NovelToon NovelToon
My Bastard Husband

My Bastard Husband

Status: tamat
Genre:Contest / Duda / CEO / One Night Stand / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK DIBACA, KALIAN BISA PILIH NOVEL YANG LAIN (DISARANKAN YANG TERBIT DARI 2022 KE ATAS) ... KALAU MASIH NEKAT, SILAHKAN DIMAKLUMI SEMUA KEANEHAN YANG TERDAPAT DI DALAM NOVELNYA.

SEKIAN _ SALAM HANGAT, DESY PUSPITA.

"Aku merindukanmu, Kinan."

"Kakak sadar, aku bukan kak Kinan!!"

Tak pernah ia duga, niat baiknya justru menjadi malapetaka malam itu. Kinara Ayunda Reva, gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA harus menelan pahit kala Alvino dengan brutal merenggut kesuciannya.

Kesalahan satu malam akibat tak sanggup menahan kerinduan pada mendiang sang Istri membuat Alvino Dirgantara terpaksa menikahi adik kandung dari mendiang istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Baik Kan, Kak? (Kinara)

"Katakan apa yang terjadi, Sera!!"

Untuk kesekian kalinya, Broto menuntut penjelasan Sera. Sejak tadi kepalanya seakan mau pecah lantaran memikirkan apa yang terjadi pada sang Putri kecilnya. Di balik kasarnya, dia tetaplah seorang Ayah. Darah dagingnya, dan hanya Kinara satu-satu senyumnya saat ini.

Tak ia duga, sosok yang menjadi alasannya tersenyum adalah orang yang juga memberikan luka tersakit. Ia tak memahami betul siapa yang bersalah di sini, jantungnya sejak tadi begitu sakit.

"Sera!!"

Sera mundur beberapa langkah, keterkejutannya akan amukan Broto membuatnya ciut. Hendak menjawab, namun Sera belum tahu pasti apa yang terjadi di antara 3 orang yang sempat ia lihat tengah cekcok siang itu.

"Maaf, Pak, t-tapi mungkin menantu anda adalah jawabannya," ujar Sera memilih jawaban yang tak membuatnya terpojok tanpa membuat Vino dan Gio sebagai tersangka saat ini.

"Me-menantu? Vino maksudmu?"

"Iya, Pak."

Sera kembali menutup erat mulutnya, jika saja Vino tahu hal ini, habis sudah riwayatnya, pikir Sera.

Broto sejenak terdiam, napasnya tercekat, sesak menyiksa dan kini susah payah memegang dadanya. Tidak, ia takkan mampu lebih lama lagi menahannya, dalam pikirannya kini hanya Kinara dalam tangis yang tengah memeluk dirinya sendiri.

"Ki-Kina ...."

Suara itu terdengar amat sangat berat, bersamaan dengan jatuhnya tubuh besar itu.

Brugh

"Bapak!!"

Sera panik bukan main, wanita cantik itu kalang kabut. Bingung harus melakukan apa, jelas saja ia tak mampu menahan beban seberat itu. Dengan langkah buru-buru, Sera berlari dengan apron masih mengait di lehernya.

"Bambang!!"

"Astaga dimana makhluk itu?!!"

Berlari mengejar tukang kebun yang hari ini tengah merapikan taman belakang. Pria paruh baya dengan wajah yang di penuhi keringat lantaran teriknya mentari itu segera menghentikkan pekerjaannya.

"Ada apa?"

"Bapak pingsan, tolong bantu aku!!"

Segera ia berlari mengikuti langkah Sera, kekhawatiran kedua orang itu sama. Kesehatan Broto memang menurun sejak kepergian Kinan, dan jika terjadi hal-hal seperti ini, tentulah dapat berakibat fatal nantinya.

"Rumah sakit?"

Anggukan Sera membuat Bambang tanpa pikir panjang membopong tubuh besar Broto, hanya bersama Sera pria itu melajukan mobil begitu cepatnya. Sera yang berada di samping Broto sesekali berteriak lantaran Bambang melaju dengan sesukanya karena alasan keadaan darurat Broto.

Tak butuh waktu lama, para dokter juga cepat bertindak kala Broto tiba di rumah sakit. Sera dan Bambang hanya mampu menunggu kabar baik dari pihak rumah sakit.

"Non Kina bagaimana?"

"Tidak aktif, aku rasa Kinara tak membawa ponselnya."

Bambang baru ingat, kejadian buruk yang menimpa Kinara kemarin. Sejenak ia menghela napas perlahan, mengingat hal itu, ia percaya keluarga majikannya tidak sedang baik-baik saja.

