NovelToon NovelToon
Getot Darjo

Getot Darjo

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Dendam Kesumat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: ihsan halomoan

Dalam menimba ilmu kanuragan Getot darjo memang sangat lamban. Ini dikarenakan ia mempunyai struktur tulang yang amburadul. hingga tak ada satupun ahli silat yang mau menjadi gurunya.

Belum lagi sifatnya yang suka bikin rusuh. maka hampir semua pesilat aliran putih menjauh dikala ia ingin menimba ilmu kanuragan.

Padahal ia adalah seorang anak pendekar yang harum namanya. tapi sepertinya pepatah yang berlaku baginya adalah buah jatuh sangat jauh dari pohonnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gendar Sukma dan Banyu Hitam

Setelah sesi latihan yang melelahkan namun memuaskan dengan Jurus Tapal Bantam, Getot memutuskan untuk beristirahat. Ia merebahkan tubuh di salah satu sudut gua yang lebih kering, membiarkan otot-ototnya rileks setelah pengerahan energi yang intens. Meski lelah, hatinya dipenuhi semangat baru. Kemampuan tak terduga yang muncul saat berlatih Tapal Bantam memberinya harapan dan keyakinan bahwa ia berada di jalur yang benar untuk menuntut balas dendam. Udhet pun mendekat, melingkarkan tubuhnya tak jauh dari Getot, seolah ikut menjaga sahabatnya. Malam itu, Getot tidur dengan nyenyak, impiannya dihiasi bayangan jurus-jurus baru yang siap ia kuasai.

Keesokan paginya, setelah mengisi perut dengan bekal seadanya, Getot kembali ke Dinding Berukir. Matanya menjelajahi setiap pahatan kuno, mencari petunjuk tentang ilmu selanjutnya yang harus ia pelajari. Jari telunjuknya menyusuri baris demi baris, hingga akhirnya berhenti pada sebuah nama: Gendar Sukma.

"Gendar Sukma," gumam Getot, mencoba merasakan makna di balik nama itu. Ia mulai membaca penjelasan tentang jurus tersebut. Jurus ini, seperti yang ia baca, menitikberatkan pada serangan telapak tangan. Namun, ada yang aneh. Banyak sekali gerakan yang mengharuskan penepukan kedua tangan.

"Menepuk tangan?" Getot mengernyitkan dahi. Ia belum pernah melihat jurus silat yang mengandalkan tepukan tangan sebanyak ini. "Entah apa maksud jurus ini," pikirnya, namun ia tetap memutuskan untuk berlatih meniru gerakan-gerakan tersebut. Tekadnya sudah bulat. Apapun bentuk jurusnya, ia akan menguasainya.

Getot pun mengambil posisi dan mulai menirukan gerakan-gerakan yang tertera. Ia melangkah maju, mundur, dan memutar tubuh, sambil sesekali menepukkan kedua telapak tangannya. Awalnya, suara tepukan itu terdengar biasa, namun seiring dengan intensitas latihannya, ia mulai merasakan keanehan yang sama seperti saat berlatih Tapal Bantam. Energi tertentu mulai mengalir di telapak tangannya.

Semakin lama Getot menirukan jurus itu, semakin ia paham mengapa banyak gerakan menepuk kedua tangan. Jurus ini, ternyata, memang dirancang untuk memecah konsentrasi lawan. Bukan dengan serangan fisik langsung, melainkan dengan suara. Bagaimana tidak? Suara tepukan itu kini begitu memekakkan telinga, menghasilkan gelombang suara yang terasa padat dan menusuk.

Bahkan Udhet, yang memiliki pendengaran tajam dan biasa dengan suara-suara aneh di gua, sampai harus menjauh. Ia menggeram pelan, sedikit mengeluh, saking kerasnya suara tepukan itu hingga membuat nyeri gendang telinganya. Getot sendiri merasakan getaran kuat di telapak tangannya setiap kali ia menepuk, seolah ada energi terkompresi yang dilepaskan dalam bentuk suara.

