NovelToon NovelToon
(Bukan) Sang Pengganti

(Bukan) Sang Pengganti

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:14.3M
Nilai: 5
Nama Author: SkySal

Bagaimana rasanya jika tiba tiba-tiba kamu harus menikah dengan pria yang 10 tahun lebih tua darimu?
Seharusnya tidak masalah, bukan?
Tapi bagaimana jika pria itu adalah kakak sepupumu sendiri yang tumbuh bersama denganmu?
Seharusnya itu juga tidak masalah.
Tapi, bagaimana jika dia adalah tunangan kakakmu yg telah menjalin kasih dengan kakakmu selama 8 tahun?
Masih mau?
Elnaz Mikayla tidak punya pilihan selain harus menerima pernikahan dengan sepupunya sekilagus tunangan kakaknya sendiri.
Bagaiamana bisa?
Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 28 - Komitmen

Dr. Claire menatap pasutri muda ini bergantian, senyum sumringah mengembang di bibir nya melihat perubahan yg jauh lebih baik dalam tatapan mereka.

"Apa kabar mu, Elnaz?" tanya dr. Claire.

"Sangat baik, Dr. Claire, terimakasih" jawab Elnaz.

"Aku senang kalian memutuskan datang kembali" ujar dr. Claire lagi "Apakah kalian berdua melakukan saran ku?"

"Kak Arfan ingin melakukan nya tapi aku tidak"

"Kenapa?" tanya dr. Claire.

"Aku merasa itu seperti di paksakan, tapi aku sekarang mengerti bahwa hubungan kami memang butuh dorongan untuk melangkah maju" tutur Elnaz sembari melirik Arfan.

"Bagaimana dengan mu, dr. Arfan?" tanya dr. Claire "Apa yg kau rasakan tentang hubungan kalian?"

"Aku merasa senang jika Elnaz mau merubah hubungan kita, dan aku juga tidak masalah jika Elnaz tidak mau merubah nya. Karena aku tidak mau Elnaz merasa tidak nyaman dalam hubungan kami"

"Lalu, apa yg ingin kalian lakukan sekarang?"

"Komitmen" jawab Elnaz dan Arfan bersamaan, dan tentu jawaban itu membuat dr. Claire merasa senang.

"Itu sangat bagus, yg paling penting dalam sebuah hubungan adalah komitmen, saling pengertian, saling menghargai, dan percaya. Kalian sudah saling mengenal bahkan tumbuh bersama, bahkan bisa di bilang, Elnaz tumbuh di bawah pengawasan dr. Arfan, bukan begitu? "

Elnaz mengangguk, menyetujui pernyataan dr. Claire. Namun dr. Claire juga melihat sebuah keraguan di mata Elnaz.

"Katakan apa yg ingin kamu katakan, Elnaz. Di sini, kita semua harus jujur dan terbuka. Dengan begitu, kita bisa tahu tindakan apa yg harus kita ambil" tukas dr. Claire.

"Katakan saja jika kamu meragukan ku, El" pinta Arfan meyakinkan agar Elnaz mengungkapkan perasaan nya. Elnaz menatap Arfan dengan ragu, seolah ia merasa tidak nyaman untuk berkata jujur.

"Tatap mata ku dan ungkapkan perasaan mu pada ku, El" tegas dr. Claire "Anggap saja kamu sedang curhat pada ku sebagai sesama perempuan" lanjut nya yg memberikan dorongan pada Elnaz agar mau berkata jujur.

"Jika aku boleh berkata jujur, aku....aku tidak bisa mempercayai Kak Arfan sebagai pasangan. Karena bagaimana pun juga sebelum nya dia adalah kekasih kak Elsa. Mereka saling mencintai selama 8 tahun, mereka selalu berbagi segala nya dan selalu bersama sama. Jadi sangat tidak mungkin rasa nya jika Kak Arfan bisa melupakan Kak Elsa dan membuka hati untuk ku. Bagaimana jika suatu hari nanti aku bisa menerima Kak Arfan dan disaat itu Kak Arfan malah kembali pada Kak Elsa atau Kak Elsa mau merebut nya dari ku? "

Arfan dan dr. Claire sama sama tercengang mendengar penuturan Elnaz, walaupun demikian, apa yg di katakan Elnaz bisa di fahami. Setiap wanita akan cemburu pada mantan pasangan suami nya, apa lagi di sini posisi Elnaz di anggap sebagai pengganti dan tidak memulai pernikahan nya dengan ikatan cinta.

