21+
Pernikahan yang dianggapnya sempurna telah ternoda dengan pengkhianatan , membuat Yuda seakan mati rasa dan tak percaya lagi dengan yang namanya cinta .
Tapi ...demi sang buah hati yang begitu merindukan sosok seorang ibu , ia rela melakukan apapun , bahkan untuk membuat perjanjian pernikahan dengan seorang wanita yang baru dikenalnya .
Apa ia bisa menerima orang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibu baru anaknya ?
Atau ia akan mempertahankan cintanya hanya untuk seseorang yang pernah sangat menyakitinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon difadipho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
" Aku pakai yang pink aja ." Sasa menunjuk dress yang ada di lemari saat Suster Mia memberikan dress pendek warna cream .
" Jadi ini nggak mau ?"
Sasa menggeleng .
Suster Mia mengambil dress warna pink dan langsung memakaikannya ke Sasa . Setelah itu ia mengepang dua rambut gadis kecil itu .
Setelah selesai , Sasa berjalan ke meja rias .
Memoleskan sedikit bedak bayi di wajahnya , lalu memakai lip gloss di bibir .
Selesai ...memang Sasa sudah terbiasa berdandan sendiri setiap ada acara , sementara Suster Mia hanya membantu memakaikan baju dan menata rambutnya saja .
Ia lalu menuang lotion ke telapak tangan dan mengoleskan dengan rata ke tangan dan kakinya .
Terakhir , ia mengambil parfume aroma fruity dan menyemprotkan ke bajunya .
Karina berdiri di ambang pintu , memperhatikan kegiatan cucu nya dari tadi , lalu berjalan masuk .
" Wah cucu oma sudah cantik ." Pujinya .
Sasa tersenyum malu-malu , sambil memainkan ujung rambutnya .
" Kita berangkat sekarang ?" Tanya Sasa .
" Hmm ...kamu lihat deh , Papa kamu udah selesai atau belum ."
Sasa mengangguk ,lalu berlari keluar .
" Pelan-pelan nanti jatuh ."
Dan Sasa sudah jauh saat ia mengucapkannya .
Pintu kamar tak terkunci , tanpa mengetuk terlebih dulu , Sasa langsung membukanya .
Arya sedikit terkejut ." Sa ...kenapa nggak ketuk pintu dulu ." Ucapnya , sembari mengambil jas di kasur , memakai nya sambil berkaca .
" Papa cakep ." Puji Sasa dari balik kaca .
" Iya dong ...Papanya siapa dulu ." Arya mengedipkan sebelah matanya dan terlihat dari cermin , Sasa melakukan hal yang sama . Ia terbahak , sambil membetulkan kerah bajunya .
Sementara di rumah Luna ...
Ia masih dikamarnya , semua sudah siap .
Dengan memakai dress putih yang dikirim dari butik Mbak Jelita tadi pagi .
Membiarkan rambutnya panjang nya tergerai dan hanya menyisipkan jepit di bagian kirinya .
Sambil memoleskan lipstik di bibir , ia mulai membayangkan apa yang terjadi hari ini . Dadanya tak henti bergemuruh sedari tadi . Hal ini tak pernah terbayangkan sekalipun dalam benaknya , walaupun hanya sebatas mimpi .
Ia bisa menikah dengan Arya Yuda Perwira , seorang pengusaha besar . Yang bahkan untuk menjadi karyawannya saja tak cukup membuatnya yakin , sekarang ..ia malah akan menjadi istrinya . Walaupun hanya istri kontrak , satu hal yang tak diketahui Mamanya saat ini . Entah sampai kapan ia bisa merahasiakan ini semua .
" Udah cantik , kenapa masih ngaca terus ."
Luna berbalik dan menatap Mamanya yang sudah berdiri tak jauh darinya .
" Mama...."
" Ya sudah ayo keluar , bantu Mama nyiapin makanan ."
Luna berjalan keluar , mengikuti Mamanya yang lebih dulu .
**********
Arya dan keluarganya sudah dalam perjalanan ke rumah Luna .
Seperti yang sudah disepakati kemarin ,mereka kesana untuk acara lamaran secara resmi dan menentukan tanggal pernikahannya .
Tak ada yang spesial memang ,mereka hanya datang bertiga saja dan hal ini sudah dibicarakan .
Luna sendiri juga tidak mengundang kerabat terdekatnya .