Meskipun telinganya sedikit berdenging, Udhet tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Sekali lagi, Getot menunjukkan pemahaman yang luar biasa cepat terhadap jurus baru ini. Tak hanya itu, kekuatan tepukannya jauh lebih dahsyat dari yang pernah ia dengar, bahkan melebihi kekuatan tepukan Ki Amuraka, sesepuh yang mewariskan ilmu ini. Udhet tahu betul bahwa Ki Amuraka adalah ahli dalam ilmu suara dan getaran, dan kemampuan Getot melampaui itu tanpa diajari secara langsung adalah hal yang mencengangkan.

Fenomena ini semakin menguatkan keyakinan Udhet akan kata-kata Ki Amuraka sebelumnya: bahwa Getot memiliki potensi tersembunyi yang luar biasa, sebuah keistimewaan yang membedakannya dari murid-murid lainnya. Getot tidak hanya meniru gerakan, tetapi juga secara naluri mampu mengeluarkan hakikat kekuatan dari setiap jurus, bahkan melampaui batas yang seharusnya.

Getot, yang terlalu asyik dengan penemuan barunya, tidak mempedulikan Udhet yang mengamati dengan takjub. Ia terus melatih Gendar Sukma, menyempurnakan setiap gerakan tepukan, menciptakan gelombang suara yang semakin memekakkan dan mengganggu. Dalam benaknya, ia sudah membayangkan bagaimana jurus ini akan menjadi senjata ampuh untuk membingungkan dan melumpuhkan lawan-lawannya, terutama empat ninja yang wajahnya telah ia ukir dalam sanubari. Ia tanpa sadar telah "meningkatkan" Gendar Sukma, sama seperti ia meningkatkan Tapal Bantam, menjadikannya versi yang lebih kuat dan mematikan. Perjalanan balas dendam Getot kini semakin jelas, didukung oleh kekuatan yang tumbuh secara misterius dari dalam dirinya.

Setelah dua hari berturut-turut mengasah Gendar Sukma, Udhet memberi Getot libur sehari penuh. Mungkin sang ulat raksasa menyadari betapa melelahkannya melatih jurus-jurus kuno yang menguras energi dan konsentrasi. Getot memanfaatkan waktu liburnya untuk memulihkan diri, menikmati ketenangan gua, dan merenungkan kemajuan yang telah ia capai.

Keesokan harinya, dengan tubuh yang kembali bugar dan semangat yang membara, Getot kembali berdiri di hadapan Dinding Berukir. Matanya kembali menyusuri setiap pahatan, mencari instruksi untuk jurus selanjutnya. Kali ini, sebuah nama menarik perhatiannya: Banyu Hitam.

Getot mulai membaca penjelasannya. Jurus ini ternyata adalah perpaduan antara jurus fisik dan kekuatan panca indra. Langkah pertama, seperti yang tertera, cukup membingungkan. Udhet lantas mendorong Getot untuk berkonsentrasi di tepi sungai bawah tanah yang mengalir di dalam gua.

"Grokk grokk," gerungan Udhet terdengar, seolah menyuruh Getot untuk fokus pada air di depannya.

Getot pun menurut. Ia harus menggunakan telapak tangannya untuk menyedot air dari sungai, lalu mengumpulkannya hingga membentuk gumpalan. Jika ia berhasil, barulah ia bisa melanjutkan ke jurus fisik Banyu Hitam.

Di sinilah kesulitan mulai terasa. Getot merentangkan telapak tangannya di atas permukaan air, mencoba merasakan dan menarik energi air ke arahnya. Ia berkonsentrasi penuh, mengerahkan seluruh inderanya, namun air sungai tetap tenang, tak sedikit pun bergerak. Getot mencoba lagi, dan lagi, mengulang gerakan-gerakan yang ia pahami dari ukiran dinding.

Hari pertama berlalu dengan kegagalan demi kegagalan. Tubuhnya lelah, pikirannya frustrasi, namun ia tak menyerah. Di hari kedua, ia masih belum berhasil. Air sungai seolah menolak untuk mengikuti kehendaknya. Getot mulai merasa putus asa, bertanya-tanya apakah ia memang tidak memiliki bakat untuk jurus ini.

Namun, tekadnya untuk membalas dendam mengalahkan rasa frustrasinya. Ia terus mencoba, mengubah sedikit fokusnya, mencoba memahami hakikat "menyedot" yang dimaksud oleh ukiran itu. Dan di hari ketiga, setelah berjam-jam mencoba tanpa henti, sebuah keajaiban terjadi.