"El..." Arfan menggenggam tangan Elnaz dan mengecup nya "Aku tidak lagi mencintai Elsa, apa yg dia lakukan pada ku telah menghapus cinta yg aku punya untuk nya. Aku sudah berjanji pada mu, pada nenek dan pada diri ku sendiri. Kebahagiaan mu adalah yg terpenting, aku sudah mencintai mu sejak dulu sebelum Elsa, walaupun cinta itu mungkin hanya sebagai adik. Dan jika aku boleh jujur, aku suka ikatan kita yg sekarang. Aku tidak ingin kehilangan mu, dan aku sangat suka saat kamu cemburu pada Suster Jessy" tukas Arfan dengan senyum lebar di bibir nya.

"Aku tidak cemburu" sela Elnaz.

"Kamu cemburu" tegas Arfan dan Elnaz masih menggeleng tegas "Baiklah, tidak apa apa kalau kamu tidak cemburu. Tapi aku serius, aku ingin berkomitmen untuk meng habiskan waktu bersama Mu. Tua bersama mu, dan bahkan aku ingin menghembuskan nafas terakhir ku di pelukan mu.... "

"Sshtttt.." Elnaz meletakkan jari nya di bibir Arfan sembari menggeleng kan kepala "Jangan berbicara sampai terlalu jauh kesana, Kak" lirih Elnaz.

"Apa kau masih meragukan Arfan, Elnaz?" tanya dr. Claire juga dengan senyum mengembang di bibir nya, melihat bibit cinta yg tampak segera tumbuh di mata keduanya. H

Elnaz menggeleng lemah, namun matanya memberikan jawaban yg lain. Masih ada keraguan yg Elnaz simpan "Jujurlah, El" pinta dr. Claire yg menyadari apa arti dari tatapan Elnaz itu.

"Tidak ada" bibir Elnaz berkata tegas, namun mata nya juga menegaskan bahwa ia memang masih menyimpan keraguan yg lain. Namun dr. Claire tahu, Elnaz tak bisa di paksakan saat ini.

Elnaz dan Arfan harus menjalani semua nya dengan perlahan dan bertahap. Arfan pun juga mengerti akan hal itu.

"Baiklah, cobalah melangkah secara perlahan dan yg terpenting adalah nikmati apa yg kalian lakukan. Jangan fikirkan masa lalu dan fokuslah pada apa yg kalian miliki sekarang. Apapun masa lalu nya, fakta nya sekarang kalian saling memiliki dan masa depan kalian juga milik kalian"

.........

Elnaz menunggu Arfan yg kata nya sebentar lagi akan pulang, setelah melakukan Konseling dengan dr. Claire, Arfan harus kembali bertugas kerumah sakit. Sementara Elnaz lebih memilih pulang dan menunggu suami nya di rumah sembari melakukan beberapa pekerjaan rumah.

Terdengar suara deru mobil dari luar, Elnaz bergegas membukakan pintu untuk suami nya itu.

"Assalamualaikum" ucap Arfan sembari tersenyum sumringah, raut wajahnya tampak berseri setelah melakukan Konseling Kedua tadi. Begitu juga dengan Elnaz, ia juga tak bisa menyembunyikan senyum sumringah nya. Seolah ada beban yg terangkat dari pundak mereka, seolah ada cahaya yg menerangi jalan mereka.

"Waalaikum salam" jawab Elnaz kemudian ia mencium punggung tangan Arfan dan membawakan tas kerja nya.

"Sudah makan malam, Dek?" tanya Arfan sembari merangkul pundak Elnaz dan melangkah bersama memasuki kamar mereka.

"Sudah" jawab Elnaz "El siapkan air hangat ya, Kak" ujar nya.

"Iya, Sayang" jawab Arfan.

Komitmen, setelah memutuskan hal itu entah mengapa Elnaz merasakan perasaan yg berbeda. Begitu juga dengan Arfan, seperti ada rasa yg bergejolak di hati nya. Sebuah perasaan hangat dan juga antusias untuk melangkah lebih jauh.

Setelah Arfan mandi, ia menyusul Elnaz yg ada di atas ranjang.