Acara ini hanya untuk keluarga inti saja .
Di rumah ...Luna dan Mamanya hanya menyiapkan beberapa menu makanan dan cemilan , tak banyak juga tamu yang datang siang ini .
" Lun mereka udah berangkat ?"
" Kayaknya sih udah Ma , tadi Bu Karina nelpon sekitar 15 menit yang lalu dan katanya sudah mau berangkat ."
" Mungkin bentar lagi sampai ..." Mama menatapnya sebentar yang sedang menata sup ayam di meja makan ." Hati-hati kena baju kamu ."
Luna mengangguk .
5 menit kemudian ...
Terdengar suara mobil memasuki teras rumah .
Widya bergegas keluar dan membuka pintu .
Karina yang keluar mobil lebih dulu , menghampiri dan langsung memeluknya .
" Maaf sedikit telat , agak macet tadi ."
" Iya nggak papa ." Widya tersenyum sembari mempersilahkan masuk .
Arya mendekat dan bersalaman juga .
" Oma ..." Sapa Sasa .
Widya menatapnya ." Sasa cantik sekali ."
" Terima kasih ." Ucap Sasa manja .
Setelah itu mereka semua masuk .
Diluar , hujan mulai turun .
Suasana terlihat begitu akrab , meski mereka baru saja kenal dan dekat . Tak ada kecanggungan lagi seperti sudah lama saling kenal .Terutama bagi Widya dan Karina .
Mereka langsung terlibat pembicaraan yang seru , sementara Arya malah sedang sibuk memperhatikan dan mendengarkan celotehan Sasa yang menceritakan teman sekolah nya kepada Luna . Sesekali Arya berkomentar , lalu Luna menimpali ...sampai akhirnya mereka bertiga bisa terlibat pembicaraan yang cukup akrab .
Hujan turun semakin deras diluar .
Setelah cukup lama mengobrol , Widya mempersilahkan mereka untuk makan bersama dan berpindah ke meja makan .
" Sa ...makan sendiri dong ." Seru Karina .
Sasa memilih menu sup ayam , tapi mau makan dengan disuapi Luna .
Mendengar ucapan Omanya , Sasa manyun dan menyilangkan tangannya di dada .
" Nggak papa bu ..." Luna menimpali . " Sasa makan ya sama Tante ..." Bujuknya .
Sasa langsung tersenyum dan membuka mulut lebar-lebar , saat Sasa menyuapkan sesendok nasi .
" Iya kalau saya sih terserah sama Luna saja ." Kata Widya , menimpali omongan Karina barusan , membahas soal rencana pernikahan yang akan dilaksanakan bulan depan .
" Tapi mereka sepakat tidak ada resepsi dulu ,hanya akad nikah sederhana saja ." Ucap Karina lagi .
Widya tersenyum ." Nggak masalah buat saya Bu , yang penting adalah akad nikahnya saja dan semua bisa berjalan lancar nantinya ."
" Amin..." Sambung Karina .
Selesai makan , mereka kembali duduk di ruang tamu .
" Loh kalungnya tadi mana ?" Tanya Karina pada Arya . Setelah membuka tas dan tak menemukan barang yang dicarinya di sana .
" Ketinggalan di mobil kayaknya ."
Arya berdiri . " Biar aku ambil ." Ia lalu bergegas keluar .
" Eh diluar hujannya deras ." Widya menimpali , tapi Arya keburu keluar dan berlari ke mobil .
Tak lama ia kembali dengan rambut dan baju yang sedikit basah ,lalu ia memberikan kotak perhiasan itu ke Mamanya .
Widya melihat ke Arya yang rambutnya basah kuyup walaupun cuma sebentar tadi , karena hujan memang turun cukup deras .
" Sebaiknya kamu ke belakang ..." Perintah Widya ." Lun , kamu ambilkan handuk cepetan . "
" Iya Ma ."
Luna berbalik dan berjalan ke belakang , Arya mengikuti di belakangnya .
Luna mengambil handuk dibelakang , saat berbalik ..ternyata Arya sudah ada di depannya .
Luna mengulurkan handuk ditangannya . " Ini Pak ."
Arya mengambil handuk dan mulai mengeringkan rambutnya .
" Saya buatkan teh jahe dulu ,biar nggak masuk angin ."
Arya mengangguk dan hanya menatap Luna yang berjalan ke dapur .