Perlahan tapi pasti, air di bawah telapak tangannya mulai bergolak. Sedikit demi sedikit, tetesan air naik, tertarik oleh kekuatan tak kasat mata dari telapak tangannya. Getot menahan napas, mengerahkan seluruh konsentrasinya, dan perlahan-lahan, tetesan-tetesan itu mulai menyatu, membentuk gumpalan air yang melayang-layang di atas telapak tangannya!

"Berhasil!" seru Getot, napasnya tersengal karena konsentrasi intens. Udhet menggeram senang, tanda persetujuan.

Dengan keberhasilan itu, Getot melanjutkan ke bagian jurus fisik Banyu Hitam. Kembali menggunakan telapak tangan, jurus ini ternyata lebih banyak melibatkan gerakan mencengkeram. Berbeda dengan Tapal Bantam yang didominasi tinju dan tendangan, Banyu Hitam fokus pada gerakan telapak tangan yang mencengkram, menarik, atau menekan. Setelah beberapa waktu berlatih, Getot mulai lancar menguasai gerakan-gerakan cengkraman itu. Setiap gerakannya kuat dan presisi.

Namun, Getot masih bingung. "Udhet," katanya sambil menatap Udhet yang berbaring tak jauh, "Aku berhasil menyedot air dan sekarang menguasai gerakan cengkraman. Tapi, apa hubungan antara keduanya? Bagaimana menyedot air bisa berkaitan dengan jurus cengkraman ini?"

Udhet tak langsung menjawab dengan gerungan. Sebaliknya, ia melakukan sesuatu yang membuat Getot terkejut. Dari mulutnya, Udhet mengeluarkan seekor kelinci hidup yang tampak ketakutan, namun tidak terluka sedikit pun. Kelinci itu melompat-lompat kecil di lantai gua.

"Grokk grokk," Udhet menggeram, seolah menyuruh Getot untuk mendekat.

Getot mendekat perlahan, matanya menatap kelinci dan lalu ke arah Udhet. "Untuk apa ini, Udhet?"

"Grokk grokk," Udhet kembali menggeram, lalu memberi isyarat dengan kepalanya agar Getot menempelkan telapak tangannya pada tubuh kelinci dan melakukan gerakan seperti menyedot air yang ia lakukan sebelumnya.

Getot pun menurut, masih dengan rasa bingung. Ia menempelkan telapak tangannya dengan hati-hati ke punggung kelinci, lalu mulai berkonsentrasi, membayangkan ia "menyedot" sesuatu dari tubuh hewan kecil itu, sama seperti ia menyedot air.

Dan alangkah terkejutnya Getot ketika melihat apa yang terjadi. Dalam hitungan detik, kelinci yang tadinya lincah dan ketakutan itu, tiba-tiba menjadi lemas tak berdaya. Matanya redup, napasnya melambat, dan tubuhnya terkulai di lantai gua, seolah seluruh tenaganya telah terkuras habis.

Getot segera menarik tangannya, terkesiap. Ia menatap telapak tangannya, lalu ke arah kelinci yang lemas, dan kemudian ke arah Udhet dengan pandangan tak percaya. Jurus Banyu Hitam, ternyata, bukan hanya tentang air. Tapi juga jurus yang bisa membuat lawan mati lemas tak berdaya.

1
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
nah udh kembali si getot, jgn jd nakal lagi getot dgn nyawa barumu..
Zirah Naga: nakal dikit boleh lah 😁
total 1 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
jd apakah getot yg baru nantinya? 🧐🤔 lanjutkan Thor..
Zirah Naga: alhamdulillah. mudah2an kk juga sehat selalu👍
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️: sama² Thor sehat Thor? 🤗🙏
total 3 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
waahh si getot.. mau enaknya aja.. semangat author dgn karya barunya..
anggita
like, iklan.... 👍👆 utk novel laga lokal.
Zirah Naga: makasih kak anggit udah mampir lagi di karya baruku.
total 1 replies
Hakunamatata♠️
Getot Suguru kah?
Zirah Naga: bukan bro. jujutsu kaisen itu mah 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!