang berbunyi menandakan ada pesan masuk di dalam dompetnya. Kelian pesti tahu kan model dompet yang bisa buat naruh hp?

Indah tersenyum melihat siapa yang mengirim pesan untuknya. Indah lalu mengetik balasan untuk Seno dan segera menekan tanda send.

Indah: Lha yang sakit Mas Seno kok malah tanya aku kenapa, piye to?

Seno kembali melihat hpnya saat menerima balasan pesan dari Indah yang masuk ke hpnya. Beni dan Parto yang melihat kedua orang itu sibuk tapi tanpa ada obrolan merasa jadi butiran kacang yang berserakan.

"To.. kamu mau kayak mereka juga?"

"Ngopo?"

"Lha iku, pada wa nan. Padahal deket tapi tetep aja nduduli hp (mencet-mencet hp)"

"Wegah (enggak mau), deket kok wa nan. Buang-buang kuotaku aja!"

"Iya ya To.. apa enaknya kek gitu, padahal deket lho tapi kok ya tetep hp mulu yang di pegang. Kalau aku sih langsung megang tangannya aja, aku enggak suka banyak bicara pas lagi sama pacarku dulu To. Bibirku bekerja pada hal yang lain,,"

"Ngajari sesat kamu ya Ben, heran aku ma kamu! Itu mulu yang ada di otakmu,"

Saat Parto dan Beni asyik ngobrol, Indah dan Seno juga asyik pada dunia mereka sendiri. Seno mendengar obrolan mereka tapi, enggan untuk ikut menimpali. Sesekali aja dia ikut tersenyum mendengar gurauan kedua temannya. Hal yang sama juga Indah lakukan. Hanya terdiam dan kadang tersenyum saat membaca pesan dari Mas Seno.

Gaeess jangan lupa klik like n tinggalin jejak cintah kelian ya🤩

1
Albina
ya..ya..ya to setan y menang e tooo😄😄😄
Albina
awas bablas mas to🤣🤣🤣
Albina
the best deh ceritanya
Albina
seperhatian itu lampir ini mah benci jadi cinta🤣🤣🤣🤣🤣
Albina
gelut iki😔😔😔
Albina
apo meneh to miss c🤣🤣🤣
Albina
masalah lagi to...to😔😔😔
Albina
maemunah aja sen😄😄😄
Albina
langsung di lamr dong🤭🤭🤭
Albina
nini kunti lgi bersabda🤣🤣🤣
Albina
dasar cewek lucknut😡😡😡
Albina
🤣🤣🤣🤣
Albina
salah ngmng parto🤣🤣🤣
Albina
🤔🤔🤔🤔
Albina
mas to msh dilema🤭🤭🤭
Albina
to..parto 🤣🤣🤣
Albina
🤣🤣🤣🤣🤣
Albina
cie...cie..mas to
Albina
kaburrr dulu ben cari mas to
Albina
hajar ben💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!