Berkisah tentang seorang gadis berparas cantik dengan bentuk tubuh yang nyaris sempurna.
Sebut saja namanya Naura. Menjadi Yatim Piatu sejak masih berusia 3 tahun, tetapi Naura tidak kekurangan kasih sayang orang tua, berkat orang tua angkatnya.
Namun saat sebuah kecelakaan menghampiri keluarga angkatnya, kesedihan dan berbagai masalah pun mulai datang menghampiri kehidupan damainya.
Besarnya kasih sayang yang selama ini Naura dapatkan dari eluarga angkatnya, membuat Naura rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarganya, termasuk menjadi Pemuas nafsu dari seorang Pria tampan nan kaya raya.
Mungkinkah kisah ini akan berakhir sedih? atau happy ending seperti kisah cinta lainnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Naura yang telah selesai menyajikan makan malam melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 8. Namun tidak ada tanda tanda Sean dan kekasihnya akan turun.
"Apa aku perlu memanggil mereka untuk turun" fikir Naura.
Naura menaiki tangga menuju kamar Sean dan Jenny. Namun langkah nya terhenti saat Mendengar suara suara yang sangat sudah dimengerti oleh nya dari dalam kamar Jenny. Kamar yang di sebut Sean sebagai kamar bermain.
"Oh oh ahh ahh terus Sean, lebih Cepat lagi Ah"
Kira nya seperti itulah suara yang didengar Naura. Naura memutar tubuhnya untuk kembali kebawah.
Kenapa aku harus merasa tidak nyaman seperti ini tuhan? apa aku salah jika aku marah? Bukankah kenyataan nya memang seperti ini. Aku tidak akan dibutuhkan saat ada kekasihnya. Kau kan dari awal juga sudah tau Ra. tenangkan dirimu Ra, stop memikirkan nya. Kau harus kuat! Jika kau tidak ingin merasakan sakit lebih dari ini maka kau sendiri yang harus mengendalikan hatimu. Batin Naura
Dalam hal ini memang tidak ada yang salah. Hidup seatap beberapa bulan lama nya tidak mungkin Naura ataupun Sean tidak merasakan perasaan satu sama lain. Walau dikit namun perasaan itu pasti ada dalam hati mereka. Begitupun Naura, sebenarnya Naura sadar bahwa dia sudah mulai menyukai Sean. Namun dengan kenyataan yang sekarang dihadapi nya membuat Naura semakin menguatkan tekadnya untuk tidak jatuh terlalu dalam akan pesona Sean.
Setelah membersihkan diri dan menunaikan Sholat. Naura membaringkan tubuhnya di kasur. Memandangi langit langit kamar yang sudah beberapa bulan ini di tempati nya.
Maafkan aku kak, karena aku sempat menyukai pria lain selain dirimu. Tapi percayalah kak, aku akan membuang perasaan ku terhadap nya. Sebab rasa cinta ku padamu lebih besar dari rasa suka ku pada Sean. gumam Naura lalu mulai menuju alam mimpinya.
****
"Heii.... kau mau apa?" tanya Jenny saat melihat Naura akan ikut duduk bersama mereka di ruang makan.
Naura menoleh bahkan Sean ikut menoleh pada Jenny. Namun tidak menjawab pertanyaan Jenny.
"Apa kau lupa statusmu. Apa kau fikir kau layak untuk ikut makan bersama kami?" ucap Jenny merendahkan Naura.
"Jen..." sahut Sean tidak suka dengan ucapan Jenny.
"Kau pilih aku atau dia yang menemanimu makan?" tanya Jenny.
Naura yang sadar akan suasana yang tidak baik ini segera beranjak meninggalkan ruang makan, namun baru beberapa langkah Naura kembali memutar tubuhnya menuju ruang makan.
"Apa lagi?" tanya jenny serkas.
"Begini tuan, nona."
"Panggil aku nyonya, karena aku nyonya dirumah ini" ucap Jenny
"Baiklah nyonya" jawab Naura
Apa dia tidak bisa melawan. Kenapa dia tidak pernah membantah. Aku malah berharap kau menjawab ucapan Jenny dengan mengatakan kaulah nyonya dirumah ini karena kau istriku. batin Sean
"Tuan, seperti yang pernah anda bilang. Bahwa saya hanya dibutuhkan saat nyonya jenny tidak ada. Karena sekarang nyonya Jenny sudah ada disini. Apa saya bisa izin beberapa hari untuk pulang menemui keluarga saya?" tanya Naura harap cemas.
Tidak Ra,aku mohon jangan pergi. Kau hanya akan membuat jarak diantara kita semakin menjauh jika kau pergi.
Astaga. aku sampai lupa kalau dia masih punya keluarga. bagaimana ini? aku tidak mau dia pergi. Namun disatu sisi aku tidak mungkin melarang Nana untuk menemui keluarga nya. Ditambah lagi dia akan semakin tersakiti jika seatap dengan Jenny. gumam Sean dalam hati.
"Baguslah kalau kau sadar diri. Kau boleh pergi saat ini juga. Karena aku tidak suka melihatmu" jawaban yang diterima Naura bukan dari mulut Sean melainkan dari Jenny kekasih Sean.
Sean hanya bisa memandang Naura tanpa niat menjawab atau membantah ucapan Jenny. mungkin begini lebih baik fikirnya.
Kau fikir aku suka melihatmu. Aku bahkan sangat tidak suka melihat kalian apa lagi mengingat kegilaan kalian hingga aku berada ditengah tengah kalian seperti ini. Kalau bukan karena pengobatan ibu, aku sangat sangat tidak sudi berada diposisi ini. ucap Naura dalam hati meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.
.
.
.
Hai.... jangan lupa Like sehabis baca bab nya ya. Nggak capek kok tekan like.
Tambahkan juga cerita Author ke favorit ya. Vote jika ada Rezeki buat Author. mohon dukungannya🙏🤭
