Bidadari Syurgaku

"vitaa... bimo itu masih abg aku tuh maunya nikah bukan pacaran terus ujung-ujungnya putus ehhh mewek-mewek gitu kek lu" ucap hana sambil menunjuk vita

"kok gue sih?" tanya vita sambil menunjuk pada wajahnya sendiri

"seriusan kamu udah siap nikah?" zaki mendekat pada hana yang duduk disofa samping vita. Hana menengok pada zaki sambil mengangguk

"tapi nanti nunggu aku lulus dulu cari cowo mapan yang sayang dan cinta sama aku" ucap hana sambil mendongakkan kepala membayangkan pangerannya.

"udah sama bang zaki aja han gue mau kok jadi adik ipar lo" seloroh araf

"mi.... kapan kita ngelamar hana?" tanya zaki pada mami

"kapan hana siap?" tanya mami leni

Hana melihat pada mami kemudian nasya dan zaki, "ini cuma becandaan kan?" tanya hana

Zaki menepuk jidat. nasya tertawa, "bang hana itu ga bisa serius tau bang. (melihat ke arah hana) bang zaki serius hana dia suka sama kamu"

Hana menengok pada zaki, "kita kan belum saling kenal"

"saling kenalnya sekalian kalau udah nikah aja kaya aku sama mas araf" ucap nasya sambil menerima suapan sop buah dari araf

"cieeee yang terkabul doanya pengen nikah muda" ejek nita membuat hana tersipu malu

"tapi bang zaki ga playboy kaya araf kan?" tanya hana yang dipelototi araf kemudian semua tergelak.

"gue ga playboy ya sembarangan aja kalau ngomong, belom jadi ipar dah ngeselin lo" seru araf pada hana.

Zaki menoleh pada hana, "aku orangnya setia kok hana jadi jangan khawatir" zaki mengangguk pada hana meyakinkan

Mami mendekat pada hana, "kami serius sayang lagipula kalau zaki macam-macam nanti mami jewer zaki" ucap mami sambil menepuk pundak hana

"bahagianya.... tante ada anak lagi ga buat aku" vita mengerjap-ngerjapkan matanya

"yahhh sayang sekali anak mami cuma dua vita" ucap mami pada vita dengan mimik sedikit menyesal

"yahhh sayang sekali..." vita mendesah. Mereka tertawa melihat tingkah vita

***

"aahhhh gue ga terima!!!" teriak karen dikamarnya sambil melempar semua barang-barangnya, "gue akan balas lo nasya...." geram karen masih sambil melempar barang-barangnya.

"karen kamu kenapa nak?" ibunya mengetuk pintu kamar karen

Karen melihat ke pintu yang dibuka ibunya, "mom araf udah nikah mom hiks...." tangis karen kemudian menghambur kepelukan ibunya.

"aduhhh ini kamar udah kaya bak sampah" ucap ibunya

"mom" rengek karen

"mom juga denger dari jeng leni katanya kamu usilin menantunya ya?" tanya ibu karen pada karen

"mom dia yang ngerebut araf dari karen mom, karen cuma mau kasih perhitungan aja" karen melepas pelukannya

"karen apapun itu kamu jangan sampai buat masalah sama keluarga abinaya mom ga mau jatuh miskin. Keluarga mereka memang terlihat harmonis tapi bayu papanya araf terkenal tegas dan sadis tanpa belas ksih. Mom ga mau jatuh miskin dan nantinya masa depan kamu jadi suram" tegas ibu karen pada anak gadis semata wayangnya.

"terus aku harus diam aja gitu, mom aku ga rela" kesal karen

"karen dengrkan mom, untuk kali ini mom minta kamu jangan cari masalah. Apalagi dengan keluarga abinaya!" ucap maminya sambil melotot ke arah karen

"ahhhh...." karen yang kesal keluar dari kamar dan menutup pintu dengan kasar

"karen..." panggil ibunya namun tidak digubris oleh karen. Dia melaju dengan kecepatan tinggi dengan mobilnya. Dia berhenti disebuah klub malam. Duduk dipojok ruangan sambil menatap orang-orang yang berjoget ria.

"gue ga akan pernah mau ngalah!" gumam karen sambil meremat gelasnya kemudian berjalan ke arah orang-orang yang sedang menari.

Disaat sedang menari seorang lelaki usia 30-an mendekat sambil mengajak berkenalan. Karen yang memang sudah hampir mabuk meladeni sambil terus minum dan menari ditemani lelaki itu

Pagi harinya karen merasa sangat pusing, kepalanya berat bukan main. Saat dia terbangun dia kaget melihat dirinya sudah tidak berpakaian begitu pula lelaki yang tertidur disampingnya. Karena memang ini bukan yang pertama untuk karen dia pun lekas beranjak memunguti pakaiannya ke kamar mandi. Setelah rapi dia keluar dilihatnya pria itu sudah berdiri menjulang didepan pintu toilet.

Karen pun menatap pada pria itu, "kita ga saling kenal anggap aja kita ga pernah ngelakuin apapun!" ucap karen sinis kemudian menabrakkan dirinya oada pria yang menghalangi jalannya.

"ga bisa semudah itu nona... lo udah jadi milik gue lo ga bisa lepas dari gue!" ucap pria tersebut sambil mencekal pergelangan tangan karen

Karen melepaskan tangannya dari cekalan pria itu, dia mendekat kemudian berkata, "kalau semua cewe yang lo tidurin lo bilang milik lo udah berapa cewe jadi milik lo hah!" sentak karen

"gue ga main-main kalau sampe gue tau lo deket sama cowo lain habis lo sama gue. Gue Vince liem ga pernah main-main dengan ucapan gue. Mudah buat gue cuma buat nyari tau siapa lo nona karen hadipranoto"

Karen terkejut bukan main dia tidak pernah mengenal pria didepannya ini tapi dia merasa sangat familiar. "Siapa orang ini" batin karen

Vince menagmbil pakaiannya setelah memakai pakaiannya dia menuntun karen. Vince melajukan mobil sportnya dengn santai. Karen menatap pada vince dengan tatapan bingung. Vince yang merasa diperhatikan bertanya, "lo kenapa liatin gue kaua gitu?"

Karen menatap ke arah jendela depan, "gue ngerasa kita udah saling kenal"

"iya... gue vince cowo pertama yang berhasil jadi cowo lo juga pertama kali kita berhubungan" ucap vince jujur

"apa??" karen seperti flashback ke masa lalu dimana karen waktu itu yang masih duduk dikelas 8 berpacaran dengan teman ayahnya yang tampan dan kharismatik yang usianya 5 tahun diats karen. Karena vince harus melanjutkan kuliahnya di london mereka pun putus dan karen bertemu araf.

"kali ini gue ga akan pernah tinggalin lo lagi. Gue ga akan lepasin lo!"

flashback on

Vince yang baru pulang dari london mencari tau kabar tentang karen. Tentang betapa hancurnya karen ditinggal dirinya juga betapa kacau karen selama ini. Dia sering ke klub malam juga berpacaran dengan araf seorang bintang basket disekolah karen.

Semua informasi dia dapat dari orang tua karen yang dia datangi saat bertamu ke rumah karen. Saat itu dia menyuruh orang untuk mencari keberadaan karen dan sampailah dia diaebuah klub malam. Dia melihat karen menari bersama seorang pria dalam keadaan mabuk dan pria tersebut berbuat kurang ajar oda karen. Vince oun langsung mengambil karen dari pelukan lelaki itu dan membawanya pergi. karena karen dalam keadaan mabuk berat maka vince membawa karen ke sebuah hotel mewah.

flash back off