"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.
'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
"Mmh, biar kupikir dulu." Jawab Gina membuat jantung Leora berdegup kencang.
'Tentu saja karena Angkasa sebenarnya mencintai Leora. Tapi mengapa pria itu terlalu bodoh?!
Ck!!!! Angkasa pasti tidak menyadari perasaannya karena sebelumnya dia belum pernah jatuh cinta.
Ya iyalah, dia belum pernah jatuh cinta karena seumur hidupnya dia sebenarnya sudah jatuh cinta pada Leora.
Hah,, bagaimana aku mengatakannya pada Leora? Dia tidak mungkin begitu mudah mempercayai ucapan ku.' Gumam Gina menghela nafas.
"Dok?" Ucap Leora saat melihat ekspresi Gina yang terlalu mendalami pikirannya.
"Hah, aku tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskannya padamu." Ucap Gina menghela nafas.
"Memangnya masalah ini sangat rumit?" Tanya Leora kebingungan.
Gina kembali menghela nafas sebelum tatapannya tertuju pada setoples permen coklat yang tidak pernah disentuh oleh Leora.
Gina langsung mengambil toples permen itu dan mengambil 1 buah permen dari dalam.
"Cobalah makan ini." Ucap Gina memberikan sebuah permen pada Leora.
Leora kebingungan, tapi ia tidak mengatakan apapun dan hanya membuka bungkusan permen itu.
"Apa menurutmu kau pernah melihat permen ini di suatu tempat?" Tanya Gina sembari memegang 1 bungkusan permen di tangannya.
"Hmm?" Leora memperhatikan permen di tangannya, "Aku rasa tidak. Bukankah dokter yang memberikan permen ini padaku?" Tanya Leora.
"Makanlah dulu." Ucap Gina yang masih menahan untuk menjawab pertanyaan Leora.
Leora tidak membantah lagi dan langsung memasukkan permen ke dalam mulutnya. Ia menghisap permen itu dan merasa biasa saja dengan rasanya.
Tapi setelah beberapa saat Leora mencoba menggigit permen itu hingga ia terkejut ketika lumeran coklat putih yang terasa sedikit asin membanjiri mulutnya.
"Ini,, permen ini," ucap Leora mengingat sesuatu di masa lalunya.
"Permen permen ini adalah permen yang diberikan Angkasa untukmu. Pria itu mengatakan kalau ia menyukai orang yang memberikan permen itu padanya.
Aku tidak tahu apakah dia menyukainya sebagai seorang kekasih, teman, ataupun mungkin ibunyalah yang memberikannya permen itu.
Tapi dia bilang, setiap kali ya makan permen itu ia merasa sangat damai." Cerita Gina yang diberi banyak bumbu.
Leora tertegun mendengarkan cerita Gina. Terakhir kali dia makan permen itu saat dia pertama kali mengikuti audisi pemilihan model baru.
Lalu setelah itu, ia tidak pernah menemukan permen itu di pasaran, ternyata bungkusnya di ganti.
"Aku pikir perusahaan yang membuat permen ini sudah tutup. Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali aku memakannya." Ucap Leora memandangi bungkus permen di tangannya.
"Jadi,, pemen ini diberikan Angkasa padaku?" Lagi ucap Leora merasa tak percaya.
"Iya," jawab Gina.
"Dia menyukai orang yang pertama kali memberinya permen ini? Apa dia mengatakan kapan pertama kalinya ia menerima permen ini?" Lagi tanya Leora.
"Dia tidak mengatakannya, dia hanya bilang, kalau itu adalah pertama kalinya ia melihat seorang bidadari." Ucap Gina yang sebenarnya ingin muntah dengan ucapannya sendiri.
Karena memang Angkasa lah yang memberikan permen itu pada Leora, tapi Gina hanya menebak kalau permen itu berasal dari Leora, oleh sebab itu, Angkasa mengembalikannya pada Leora.
'Aku harap tebakanku benar, jika tidak, aku sendiri yang akan pusing nanti.' Gumma Gina mengatupkan gigi-giginya.
"Hm,, mungkinkah itu dariku?" Ucap Leora kebingungan.
"Jadi itu darimu? Kapan Kau memberikan permen itu padanya?" Tanya Gina bersemangat.
"Eh? Itu,, saat ia pertama kali datang ke rumahku karena dibawa oleh Liona. Dia sudah SMA, sementara aku masih SMP." Ucap Leora.
"Berarti itu benar, kaulah orang yang dia maksud. Mungkinkah dia mencintaimu setelah tahu kebenarannya?" Tanya Gina.
"Eh??" Leora begitu terkejut dengan semua kata-kata Gina.
"Itu tidak mungkin. Dia mengusulkan kami untuk bercerai." Jawab Leora.
