Dokter Kirana Larasati, karena masa lalu nya yang penuh lika liku, kepergian satu persatu orang yang di sayang nya membuat Kirana Larasati berjuang mewujudkan keinginan mereka yang Ia cintai. Janji nya pada seseorang di masa lalu nya membuat Kirana menutup pintu hati nya untuk semua Pria, bahkan dengan sahabat nya sendiri.
Yuk mampir ke karya Nayla yang kedua, semoga terhibur. Maaf kalau banyak typo typo yang kurang mengenakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Manis
💋💋💋
Seharian Kirana menghabiskan waktu membantu Bi Mayang dan juga menemani Kakek, Ia enggan untuk naik ke kamar nya karena malu ketika membayangkan bertemu suaminya yang kata nya mesum.
" Sudah Nak, kembali saja ke kamar mu sejak tadi kamu sibuk di dapur membantu Bibi. Itu semua bukan kerjaan mu, kamu disini sebagai anak di rumah ini, Istri dari Adrian cucu Kakek " Nasihat Kakek Wijaya.
Kirana baru saja ingin berucap namun Kakek Wijaya seakan mengerti maksud nya.
" Tidak ada tapi tapian, cepatlah..... "
Kirana terpaksa mengikuti saran Kakek Wijaya dan kembali ke kamar nya, dengan langkah hati-hati dia memasuki kamar baru nya bersama Pria yang sudah resmi menikahi nya.
" Tidak ada, kemana dia " Batin Kirana setelah melihat kamar kosong.
Kirana bisa menarik nafas lega dan mulai melangkah masuk, namun baru saja beberapa langkah terdengar pintu berbunyi.
Kirana menoleh ke arah pintu dan nampak Adrian yang mengunci pintu kamar dan tersenyum senyum tidak jelas.
" Kak Adrian..... kapan masuk ? " Tanya Kirana seperti orang bodoh.
Sudah jelas- jelas Ia baru saja melihat Adrian masuk dan mengunci pi tu, namun masih saja Ia bertanya.
" Kenapa, ini kan juga kamarku. Hm...aku ralat lagi, kamar kita jadi aku bisa masuk kapan saja aku mau " Lagi-lagi Adrian menggoda Kirana kembali.
Kali ini Ia tidak main- main, langkah kaki nya membawa nya semakin mendekat ke arah Kirana hingga istri nya itu terpojok di sudut ruangan.
Perlahan Adrian terus mendekatkan diri nya pada tubuh Istri nya, aroma harum yang keluar dari tubuh Kirana semakin memabukkan untuk nya.
" Kiran. ...... ! " Panggil Adrian dengan suara serak karena menahan sesuatu yang hampir memenuhi ubun- ubun nya.
" Kak, kak.... apa yang Kakak lakukan "
Kirana memalingkan wajah nya ketika bibir nya hampir saja bersentuhan dengan bibir suami nya, alhasil ciuman itu terkena pipi kanan nya. Jantung nya ikut berdebar kencang, ketika bibir suaminya menempel di pipi nya. Serasa ada aliran listrik dalam tubuh nya.
Adrian semakin bernafsu ingin menikmati lebih jauh ***** Istri nya, menikmati sesuatu yang semakin menantang Libido nya. Membayangkan nya saja sudah membuat nya merasakan nikmat yang tiada tara.
Tangan nya meraih wajah Kirana mengarahkan tepat di depan wajah nya, bibir merah ranum sungguh menggiurkan bagi nya.
" Kak, jangan.... ! "
" Diam lah sayang, nanti juga kamu akan menikmati nya " Bisik Adrian tepat di telinga Kirana.
Lidahnya mulai bermain- main disana, dan juga leher jenjang itu. Kirana mendorong tubuh Adrian namun Adrian mengunci tubuh nya sehingga Ia tidak mampu untuk bergerak lagi.
Adrian mulai mel**** bibir ranum itu perlahan
" Manis " Batin nya
" Mp........!
" Diam sayang ku mohon " Adrian memohon dengan mata satu menahan hasrat dalam tubuh nya.
Ciuman pelan itu makin lama makin menjadi ******* kasar, Adrian ingin yang lebih dari itu. Di gigit nya bibir Kirana pelan agar Istri nya itu mau membuka mulut nya, agar Adrian bisa leluasa mengesplor semua yang ada disana.
Kirana mengap- mengap hampir kehabisan nafas akibat ulah suami nya.
" Kamu milikku " Bisik Adrian
Bulu kuduk Kirana berdiri mendengar bisikan suami nya, ini kali pertama Ia melakukan hal itu bersama Pria dan untung nya Pria itu sudah halal untuk nya.
Tangan Adrian tidak tinggal diam, Ia mulai meraba gundukan indah di depan nya, Kirana mencoba menolak namun lagi- lagi Adrian menatap nya dengan tatapan memohon. Entah mengapa Kirana tidak dapat menolak keinginan suami nya itu.
Satu persatu kancing baju Istri nya terlepas tanpa di sadari Kirana, Adrian semakin di mabuk dan merasa hampir gila ketika tangan nya menyentuh sempurna dua gunung kembar milik istri nya yang sangat pas di tangan nya.
" MasyaAllah " Batin Adrian
Kirana tersipu malu karena Adrian menatap tubuh atas nya dengan tatapan yang ingin memangsa.
Perlahan Adrian mulai menempelkan bibir nya, ******* pelan put*** buah kembar milik istri nya, beberapa kali Kirana mengeliat merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuh nya.
Adrian semakin rakus berada di sana, bak balita yang memang masih memerlukan Ibu nya, Ia ingin berlama- lama di sana.
Tangan nya mulai meraba- raba ketempat lain yang lebih sensitif di bagian bawah tubuh Kirana.
Masih dengan memainkan put*** buah kembar itu, tangan kanan nya mulai bergerilya mencari tempat yang tak kalah indah dan memabukkan.
Kirana terkejut ketika tangan kekar itu menyentuh kepunyaan nya yang sangat sensitif, Ia berusaha menolak begitu juga dengan Adrian yang sudah semakin tidak dapat mengendalikan diri.
Tanda merah di mana-mana sudah Ia ciptakan, bibir nya mulai turun ke bawah menelusuri perut yang masih datar dan indah.
" Kak cukup......! " Kirana memohon
" Aku menginginkan lebih dari ini sayang, bukan kah kamu sudah menjadi milik ku dan aku berhak untuk itu " Ucap Adrian susah payah.
" Tapi Kak....!
" Tidak ada kata tapi, karena aku sangat menginginkan mu. Menginginkan semua yang ada pada mu "
Kirana menatap dalam pada mata suami nya, Ia tahu akan sangat mengecewakan hati suami nya kalau Ia menolak, tapi keadaan dirinya tidak memungkinkan untuk nya melayani suaminya.
" Tapi apa sayang, apa kamu masih memikirkan Pria lain, atau kamu mencintai nya " Tanya Adrian.
Kirana memejamkan wajah nya dan memberanikan diri mengatakan alasan yang sebenar nya kenapa Ia belum bisa mengabulkan keinginan suami nya.
" Kak Adrian lupa kalau aku sedang tamu bulanan " Jawab Kirana pelan masih dengan memejamkan mata nya.
Sebenar nya dia juga sudah terhanyut dalam buaian suaminya, entah rasa apa tapi yang pasti Ia pun ingin merasakan yang lebih dari itu.