******

Sedang di Apartemen Vino, Kinara mulai muak berbaring dan tak bisa tidur dengan tenang. Gadis itu menatap tatanan kota melalui jendela kaca yang membentang cukup luas itu. Ia rindu akan bebasnya, pergi ke tempat yang ia mau tanpa ancaman apapun, sungguh ia rindu kebebasan yang bahkan beberapa hari lalu masih ia rasakan.

"Apa yang harus kulakukan," ujar Kinara menggigit bibirnya, sembari menahan butiran kristal bening yang kini membasahi manik indahnya.

Menatap jua beberapa foto di sana, Kinanti yang masih tetap tersenyum begitu indah di matanya. Entah mengapa ia merasa bersalah kala menatap bayangan tubuhnya, Kinara tak paham betul apa yang terjadi di antara Kinanti dan juga Vino, hanya saja ia mengambil kesimpulan tidak ada kebahagiaan yang Kinanti dapatkan saat pernikahannya dengan Vino.

Kinara berjalan, mendekat dan kini mendekap foto itu. Mengusap lembut wajah sang Kakak yang kini takkan mampu ia temui lagi, sungguh rindu tersesak kala merindukan seseorang yang takkan bisa ia tatap lagi.

"Kak, apa kabar? Apa kakak bertemu Bunda disana? Kalian pasti semakin cantik," ujar Kinar dengan senyum tulusnya, bukti Vino mencintai Kinanti cukup jelas di sini.

Bahkan pakaian Kinanti masih tersusu rapi di lemari, beberapa lukisan dengan nama Kinanti masih tersebar di kamar itu.

"Apa dia baik, Kak?"

Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil Kina. Sejenak ia mengingat bagaimana perlakuan Vino tadi malam, sempat berpikir ia mungkin sedang menghayal, namun mengapa senyata itu, pikir Kinara.

Kring

Kring

Kring

Telepon rumah sudah kesekian kalinya berdering, dan jiwa penasaran Kinara akhirnya hilang jua. Ia merasa terganggu dengan suara itu.

"Hallo?"

"Kinara?"

Suara itu begitu Kinara kenal, sejenak gadis cantik itu terdiam, tersenyum dan seakan merasa aman kala mendegar suara itu.

"Iya, Kak ... ini Kina,"

"Ck, sial!!! Dia benar-benar mengurungmu," umpat Gio dari seberang telepon, Kinara hanya mengernyit heran lantaran tak mengerti dengan ucapan Gio.

"Buka pintunya, Kina!!"

"I-iya, Kak."

Kinara berlari, kemenangan akan segera hadir, pikirnya. Namun langkah itu terhenti kala ia menyadari tulisan tangan dengan huruf kapital menempel di pintu utama.

"JANGAN MACAM-MACAM!"

Entah mengapa, Kinara seakan takut dengan ancaman Vino. Hanya sekadar tulisan, bukan keluar langsung dari bibirnya.

Memilih dalam persimpangan, ia ingin membukannya, namun mengapa tubuhnya mendadak kaku walau hanya untuk mengangkat tangan.

Tbc

1
Anonymous
Selalu keren otw next cerita
aksari
ceritamya bagus, menguras emosi.
Susi Andriani
si vino gitu kurang kasih sayang kali ya
Susi Andriani
iyalah serah autornya
Susi Andriani
hamil
Susi Andriani
toor dia ini masih kerabat megantara ya
Susi Andriani
hadir lagi
Virgo 08
Alhamdulillah.. Alloh masih memberi umur pak broto panjang, melalui tangan dokter dia selamat.
Juan Sastra
di kisah kinan bukannya adiknya bernama reva atau aku salah ingatnya, atau nama panjangnya
Halimah
Aku team Arinda😂
Halimah
miris bgt nasibmu Afkhar😭😭😭😭
Halimah
Knp aku yg mewek😭😭😭😭
suyetno
Luar biasa
suyetno
ga sadar diri di yg melakukan dia pl yg marah sabar kina biar dpt karma dia nanti
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
Radha nyasar disini😂😂😂😂
Halimah
Vino gebleg/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
Masih mau ngelak??????? Dasar pengecut😡😡😡😡😡😡😡
Halimah
kesel bgt bacanya dr awal smp sini😡😡😡😡 kinara begok y kebangetan....Ayah y jg ga bijak mengambil keputusan. Main usir" aja anak sendiri disaat dia lg terpuruk.
Halimah
Makanya ceritain aja semuanya jgn terlalu lama ditutupi karna biar bagaimanapun ayahnya harus tau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!