"Ap,, apa? Jadi dia sendiri yang mengusulkan untuk bercerai?" Tanya Gina tak percaya.
"Hm,, aku yang pertama kali mengusulkannya. Tapi kemudian dia kembali mengungkitnya."
"Astaga!!! Itu tidak mungkin terjadi!" Ucap Gina dengan kesal.
"Kenapa?" Lagi tanya Leora.
"Bisakah aku memohon supaya kau membatalkannya?
Dia memiliki trauma yang bisa membuatnya bunuh diri.
Kalau sampai kalian bercerai, dia akan semakin terpuruk.
Sudah cukup satu bulan baginya hidup sendirian tanpamu dan terus melukai dirinya sendiri, kau tidak mungkin menambahkan menjadi seumur hidupnya 'kan?" Ucap Gina penuh permohonan.
"Tapi kami berdua sudah sepakat." Lagi kata Leora membuat Gian terdiam.
"Sebenarnya, hari ini dia akan pindah ke perusahaan utama. Tidak mengurus dunia hiburan lagi.
Anggara mengatakan kalau Angkasa memutuskan seperti itu karena pria itu ingin melampiaskan amarah dan dendamnya pada para pengawal." Ucap Gina dengan sedih.
"Maksudmu?" Tanya Leora kebingungan.
"Kau tahu rasanya patah hati? Dia baru saja mengalaminya untuk pertama kalinya.
Apa kemarin, di kamar ini, kalian sempat membahas mengenai pacarmu? Maksudku mantan pacarmu?" Tanya Gina yang kembali ingat dengan cerita Anggara.
"Tunggu, jadi alasan sebenarnya? Dia cemburu pada Radit?" Tanya Leora merasa tak percaya.
"Jadi kalian memang membahasnya? Astaga!!! Inilah masalahnya!
Kemarin malam setelah ia kembali dari rumah sakit, dia membuat kekacauan di apartemen.
Semua barang hancur, lengan kanannya terluka dan mendapat 30 jahitan.
Dia cemburu!!!" Ucap Gina membuat Leora terkejut.
"Di,, dia terluka karena cemburu?" Tanya Leora terkejut.
"Begitulah dia, traumanya yang merusak emosinya sudah sangat parah. Oh ya, aku mengatakan ini tidak untuk mempengaruhimu agar membatalkan perceraian kalian.
Tapi, kalau kau benar-benar mencintainya, tolong jangan ragu untuk menemuinya.
Saat ini dia sedang terbaring di rumah sakit ini. Di kamar VIP 432.
Anggara mengatakan kalau pria itu bangun, kemungkinan mereka berdua sudah pergi ke luar negeri dan tak akan kembali lagi." Ucap Gina dengan wajah sedih.
"Aku akan menemuinya!" Ucap Leora segera berlari dari kamar.
Gina tidak mencegah Leora, dia hanya tinggal memandangi pintu yang telah ditutup rapat.
'Aku harap aku berhasil mengubah keputusanmu.' Gumam Gina menyentuh perut datarnya.
"Sayang, doakan Ayah supaya ia tidak jadi meninggalkan kita." Ucap Gina mengusap perutnya.
Sementara Leora sudah memasuki lift dan langsung pergi ke kamar Angkasa. Begitu tiba, ia terkejut dengan penjagaan yang sangat ketat.
"Selamat datang Nyonya." Sambut pengawal yang berjejer di sepanjang koridor rumah sakit.
Leora tidak punya waktu untuk menjawab semua pengawal itu, ia hanya berlari dan membuka pintu kamar Angkasa.
"Selamat datang Nyonya." Ucap para pengawal yang juga berjaga di kamar Angkasa.
Sementara Leora langsung ke sisi tempat tidur Angkasa dan memegang tangan Angkasa.
"Aku disini." Ucap Leora mulai terisak di tempatnya.
Isakan Leora membuat para pengawal langsung keluar dari kamar itu.
Mereka terkejut saat mendapati Anggara baru saja tiba.
"Kenapa kalian keluar?" Tanya Anggara.
"Nyonya sedang menemui Tuan." Jawab sala satu pengawal.
Anggara tidak mengatakan apapun lagi dan langsung berbalik untuk pergi lagi.
'Perusahaan sedang kacau karena karena Tuan Fian. Aku harus menyelesaikannya sendiri.' gumamnya memasuki lift.
Interaksi Dengan Pembaca
Terima kasih.....
Jika nanti ada kesalahan atau keluhan, tolong jangan sungkan memberi tahu otor supaya bisa diperbaiki.
Visualnya gimana ya?
Otor gak punya yang pas hehe... ada saran?
keras berbagai macam gaya
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
bagaimana dengan istrinya
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