"Capek banget hari ini, sampai sakit kepala kakak..." keluh Arfan, mendengar itu Elnaz langsung meletakkan buku nya.

"Sini, biar El pijat" seru nya sembari menepuk paha nya. Arfan pun langsung meletakkan kepalanya di pangkuan Elnaz dan dengan jari jari lentik nya Elnaz langsung memberikan pijatan lembut di kepala suaminya. Arfan memejamkan mata, menikmati pijatan lembut itu dan hal sekecil itu rupanya cukup menimbulkan perasaan hangat di hati nya.

"Sudah, sekarang kita tidur ya" Arfan berkata sembari mengangkat kepala nya dari pangkuan Elnaz. Elnaz pun mengangguk dan ia menarik selimut.

"El, boleh... Em... Boleh kakak cium kening mu?" tanya Arfan lirih dan entah mengapa kini pertanyaan itu malah membuat Elnaz merona dan Arfan sendiri malah tampak salah tingkah.

"Boleh" jawab Elnaz malu malu.

Elnaz memejamkan mata dan Arfan pun menangkup kedua pipi istri nya itu dengan lembut. Arfan mendaratkan bibir nya di kening Elnaz dan mengecup nya dengan lembut.

Sekali lagi, hal sekecil itu membuat perasaan kedua nya menghangat.

.........

Saat bangun tidur, Arfan kembali mencium Elnaz sembari mengucapkan selamat pagi. Lagi lagi hal itu membuat Elnaz merona.

Bahkan saat Arfan hendak berangkat bekerja, Arfan kembali mencium kening Elnaz dan Elnaz juga mengantar nya hingga ke mobil.

"Nanti anterin kakak makan siang ya" pinta Arfan dan Elnaz mengangguk sembari tersenyum samar.

"Ya sudah, kakak pergi dulu. Hati hati di rumah" ujar Arfan kemudian mengecup kening Elnaz.

"Kakak juga, hati hati di jalan"

"Iya, Sayang.

1
Puspa Rumaisha
Elsa, maksdunya
Puspa Rumaisha
lebayy kali pak dokter /Grin/
Puspa Rumaisha
itu mulu fan yg dibahas, kesanya kamu gagal move on, ungkapan cintamu ke hanya dusta belaka
Puspa Rumaisha
bela teroooosssss, najisss bettt sama enak modelan isna ini
Puspa Rumaisha
tak hanya
Puspa Rumaisha
ini Elnaz pake baju apa? maksudnya kan waktu dia pergi dari rumah dia ga pake hijab cuma pake kaos dan celana rumahan
Puspa Rumaisha
atas nama profesional dampe mau2nya berfose2 menjijaykan /Puke/
Puspa Rumaisha
maksudnya belum siap
Puspa Rumaisha
lah bukanya udah ya waktu itu pas Elnaz abis mandi selese dri haid.
Puspa Rumaisha
harusnya dijelaskan detil kegiatanya tor, biar lebih ngena dan berasa nyampe gitu ceritanya, masa iya habis masak nguprek di dapur langsung cap gasss berangkat, mandi dulu gitu, besolek, detil pakaiannya gmna.
Puspa Rumaisha
padahal baca novel ini sdh kesekian tapi tiap baca ulang ttep aja nangiss nyesekkk
Vien Habib
Luar biasa
ayu cantik
bagus
santy susanty
jalan ceritanya seru, duka banget....
Entin
Luar biasa
Paulina Tina
bagus
Gktau
Luar biasa
zeus
Klo kau bukan lelaki tolol ajak pindah istrimu.. Tp mo bgmn lg kenyataanya Mc Cowoxnya tolol Dan egois ya gitu..
⋆.˚mytha🦋
wkwkwkwk... hahaha rasakan arfan di balikin kan sama El 😆😆😆
⋆.˚mytha🦋
serba salah si jadi El.. satu sisi mau nyelametin biar sodara perempuannya gak salah langkah, tapi satu sisi kamu juga salah El karena gak izin suami... tapi klu izin juga pasti gak akan di izinin... makanya nekat mastiin sendiri...huuuft

klu sodara sedarah pasti gitu, biar katanya kita benci, tapi tetep aja masih perduli n sayang di lubuk hati yg paling dalam sekalipun 🥹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!